Penerjemah : Momo
Roaaar!
Serigala mutan yang pertama datang, membuka mulut lebar bertaringnya dan meraih Mayor Jenderal Qian dengan cakar tajamnya. Tepat sebelum cakar itu menyentuhnya, Mayor Jenderal Qian mendapatkan kembali akalnya dan melompat mundur. Cakar serigala gagal merobek mayor jenderal, tetapi meninggalkan luka parah di bahunya hingga darah mengucur deras seperti air.
“Aaaaah!”
Setelah berhasil melarikan diri dari kematian, Mayor Jenderal Qian mencengkeram bahunya yang terluka dan terhuyung ke belakang. Tapi serigala mutan lain berhasil menangkapnya dan menggigit lehernya. Gagal menahan atau menghindari serangan itu, Mayor Jenderal Qian berteriak kencang memotong keheningan malam. Kemudian, empat-lima serigala lainnya ikut melompat ke arahnya.
“Aaaaaaaahh!”
“Qian!”
“Mayor Jenderal!”
Jeritan tajam itu dengan cepat menghilang. Mo Wenyang serta lainnya yang mengikuti serigala berhenti berlari. Mata semua orang dipenuhi dengan ketakutan yang luar biasa. Dalam sekejap mata, Mayor Jenderal Qian dicabik-cabik oleh serigala. Sulit dipercaya bahwa pemilik kekuatan level tiga bahkan tidak mampu memberikan perlawanan saat melawan serigala mutan level dua.
Emosi seperti keterkejutan, ketakutan, dan kepanikan terus melanda pikiran semua orang, tetapi kenyataan tidak memberi mereka banyak waktu untuk memahami semua itu. Serigala mutan tidak melahap Mayor Jenderal Qian setelah dia dicabik-cabiknya, sebaliknya mereka meludahkan potongan-potongan tubuh itu, berbalik, dan mengarahkan mata hijau haus darah mereka pada Mo Wenyang dan yang lainnya.
“Apakah kita atau mereka yang akan mati hari ini?”
“Ahh…” Memaksa dirinya untuk menekan semua emosi negatif yang berantakan itu, Mo Wenyang berteriak. Leng Yehan dan yang lainnya saling mengangguk. Mereka memimpin menyerang serigala mutan dengan kemampuan mereka. Lei Dashan dan Chen Hua yang awalnya datang untuk bergabung melihat serigala mutan, tidak berani ragu lagi dan mulai ikut menyerang. Mengikuti taktik sebelumnya, mereka membentuk kelompok kecil dan mulai bertarung.
Awwooo…
“Kamu harus berhenti melolong. Pertarungan kelompok ini bukanlah urusanmu. Lebih baik pikirkan urusanmu sendiri lebih dulu.”
Raja Serigala itu pintar. Melihat para serigala mutan membubarkan diri, dia membuka mulut dan mulai melolong. Tapi Yun Che segera melemparkan pedang di tangnnya dan memaksa Raja Serigala melompat menghindari serangan. Satu serigala dan satu manusia bertarung dengan sengit. Yun Che kuat dan tubuhnya fleksibel, dia mempunyai banyak pengalaman dalam pertempuran nyata. Raja Serigala juga memiliki tubuh yang kuat, cakar dan taring yang tajam, serta cepat dan gesit. Namun, dia jelas tidak pandai dalam serangan jarak jauh. Yun Che yang menyadari hal ini segera menggunakan serangan jarak jauh yang kejam. Untuk sementara sulit menentukan siapa pemenangnya.
Boom!!
Sementara itu, pengguna kekuatan level tiga seperti Jiang Shang berada di atas angin, terlebih dengan bantuan Ye Xingchen yang memapu mengendalikan serigala mutan tepat pada saat kritis. Beberapa waktu kemudian, serigala mutan yang dilawan oleh Jiang Shang dan yang lainnya mulai jatuh satu demi satu. Tapi hal ini tidak membuat mereka sombong seperti Mayor Jenderal Qian. Begitu satu serigala mati, mereka segera bergabung dengan kelompok terdekat untuk membantu yang lain bertempur.
“Hampir selesai. Sekarang aku akan melihat keadaan Xiao Che.”
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Setelah lebih dari satu jam, seratus orang pengguna kekuatan berhasil melawan lebih dari tiga puluh serigala mutan. Kemenangan akhirnya sudah dekat. Xing Feng mengalihkan perhatiannya ke pertempuran Yun Che dan Raja Serigala.
Ebjjggg…
“Ufgrfajc vfcujcwe!”
Klvjx ajte jqjxjt Tec Jtf sjcu afgijie ifijt jaje Ejpj Vfglujij sjcu wjgjt xjgfcj rfieget xjkjcjccsj wjal, vlj wjwqe wfcutlcvjgl rfgjcujc pjgjx pjet Tec Jtf. Keyetcsj sjcu yfrjg wfibwqja yfyfgjqj xjil vjc wfcujgjtxjc mjxjgcsj ijcurecu xf xfqjij qfwevj lae. Tec Jtf wfcueaex vfcujc rejgj gfcvjt vjc wfcuuecjxjc xfxejajc evjgjcsj ecaex wecveg vfcujc mfqja ijie xfwyjil afgyjcu xf ijcula.
Raja Serigala mengangkat kepalanya secara refleks dan melihat pedang hitam panjang jatuh dari langit. Tetapi saat dia menyadarinya, sudah terlambat untuk melarikan diri. Pedang itu menusuk tepat mengenai salah satu matanya, membuatnya meraung kesakitan. Raja Serigala berusaha untuk dengan paksa mengeluarkan bilah pedang dari matanya dengan cepat.
“Oh, ingin melarikan diri? Kalau kamu masih punya kekuatan, bagaimana kalau menjadi hewan peliharaanku? Kamu bisa makan apapun yang kamu inginkan, bukankah itu lebih baik dari pada tinggal di hutan?”
Yun Che berada di atas angin. Dia membawa pedangnya dan berlari menuju Raja Serigala.
Roaaaar!
Darah menyembur dari bola mata Raja Serigala. Raungannya semakin menggila saat dia mendengar kata-kata Yun Che.
“Aku akan membuatmu menyerah kalau begitu.”
Boom…
Roaaar…
Yun Che mendekat, mengancam serigala dengan suara yang dalam. Kemudian, petir dengan kekuatan besar jatuh dari langit dan langsung menghantam tepat pada tubuh binatang buas itu. Raja Serigala merintih dan melolong kesakitan saat petir menyebabkan luka di tubuhnya meningkat dengan kecepatan yang dapat dilihat oleh mata telanjang. Yun Che benar-benar kejam, dia terus mengarahkan petirnya ke luka-luka itu, menumbuk daging Raja Serigala hingga tubuhnya berlumuran darah.
“Binatang penjaga rumahmu terlalu kejam!”
“Kejam? Kakak Che itu jahat! Kamu tidak bisa menemukan pria yang lebih jahat darinya.”
“Kakak Zeyu, bisakah kamu menggunakan kata-kata itu pada Kakak Che? Apakah kamu tidak khawatir dia akan melakukan hal yang sama padamu?”
“Pergilah! Apakah kamu mengutukku?”
“Hahaha…”
Di sisi lain, Mo Wenyang dan yang lainnya yang sudah menyelesaikan pertempuran duduk di tanah, menyaksikan pertarungan antara Yun Che dan Raja Serigala dari kejauhan. Raja Serigala yang terluka parah menjadi semakin lamban dan tubuh kokohnya akhirnya dihancurkan oleh Yun Che. Tak butuh waktu lama saat pada akhirnya tubuh binatang itu mengejang dan jatuh ke tanah. Yun Che berdiri tepat di depan kepala Raja Serigala dengan pedang di tangannya. “Satu kesempatan terakhir. Maukah kamu berjanji setia padaku?”
Ujung dari pedang hitam legam itu berada tepat di lehernya. Jika serigala mutan itu berani melolong, Yun Che akan menebas kepalanya dalam satu ayunan.
“Wowoo…”
Bahkan jika Raja Serigala ingin melolong, dia tidak akan mampu melakukannya. Lukanya sangat parah, dia hanya mampu mengeluarkan rengekan memilukan. Ye Xingchen buru-buru menghampiri mereka dan menjelaskan, “Kakak Che, dia berkata setuju.”
Seorang pengendali binatang tidak hanya mampu mengontrol mereka, tapi juga dapat berkomunikasi dengannya tanpa hambatan.
“Bagus. Jangan khawatir, aku tidak akan pernah memperlakukanmu dengan buruk.”
Yun Che menarik pedangnya dan menoleh ke arah Ye Xingchen. “Serigala pada dasarnya licik. Kendalikan dia dengan kekuatanmu. Mulai sekarang dia akan menjadi milikmu.”
Bagaimana mungkin seorang penjinak tidak memiliki binatangnya sendiri? Raja Serigala adalah hadiah yang diberikan Yun Che untuk Ye Xingchen. Dan dia akan terus menemukan binatang lain yang cocok untuknya di masa depan nanti.
“Oke.” Ye Xingchen menerima dengan senang hati. Bagi seorang penjinak, binatang adalah senjata mereka. Raja Serigala ini mempunyai kekuatan tempur dan kecerdasan yang tinggi. Jadi dia adalah senjata terbaik untuknya.
Ye Xingchen telah mencapai level tiga di pertarungan sebelumnya. Dia segera menghampiri Raja Serigala dan berjongkok di depannya, membelai bulu di kepalanya. “Kembali ke ukuran semula.”
“Wowoo…” Raja Serigala merengek dua kali. Tubuh besar itu mulai menyusut dan berakhir seukuran anjing serigala dewasa. Tidak seperti Hei Yu, binatang mutan hanya bisa berubah paling banyak dua bentuk. Seukuran tubuh aslinya sebelum bermutasi dan seukuran menjadi binatang mutan.
“Hei, berikan ini padanya. Itu akan membantu cederanya.”
Yun Che menyerahkan dua botol air spiritual yang sudah diencerkan kepada Ye Xingchen. Serigala liar yang dijinakkan hanya menerima satu manusia sebagai tuannya sepanjang hidupnya, karena Yun Che tidak berniat menjadi tuannya, dia pasti tidak akan memberinya makan secara pribadi. Ye Xingchen harus mulai membuat ikatan dengan serigala itu secepat mungkin.
“Baik.” Ye Xingchen mengerti apa yang dimaksud Yun Che. Dia mengambil alih botol lalu mengangkat kepala serigala dan memberinya minum. Jiang Shang buru-buru membungkuk dan membantunya. Yun Che menggelengkan kepalanya dan pergi.
“Kupikir Raja Serigala itu untukku.”
Xing Feng berjalan ke arah Yun Che dan dengan bercanda mengungkapkan kecemburuannya. Dia benar-benar mengira Raja Serigala adalah untuknya karena Yun Che berjanji bahwa dia akan menjinakkan binatang buas untuk Xing Feng belum lama ini.
“Raja Serigala tidak cocok untukmu. Lain kali, mari kita pergi ke pegunungan bersama Hei Yu. Menurutku elang akan lebih cocok untukmu. Tidak hanya bisa bertarung, tubuhnya yang bermutasi sangat besar jadi bisa membawamu terbang. Itu jauh lebih kuat dari Raja Serigala.”
Sepertinya yang diharapkan, Yun Che benar-benar memahami Xing Feng. Lagipula dia tidak bercanda, dia benar-benar bermaksud untuk menangkap seekor elang untuk Xing Feng suatu hari nanti. Dia telah merencanakannya sejak tahu kalau binatang buas akan selalu patuh pada Hei Yu.
“Oh, oke. Aku menyukainya. Ayo kita tangkap suatu hari nanti.” Mata Xing Feng berbinar.
Zhou Zeyu yang tidak tahu muncul dari mana tiba-tiba ikut berbicara. “Kakak Che, aku juga ingin satu.” Bagaimana dia bisa melewatkan hal sekeren itu.
“Lakukan sendiri!”
Setelah memberikan pandangan tak suka pada Zhou Zeyu, Yun Che berjalan melewatinya menuju arah serigala mutan yang mati. Dia melompat dari satu tubuh ke tubuh lain sambil melambaikan tangannya hingga tubuh serigala mati itu menghilang.
“Itu membuat segalanya jauh lebih mudah.”
Aroma darah akan menarik lebih banyak binatang buas di sini. Mo Wenyang yang merasa khawatir dengan apa yang harus dilakukan, menarik nafas lega saat melihatnya.
Yun Che mengalihkan pandangannya kemudian bertanya, “Berapa banyak korban yang kita miliki?”
“Tiga orang tewas, delapan luka parah, tiga puluh luka ringan. Sayang sekali Mayor Jenderal Qian meninggal.”
Jumlah korban ini sudah sangat kecil. Mo Wenyang bagaimanapun ikut sedih dengan kematian Mayor Jenderal Qian. Mayor Jenderal Zeng dan tentara lainnya tidak melihat ada yang salah, mereka hanya menundukkan kepala, berduka atas kematian teman seperjuangan mereka.
“Baiklah. Ayo kembali dulu.”
Setelah mengangguk, Yun Che mengeluarkan beberapa tandu dari ruang dimensinya. Dia menyimpan satu dan memberikan sisanya kepada Mo Wenyang yang tidak menolak kebaikannya itu. Dia meminta para wakilnya untuk membagikan tandu kepada para prajurit dan meminta mereka dengan hati-hati merawat yang terluka.
Tidak ada pengguna kekuatan cahaya di tim mereka, jadi prajurit yang terluka harus menanggung rasa sakitnya. Untungnya, para pengguna kekuatan memiliki kekuatan pulih yang relatif cepat. Mereka yang mengalami luka ringan akan pulih dalam 2-3 hari, mereka yang terluka parah akan membaik dalam 7-8 hari selama mereka tidak sekarat atau terinfeksi. Adapun yang mati, hanya bisa dikubur di sini.
Sementara para prajurit yang terlatih itu membersihkan medan perang, Yun Che memberikan tandu kepada Ye Xingchen. Raja Serigala terluka parah, jadi dia harus dibawa kembali.
“Kapten Yun, apa kamu yakin binatang mutan itu hanya level dua?”
Lei Dashan dan Chen Hua yang menderita luka ringan, mendatangi Yun Che. Sebagai pemilik kekuatan level tiga, mereka mengalami banyak kesulitan saat bertarung dengan binatang mutan level dua. Ini merupakan pukulan cukup berat bagi mereka. Jika lawannya binatang mutan level tiga, bisa dipastikan hidup mereka sudah berakhir.
“Yah, serigala pada dasarnya lebih kuat daripada manusia, jadi tidak mengherankan jika serigala mutan menjadi juga begitu kuat.”
Melihat ekspresi buruk di wajah mereka, Yun Che tersenyum menenangkan. Itu hanya serigala, jika mereka bertemu dengan harimau, singa, beruang, segalanya akan menjadi lebih buruk. Beruang level dua mampu membunuh manusia dalam sekali pukulan. Kabar baiknya, semua beruang di wilayah Barat Daya dikurung di kebun binatang. Tapi di Barat Daya ada jenis hewan lain yang sama menakutkannya dengan beruang, itu adalah panda. Sebelum hari kiamat, panda memang lucu dan lamban, tetapi di akhir dunia mereka adalah binatang yang buas dan cukup kejam.
“Sepertinya kita harus terus menjadi lebih kuat. Aku tidak tahu kapan dunia terkutuk ini akan berakhir.”
Mereka semua memang kapten dan tidak takut pada hal apapun. Hanya saja terkadang mereka sedikit menjadi emosional.
“Terlepas dari apakah kiamat ini akan berakhir atau tidak, satu-satunya hal yang bisa kita lakukan adakah terus menjadi lebih kuat dan bersaing dengan semua jenis makhluk hidup untuk bisa terus bertahan.”
Yun Che berdiri diam dan memandang mereka. Di bawah sinar bulan, mata gelapnya memancarkan tekad dan kekuatan. Lei Dashan dan Chen Hua sama-sama tertegun lalu mengangguk serempak. Mereka harus terbiasa dengan kenyataan bahwa umat manusia bukan lagi satu-satunya yang berada di puncak rantai makanan. Jika mereka ingin terus hidup, mereka harus bertarung lagi dan lagi.
***
