“Panggil Yu Qing Huan.”
Seorang pria tua berambut abu-abu mendorong kacamata baca di jembatan hidungnya, menarik Jiang Qi dan memerintahkannya itu.
Pria tua ini bernama Wang Zhensheng, aktor tingkat satu nasional. Memiliki gelar profesor, ia juga menikmati tunjangan khusus Dewan Negara. Usia dan kualifikasinya telah mendapatkan julukan ‘harta nasional’ di industri hiburan. Jika bukan karena persahabatannya dengan Liu Jia An, dia tidak akan pernah muncul di lokasi syuting.
Jiang Qi tidak berani mengabaikan permintaan orang tua itu. “Ya, tunggu sebentar.” Jawabnya dengan hormat.
Ketika Yu Qing Huan tiba, dia telah berganti pakaian. Berpikir bahwa Wang Zhensheng memanggilnya untuk melakukan sesuatu yang mendesak, dia dengan cepat pergi tanpa mengenakan mantel putihnya. Dia hanya mengenakan kemeja nattierblue yang diselipkan ke dalam celananya dengan tergesa-gesa, sambil membawa sepasang gunting di tangannya — yang digunakan untuk memotong label.
Sosoknya yang tinggi dan bugar membuat penampilan berantakan ini tampak tidak ceroboh, tapi malah terlihat bebas dan santai, yang memuaskan mata Wang Zhensheng.
Pria muda seperti itu merupakan kandidat ideal untuk Ye Sheng. Ya, Gao Yuncheng justru sebaliknya.
Wang Zhensheng mendengus dengan dingin. Matanya penuh dengan penghinaan untuk Gao Yuncheng, pria yang dia pikir lebih rendah dari Yu Qing Huan. Jadi, dia berniat untuk menarik Yu Qing Huan lebih dekat dan membiarkan bintang muda itu memiliki rasa rendah diri!
“Bagus. Liu memang memiliki selera yang baik,” kata Wang Zhensheng dengan wajah ramah, sepenuhnya menganggap Yu Qing Huan sebagai anaknya sendiri. “Kamu terlihat jauh lebih baik dengan pakaian ini.” Katanya sambil menepuk bahu Yu Qing Huan dengan penuh semangat. “Yu, mainkan peran itu dengan sepenuh hatimu. Kamu dengar?”
“Ya, aku tahu.” Yu Qing Huan tidak menyangka Wang Zhensheng memanggilnya dengan tergesa-gesa hanya untuk mengatakan ini. Meski merasa sedikit aneh, dia mengangguk patuh.
Melihat anak itu begitu patuh, Wang Zhensheng semakin menyukainya.
Yu Qing Huan layak menerima bantuannya, pikirnya.
Orang-orang dari status Wang Zhensheng umumnya tidak akan menurunkan dirinya untuk berselisih dengan bintang kecil yang tidak dikenal seperti Gao Yuncheng. Karena itu, ia hanya mengisyaratkan bahwa Gao Yuncheng harus menahan diri dari gagasan merebut peran Yu Qing Huan ataupun melakukan sesuatu secara curang.
Selagi aktor biasa menerima peringatan dari otoritas industri seperti itu, biasanya si aktor pasti akan langsung membuat permintaan maaf dan jaminan untuk menjaga sikapnya sendiri. Namun, saat ini Gao Yuncheng tidak tahu siapa Wang Zhensheng!
Dia adalah seorang pemula dalam industri hiburan dan agennya juga tidak ada hari ini. Meskipun Wang Zhensheng adalah aktor tingkat satu nasional, dia sudah lama pensiun di belakang layar. Jadi, Gao Yuncheng tidak tahu siapa dia sebenarnya.
Sebuah benda tua yang terkubur entah kenapa muncul untuk membela Yu Qing Huan dan mempermalukannya? Bagaimana dia bisa menanggungnya?
Gao Yuncheng mendengus. Menyapu Wang Zhensheng dengan mata menghina, akhirnya kemudian fokus pada Yu Qing Huan. “Namamu Yu … Yu …,” Dia mengusap dahinya dengan sedih. “Yu apa? Maaf, aku biasanya tidak ingat nama orang yang tidak penting.”
“Oh, tidak masalah.” Wajah Yu Qing Huan tetap tidak berubah, menganggap provokasi pihak lain sebagai anjing menggonggong. “Apakah kamu ingat aku atau tidak, juga tidak penting bagiku.”
Dia mengabaikan wajah muram Gao Yuncheng dan terus berkata, “Jadi, apa lagi yang kamu inginkan?”
Gao Yun Cheng sangat marah, tetapi dia tahu bahwa dia tidak dapat mengungguli pihak lain. Jadi, dia hanya bisa menahan amarahnya dan berkata dengan jahat. “Tidakkah kamu tahu bahwa peran itu sudah menjadi milikku? Kemasi barangmu dan keluarlah dari sini!”
Setelah menyelesaikan kata-kata ini, Gao Yuncheng segera merasa bahwa udara di sekitarnya menjadi lebih dingin.
Direktur menyukai Yu Qing Huan dan anak itu memiliki naskah. Lalu apa? Semua hal itu hanya akan menjadi harimau kertas di depan kekuatan absolut! Dia telah memiliki dukungan di belakangnya, sementara Yu Qing Huan hanyalah orang miskin.
‘Dia sengaja mengacaukan mentalku.’ Pikir Gao Yuncheng.
Apa yang bisa dia lakukan?! Berani melawan balik ?!
Melihat wajah Gao Yuncheng yang merajalela, Yu Qing Huan yang awalnya tenang merasa kesal. Belum lagi Wang Zhensheng yang berada di sampingnya. Meskipun Yu Qing Huan tidak menginginkan peran ini, dia tidak tahan seseorang merebutnya.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Namun, sebelum Yu Qing Huan bisa melawan, Liu Jia An bergegas mendekat.
“Gao Yuncheng, ‘kan? Kami ingin memberi tahumu bahwa peran Ye Sheng telah diputuskan akan diperankan oleh Yu Qing Huan. Dan kami tidak memiliki rencana untuk merubahnya.”
Liu Jia An, yang baru saja menutup telepon dari Huo Rong, masih memiliki senyum di wajahnya. Mungkin karena dia puas dengan hasil pembicaraan, sikapnya terhadap Gao Yuncheng tidak terlalu buruk.
Apa?
Gao Yuncheng membeku, kemudian menjadi marah.
Bukankah Liu Jia An telah mendapatkan pemberitahuan dari Starlight? Dan …
Dia melirik Yu Qing Huan dengan ekspresi kesal.
Bagaimana bisa orang ini dibandingkan dengannya?
Jika bukan karena penampilannya yang salah pada hari audisi akibat kesehatan yang buruk, bagaimana mungkin peran ini jatuh pada Yu Qing Huan sialan itu?
“Direktur Liu,” Gao Yuncheng memegang dadanya dengan kedua tangan. Mengenakan ekspresi tidak percaya, tetapi masih sopan bertanya kepada Liu Jia An. “Bagaimana kamu tahu aku tidak bisa dibandingkan dengannya jika kamu belum melihat penampilanku sepenuhnya?”
Karena dia telah tiba, bagaimana bisa dia pergi dengan wajah cemberut hanya karena kata-kata Liu Jia An? Dan dia tidak percaya pada Yu Qing Huan, seorang pendatang baru yang baru saja memasuki industri hiburan, bisa menyamai dia dalam keterampilan akting!
“Kamu …,” Liu Jia An tidak pernah menjadi orang yang baik hati. Melihat Gao Yuncheng begitu tidak menghargainya, dia langsung menjadi marah.
Namun, sebelum Liu Jia An dapat mengusir Gao Yuncheng, Yu Qing Huan berbicara terlebih dahulu. “Karena dia ingin mencoba, Direktur Liu, mengapa tidak memberinya kesempatan?”
Alis Liu Jia An berkerut. Dia melirik Yu Qing Huan, bertanya-tanya apakah anak ini ingin membuat kesempatan itu menghilang lagi.
“Biarkan dia mencoba!” Sebelum Liu bisa mengatakan apa-apa, Wang Zhensheng menyela dengan nada berat dan juga memukul tanah dengan tongkatnya. “Aku ingin melihat betapa indah aktingnya!”
Kenapa benda tua ini begitu usil?!
Gao Yuncheng mengutuk dalam hatinya, lalu berkata dengan keras. “Lagipula, aku lebih baik daripada kamu!” Dia meraih naskah yang disajikan kepadanya oleh seorang asisten.
“….”
Orang-orang di tempat itu semuanya terdiam dengan bodohnya.
Sebagai aktor tingkat satu nasional, Wang Zhensheng adalah harta nasional di industri hiburan! Gao Yuncheng bahkan berani mengatakan aktingnya lebih baik daripada Wang Zhensheng?! Apakah dia mengalami kerusakan otak atau menabrak pintu?
Wang Zhensheng sangat marah hingga janggutnya bergetar. Dia melihat Gao Yuncheng dan berkata, “Yah, aku akan melihatnya dengan mata terbuka lebar.”
Itu adalah suatu kebetulan, penampilan yang akan dilakukan Gao Yuncheng adalah persis seperti adegan yang telah dilakukan Yu Qing Huan saat audisi. Yaitu, adegan di mana Ye Sheng membuat keributan di pesawat.
Melihat Gao Yuncheng meletakkan naskah dengan rencana yang sudah jadi, Yu Qing Huan mendengus. Sambil memegang gunting di tangannya, perlahan dia berjalan ke depan.
Yu Qing Huan tidak pernah orang yang pendendam, karena dia akan selalu membayar utangnya di tempat!
Meskipun dia tampak seperti tidak terusik di permukaan, dia tidak akan pernah bisa terima diinjak-injak!
Gao Yuncheng tidak tahu pikiran Yu Qinghuan, jadi dia merasa senang sekarang. Apa yang akan dia lakukan adalah adegan di mana Ye Sheng ingin turun dari pesawat, yang menurutnya sederhana. Bukankah ada rumor bahwa Liu Jia An adalah direktur yang paling keras kepala?
Sepertinya direktur itu tidak pantas menerima ketenarannya karena dia juga takut untuk menyinggung para investor, pikir Gao Yuncheng.
Pha!
Gao Yuncheng melemparkan naskah di atas meja di sebelahnya dan berdeham. Ketika akan memulai penampilannya, dia tiba-tiba merasakan tatapan tajam menimpanya. Dia melihat ke belakang tanpa sadar dan hampir takut karena akalnya.
Yu Qing Huan sekarang berdiri sangat dekat dengan Gao Yuncheng, memegang gunting dengan suram. Ia menatap wajah Gao Yuncheng, seolah-olah dia akan datang dan menikam pihak lain hingga mati pada detik berikutnya.
Gao Yuncheng takut mati dan sangat menghargai hidupnya. Tetapi, dia lebih menghargai wajahnya. Karena itu, ketika melihat Yu Qing Huan seperti ini, jangankan berakting, dia bahkan tidak sabar untuk melarikan diri dengan segera.
Yu Qing Huan pasti berniat untuk menghancurkannya sehingga dia tidak bisa merampok peran!
Jantung Gao Yuncheng berdetak kencang. Semakin dia memikirkannya, semakin dia merasa takut. Dia secara naluriah mundur.
Orang-orang di sekitarnya yang menunggu penampilannya menjadi tidak sabar.
Jadi, dia pikir dia punya keberanian untuk bermain di ‘The Line of Life and Death‘? Bintang kecil ini pasti gila!
Jiang Qi bergumam pada dirinya sendiri, ketika dia melihat Gao Yuncheng tiba-tiba melesat ke balik pilar seperti kelinci. Gao Yuncheng berteriak dengan takut. “Singkirkan Yu Qing Huan dariku! Kalau tidak, aku tidak akan pernah memainkan peranku.”
Jiang Qi: “….”
Bukankah dia sendiri yang meminta bagian?
Liu Jia An tidak ingin membuang waktu lagi untuknya, jadi dia melambaikan tangan kepada orang-orang yang melihatnya untuk pergi. Dia kemudian tersenyum kepada Gao Yuncheng. “Kembalilah dan katakan pada orang yang ada di belakangmu. Jika dia ingin menyelinapkan seseorang ke dalam tim produksiku, tunggu 100 tahun lagi!”
Jiang Qi lebih peka daripada Liu Jia An. Dia menjadi orang pertama yang menyadari kelainan ini. Apa yang memicu gangguan emosional Gao Yuncheng untuk begitu percaya diri melakukan audisi di awal?
Melihat Gao Yuncheng didorong oleh sekuriti untuk pergi, Jiang Qi berbalik untuk bertanya pada Yu Qing Huan apakah dia tahu apa yang telah terjadi. Akan tetapi, sebelum bisa bertanya, dia merasa takut saat melihat Yu Qing Huan memegang gunting di tangannya.
“Yu Qing Huan, apa yang kamu lakukan dengan gunting itu? Hati-hati.”
“Aku baru saja memotong label dengan itu.” Yu Qing Huan tersenyum padanya dan menyerahkan gunting kepada penjaga.
Mendengar ini, keraguan Jiang Qi menghilang. Melihat Yu Qing Huan yang tampan dan kuat, Jiang Qi sedang dalam suasana hati yang baik. “Ayo, mari kita latih adegan yang akan kamu mainkan sore ini.”
Seperti kakak laki-laki, Jiang Qi melingkarkan lengannya di bahu Yu Qing Huan dan mengajaknya pergi bersama.
—o0o—
Sementara itu di Keluarga Huo, setelah menutup telepon, Huo Rong tiba-tiba bangkit dari sofa. Dia berjalan ke belakang Huo Qu, menyenggol tubuhnya yang telah menatap ikan mas sepanjang hari dan kemungkinan berubah menjadi ‘patung pengawas ikan’.
Dia berkata dengan sedih. “Berhenti duduk dengan linglung. Peran teman baikmu hampir dirampok.”
Karena mengetahui bahwa kata-katanya terlalu rumit untuk dipahami adiknya, dia berkata dengan cara lain. “Teman baikmu telah diganggu. Dia sangat sedih.”
Huo Rong tidak tahu apa daya tarik ikan mas biasa ini bagi Huo Qu. Sejak kembali ke rumah, Huo Qu telah menjaga tangki ikan seperti harta, tidak memperhatikan hal-hal lain. Bahkan ketika makan, dia harus tetap menjaga tangki ikan di tangannya, seperti khawatir itu akan dirampok.
Tidak peduli metode apa yang digunakan seluruh keluarga, bahkan telah memberinya beberapa masalah sulit dalam mekanika kuantum dari lembaga penelitian, dia tetap tidak bisa mengalihkan perhatiannya.
“Qing Huan?” Telinga Huo Qu bereaksi. Dia akhirnya menatap Huo Rong dan mengeluarkan kata pertamanya setelah diam selama dua hari.
Huo Rong hampir menangis dengan gembira. Dengan penuh semangat dia berteriak. “Bu! Bu! Kemari! Huo Qu berbicara!”
Suaranya terdengar di seluruh ruang tamu. Kegembiraan seperti itu seperti Huo Qu adalah bayi yang baru belajar berbicara.
Nyonya Huo bergegas turun dari lantai atas secepat kilat. Masker wajah di wajahnya turun setengah. Dia mendorong Huo Rong ke samping dan memandang Huo Qu dengan ramah. “Qu, Qu, butuh ibu? Ibu ada di sini. Apa yang baru saja kamu katakan? Katakan saja pada ibumu.”
Huo Rong tertegun. Karena dialah yang memanggilnya, jadi dia tidak bisa memprotes apapun.
Huo Qu acuh tak acuh dengan kata-kata ibunya. Dia meremas kepalanya keluar dari lengan Nyonya Huo dan memandang Huo Rong dengan khawatir. “Ada apa dengan Qing Huan?”
“Tidak apa-apa, dia hanya sedikit tidak mood.” Huo Rong melambaikan tangannya. “Dia hanya butuh sedikit hiburan darimu.”
“Hiburan?” Huo Qu mengulangi kata itu dengan bingung. Otak terpintar miliknya pada saat ini kosong.
Hiburan …? Apa itu?
Jadi, Qing Huan sedang sedih dan membutuhkan hiburan darinya?
Huo Qu terus mengepalkan tinjunya sambil berjalan dengan tidak sabar di sekitaran ruang tamu. Matanya memerah merasa tertekan, seperti binatang buas yang terpojok.
Tapi, apa yang sebenarnya menghibur?
Huo Rong dikejutkan oleh perilaku adik laki-lakinya, sementara Nyonya Huo merasa lebih buruk dengan wajahnya yang memutih. Huo Qu adalah orang yang sangat sederhana. Jika dia terus seperti ini, mereka bahkan tidak berani memikirkan konsekuensinya.
Huo Rong merasa menyesal. Dia berjalan ke arah adiknya. “Huo Qu …,”
Sebelum Huo Rong selesai bicara, dia melihat Huo Qu tiba-tiba berhenti dan menatapnya dengan gembira. “Rong, aku … jika aku membiarkan Qing Huan melihat ikanku, apakah dia akan merasa lebih baik?”
Dua ikan mas ini adalah hal paling berharga, favoritnya karena telah diberikan kepadanya oleh Yu Qing Huan.
Karena Qing Huan adalah teman baiknya, dia juga pasti akan menyukai mereka.
‘Qing Huan pasti akan merasa lebih baik,’ pikir Huo Qu.
Huo Rong tertegun pada awalnya, lalu air matanya menyembur.
Adik laki-lakinya telah mengisolasi dirinya dari dunia sejak ia dilahirkan. Apakah sakit, sedih, bahagia … semua kondisi dan emosinya, dia akan menahan diri untuk tidak memberi tahu orang lain. Bahkan keluarga terdekatnya tidak bisa memasuki dunianya.
Selama lebih dari 20 tahun, keluarganya telah melakukan upaya besar. Tetapi Huo Qu seperti batu, selalu menempel di dunianya sendiri dan menolak untuk membuka hatinya kepada orang lain.
Sekarang, dia akhirnya seperti siput kecil dengan tentakelnya terentang dengan hati-hati. Dengan harapan yang baik, dia mulai berbagi perasaannya dengan orang-orang di sekitarnya.
Huo Rong menyeka matanya dengan keras. Memegang Huo Qu, dia berkata dengan suara serak. “Ya.”
