Penerjemah : Momo
Hampir setengah jam berlalu ketika mereka akhirnya selesai berkemas. Yun Che dengan lancar meletakkan koper-koper mereka ke ruang dimensinya, lalu berjalan keluar dengan kakak perempuan dan keponakan kecilnya. Ketika mereka melewati ruang tamu, pandangan Yun Che jatuh pada orang-orang Keluarga Zhou. Ada banyak kesempatan di kiamat ini. Ketika dia bertemu orang-orang dari Keluarga Zhou lagi, dia pasti akan membunuh mereka.
“Ayo pergi.” Setelah mengambil gendongan yang dibawa kakaknya, Yun Che mengikat Chenchen di pelukannya. Satu tangannya memegang tangan Yun Yao dan tangan lainnya memegang pedang hitam panjangnya.
“Uhm…” Yun Yao mengangguk. Dia bahkan tidak melihat ke arah orang-orang Keluarga Zhou.
“Tunggu!”
Saat mereka hendak membuka pintu, orang-orang di Keluarga Zhou berseru lagi. Yun Che berbalik sambil tersenyum, dan matanya tertuju pada Lin Xiaohan, yang secara tidak sadar menelan ludahnya. “Kalian tidak diizinkan membuka pintu.”
Dia kembali melanjutkan, “Xiao Che, kemana kamu akan pergi? Kenapa tidak pergi bersama kami ke Ibukota? Kamu tahu, Ayah Mertuaku dan Kakak Keduaku ada di Beijing, Ayahku juga Wakil Walikota di sana. Keadaan di luar sangat kacau. Bukankah akan tidak nyaman bagi kalian berdua untuk membawa anak? Kami memiliki pengawal di sini dan ada dua mobil yang diparkir di bawah. Ketika kami tiba di Beijing, dengan Ayah, Kakak Keduaku dan Ayah Mertua, kalian tidak perlu khawatir.”
Bagaimanapun, Lin Xiaohan adalah putri seorang Wakil Walikota. Sebelumnya dia sudah melihat kemampuan dan kekuatan ruang Yun Che. Lin Xiaohan memutuskan untuk merayunya. Begitu dia sampai di ibukota, Yun Che tidak akan berguna. Pada saat itu, dia dapat melakukan beberapa hal untuk membalasnya.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
“Rbcj Olc, jqjxjt xjwe yfgqlxlg rfwej bgjcu ybvbt rfqfgal vlglwe? Cxe yjge rjpj wfcjwqjg Pye Zfgaejwe. Alxj jxe qfgul xf Dflplcu, yexjccsj jxe tjcsj jxjc vlyecet? Vfijlc lae, jxe revjt qfgul vjgl xbaj rfyfiewcsj xf rlcl ajcqj mfvfgj. Bfalxj jxe wfweaerxjc qfgul, rfmjgj jijwl jxe jxjc wfilcvecul Bjxjx vjc xfqbcjxjcxe. Cqj sjcu wfwyejawe yfgqlxlg jxe lculc yfxfgpj rjwj vfcujcwe?” Tec Jtf wfcfgajkjxjc ajkjgjc lae. Ygjcu-bgjcu Bfiejguj Itbe yfcjg-yfcjg wecjolx.
“Kamu…” Sebagai putri Wakil Walikota, dia tidak pernah dipermalukan seperti ini. Jari-jari Lin Xiaohan bergetar ketika menunjuk Yun Che, matanya melebar seolah ingin memakan pria muda itu hidup-hidup.
“Yun Che, jangan pergi terlalu jauh, saudari ipar–”
Boom…!
“Ahhh…!”
Sebelum kata-kata Zhou Ting selesai diucapkan, Yun Che mengayunkan pedangnya. Sofa di ruang tamu terbelah menjadi dua dalam sekejap. Para wanita dan anak-anak ketakutan dan berteriak. Para pengawal bahkan lebih bodoh, tidak mampu bereaksi. Mereka tidak pernah menyangka Yun Che benar-benar berani menggunakan pedangnya.
“Selamat tinggal semuanya. Aku harap kalian semua dapat bertahan hidup sampai hari di mana aku akan mencari kalian kembali.” Seolah takut itu tidak cukup membuat mereka marah, Yun Che melambaikan tangannya dan berbalik untuk membuka pintu.
Roaaarrr….
Bang!!
Zombie yang diblokir di luar pintu bergegas masuk, Yun Che menarik Yun Yao di belakangnya, menendang zombie di depannya dan melambaikan pedang tajam ke leher mereka. Dia mengambil kehidupan para zombie di luar pintu dengan brutal dan cepat seperti seorang Dewa Kematian. Lebih dari selusin zombie dengan cepat dibersihkan. Di bawah kakinya, mayat zombie ditumpuk menjadi satu, sedangkan kepala mereka di sisi lainnya. Ini sudah menjadi kebiasaan Yun Che dari kehidupan sebelumnya, untuk menggali inti kristal di kepala zombie setelah pertempuran.
Melihat pemandangan ini dari jarak dekat, Yun Yao sudah hampir pingsan. Dan ketika Yun Che benar-benar membelah kepala zombie satu per satu, darah dan otak gelap mengalir ke mana-mana. Keluarga Zhou di dalam rumah, termasuk para pengawal yang kuat, tidak bisa menahan diri untuk menutupi mulutnya dan muntah. Itu sangat kejam, Yun Che benar-benar bukan manusia.
Zombie saat ini hanya pada level nol dan tidak semua zombie yang memiliki inti kristal di kepalanya. Jika ada, inti kristal zombie level nol semuanya transparan dan tidak memiliki atribut kemampuan. Di masa depan, apapun jenis atributnya, para pemilik kemampuan dapat menyerap kekuatan dari inti kristal. Dari selusin zombie yang berhasil dibunuh, hanya ada tiga inti kristal seukuran kacang kedelai yang ditemukan. Yun Che tidak kecewa. Dia mengambil air mineral untuk mencucinya dan kemudian melemparkannya ke ruang dimensi.
“Apakah kamu takut?” Melihat keponakan kecilnya itu menatapnya tanpa berkedip, Yun Che meremas pipinya yang gemuk.
“Tidak takut, Paman mengalahkan orang-orang jahat, melindungi Ibu dan melindungi Chenchen.”
Chenche menggelengkan kepalanya dan tersenyum dengan polos. Pada usia semuda dia, hanya ada perbedaan antara baik dan buruk dalam pikirannya. Tapi sekarang, di matanya, Pamannya adalah orang baik seperti seperti Ultraman dan orang jahat yang menggigit orang-orang itu seperti monster, jadi mereka pantas dikalahkan oleh Pamannya.
Yun Che menatapnya dengan senang, “Kamu memang keponakanku. Di masa depan, Paman akan mengajarimu bagaimana cara mengalahkan orang jahat.”
Anak-anak yang hidup di hari-hari kiamat ditakdirkan menjadi kuat, tidak lagi seperti bunga di rumah kaca. Mereka bukan lagi anak-anak yang harus terus dilindungi, mereka juga harus berjuang.
“Uhmm.” Ketika dia mendengar bahwa dia bisa memukul orang jahat dan bisa menjadi Ultraman, Chenchen mengangguk dengan gembira.
Tidak mengetahui pemikiran keponakan kecilnya itu, Yun Che mengambil dua jas hujan dari ruang dimensinya, satu untuk kakak perempuannya dan satu untuk dirinya sendiri. Chenchen juga dibungkus dengan jas hujan longgar, hanya menyisakan kepala gemuknya sedikit di luar.
“Pakailah. Kita masih akan menghadapi banyak zombie di sepanjang jalan. Tidak akan ada kesempatan untuk mandi dan berganti pakaian. Lebih baik memakai jas hujan untuk menghindari darah dari para zombie.”
Yun Che berbalik ke belakang, menatap kakak perempuannya yang hampir pingsan. Dia menghela nafas dan membantu kakaknya mengenakan jas hujannya. Lalu mengambil pisau militer dan meletakkannya di tangannya, “Kakak, kamu harus belajar melindungi dirimu sendiri. Saat zombie datang, jangan takut dan potong lehernya. Kelemahan zombie ada di batang otaknya. Hanya dengan memotong lehernya atau merusak batang otaknya dia akan mati.”
Kakak dan keponakan kecilnya tidak bisa terus dimanjakan, Lagi pula, dia tidak bisa tinggal di sisi mereka setiap saat. Perlindungan terbaik bukanlah seberapa kuat dia, tetapi bagaimana membuat kakaknya menjadi lebih kuat.
“Tidak, aku tidak bisa, Xiao Che…” Yun Yao menggelengkan kepalanya untuk menolak permintaan adiknya itu. Tangannya yang memegang pisau militer bergetar, tetapi Yun Che menekankan kedua tangannya di pundak Yun Yao dan membungkuk untuk menyejajarkan pandangan mereka. “Kakak, kamu pasti bisa. Sekarang dunia di luar telah berubah. Jika kamu tidak belajar beradaptasi, siapa yang akan melindungi Chenchen di masa depan? Hanya yang terkuatlah yang bisa bertahan. Kakak, percayalah pada dirimu sendiri. Kamu pasti bisa.”
“Aku… aku akan mencoba.” Matanya tampak menstabil, Yun Yao menelan ludah dan mengangguk tanpa sadar. Yun Che tersenyum sedikit dan meraih tangannya lagi, “Ayo pergi.”
Boomm!
Setelah mereka pergi, pintu di belakang mereka terbanting menutup. Yun Che melihat ke belakang dengan penyesalan. Jika Chenchen tidak membukakan pintu untuknya, dia benar-benar akan mendobrak masuk. Pada saat itu, kehidupan dan kematian orang–orang keluarga Zhou tidak ada hubungannya lagi. Sangat disayangkan, tapi… melirik ke arah tumpukan mayat zombie di luar pintu dan percikan darah di tanah, cahaya aneh melintasi mata Yun Che. Mungkin ini tidak terlalu buruk.
***
Thanks untuk babnya!
pengawalnya, entah kenapa terasa terlalu…lemah😞
Haha.. mereka pengawal buat keluarga kaya, jadi gak bisa dibandingkan sama orang dari militer bahkan sama Yun Che yang jelas udah membangkitkan kekuatannya.