Penerjemah : Momo
Karena kekacauan yang disebabkan oleh Hei Yu, waktu keberangkatan ditunda selama satu jam. Misi kali ini diikuti 300 prajurit militer dan 100 pemilik kekuatan khusus. Militer mengirim 20 kendaraan lapis baja yang masing-masingnya mampu menampung 20 orang. Pada pukul 9.30 pawai panjang dari 20 kendaraan lapis baja mulai melaju. Sepuluh mobil pertama dikendarai oleh Tentara Mo dan Wei, lima di tengah oleh para pengguna kekuatan dan lima terakhir adalah milik Tentara Wang. Militer tidak mengatakan omong kosong, misi kali ini memang didominasi oleh mereka.
“Oh.. mobil ini terus bergetar. Tuan, kenapa kita tidak mengendarai mobil kita sendiri? Organ dalam binatang suci ini akan terus terguncang.”
Perjalanan kali ini jelas berbeda dengan perjalanan yang biasa mereka lakukan. Selain kondisi jalan raya, zombie-zombie di sepanjang jalan menjadi alasan lain mengapa mereka bergerak begitu lamban. Mereka terkadang harus berhenti melawan zombie atau menghadapi rintangan lain di jalan. Saat memasuki tengah hari, rombongan mereka masih belum juga meninggalkan Kota Lingjiang.
Hei Yu yang duduk di bahu Yun Che, meminta berganti kendaraan lebih dari sekali. Meskipun dia sudah sering melakukan perjalanan keluar dengan mobil, perjalanan yang sangat lambat kali ini benar-benar membuatnya mual. Tapi, dia tentu saja tidak akan mau mengakuinya.
Para kapten dari beberapa tim pengguna kekuatan yang duduk di mobil yang sama, masih memiliki ingatan segar tentang apa yang Hei Yu lakukan tadi. Mereka tidak berani berbicara, tidak ingin menjadi seperti sekumpulan prajurit tadi. Bahkan Lei Dashan yang cukup dekat Yun Che pun diam. Jadi setiap kali Hei Yu berbicara, secara tak sadar mereka akan menegakkan punggungnya dan baru akan rileks saat mereka tahu Hei Yu tidak memanggil mereka untuk membuat masalah. Para ketua tim ini merasa hal ini lebih melelahkan jika dibandingkan dengan membunuh zombie.
“Makan cokelat batangmu dan diamlah!”
Setelah memasukkan sebatang cokelat ke mulut Hei Yu, Yun Che mengambil dan melemparkannya ke Jiang Shang, yang jelas sangat tertarik pada Hei Yu.
“Biarkan dia bermain denganmu.”
Jiang Shang memang orang aneh. Dia adalah orang pertama yang tertarik pada Hei Yu. Biasanya, Ye Xingchen adalah satu-satunya orang yang akan mendapatkan perhatian penuh Jiang Shang, tapi hari ini, matanya yang berbinar tertuju pada Hei Yu.
“Baik.” Jiang Shang memeluk Hei Yu dengan gembira. Ketika selesai berbicara dia ingat kalau seniornya memintanya untuk lebih banyak berbicara. Jadi dia menambahkan terima kasih setelahnya. Hei Yu memiliki cokelat batang untung dimakan dan tidak membuat keributan lagi. Dia duduk di pangkuan Jiang Shang dengan patuh, kedua cakar depannya memegang cokelat batang dan mulutnya mengunyah dengan gembira.
Setelah mengamati orang lain di dalam truk, Yun Che berusaha sesantai mungkin. “Hehe.. Lei Ge, lihat betapa gugupnya kamu. Hei Yu tidak begitu menakutkan. Bukankah menurutmu dia sekarang terlihat manis?”
“Manis?!”
Semua orang menoleh untuk melihat Hei Yu, lalu menatap Yun Che dengan penuh kebencian. “Hei Yu manis?” Mereka tidak percaya bahwa Yun Che mengatakan hal itu. “Apakah kamu yakin pikiranmu sehat?”
“Uhm, kamu bisa mencoba melupakan apa yang dia lakukan sebelumnya.”
Bahkan pria berkulit tebal seperti Yun Che agak malu. Menjadi tuan dari binatang peliharaan yang tidak tahu malu pasti bukan pekerjaan yang mudah!
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Ada keheningan yang lama di dalam mobil sampai Hei Yu yang kenyang tertidur di pelukan Jiang Shang. Lei Dashan yang duduk di dekat Yun Che, dengan malu mulai bertanya. “Kapten Yun, apa yang membuatmu mengajak binatang peliharaanmu ini ikut hari ini?”
Klvjx wjrjijt rfyfcjgcsj wfwyjkj ylcjajcu qfiltjgjjc, tjcsj rjpj Tec Jtf alvjx wfwyfglajte wfgfxj. Gfcujc xfqjcvjljccsj, Tec Jtf pfijr wfcufgal jqj sjcu vlj wjxrev.
“Ufgmjsjijt, plxj jxe ylrj, jxe peuj alvjx lculc wfwyjkjcsj.” Lfl Te yfgtjrli wfcpfyjxcsj, Tec Jtf pfijr alvjx lculc wfcmfglajxjc tji wfwjiexjc rfqfgal lae.
“Djlxijt.”
Rsjajcsj Ofl Gjrtjc tjcsj yfgajcsj ecaex wfwfmjt xftfclcujc. Gfcujc yfulae xjqafc alw sjcu ijlc peuj weijl wfcubygbi. Vejrjcj sjcu rfweij afujcu, vfcujc qfgijtjc wfcpjvl rjcajl. Vfrfbgjcu yfgajcsj wfcujqj Tec Jtf wfcutlijcu yfyfgjqj tjgl afgjxtlg lcl, Tec Jtf wfcpjkjy rjwyli afgrfcsew, “Cxe rfvjcu wfwqfijpjgl yfyfgjqj vbxewfc. Dexjcxjt xjiljc yfgqlxlg jxe fublr vjc wfcslwqjc tji-tji yjlx ecaex vlgl rfcvlgl? Pcl jvjijt yfyfgjqj lcobgwjrl afcajcu hbwylf, ajcjwjc weajc, yjujlwjcj wfclcuxjaxjc ifnfi xfxejajc vjc yjujlwjcj wfcuuecjxjc jaglyea jlg ecaex yfgajgecu, sjcu revjt jxe rerec.”
Yun Che berbicara sambil membagikan setumpuk kertas yang berisi tulisan dan mengirimnya kepada mereka. Bagaimanapun hal ini akan terungkap cepat atau lambat. Dengan dia yang secara proaktif memberitahukan terlebih dahulu, para pengguna kekuatan dapat memberikan kepercayaan mereka sebagai imbalannya. Lalu informasi tentang penggunaan atribut air yang langsung diberikan olehnya tentu saja berbeda dengan informasi yang diberikan oleh tangan kedua. Ini jelas akan mampu memenangkan kepercayaan mereka semua.
“Benarkah?”
“Terima kasih banyak, Kapten Yun. Kami memiliki beberapa pengguna kekuatan air di dalam tim kami.”
“Kami juga. Jika atribut air bisa bertempur, tim kami juga akan menjadi lebih kuat.”
“Informasi ini sangat lengkap. Terima kasih banyak atas kerja kerasnya, Kapten Yun.”
Mereka yang mendapatkan informasi itu sangat bersemangat untuk membaca. Sebagian besar dari mereka langsung membuka halaman tentang atribut air, sisanya membaca informasi dari halaman awal. Banyak hal yang semula tidak mereka mengerti menjadi jelas setelah mereka membacanya. Berpikir bahwa Yun Che sudah menghabiskan waktu tiga hari untuk menyelesaikan semua infoemasi itu, semua ketua tim berterima kasih dan lebih percaya padanya.
“Zeyu, saat makan malam nanti, bagikan informasi ini ke regu yang lain dan para individu pengguna kekuatan. Semakin kuat kita, semakin besar kemungkinan kita akan selamat dari kiamat.”
Dia menyiapkan total tiga puluh salinan data untuk memastikan bahwa setiap tim dan individu pengguna kekuatan mendapat satu salinan. Selain orang-orangnya sendiri, ada sembilan kapten tim yang duduk bersama mereka di dalam mobil ini. Sisanya ada di mobil di belakang mereka.
“Tidak masalah.”
Zhou Zeyu ikut melihat-lihat dokumen itu dengan santai. Dia tahu Yun Che dan Xing Feng ingin memenangkan hati orang-orang. Jadi secara kooperatif dia juga ikut bekerjasama.
“Kapten Yun, apakah kamu dan Kapten Xing…”
Lei Dashan yang melihat tangan keduanya yang saling berpegangan bertanya. Tidak ada ekspresi ketidaksukaan di sana, hanya keraguan sederhana. Sudah lebih dari dua bulan kiamat datang. Jumlah wanita menurun drastis. Sebagian besar wanita pemalu dan penakut, walaupun mereka memiliki kekuatan khusus, mereka tidak berani membunuh zombie.
Para pria bagaimanapun memiliki kebutuhan mereka sendiri, terutama di hari setelah kiamat dimana mereka tidak tahu apakah di hari esok mereka masih hidup atau tidak. Banyak pria mulai berkencan dengan pria. Jadi bukanlah hal yang mengejutkan ketika jumlah homoseksual lebih banyak jika dibanding pecinta lawan jenis. Ini membuat semua orang mulai terbiasa dengannya.
Semua orang yang tadinya sedang membaca, mulai mengangkat kepalanya dan memandang kedua tangan bertautan yang disebutkan oleh Lei Dashan.
Yun Che mengangkat tangannya dan menjawab dengan wajah berseri-seri, “Ini? Seperti apa yang kalian pikirkan.”
Selain pada Yun Yao, dia tidak pernah ingin menyembunyikan hubungannya. Dan ketika Yun Yao sekarang mengetahuinya, dia juga tidak peduli jika semua orang mengetahuinya.
“Selamat! Ini mungkin terdengar seperti melihat ke belakang, tetapi ketika kita berada dalam pencarian pertama kita, kupikir ada sesuatu antara kamu dan Kapten Xing. Dan itu benar! Tim Chaoyang dan Puncak akan menjadi keluarga di masa depan. Kami tidak memiliki kesempatan lagi untuk bersaing dengan kalian.”
Lei Dashan dekat dengan mereka sehingga dia bisa berbicara lebih santai, yang lain juga ikut memberikan selamat. Yun Che dan Xing Feng sama-sama tersenyum dan mengucapkan terima kasih. Mereka tahu tidak akan butuh waktu lama ketika kabar hubungan mereka tersebar di seluruh Pangkalan Barat Daya.
Militer berusaha sangat keras pada misi kali ini. Tidak hanya ingin menyelesaikan misi, mereka juga membuka jalan bebas hambatan yang menghubungkan Kota Lingjiang dan ibukota provinsi. Ketika mereka akan memasuki gerbang tol semua orang mengetahuinya, tapi tidak ada yang berniat memprotesnya karena mereka sekarang berada di perahu yang sama.
“Mari makan siang dulu. Setelah ini, kami mungkin membutuhkan bantuan kalian untuk membersihkan mobil yang menghalangi jalan.”
Pada pukul 12.00, rombongan itu berhenti di sebuah bengkel mobil yang jaraknya 500 meter dari gerbang tol. Prajurit di barisan depan sudah mengosongkan bengkel. Saat semua rombongan mobil memasuki bengkel, mereka segera menutup gerbang besi agar bisa menahan zombie dari luar. Untungnya pintu tol ini berada di pinggiran kota, jika tidak akan ada lebih banyak zombie yang mengepung mereka.
“Aku pikir kita tidak akan bisa meninggalkan Kota Lingjiang hari ini.”
“Benarkah? Apakah militer ingin membodohi kita. Ada banyak zombie dan mobil di jalan. Berjalan kaki jelas akan lebih cepat dibandingkan naik kendaraan.”
“Lupakan saja. Kita hanya bisa melakukan ini sekarang. Ikuti saja.”
“Brengsek!”
Para pengguna kekuatan mulai mengutuk, jelas tidak puas denga kinerja militer yang meminta mereka membersihkan jalan tanpa pemberitahuan sebelumnya. Membersihkan jalan memang hal yang mudah. Hanya saja, dengan kecepatan mereka saat ini, dikhawatirkan mereka hanya bisa tiba di ibukota provinsi setengah bulan kemudian. Dan semakin lama mereka tinggal di luar, semakin banyak bahaya yang akan mereka hadapi. Tidak ada yang memungkuri kalau ini adalah misi bunuh diri.
“Sepertinya mereka benar-benar bekerja keras untuk menahan kita di luar.”
Mo Wenyang tidak menyebutkan ini kepada mereka sebelumnya, jadi satu-satunya penjelasan yang masuk akal adalah dia mendapatkan pesanan ini belum lama ini.
Wajah Xing Feng tampak muram. Orang-orang yang mengenalnya tahu bahwa kemarahannya akan datang. Yun Che memegang tangan Xing dengan erat dan menenangkannya. “Tidak apa-apa, ayo makan siang dulu! Kita akan bicara dengan Mo Wenyang setelah makan siang.”
“Apakah kamu mencoba…”
Xing Feng mengerutkan kening saat dia mengerti apa yang dimaksud Yun Che. Yun Che hanya mengangguk dan berkata, “Semakin mereka ingin menahan kita di luar lebih lama, semakin aku ingin segera menyelesaikan misi ini secepatnya. Dan aku akan selalu menyelesaikan pekerjaanku dengan sempurna. Ayo makan dulu.”
Saat Yun Che berbicara, dia mengeluarkan meja panjang dan selusin kursi dari ruangnya. Lalu bekal makanan yang sudah disiapkan oleh Yun Yao dan Wang Suhua. Dibandingkan dengan orang lain yang hanya duduk atau berjongkok di tanah dan memakan makanan kering, jelas saja pemandangan ini sangat menarik perhatian semua orang.
“Sial! Aku tahu kamu selalu memiliki makanan enak. Tapi, nasi hangat dengan daging babi rebus dan paha ayam? Kapten Yun, bolehkah aku bergabung dengan timmu? Ini sangat luar biasa!”
Kapten dari Tim Changle, regu peringkat ketiga di Pangkalan Barat Daya, melangkah maju saat matanya bersinar melihat hidangan yang dikeluarkan oleh Yun Che. Setiap anggota Tim Puncak dan Chaoyang mendapat bekal yang berisi nasi, daging babi rebus, paha ayam panggang, tumis kubis, serta semangkuk sup rumput laut dan telur. Mereka tidak menyangka bisa melihat makanan mewah seperti ini setelah kiamat datang.
“Tentu saja. Bergabunglah dengan kami dan aku akan memastikan kamu mendapatkan hidangan yang lebih enak dari ini setiap harinya.”
Ketua Tim Changle, Chen Hua adalah pria berusia 28an tahun yang tampan dan humoris. Dikatakan bahwa sebelum kiamat, dia dulunya adalah seorang gangster yang kejam kepada musuh-musuhnya tetapi baik kepada bangsanya sendiri. Yun Che telah bekerjasama dua kali dengannya dan memiliki kesan cukup baik pada prianini, jadi dia senang bercanda dengannya.
“Wow, kedengarannya sangat menarik.”
“Kapten!”
Chen Hua tampak sangat tertarik. Anak buahnya segera menahannya seolah takut kapten mereka benar-benar akan bergabung dengan Tim Puncak hanya untuk makanan. Jika Cheng Hua benar-benar bergabung, jelas Tim Changle akan menjadi bahan tertawaan orang-orang.
“Haha… bergabunglah dengan Tim Puncak, Kapten Chen. Kosongkan peringkat tiga sehingga kami dapat naik menggantikanmu.”
“Ya, Kapten Chen. Jelas pantas menukarmu dengan makanan lezat dari Tim Puncak.”
“Hahaha…”
Semua kapten dari tim lain mengolok-olok Chen Hua. Kedua anggota Tim Changle yang menahan kaptennya tidak tahu harus berkata apa. Sungguh memalukan berdiri untuk kapten yang tidak bisa diandalkan ini.
Chen Hua, bagaimanapun, tidak menanggapi ejekan itu dengan serius. Dia berbalik dan berteriak kembali, “Jangan katakan kalian tidak iri dengan makanan milik Tim Puncak?”
“Uhh…”
Tidak ada yang mampu berkata-kata. Tentu saja, semua orang iri dengan makanan mereka. Ini sebenarnya hanya paket makanan biasa yang bisa mereka bawa pulang sebelum hari kiamat, tetapi sekarang, ini adalah makanan super mewah yang hanya akan didapat semua orang dalam mimpi mereka.
***
