Penerjemah : Momo
Di hari kiamat, tidak ada batasan hukum atau moral. Umat manusia ditantang sepanjang waktu, merusak hubungan antar kelompok atau individu, melakukan pembunuhan, pembakaran, menukar anak-anak dengan makanan, dan semua dosa tidak manusiawi lainnya yang dapat dipicu oleh bujukan kecil.
Selain Yun Che, semua orang di sini telah bertahan di hari kiamat selama dua bulan. Mereka sudah cukup melihat kekejaman dan kejahatan. Tidaklah mengejutkan lagi bahwa seseorang yang dulu baik hati sebelum hari kiamat menjadi pelaku kejahatan setelah kiamat datang. Sejujurnya, orang-orang seperti Keluarga Lu adalah hal yang biasa. Cara mereka bersikap lalu melukai keluarga sendiri bahkan orang lain membuat mereka lebih buruk daripada binatang buas.
“Jangan khawatir, kita bisa membunuh mereka kapan saja. Kita tidak akan melepaskan mereka.”
Zhou Zeyu melangkah maju dan meletakkan tangannya di bahu Lu Haixuan. Dia memandang orang-orang Keluarga Lu dengan mata tanpa emosi seolah-olah mereka sudah mati.
Lu Haixuan tidak menjawab dan masih menutup matanya. Dia berusaha keras menahan dirinya agar tetap tenang. Yun Che benar, semuanya belum berakhir. Dia ingin tahu apa yang mereka lakukan pada saudara perempuan, ibu, dan kakeknya.
“Lanjutkan.”
“Oke.”
Melihatnya tidak impulsif lagi, Yun Che yang terlihat tenang selama semua proses berjongkok di samping Xing Feng yang menganggukkan kepala dan melanjutkan interogasi. “Bagaimana saudara perempuan Haixuan meninggal?”
“Setelah sampai di Pangkalan Timur Laut, kami menyadari kalau kami tidak memiliki kemampuan dan persediaan makanan. Tapi beberapa hari kemudian, Yingzi yang kembali mengatakan kalau seorang mayor di militer menyukai Lu Haidie. Selama dia setuju, mayor itu akan mengatur keluarga Haidie yang terdiri dari tiga orang tinggal di tempat yang lebih baik.”
“Jika Lu Haidie bisa tinggal di tempat yang baik, kenapa keluarga kami tidak bisa? Untuk meyakinkan ibu dan kakeknya, Lu Haidie berbohong kepada mereka dengan mengatakan dia berkencan dengan mayor dan bahwa mereka sedang jatuh cinta. Dia membuatnya terdengar seperti cinta yang begitu murni dan polos. Aku diam-diam memberi tahu saudara ipar kebenaran yang ada. Kakak ipar marah dan menampar wajah putrinya.”
“Lu Haidie menangis dan melarikan diri. Lalu kami meminta sekelompok gangster untuk menculik dan memperkosanya. Yingzi juga mengajak mayor untuk menyaksikan Lu Haidie diperkosa oleh orang-orang itu. Mayor itu tidak pernah muncul lagi sejak saat itu. Karena kejadian itu Lu Haidie mulai sering bergumam. Mengatakan kalau dia ingin mengantar ibu dan kakeknya ke tempat kakaknya yang selamat. Kami tidak bisa membiarkannya hidup lagi. Jika insiden yang kami buat terungkap, meskipun hukum tidak lagi ada, kami pasti tidak akan bisa tinggal di Pangkalan Timur Laut.”
“Jadi setelah berdiskusi, kami memutuskan untuk melenyapkannya. Suatu hari, ketika dia pergi keluar untuk mencari perbekalan bersama kami, kami sengaja memberi tahu dia waktu yang salah. Pada saat kami tiba di titik pertemuan itu, dia sudah mati dibunuh zombie.”
Wanita itu menceritakan semuanya tanpa emosi, tetapi semua orang yang mendengarnya merasa sangat marah. Lu Haixuan baru berusia 21 tahun, saudara perempuannya sekitar 18 tahunan. Mereka tidak hanya merencanakan kematian ayah Lu Haixuan tetapi juga menjebak seorang gadis untuk berkomitmen pada pria yang tidak disukainya agar kehidupan ibu dan kakeknya lebih baik. Tidak hanya meminta sekelompok orang untuk memperkosanya, mereka juga membunuhnya. Seberapa banyak kebencian mereka pada keuarga Lu Haixuan? Bukankah mereka mengklaim dirinya sebagai kerabat? Apakah ini cara mereka memperlakukan keluarganya sendiri?
Lu Haixuan menggertakkan giginya. Dia mengepalkan tinjunya hingga seluruh persendiannya bergemeretak. Seluruh tubuhnya memancarkan aura membunuh yang kuat. Dia benar-benar tidak menyangka mereka tega memperlakukan adiknya seperti itu. Dikatakan bahwa seorang pria tidak akan pernah menangis kecuali titik terlemah mereka disentuh. Itulah yang dialami Lu Haixuan saat ini. Meskipun matanya tertutup rapat, jejak air mata mulai membasahi wajahnya.
“Lalu mengapa kamu tidak membunuh Ibu dan Kakek Lu Haixuan?”
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Djtxjc Wlcu Mfcu alvjx ylrj afajq afcjcu. Glj yfgtfcal rfpfcjx ecaex wfcfcjcuxjc vlgl rfyfiew wfijcpeaxjc yfgajcsj. Zfwbabcu bgjcu-bgjcu lcl yexjcijt tji sjcu yfgifyltjc plxj wfiltja alcvjxjc sjcu wfgfxj ijxexjc.
“Bjxjx lqjg tjcsjijt rjwqjt sjcu alvjx wfwlilxl xfxejajc, ajql xjxfx aej lae yfgyfvj, vlj qfwlilx xfxejajc xterer. Ckjicsj xjwl peuj yfgfcmjcj wfwyecet wfgfxj yfgvej, ajql xfwevljc xjwl wfcfwexjc xjije xjxjx lqjg afgcsjaj wfcsjijtxjc vlglcsj rfcvlgl jajr xfwjaljc rejwl vjc qeaglcsj.”
“Dia berpikir jika dia tidak pingsan, suaminya tidak akan dimakan oleh zombie dan jika dia tidak menampar wajah putrinya, Lu Haidie tidak akan lari dan diperkosa oleh penjahat dan akhirnya mati karena pikirannya yang tidak stabil. Kami memutuskan membiarkan semuanya dan mendorong semua kesalahan itu padanya. dengan begitu mereka akan terus merasa bersalah dan menderita sampai mati. Dan kami hanya perlu menontonnya dari samping.”
Itu sangat kejam. Mereka semua sakit dan gila. Inilah yang dimaksud Yun Che ketika dia berkata ‘orang baik selalu menjadi korban’.
“Apakah orang-orang di sini tahu apa yang kamu lakukan?”
“Ya, mereka semua tahu.”
“Pertanyaan terakhir. Karena kamu sangat membenci mereka, mengapa kamu datang ke Pangkalan Barat Daya? Apakah kamu tidak takut Lu Haixuan akan membalas dendam padamu atas ayah dan saudara perempuannya setelah menemukan semua kebenaran ini?”
“Takut, kami sangat takut. Tapi kami pikir Lu Haixuan pasti telah menjadi orang penting sekarang karena militer bersedia membantunya dan mereka, bahkan bisa menerbangkan keluarganya ke sini. Selama kami tidak mengatakannya, tidak akan ada yang tahu kalau kamilah yang membunuh ayah dan adiknya. Kami muak hidup sengsara. Jadi ketika Lu Haixuan memiliki kedudukan yang tinggi, mengapa kami tidak bisa mengandalkannya? Selama dia bersedia menyediakan tempat tinggal dan makanan, kami tidak takut kehilangan.”
“Kamu bisa bangun sekarang.”
Setelah semua pertanyaan diajukan, Xing Feng bertepuk tangan dan bangkit. Yun Che segera mengeluarkan sebungkus tisu basah untuk membersihkan tangannya dengan hati-hati, seolah memegang wanita tadi adalah hal yang menjijikkan. Setelah terlahir kembali di dunia ini, dia tidak membenci siapapun selain musuh-musuh masa lalunya. Tetapi sekelompok orang ini benar-benar telah membangkitkan kebenciannya. Bahkan, binatang buaspun tidak akan melakukan hal sekejam mereka.
“Kakak Che, biarkan aku dan Haixuan yang menanganinya. Sialan, aku akan memotong mereka semua hidup-hidup.” Sekarang, sudah waktunya bagi orang-orang ini untuk membayar harga mereka. Zhou Zeyu sudah tidak sabar ingin membunuh mereka.
“Tunggu sebentar. Bawa Xiu Jie ke sini.”
Yun Che tersenyum tenang. Dia kemudian berjalan ke arah orang-orang Keluarga Lu dan berjongkok di depan gadis bernama Yingzi.
“Apa-apa yang akan kamu lakukan? Jangan sentuh putriku.”
“Tidak… Yingzi masih muda. Tolong jangan bunuh dia.”
Pasangan yang kejam itu menyeret tubuh mereka yang terluka parah ke arah putrinya. Tampaknya mereka sangat mencintai Lu Yingzi. Karena putra mereka sudah meninggal, yang tersisa hanyalah putrinya.
“Muda? Apakah dia lebih muda dari Lu Haidie?”
Yun Che mendengus. Apakah putri mereka lebih penting daripada putri orang lain?
“Apa yang ingin kamu lakukan?”
Sekarang setelah kebenaran terungkap, pria paruh baya itu bertanya dengan nada suara yang menyedihkan. Yun Che mengeluarkan sarung tangan dan perlahan memakainya, membelai dan menatap wajah Yingzi seolah-olah dia sengaja menyiksanya. “Wajahnya terlihat biasa saja. Jika sebelum kiamat wajahnya tidak akan berguna, tapi di hari kiamat, selama kamu wanita, ada banyak hal yang bisa kamu lakukan.”
“A-apakah kamu akan…”
Mata pasangan itu dipenuhi ketakutan, mereka menyadari sesuatu di dalam hati mereka, tetapi tidak memiliki keberanian untuk mengatakannya. Yun Che tersenyum dan menjelaskan kepada mereka.
“Jangan khawatir, aku akan meminta seseorang untuk menyembuhkan lukanya dan aku akan meminta seseorang melakukan hal yang sama seperti yang kamu lakukan pada Lu Haidie padanya. Tapi aku orang yang baik, jadi aku tidak akan membiarkan zombie membunuhnya. Aku hanya akan mengubahnya menjadi pelacur yang akan memohon untuk terus bercinta di sepanjang hidupnya.”
“Tidaaaak!”
Yun Che terdengar semakin menyeramkan saat dia berbicara. Pasangan paruh baya itu berteriak. Namun, tidak ada seorang pun di sini yang akan merasa kasihan pada mereka.
“ Xiu Jie, sembuhkan dia.”
Dari sudut matanya, Xing Feng melihat Zhou Zeyu kembali dengan Xiu Jie, bersama Yang Huaien dan yang lainnya yang baru saja kembali dari sebuah misi. Begitu mendengar perintah, Xiu Jie bergegas maju.
“Tentu. Akan aku lakukan!”
Sejak apa yang terjadi dengan Yun Yao terakhir kali, Xiu Jie tidak berani membuat masalah di depan Xing Feng dan Yun Che. Dia bergegas ke gadis itu untuk menyembuhkannya. Sementara itu, Yun Che berbalik dan berkata kepada Lu Haixuan yang telah membuka matanya.
“Kecuali gadis ini, kamu bisa melakukan apapun yang orang-orang ini. Pergilah. Balaskan dendam Ayah dan saudara perempuanmu dan carilah keadilan untuk Ibu dan Kakekmu.”
“Baik.”
Dibandingkan sebelumnya, Lu Haixuan saat ini terlihat lebih tenang. Dia mengangguk, berjalan langsung ke arah orang-orang itu. Meraih dua orang dengan masing-masing tangan dan menyeret mereka keluar seperti dua anjing mati. Dia tidak ingin darah mereka menodai rumah ini.
“Tidak! Jangan… kami bersalah, tolong ampuni kami…”
“Tidak! Jangan sentuh Yingzi!”
“Aaaah! Jangan, ampuni aku…”
“Tidaaaak!”
Bahkan orang bodoh pun tahu apa yang akan terjadi setelah Lu Haixuan menyeret mereka keluar rumah. Orang-orang Lu lainnya yang masih tergeletak di lantai, menangis meminta ampun. Mereka benar-benar ketakutan. Jika mereka tahu akan mati di sini, mereka akan memilih tinggal di Timur Laut. Seberapapun sulitnya di sana, setidaknya mereka bisa tetap hidup.
“Sangat berisik! Jiang Shang, Zeyu, bantu Haixuan.”
“Siap!”
Zhou Zeyu sudah tidak sabar. Dia menyeret dua orang lainnya keluar dengan mudah. Jiang Shang agak enggan dan merasa jijik, tapi dia tetap patuh saat Ye Xingchen menarik lengannya dan memintanya ikut pergi. Semua orang Keluarga Lu segera di bawa keluar. Xing Feng menoleh ke arah Xiu Jie yang telah merawat luka Lu Yingzi. Dan berkata pada Yang Huaien. “Kamu sudah mendengar perkataan Xiao Che. Kamu tahu apa yang harus dilakukan dengan gadis ini, kan? Bawa dia pergi.”
“Oke.”
Yang Huaien yang sudah tahu apa yang terjadi segera membawa gadis itu keluar. Chu Haoling melambaikan tangannya dengan cemberut, semua furnitur yang kotor menghilang dalam sekejap.
“Kakak Che, kamu sudah memberikan tugas ini kepadaku, tapi aku tidak memeriksanya dengan teliti. Aku akan bertanggung jawab untuk semuanya.”
Untuk pertama kalinya, Chu Haoling tidak melakukan atau mengatakan sesuatu yang bodoh. Dengan ekspresi wajah yang sangat serius, dia melangkah keluar tanpa menunggu balasan dari Yun Che.
“Kakak, kamu pergi menyiapkan makan malam. Kami akam membersihkan semua ini.”
Lu Haixuan, Zhou Zeyu, dan Jiang Shang tidak kembali lagi. Mereka pasti memerlukan waktu yang lama untuk berurusan dengan orang-orang itu.
“Iya.”
Yun Yao tidak mengatakan apa-apa. Setelah melihat putranya aman di pelukan Ye Xingchen, dia berbalik dan pergi ke dapur. Yun Che lalu meminta semua orang untuk minggir. Dia berdiri di tengah ruangan dan kemudian semburan air yang kuat keluar dari udara tipis, menyapu ruangan dari lantai hingga ke dinding. Yun Che mengendalikan semburan itu dengan sangat baik seolah-olah dia adalah pemilik kekuatan air. Tapi mereka tahu, itu bukan kekuatan elemen air karena air di lantai tidak dapat berkumpul.
“Yafei, giliranmu.”
Setelah membersihkan dinding dan lantai dengan air dari sungai dari ruang dimensinya, Yun Che mundur selangkah ke tangga. Zhan Yafei melangkah maju dan menghentakkan kakinya ke lantai. Lantainya seketika berubah menjadi pasir yang segera menyerap semua air. Ketika lantai kembali normal, dinding dan lantai menjadi bersih seperti baru. Tidak ada lagi kotortan atau noda darah.
Di akhir, Yun Che mengeluarkan satu set sofa dan meja teh baru dari ruangnya. Ruang tamu tampak dalam kondisi yang sama ketika mereka pergi di pagi hari. Sepertinya tidak pernah terjadi apa-apa.
***
