Penerjemah : Momo
Xing Feng masih sibuk dan baru akan kembali pukul sepuluh malam. Mengetahui bahwa mereka harus mulai melatih Chenchen besok, semua orang pergi tidur lebih awal. Ketika Xing Feng kembali, Yun Che sedang menunggunya sambil berbaring di sofa ruang tamu. Melihat itu, rasa lelah Xing Feng selama seharian hilang dalam sekejap. Dia berjalan mendekat, mengambil rokok dari mulut Yun Che, dan membungkuk untuk mencium singkat bibir kekasihnya itu.
“Kamu tidak harus menungguku. Di masa depan, kembali ke kamar dan tidurlah lebih awal.”
Dengan tangannya yang sedikit kasar, Xing Feng membelai wajah Yun Che dengan lembut, dia berkata dengan suara yang serak. Semua orang sedang berlibur sekarang dan dia seharusnya menghabiskan lebih banyak waktu dengan Yun Che, tetapi hal-hal di lembaga penelitian telah membuatnya sibuk baru-baru ini.
“Aku tidak bisa tidur bahkan jika pergi tidur lebih awal.”
Setelah bangun untuk duduk, Yun Che mengambil kembali rokoknya dan mengisapnya. “Bagaimana urusan lembaga penelitian?”
Baru-baru ini, mereka hanya peduli akan dua hal. Mengambil alih lembaga penelitian dan pemilihan presiden asosiasi yang baru. Xing Feng mengurus masalah lembaga penelitian, sedangkan Yun Che dan Gu Mingxuan mengurus masalah pemilihan. Bisa dibayangkan betapa kerasnya kerja Xing Feng.
“Wei Kan dan Wang Wei masih menolak untuk melepasnya. Tampaknya mereka menunggu hasil pemilihan. Jika Wenyang berhasil menjadi presiden asosiasi, mereka pasti akan melepasnya.”
Xing Feng menggosok pangkal hidungnya, tampak lelah. Ketika dia memindahkan tangannya, sebotol air diulurkan kepadanya. Dia berbalik untuk tersenyum pada Yun Che dan mengambil airnya. Yun Che mematikan rokoknya, mengeluarkan makanan yang dia simpan untuk Xing Feng dari ruangnya dan meletakkannya di atas meja. “Coba sup ayam pegar ini. Bibi Chen menghabiskan sepanjang sore untuk merebusnya.”
Yun Che mengambil semangkuk sup ayam yang masih mengepul dan menyerahkannya padanya, tapi Xing Feng tidak mengulurkan tangannya untuk mengambil. “Beri aku makan.”
“Uhh…”
Mengapa mereka terlihat seperti Jiang Shang dan Ye Xingchen?
Merasa bahwa dia tidak bercanda, Yun Che dengan enggan mengambil sumpit dan memberinya sepotong paha ayam yang lembut ke bibir Xing Feng.
“Tidak heran Xingchen selalu meminta Jiang Shang untuk memberinya makan. Ternyata makanannya terasa lebih enak saat diberikan oleh kekasihmu.”
Setelah mengunyah dan menelan daging ayam yang pedas dan lembut, Xing Feng mau tidak mau membuat komentar sentimental, merasa dia telah melewatkan terlalu banyak hal. Yun Che memutar matanya dan memberinya sesendok sup. “Kamu tahu bahwa Jiang Shang yang memberi makan Xingchen, jadi mengapa kita melakukannya sebaliknya? Apakah ini caramu merawat kekasihmu?”
Yun Che sebenarnya tidak tertarik memberi makan seseorang atau diberi makan.
“Jika kamu mau, ketika aku selesai, aku akan memberimu makan tiga kali sehari, juga camilan tengah malam.”
Xing Feng akan merasa sangat senang melakukannya, meskipun dia tahu bahwa timnya pasti akan mengeluh tentang itu, dan Zhou Zeyu akan berteriak memintanya untuk tidak melecehkan para anjing lajang secara mental.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Zfwlxlgxjc tji lae, Wlcu Mfcu alvjx ylrj wfcjtjc ajkjcsj. Glj wfgjrj revjt rjcuja ijwj alvjx wjxjc yfgrjwj vfcujc sjcu ijlccsj.
“Oeqjxjc rjpj. Pae tjcsj wfwyejaxe wfglcvlcu rjja wfwlxlgxjccsj.”
Glj yjtxjc alvjx ajtjc wfwyjsjcuxjc qfwjcvjcujc lae, alvjx wfcufgal wfcujqj Tf Wlcumtfc vjc Aljcu Vtjcu jxjc rjcuja wfclxwjalcsj.
“Ljtjtj…”
Wlcu Mfcu afgajkj. Vfpepegcsj, vlj peuj alvjx ajtjc. Rjwec, plxj xfxjrltcsj wfculculcxjc tji lae, vlj qjral jxjc wfijxexjccsj.
Setelah makan dan mengobrol, satu jam sudah berlalu. Ketika mereka kembali ke kamar, sudah hampir tengah malam. Tidak peduli dengan rasa lelahnya, Xing Feng segera menekan Yun Che, dan mereka melakukannya dua kali. Pertama kali di kamar mandi dan yang kedua di tempat tidur. Setelah itu, Yun Che hampir tidak menggerakkan jarinya. Pekerjaan bersih-bersih dilakukan oleh Xing Feng yang sudah kembali bersemangat.
“Paman setuju dengan ide membuka sekolah. Usulan itu sudah disetujui dan seharusnya akan diumumkan besok pagi. Sekolah mungkin akan berlokasi di Area D atau E.”
Xing Feng menarik Yun Che untuk berbaring di dadanya dan membelai kepalanya. Yun Che sudah mulai menumbuhkan rambutnya, kepalanya tidak lagi terasa senyaman dulu saat dia botak.
“Yah, Area D seharusnya lebih nyaman, bukan? Kudengar Area E dan F sudah mulai penuh sesak. Pernahkah kalian berpikir untuk menggunakan sebagian area di luar menjadi tempat tinggal? Mengubah seluruh area menjadi lahan pertanian tidak akan berhasil.”
Yun Che menatapnya, merasa bosan dia mulai memainkan titik-titik kecil di dada Xing Feng dengan jari-jarinya. Xing Feng meraih tangannya untuk menghentikannya. “Jika kamu tidak ingin melakukanya lagi, jangan menggodaku.”
Yun Che terkekeh dan menarik kembali tangannya. Dia benar-benar tidak ingin pantatnya kembali menderita.
“Itu seharusnya di Area D. Adapun area di luar, kota dan desa asli akan dipertahankan, tetapi tempat-tempat itu hanya dapat menampung paling banyak beberapa ribu orang. Daerah pemukiman mungkin akan diberikan kepada para penyewa dan militer juga akan menempatkan beberapa pasukan di sana.”
“Militer memang sangat perhitungan. Di bawah nama menyewakan tanah kepada warga, mereka sebenarnya menggunakan penyewa untuk menguji tanah terlebih dahulu. Jika ternyata tanah itu bisa digunakan untuk bercocok tanam, militer bisa membuat alasan untuk mengambil kembali tanah itu. Jika tidak berhasil, militer tidak akan menjadi pihak yang dirugikan. Bukankah seharusnya militer memberikan benih gratis?”
Dengan mencibir, Yun Che cemberut dan menyesuaikan tubuhnya untuk bersandar di lengan Xing Feng. Dia tidak pernah mendukung rencana pertanian. Di kehidupan sebelumnya, ketika dia mencapai Pangkalan Barat Daya, tembok ketiga telah dibangun di luar pangkalan. Distrik Wan’an sudah menjadi bagian pangkalan, termasuk beberapa area perkotaan di sekitarnya. Kecuali beberapa tempat yang dilindungi untuk beberapa alasan, seluruh area diperuntukkan sebagai pemukiman. Dengan kata lain, rencana pertanian mereka tidak berhasil.
“Baik tanah dan benih eiberikan secara cuma-cuma. Tetapi, jika ada yang dipanen, penyewa harus menyerahkan setengah dari hasil panen sebagai imbalannya.”
Itu seperti membayar pajak dengan tarif yang sangat tinggi.
“Bagaimana jika itu tidak berhasil?”
“Militer tidak akan meminta benih dikembalikan, tetapi mereka akan mengirim orang untuk memverifikasinya. Jika ada yang melanggar aturan, dia akan dihukum dengan berat.”
“Yah, sangat jarang melihat militer memiliki hati nurani. Setengah dari hasil panen sedikit terlalu banyak, tetapi ini adalah kebijakan yang menguntungkan bagi mereka yang tidak memiliki cukup makanan saat ini. Aku hanya khawatir mereka akan berakhir tanpa menghasilkan apapun.”
“Apa maksudmu? Jika kamu mengetahui sesuatu, katakan saja padaku. ”
Setelah dimainkan oleh Yun Che beberapa kali, Xing Feng memilih bertanya dengan jelas kali ini. Terlepas dari semua kelebihannya, Yun Che memiliki kebiasaan buruk menyembunyikan informasi penting yang membuat orang tercengang.
“Yah, sepertinya seseorang telah belajar dengan baik.”
Yun Che meraih leher Xing Feng dan menggigit dagunya. Xing Feng menjawab, “Tentu saja. Chaoyang berencana menanam beberapa sayuran juga. Aku harus berhati-hati.”
“Haha…”
Yun Che tidak bisa menahan tawa. Setelah beberapa saat, dia berkata sambil bersandar kembali di lengan Xing Feng. “Jika memungkinkan, hentikan semua itu. Bila tidak berhasil, paling tidak tundalah sampai bulan depan. Jika aku ingat dengan benar, akan ada hujan salju lebat di bulan Juni. Aku tidak ingat persis tanggal pastinya, tapi hujan salju ini akan disertai berbagai macam bencana alam lainnya, seperti gempa bumi dan tsunami. Setelah itu, level zombie akan kembali meningkat, tidak hanya berhenti level tiga. Pada saat itu, kamu akan memiliki masalah yang lebih besar daripada tanaman yang rusak. Para penjaga tidak akan bisa mempertahankan tembok pertahanan jika zombie mengepung kota. Saat kita sampai di sana, itu mungkin sudah terlambat.”
Yun Che tidak memberi tahu Xing Feng secara spesifik tentang kelahirannya kembali, tapi dia percaya dengan kelihaian pria itu, dia pasti bisa menebak situasinya.
“………”
Xing Feng terlalu terkejut untuk mengatakan apapun. Dia senang bahwa dia telah bertanya. Kalau tidak, ketika semua itu terjadi, mereka akan memiliki lebih banyak kehilangan. Karena informasi ini dari Yun Che, dia tidak meragukan kebenarannya.
“Selain itu, bahkan jika tidak ada salju, tidak akan ada tanaman yang bisa tumbuh di tanah. Kecuali…”
Kecuali jika Yun Che memercikkan air dari mata air spiritualnya di ruang dimensi ke semua tanah untuk memurnikannya dari virus zombie secara menyeluruh. Lalu, menutup area tersebut untuk penanaman rumah kaca. Tapi, beban kerja ini terlalu besar. Dia tidak bisa melakukannya sendirian.
“Lupakan. Aku akan membicarakan hal ini dengan bibiku dan yang lainnya nanti. Mari kita lihat bagaimana mereka menanganinya.”
Xing Feng tidak dalam posisi untuk memutuskan hal ini. Yang bisa dia lakukan hanyalah menyampaikan pesan ini kepada bibinya dan pejabat tinggi lainnya, dan sisanya terserah mereka. Dia tidak ingin banyak ikut campur. Karena dia telah mengekspos kemampuan emasnya, dia telah menerima banyak panggilan dari ibu kota. Jika mereka tahu bahwa dia terlibat dalam pembangunan pangkalan, mereka pasti akan mengirim seseorang untuk membawanya kembali. Meskipun tidak ada yang bisa memaksanya melakukan apapun yang tidak dia inginkan, akan lebih baik jika dia tidak memberi orang-orang itu alasan untuk mendesaknya.
“Ayo pergi ke gunung, ketika semua ini selesai.”
Sudah sangat larut, Yun Che tidak ingin mengatakan apa-apa lagi, dia bersandar pada Xing Feng dan menutup matanya.
“Selamat malam.”
Xing Feng menarik selimut untuk menutupi tubuhnya dan memberikan ciuman ringan di dahi Yun Che, lalu memeluknya dan ikut menutup matanya.
Pada saat ini, tak satu pun dari mereka tahu bahwa mereka tidak akan bisa pergi ke gunung sebelum Xing Feng menyelesaikan masalah yang ada.
Keesokan harinya, sesuai kesepakatan yang dia buat dengan Chenchen, Yun Che bangun tepat pukul enam pagi. Dia dan Xing Feng mengambil Chenchen di rumah sebelah untuk berlari bersama. Ketiganya mengenakan pakaian olahraga berwarna putih. Xing Feng yang tinggi dan Yun Che yang ramping terlihat sangat sempurna menggunakan pakaian olahraga tersebut. Tapi di sisi lain, Chenchen yang gemuk terlihat seperti beruang kutub kecil. Kontras yang tajam ini memiliki efek yang lucu dan setiap orang yang melihatnya tidak bisa menahan tawa.
“Huh!”
Chenchen mendengkus marah dan berbalik memberi tahu ibunya untuk mendapatkan setelan pakaian olahraga berwarna hitam. Meskipun dia masih terlihat seperti beruang hitam kecil, dia percaya tidak ada yang berani menertawakannya, karena Yun Che dan Xing Feng sudah mengurus orang-orang itu.
“Ayo pergi.”
“Oke.”
Di pintu, Yun Che dan Xing Feng tidak mulai berlari sampai Chenchen berlari lebih dulu. Ye Xingchen, Jiang Shang, Leng Yehan, dan beberapa lainnya juga berlari perlahan bersama mereka. Jika Yun Yao tidak harus membuat sarapan, dia mungkin akan pergi bersama mereka juga. Sekelompok pria besar ini berlari di kedua sisi Chenchen, seolah-olah sedang mengawal seorang pangeran kecil.
“Hei, bukankah itu Chenchen? Apakah kamu sedang mencoba menurunkan berat badan?”
“..…”
Orang-orang di komunitas Chaoyang memiliki kebiasaan melakukan olahraga pagi. Ketika seorang wanita berusia tiga puluhan bertemu dengan mereka, dia memanggil Chenchen. Tapi, Chenchen yang terengah-engah, langsung cemberut dan tampak seperti akan menangis. Mengetahui itu, Yun Che berlari ke depan dengan tergesa-gesa. “Selamat pagi!”
“Selamat pagi, Kapten Yun. Selamat pagi semuanya.”
Merasa tersanjung, wanita itu menyapa semua orang dan melupakan apa yang dia katakan sebelumnya. Sementara itu, Yun Che segera membawa Chenchen pergi. Setelah mereka berlari agak jauh, pria kecil itubertanya dengan sedih. “Paman, apakah Chenchen gemuk?”
“Omomg kosong! Berapa kali Paman harus memberitahumu? Mereka hanya iri padamu. Jangan pedulikan mereka, ayo terus berlari.”
“Oke.”
Melihat wajah serius Yun Che, sekarang Chenchen merasa lebih baik. Paman dan keponakan itu kembali berlari bersama. Xing Feng dan yang lainnya yang berlari di belakang keduanya tidak tahu apakah harus tertawa atau menangis. Chenchen menolak mengakui bahwa dia gemuk karena Yun Che telah menyesatkan pikirannya sepanjang waktu. Siapapun dapat dengan jelas melihat bahwa Chenchen memang gemuk.
Meskipun Chenchen adalah pemilik multi kemampuan dan kekuatan fisiknya juga sudah meningkat, dia tetaplah bocah yang berusia kurang dari tiga tahun. Jadi, tidak mungkin berlari satu jam penuh di hari pertama. Jadi, Yun Che segera meminta Xing Feng untuk membawanya kembali pulang di punggungnya. Tidak ingin melihat kekasih cantiknya itu memiliki beban, Xing Feng segera menyetujuinya. Tapi….
“Bos, ada yang tidak beres!”
Ketika semua orang berkumpul di ruang makan setelah mandi, Gu Mingxuan berjalan masuk dengan wajah serius. Orang-orang yang tengah mengobrol dalam suasana ceria, berhenti dan menatapnya. Sepengetahuan mereka, Gu Mingxuan tidak akan memasang wajah serius seperti itu jika bukan karena sesuatu yang besar sedang terjadi.
***
