Penerjemah : Momo
“Apakah kamu ingat saat pertama kali kita bertemu di Huaicheng? Hari itu aku pergi menjemput Xiao Cheng, tapi ketika sampai di sana, dia sudah mulai berubah menjadi zombie. Kamu tidak pernah bisa membayangkan bagaimana rasanya menyaksikan orang terdekatmu berubah menjadi zombie. Aku merasa seperti seluruh dunia akan runtuh.”
“Dalam kepanikan aku memaksanya meminum air ajaib, air yang sama dengan yang kuberikan padamu. Tidak hanya mampu untuk mengisi kembali energi, air itu juga mampu mengeluarkan racun. Aku pikir air itu bisa menekan atau membersihkan virus zombie di dalam tubuhnya, tapi ternyata itu justru mempercepat evolusinya. Hingga dia memiliki penampilan zombie tingkat tinggi dalam waktu singkat, namun kekuatan fisiknya sangatlah lemah.”
“Dia terlihat seperti orang bodoh yang harus terus-menerus mengkonsumsi inti kristal atau daging segar untuk mencapai keseimbangan kekuatan internal dan eksternalnya. Seperti yang sudah aku katakan sebelumnya, Xiao Cheng adalah murid yang sangat baik dan pintar. Tapi, bahkan jika kondisinya seperti itu aku tetap tidak akan menyerah karenanya dan tidak ingin membunuhnya dengan tanganku sendiri. Jadi aku memutuskan untuk menjaganya, tidak peduli seperti apa nanti dia akan berubah.”
Memikirkan adegan itu lagi, hati Yun Che bergetar. Dia yang menjadi cemas dan gelisah mengeluarkan sebatang rokok dan menyalakannya, berharap nikotin dapat meredakan rasa ketidaknyamanannya.
“Itulah kenapa kamu terus mengumpulkan inti kristal?”
Pada dasarnya itu adalah pertanyaan yang tidak berguna. Yun Che baru saja mengatakan untuk mengisi kekuatan Yun Cheng dia harus terus mengkonsumsi inti kristal atau daging segar. Yang terakhir jelas saja tidak mungkin karena dia tidak bisa keluar dari ruang dimensi Yun Che, jadi hanya ada pilihan pertama. Itu bisa menjelaskan kenapa Leng Yehan dan teman-temannya selalu membunuh zombie sepanjang hari. Meskipun Xing Feng belum melihat Yun Cheng secara langsung, dia bisa membayangkan seberapa banyak kebutuhan inti kristal yang dia perlukan.
“Nah, setelah aku memutuskan untuk menjaganya, masalah pertama yang harus diselesaikan adalah bagaimana menyembunyikan Xiao Cheng. Jika orang tahu kami membesarkan zombie, mereka pasti akan memburu dan menghancurkan kami. Kemungkinan yang lebih buruk, mereka akan membawa Xiao Cheng ke laboratorium dan melakukan penelitian padanya. Itu hal yang paling tidak bisa aku toleransi. Jadi aku memilih menanggung resiko serangan balik dari kekuatanku dan membawa Xiao Cheng ke dalam ruang.”
Dengan anggukan, Yun Che mengembuskan cincin asap sebelum kembali melanjutkan. “Ruangku tidak sama seperti milikmu. Ini sebenarnya bukan atribut kekuatan khusus, melainkan dimensi yang berbeda dan sejajar dengan Bumi. Itu sudah ada bahkan sebelum Bumi terbentuk. Meskipun belum bisa membawa makhluk hidup dari luar, di sana sudah memiliki ekosistem di mana tumbuhan bisa ditanam, dan memiliki pegunungan dan sungai. Air ajaib juga berasal dari sana, begitu juga Hei Yu. Dia adalah binatang ilahi penjaga ruang. Aku tidak sengaja membuka ruang dimensi dan menjadi tuannya. Aku yakin banyak hal yang ingin kamu tanyakan terjawab, bukan?”
Yun Che tidak pernah bermaksud menyembunyikan masalah ruang dimensinya dari Xing Feng, termasuk pada Yun Yao, Leng Yehan dan lainnya. Ketika waktunya tepat, dia akan memberi tahu mereka. Tentu saja hanya orang yang dia percayai.
“……”
Xing Feng tidak tahu bagaimana menanggapi semua ini. Dia tahu hal yang paling langka di hari akhir ini adalah sumber makanan. Ruang dimensi Yun Che tidak hanya bisa ditanami, tapi juga memiliki pegunungan dan sungai. Binatang buruan, ikan, udang, semua itu benar-benar menantang langit. Jika orang luar mengetahui hal ini, mereka akan menjadi gila.
Itu hanya asumsinya semata. Dia tahu Yun Che memberitahunya karena dia mempercayainya. Xing Feng akan membantunya menjaga rahasia ini dan tidak akan membiarkan siapa pun menyakiti Yun Che.
“Anjing itu… tidak, Hei Yu… Pantas saja dia selalu menyebut dirinya, binatang ilahi. Aku selalu mengira dia punya perasaan superior karena dia bermutasi. Dia bukan anjing, kan?”
Xing Feng membutuhkan waktu cukup lama untuk bisa berpikir. Dia meraih tangan Yun Che dan memainkannya. Dia masih ingat dengan jelas hari itu, bagaimana mengerikannya kekuatan Hei Yu yang setara dengan ledakan bom atom. Itu jelas bukanlah jenis kekuatan yang bisa dimiliki oleh makhluk di Bumi. Meskipun Xing Feng adalah seorang atheis, kenyataan dan perkataan Yun Che membuatnya percaya akan keberadaan binatang ilahi.
“Yah, dia sendiri tidak bisa mengingat jenis dewa binatang seperti apa dirinya. Karena dia terlihat seperti anjing, kita hanya bisa menganggapnya sebagai anjing.”
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Zfcujajxjc tji afgrfyea, Tec Jtf rfijie wfgjrj Lfl Te rfqfgal vlglcsj. Glj peuj wfcsfwyecslxjc yjcsjx tji vjglcsj. Kjql Tec Jtf sjxlc Lfl Te alvjx jxjc qfgcjt wfcsjxlalcsj. Glj tjcsj wfgjrj kjxaecsj yfiewijt afqja vjc Tec Jtf alvjx wje gfqba-gfqba yfgajcsj. Lfl Te jxjc yfgafger afgjcu plxj kjxaecsj afqja, rfqfgal xfalxj vlj wfwyfglajtecsj afcajcu qfcutjijcu sjcu wfcsfilweal Dewl.
“Bisakah aku mengatakan kalau produk yang dihasilkan dari ruang dimensimu itu memiliki kualitas yang luar biasa?”
Setelah merasa sedikit terhibur, Xing Feng tersenyum pada Yun Che. Dia tidak akan pernah lupa tentang tingkah laku Hei Yu, lalu air ajaib yang diminumnya. Di tegukan pertama, Xing Feng bisa merasakan energi melimpah yang terkandung dari dalamnya. Pada saat itu, Yun Che tidak mengizinkannya untuk bertanya, jadi dia tidak mempertanyakanya. Air itu sangat luar biasa, Hei Yu juga luar biasa, meskipun dua hal tersebut jelaslah berbeda.
“Haha… binatang ilahi itu memang sangat luar biasa dan sangat tidak tahu malu. Aku sampai sekarang masih belum bisa terbiasa dengannya. Dia selalu menemukan trik baru untuk membuatku pusing.”
Yun Che menggelengkan kepalanya saat memikirkan Hei Yu. Meskipun dia memanggilnya tidak tahu malu, tapi bibirnya dipenuhi dengan senyuman. Jelas bahwa Hei Yu memiliki posisi sangat penting di hatinya dan membawa banyak kebahagiaan untuknya. Xing Feng tidak bisa membantu tetapi menyentuh wajah Yun Che. “Aku rasa aku sangat menyukai wajah tersenyummu. Mengerutkan kening sangatlah tidak cocok untukmu.”
“Siapa yang tidak ingin tersenyum setiap hari? Hanya saja kita akan selalu menemukan beberapa kesulitan dalam hidup. Cemberut, merasa tidak enak, atau bahkan menangis menunjukkan bahwa kita masih hidup, bukan
“Tertawalah dan menangis kapan pun kamu mau, karena inilah yang disebut kehidupan. Jika tidak hidup seseorang akan terasa sia-sia.”
“Seperti katamu, kamu memang tidak cocok menjadi seorang filosofis.”
Xing Feng dengan lembut menjentikkan jarinya ke dahi Yun Che dan menggelengkan kepalanya tanpa daya. Dia tidak berharap Yun Che menjadi sentimental.
“Hehe…” Yun Che tersenyum. “Alasan kenapa aku memberitahumu tentang Xiao Cheng adalah karena aku akan membiarkannya keluar besok. Dia sekarang dalam keadaan stabil. Selama ada cukup inti kristal, dia akan memakannya dengan tenang sepanjang hari. Aku percaya dia tidak akan mengamuk seperti zombie lain di luar sana, tapi untuk berjaga-jaga, aku masih memasang pagar dan pintu besi di antara lantai tiga dan empat.”
“Bukan hanya aku yang mencintainya, tapi Kakakku dan Yehan juga. Aku tidak bisa menahannya di ruang dimensi sepanjang waktu. Yang lebih penting, aku ingin dia lebih sering berhubungan dengan manusia. Mungkin suatu hari dia bisa pulih. Meskipun dia menjadi zombie, aku yakin dengan mengajarinya dari awal dia akan menjadi zombie yang berbeda. Melihat kedekatan kita saat ini, aku tidak ingin menyembunyikan semua itu darimu. Untuk mencegah terjadinya masalah di masa depan, aku memberitahumu sejak awal. Jadi Xing Da, apakah kamu merasa sedang berkencan dengan pria yang salah?”
Pada akhirnya, Yun Che tiba-tiba bangkit dan memeluk leher Xing Feng, wajahnya dipenuhi seringai nakal. Tapi jauh di lubuk hatinya, dia masih merasa gugup.
“Apakah kamu akan melepasku setelah mengetahui semua ini?”
Xing Feng menariknya mendekat dan memeluk pinggang Yun Che dengan erat. Dia membungkuk dan mematuk bibir Yun Che dengan ringan sebelum berkata, “Tentu saja… tidak akan mungkin. Jadi jangan pernah mengajukan pertanyaan bodoh seperti itu lagi. Baik itu ruang dimensi atau adikmu, aku akan menjaga semuanya bersamamu.”
Membelai hidung Yun Che, Xing Feng berjanji dengan wajah serius. Dia tidak tahu bagaimana orang lain mencintai satu sama lain, tapi cintanya adalah untuk menerima dan melindungi pasangannya tanpa syarat.
“Iya.”
Bersandar di bahu Xing Feng, Yun Che menutup matanya. Sangat sulit baginya untuk memikul semua beban ini sendiri. Selama ini, dia tidak membiarkan dirinya rileks karena dia tahu begitu dia melakukannya, orang-orang di sekitarnya akan menderita. Tuhan telah memberinya kesempatan kedua, dia tidak ingin kehilangan segalanya lagi. Tetapi sekarang, dia yakin bahwa dia tidak akan sendirian lagi di masa depan karena ada Xing Feng yang akan selalu bersamanya. Bahkan jika Xing Feng tidak melakukan apa pun, hanya dengan berasa di sisinya, Yun Che akan merasa lebih santai. Ini pasti yang disebut cinta sejati.
“Haruskah aku tinggal bersamamu?”
Menunduk dan menggigit telinga Yun Che, Xing Feng bertanya dengan nada yang menggoda. Faktanya, ini adalah hal yang paling ingin dia katakan.
“Apa kamu sudah lama ingin menanyakan ini padaku? Sudah berapa lama kau merencanakannya?”
Yun Che menoleh untuk menatap matanya. Xing Feng tidak berniat untuk menyembunyikannya. Dia berkata dengan suara rendah, “Kamu tahu, sudah lama sekali…”
“Mmmh…”
Menyelesaikan kata-katanya, bibir tipisnya segera menempel di bibir merah ceri Yun Che. Lidahnya menjilati bibir itu dengan lembut lalu menyelinap masuk ke dalam mulutnya. Yun Che bersandar sambil mengaitkan tangan ke leher Xing Feng, secara aktif mengulurkan lidahnya hingga lidah mereka berdua saling terjerat. Xing Feng memanfaatkan kesempatan ini untuk menekan tubuh Yun Che dan menciumnya lebih dalam. Dia menghisap lidah Yun Che dengan keras dan dominan, seolah meminta cairan manis dari mulutnya.
“Mmmh…”
Lidah Yun Che terasa kesemutan. Tubuh sensitifnya mulai memanas dan erangan kenikmatan mulai meluncur dari kedalaman jiwanya. Bagi Xing Feng, ini seperti afrodisiak yang paling kuat. Ciuman itu menjadi lebih bergairah. Mulut dan lidah mereka saling bertaut dari berbagai sudut berbeda. Lidah yang panas dan basah saling menjerat, bergerak keluar masuk meniru gerakan seks paling primitif yang membuat gairah keduanya semakin terbakar.
“Mmmhnn…”
Ciuman Xing Feng kuat dan dan mendominasi membuat Yun Che semakin bersemangatnya dan memanas. Tangannya yang terkait di leher Xing Feng bergerak ke bawah, menarik pakaian mereka berdua hingga berantakan. Saat bahu Yun Che yang lembut terlihat, bibir Xing Feng yang panas segera meninggalkan banyak tanda di atasnya. Tangannya yang memegang pinggang Yun Che menyelinap masuk ke dalam pakaiannya yang longgar dan mulai menelusuri garis tulang punggungnya. Kulit lembut Yun Che menjadi lebih sensitif saat telapak tangan Xing Feng yang kapalan membelai tubuhnya. Ini adalah pertama kalinya Yun Che merasakan pengalaman seperti itu, dia gemetar seolah-olah terkena aliran listrik yang lemah. Erangan menggoda segera mengalir memenuhi ruangan itu…
Tokk.. tokk.. tokk…
Tepat ketika gairah keduanya semakin tak tertahankan, suara ketukan tiba-tiba terdengar, disusul suara Chu Haoling dari luar pintu. “Bos, Kakak Che, apakah kalian di dalam? Kakak Yao membutuhkan ketumbar, apakah kamu mempunyainya?”
Kedua orang yang sedang berciuman itu segera berhenti, tubuh mereka menjadi kaku. Ketika mereka memisahkan diri, beberapa benang keperakan terhubung dari mulut mereka bedua.
“Ahem…”
Melihat wajah cemberut Xing Feng, Yun Che yang masih terenggah-enggah berdeham ringan sebelum menjawab Chu Haoling. “Aku tahu. Aku akan turun sebentar lagi.”
“Itu akan terlalu merepotkan. Berikan saja padaku. Kakak Che, apa yang sedang kamu lakukan? Buka pintunya.”
Chu Haoling, jelas tidak menyadari apa yang terjadi di dalam dan mengetuk pintu lagi. Yun Che menganggapnya lucu dan menjengkelkan. Bukankah dia tahu hubungan mereka. Apa lagi yang bisa mereka lakukan di sebuah ruangan tertutup?
“Chu Haoling!”
“Di sini!”
Xing Feng yang tidak tahan lagi, meraung dengan marah. Chu Haoling bergidik saat dia akhirnya menyadari, tubuhnya bergetar. Setiap kali bos memanggil nama lengkapnya, dia pasti dalam masalah besar. Jadi kali inipun…
“Keluar dari sini!”
“Yaa!”
Mendengar raungan kasar lainnya, Chu Haoling sangat ketakutan hingga Yun Che dan Xing Feng yang ada di dalam ruangan bisa mendengarnya saat dia melarikan diri.
“Hahaha…”
Yun Che tidak dapat menahan tawa dan jatuh ke sofa. Hidup Xing Feng pasti sangat sulit, memiliki anggota seperti itu dalam pasukannya.
“Kamu masih bisa tertawa?”
Menarik tangan Yun Che di atas adik kecilnya, Xing Feng sangat marah. Adik kecilnya sudah sangat bersemangat. Jika hal seperti itu terulang terus, cepat atau lambat dia akan mengalami masalah ereksi.
Setelah meremaskan jarinya beberapa kali, Yun Che bangkit dan memeluk Xing Feng, menciumnya beberapa kali. “Bahkan tanpa Haoling, kita tetap tidak akan bisa melakukannya sampai akhir. Makan malam hampir siap. Dan tidak.”
“Apanya yang tidak?”
Xing Feng yang tertekan mulai merajuk. Pikirannya tidak dapat berfungsi dengan baik. Yun Che bangkit dan tersenyum padanya. “Kamu tidak bisa pindah ke rumahku. Kakakku belum tahu tentang hubungan kita.”
“…..”
Xing Feng sangat kecewa. Siapa yang sebenarnya sudah dia provokasi. Keintiman yang diperoleh tidak akan kembali dalam waktu singkat. Kapan barang yang dia kumpulkan di Kota Tongyang bisa digunakan?
***
