Penerjemah : Momo
Setelah membereskan masalah pemilik kemampuan siluman dan membersihkan kekacauan, semua orang masih merasa gugup. Yun Yao dan Wang Suhua sedang tidak mood untuk memasak, jadi Yun Che mengeluarkan beberapa sayuran untuk makan siang. Ketika Leng Yehan membawa Yun Cheng kembali, semua orang menatap Yun Cheng yang masih bermain tablet seolah-olah tidak ada apapun yang terjadi.
“Apa dia tidak bereaksi?”
Merupakan sifat alami zombie untuk menginginkan daging dan darah segar. Zombie tingkat lanjut memang dapat menekan keinginan itu, tetapi Yun Cheng memiliki reaksi yang kuat ketika dia melihat ibu Lu Haixuan berdarah terakhir kali. Dia harus mengkonsumsi sejumlah besar inti kristal untuk menenangkan diri. Namun, reaksinya kali ini sangat berbeda.
“Ya.”
Leng Yehan mengangguk menanggapi dan memimpin Yun Cheng untuk duduk. Ketika dia membawa Yun Cheng ke rumah sebelah, dia merasa takut dan memperhatikan Yun Cheng dengan gugup sepanjang waktu. Tetapi, Yun Cheng terus bermain video game dan sesekali memasukkan inti kristal ke dalam mulutnya seperti biasa. Tidak menunjukkan tanda-tanda keanehan lainnya.
“Baru-baru ini dia sudah memakan inti kristal level tiga. Seharusnya dia naik level lagi.”
Setelah mengamati Yun Cheng dengan cermat, Yun Che masih merasa belum begitu yakin. Dalam kehidupan sebelumnya, zombie tertinggi yang pernah dia temui adalah level tujuh. IQ zombie level tujuh seperti anak remaja. Beberapa dari mereka memang berhasil menahan keinginan untuk tidak memakan daging dan darah, tetapi itu tidak berarti bahwa mereka sama sekali tidak lagi memiliki keinginan untuk memakannya. Mereka hanya menjadi lebih pemilih. Daging biasa tidak dapat membangkitkan selera mereka karena mereka hanya tertarik pada inti kristal tingkat tinggi dan otak pemilik kemampuan.
Kasus Yun Cheng sedikit berbeda. Dilihat dari penampilannya, dia seharusnya sudah mencapai level sepuluh. Hanya zombie level sepuluh yang memiliki mata merah. Tapi kekuatan batinnya tidak begitu maju. Level sebenarnya paling banyak adalah level enam. Mungkinkah dia naik ke level tujuh hanya dalam beberapa hari? Atau mungkin, dia sudah mendekati level tujuh pada awalnya. Baru-baru ini, Yun Che telah membujuknya untuk mau meminum air spiritual, dan mengonsumsi inti kristal level tiga dalam jumlah besar. Seharusnya itu semua mampu membantunya menembus level tujuh.
“Bisakah kamu melihatnya di panel udaramu?”
Merasakan ketidakpastian dari suaranya, Xing Feng bertanya. Yun Che menggelengkan kepalanya, “Seperti yang kalian semua tahu, dari penampilannya, Yun Cheng sudah mecapai level yang sangat tinggi. Jadi titik merah yang mewakilinya di panel udara selalu terlihat besar. Oleh karena itu, aku tidak bisa membedakan level sebenarnya dari ukuran titiknya itu.”
“Lupakan saja. Kita tidak harus memikirkannya sekarang. Kita bisa membawanya keluar suatu hari nanti dan melihat apakah dia benar-benar kehilangan minat pada darah segar atau tidak. Jika memang demikian, itu akan menjadi kabar baik bagi kita.”
Xing Feng menarik Yun Che untuk duduk lebih dekat dan menghiburnya. Keinginan Yun Cheng yang tak terkendali akan darah segar selalu menjadi bom waktu bagi mereka. Jika dia benar-benar mampu mengatasinya, itu merupakan hal yang baik. Lembaga penelitian pribadi mereka untuk sementara juga dapat mengesampingkan penelitian tentang zombie dan mulai bekerja meneliti inti kristal.
“Yah, kebetulan aku ingin pergi ke gunung, jadi biarkan Xiao Cheng ikut bersama kita. Jika dia kehilangan kendali, tidak ada orang lain yang akan mengetahuinya.”
Yun Che mengangguk dan menghela nafas. Saudara kembarnya itu memiliki kondisi khusus dan ada banyak hal tentang dirinya yang tidak dapat diketahui oleh Yun Che. Yang bisa mereka lakukan saat ini hanyalah maju selangkah demi selangkah.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
“Pergi ke gunung?” Xing Feng mengangkat alisnya terkejut. Dia ingat betul, mereka sepakat untuk melakukan perjalanan ke gunung setelah menyelesaikan masalah yang ada.
Tjcu ijlc wfwjcvjcu Tec Jtf vfcujc qfcet gjrj lculc ajte. Gjgl iejg, vjfgjt qfuececujc afgiltja afcjcu, afajql rfyfcjgcsj afwqja lae ifylt yfgyjtjsj vjglqjvj jgfj qfgxbajjc. Kfgeajwj Ufuececujc Obcuwfc sjcu yfgjvj vl yfijxjcu qjcuxjijc sjcu wfwyfcajcu qeietjc glye wli pjetcsj. Djtxjc rfyfiew tjgl jxtlg vjajcu, tjcsj rfvlxla bgjcu sjcu yfgjcl wjrex xf rjcj. Ckjicsj, yfyfgjqj bgjcu wjrlt yfgjcl qfgul xf rjcj ecaex yfgyege, afajql alvjx rjae qec vjgl wfgfxj sjcu qfgcjt xfwyjil. Ojwyja ijec, alvjx jvj sjcu yfgjcl wfcvfxjal afwqja lae ijul.
“Apakah kamu tidak ingin tahu cara mencegah pemilik kemampuan siluman?”
Yun Che melirik Xing Feng dan bersandar di sofa. “Di Pegunungan Longmen, ada sejenis tanaman anggur mutan yang disebut Anggur Darah Penghancur Tulang. Dari namanya kalian pasti sudah tahu kegunaannya. Aku berpikir untuk mendapatkan beberapa Anggur Darah dan menanamnya di komunitas kita, terutama di dinding vila kita. Tanaman itu akan menjerat dan menelan siapa pun yang mendekatinya. Menggunakan Anggur Darah merupakan cara paling efektif untuk melawan pemilik kemampuan siluman dan gelap. Kita tidak perlu khawatir tanaman itu akan menyakiti orang-orang kita sendiri, selama kita meminum rebusan akarnya.”
Anggur Darah tidak hanya menelan orang hidup tetapi juga bangkai dan zombie. Di kehidupan sebelumnya, banyak pangkalan kecil menanam Anggur Darah di luar dinding pangkalan mereka dan zombie yang mendekat akan terjerat dan ditelan oleh tanaman itu.
“Nah, tanaman inilah yang kita butuhkan. Tapi apakah aman bagi kalian bertiga untuk pergi ke gunung sendirian?”
Ye Xingchen mengerutkan keningnya dan bertanya. Xing Feng dan Yun Che adalah inti dari dua tim mereka. Jika sesuatu terjadi pada keduanya, mereka semua akan menjadi berantakan.
“Aku akan ikut denganmu.”
Leng Yehan berkata tanpa ragu-ragu. Dia tidak mungkin membiarkan Yun Cheng melakukan perjalanan berbahaya tanpa dirinya. Selain itu, dia juga harus memastikan keselamatan Yun Che.
“Aku…”
“Cukup!”
Melihat yang lainnya mencoba bergabung, Yun Che mengangkat tangannya untuk menghentikan mereka. “Yehan akan ikut, tetapi kalian semua tetap di rumah. Area pegunungan memang berbahaya tetapi kalian harus ingat bahwa semua binatang buas takut pada Hei Yu. Adapun tanaman mutan, kebanyakan dari mereka tidak berbahaya, dan hanya sedikit yang akan menyerang manusia. Sebenarnya, aku juga ingin mendapatkan beberapa inti pohon sebelum mereka menjadi tanaman mutan level tinggi. Baiklah, Xingchen, aku perlu meminjam Raja Serigala-mu. Kami akan berangkat setelah makan siang dan kembali sebelum malam. Hei Yu dan Raja Serigala akan ikut dengan kami.”
“Baiklah, hati-hati. Jika situasinya tidak terlihat baik, kembalilah, dan kita bisa pergi lagi bersama besok.”
Setelah menatapnya dalam-dalam untuk beberapa waktu, Ye Xingchen dengan enggan menerima keputusannya dan menasihatinya untuk berhati-hati. Sejauh yang dia ketahui, kehidupan Yun Che lebih penting daripada kehidupan mereka sendiri. Yun Che adalah satu-satunya orang yang sangat dia, Zhou Zeyu, Leng Yehan, serta Jiang Shang percayai. Yun Che adalah pusat kehidupan mereka. Selama pemuda itu ada bersama mereka, mereka akan memiliki kekuatan tak terbatas untuk mengatasi kesulitan apapun.
Jika Yun Che… Dia menolak untuk memikirkan kemungkinan itu. Ye Xingchen selalu percaya Yun Che tidak terkalahkan. Seperti yang selalu pemuda itu katakan pada kakaknya, Yun Yao, orang yang bisa membunuhnya belumlah lahir.
“Ya.” Mengangguk, Yun Che berdiri untuk meregangkan kakinya. Setelah mereka menyelesaikan masalah pemilik kemampuan siluman dan membuat beberapa perencanaan ke depan, suasana yang tadinya terasa berat mulai terangkat kembali. Tetapi saat ini, beberapa orang dikhawatirkan akan dibuat kesal, salah satunya adalah Tentara Wang.
Yu Wenqing yang merupakan ahli IT, telah menggunakan keahliannya untuk meretas jaringan satelit asing dan mengirim video tersebut ke Tentara Wang. Ketika Wang Wei menerima video itu, dia sangat marah dan menghancurkan komputer di kantornya. Para jenderal yang dia kumpulkan juga menggertakkan gigi mereka dan segera memerintahkan bawahannya untuk menemukan pemilik kemampuan siluman yang menyelinap itu. Wang Wei bertekad untuk membuat Tentara Wei membayarnya.
Adapaun Tentara Wei, rencana pembangunan sekolah yang mereka umumkan tadi pagi menuai banyak pujian. Wei Kan memiliki senyum lebar di wajahnya. Dia mulai bertanya-tanya, apakah perlu mengirimkan dua pemilik kemampuan siluman lainnya juga. Pria itu tidak tahu bahwa dia telah ditargetkan oleh dua kekuatan militer dan pemerintah, juga Yun Che dan Xing Feng. Setelah hari ini, dia mungkin tidak akan bisa tertawa lagi.
“Paman tidak akan ikut dengan kita?”
Setelah makan siang, Ye Xingchen dan Jiang Shang memegang tangan Chenchen dan ingin mengajaknya jalan-jalan. Ketika Chenchen melihat ke belakang dan melihat Yun Che duduk di sofa, dia segera bertanya. Sangat jarang baginya bisa mendapatkan libur sekolah, dia ingin tinggal bersama pamannya.
“Paman harus melakukan sesuatu. Jadilah baik, Chenchen. Paman Ye dan Paman Jiang akan menemanimu jalan-jalan. Kamu bisa bermain dengan pamanmu nanti malam.”
Ye Xingchen berjongkok untuk memperbaiki posisi dasi kupu-kupu kecil di leher anak itu. Berkat para wanita di rumah, ditambah pakaian anak-anak yang dikumpulkan Yun Che, setiap harinya Chenchen akan berpakaian dengan gaya yang berbeda. Penampilannya yang gemuk sangat imut, dia selalu berhasil menarik perhatian banyak orang.
“Baiklah.”
Terlepas dari keengganannya, Chenchen mengangguk lesu. Ye Xingchen membelai kepalanya dengan penuh kasih sayang dan memegang tangannya, Jiang Shang memegang tangan Chenchen yang lain. Dua pria dewasa itu saling memandang dan tersenyum cerah.
“Ayo pergi.”
Ye Xingchen tidak berusaha melawan sama sekali karena dia tahu dia tidak bisa menahan pesona senyum kekasihnya itu. Memegang tangan Jiang Shang dan Chenchen, Ye Xingchen menghilang bersama mereka di halaman.
“Kita juga pergi.”
Setelah selesai membaca file yang dikirim oleh Tentara Mo, Yun Che bangkit. Xing Feng dan Leng Yehan juga berdiri. Yun Cheng melompat dan memegang lengan saudaranya, berkata. “Kakak, ke mana kita akan pergi?”
Baru-baru ini dia kecanduan berselancar di internet. Dari video-video yang dibuat sebelum akhir dunia, dia telah belajar banyak hal baru. Segalanya menarik baginya, dia seperti spons yang menyerap banyak hal. Ketika mendengar saudaranya akan mengajaknya keluar, Yun Cheng segera melepaskan tabletnya.
“Ayo pergi ke gunung untuk mencari udara.”
Ketika Yun Che mengatakan itu dengan nada santai, orang-orang yang berdiri di belakangnya memutar mata mereka diam-diam. Sebaliknya, Yun Cheng tampak bersemangat untuk pergi keluar.
“Hei Yu, Raja Serigala, waktunya pergi!”
Di halaman, Hei Yu yang telah diabaikan oleh tuannya, sedang menggertak Raja Serigala yang selalu merasa takut akan keberadaannya. Untuk menghibur Hei Yu, dia harus merintih dari waktu ke waktu. Itu merupakan siksaan baginya. Dia dulunya adalah raja gunung yang tak terkalahkan, tetapi saat ini, dia diganggu oleh seekor anjing. Sungguh sebuah penghinaan!
“Tuan, apakah kita akan melompati tembok atau berjalan melalui gerbang depan?”
Mendengar panggilan tuannya, Hei Yu langsung berlari dengan diikuti Raja Serigala yang terlihat enggan.
“Tentu saja kita harus berjalan melewati gerbang depan.”
Yun Che sengaja memasang wajah datar, berbicara dengan tak tahu malu. Xing Feng yang berdiri di sampingnya tidak bisa menahan tawa. Yun Cheng yang masih memegang lengan saudaranya juga mengangguk setuju. “Ya, melewati depan.”
Yun Cheng sebenarnya tidak begitu memahaminya dan ingin bertanya kepada Leng Yehan, tetapi yang terakhir menekankan jari di bibir, memintanya untuk tetap diam. Dia berpikir Yun Cheng seharusnya tidak mempelajari hal semacam ini. Sejauh yang dia ketahui, Yun Che sudah memberi terlalu banyak pengaruh buruk pada Yun Cheng.
“Tuan, kamu benar-benar mengenalku dengan sangat baik!”
Hei Yu bahkan lebih tak tahu malu daripada tuannya. Tapi semua orang sudah saling mengenal cukup lama, jadi mereka berpura-pura seperti tidak mendengarnya apapun.
“Baiklah, kembali ke bentuk aslimu. Kamu membutuhkan tubuh yang menakutkan untuk dipamerkan.”
Saat mereka berjalan keluar dari pintu, Yun Che berkata kepada Hei Yu. Tak perlu waktu lama bagi Hei Yu untuk berubah menjadi bentuk aslinya. Sementara itu, Raja Serigala juga mundur beberapa langkah dan berubah menjadi bentuk mutannya. Yun Che mengalihkan pandangannya dari Yun Cheng ke Xing Feng dan Leng Yehan. “Haruskah aku membawa Xiao Cheng bersamaku?”
“Tidak.”
Sebelum Xing Feng bisa menjawab, Leng Yehan sudah menarik Yun Cheng dan membawanya duduk di punggung Raja Serigala. Xing Feng mengangkat bahu dan bertukar pandang dengan Yun Che. Tak satu pun dari mereka keberatan dengan pengaturan ini. Keduanya segera melompat ke punggung Hei Yu.
“Ayo pergi!”
“Wohoo… Para manusia di dunia luar, binatang suci ini akan datang!”
Hei Yu berteriak kegirangan dan berlari sejauh seratus meter dalam sekejap. Raja Serigala yang membawa Yun Cheng dan Leng Yehan di punggunnya juga tidak tinggal diam. Dia segera bergerak mengejar Hei Yu dan sosok mereka segera menghilang berbaur dengan orang-orang.
***
