Penerjemah : Momo
Yun Che, yang berjalan keluar dengan sebatang rokok di mulutnya, bersandar santai di pagar besi yang ada di luar. Asap putih rokok dihirup dan dihembuskan berulang kali. Itulah yang dilihat oleh Xing Feng saat dia keluar.
“Apa kamu marah?”
Dia berjalan mendekat dan bersandar di pagar besi bersamanya. Xing Feng memandangnya sambil meletakkan tangannya di belakang kepala.
“Apa perlu? Tidakkah kamu melihat ada anak kecil duduk di sampingku?”
Dengan sedikit tawa, Yun Che berbalik masih dengan sebatang rokok dan kembali bersandar di pagar besi. “Untuk orang biasa, mereka telah melakukan cukup baik dan itu normal bagi mereka untuk kadang-kadang bersikap lembut. Kita semua manusia, bukan hewan.”
“Jadi kamu bukan orang biasa?”
Xing Feng terus menatapnya, mengerti apa yang dia katakan ke arah lain. Senyum di mata Yun Che semakin dalam. “Apakah kamu tidak sama?”
“Hmm… masih banyak rahasia yang berhubungan denganku. Kamu semakin dan semakin tertarik padaku bukan?” Berbalik menghadapnya, Xing Feng menyilangkan kedua tangannya di depan dada dan sama sekali tidak menyembunyikan ketertarikannya.
“Apakah kamu tertarik? Haruskah aku merasa terhormat?”
Saat ini, tampaknya paha emas ini dapat dipegangnya dengan kuat, tetapi Yun Che tetap merasa tidak berdaya. Ketertarikannya ini sepertinya tidak akan bertahan lama.
“Hmm… Kembalilah ke pangkalan bersamaku besok?”
Xing Feng juga tidak sopan kepadanya, mata gelapnya menatapnya dalam. Yun Che sedikit terkejut kemudian bercanda lagi, “Tolong, tidakkah tatapanmu terlalu penuh kasih sayang? Aku hampir mengira kita adalah sepasang kekasih yang saling mencintai.”
Matanya terlalu fokus, begitu fokus sehingga dia seperti melihat ilusi.
“Cinta adalah sesuatu yang disukai wanita kecil. Percayalah padaku. Menjadi pasangan lebih bahagia daripada menjadi kekasihku.”
Xing Feng mengerutkan kening saat rasa jijik dengan cepat melintas di benaknya dan untuk sekali lagi membuat undangan.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
“Pae yfcjg. Fcaex qglj rfqfgalwe, qjrjcujc sjcu yfgajgecu yfgvjwqlcujc jxjc wfcpjvl qjrjcujc rfeweg tlveq, ajql xfxjrlt ylrj vlujcalxjc xjqjc rjpj, xjc?”
Klvjx ajte xfcjqj, Tec Jtf wfgjrj vlglcsj rfvlxla afgrfrja, ajql xfwevljc vlj vfcujc mfqja wfcujyjlxjccsj. “Vfyfcjgcsj, jxe alvjx afgajglx ecaex yfgujyecu vfcujc alw wjcjqec xjgfcj jxe lculc wfwyeja alwxe rfcvlgl.”
Pengalaman kehidupan sebelumnya memberi tahu dia bahwa lebih baik mengandalkan dirinya sendiri daripada bergantung pada siapa pun. Dia ingin memegang paha Xing Feng hanya untuk memperjuangkan lingkungan hidup yang lebih baik untuk saudara perempuannya dan keponakan kecilnya. Untuk hal lainnya dia akan memperolehnya sendiri.
“Di Pangkalan Barat Daya?”
Anehnya, Xing Feng tidak merasa terkejut. Dari awal hingga akhir, dia merasa Yun Che bukanlah orang yang akan bergantung pada orang lain. Dia juga memiliki kemampuan untuk mengandalkan dirinya sendiri.
“Yah, hanya untuk saat ini. Siapa yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan.”
Tidak ingin menjawab pertanyaannya secara langsung, Yun Che mengambil sebatang rokok lagi dan menyalakannya, sambil menatap langit malam. Jika dia bisa, dia berharap bahwa Pangkalan Barat Daya akan selalu stabil dan mandiri, tapi itu juga tidak mungkin. Di kehidupan sebelumnya dia mendengar bahwa beberapa pangkalan besar terhubung dengan militer dan memiliki pusat di Beijing dan orang-orang dari keluarga Zhou semua berada di pangkalan yang ada di Beijing.
Zhou Zhijun masih menjadi perwira tinggi militer. Suatu hari ketika dia benar-benar menghadapi Keluarga Zhou, para pemimpin Pangkalan Barat Daya bahkan akan menjadi orang pertama yang mendorongnya keluar. Kecuali, jika kekuatan dan perannya lebih penting daripada hubungan antara kedua pangkalan.
Selain itu, dia sekarang memiliki satu rahasia lagi yang tidak boleh diungkapkan, Xiao Cheng. Jika orang-orang tahu keberadaan Xiao Cheng, dia akan menjadi musuh publik. Dia mempelajari sepenuhnya tentang kegilaan, keserakahan dan keegoisan manusia sejak kehidupan sebelumnya.
Melihat penampilannya, Xing Feng tiba-tiba merasa bahwa perasaannya sedikit tidak menentu. Dan ketika dia kembali tersadar, tangannya telah meraih Yun Che.
“Hmmm…”
Suhu di pipinya terasa panas, Yun Che memandangnya dengan aneh. Meskipun Xing Feng sering membuat lelucon tentang menyukainya dari waktu ke waktu, dia tidak benar-benar ingin menggodanya, bukan?
“… tidak heran orang-orang itu akan menggodamu, wajah ini lebih halus dari seorang wanita.”
Xing Feng juga merasa malu. Tetapi dia pada dasarnya terlahir kuat dalam beberapa aspek, jadi dia tidak menunjukkan rasa malu di wajahnya. Dia kembali menyentuh wajah Yun Che beberapa kali sebelum akhirnya berhenti.
Apakah dia makan tahu?
Tangan yang melekat pada wajahnya hilang, respon Yun Che jelas lambat. Apakah dia menggodanya?
“Hemm… malam ini benar-benar bagus.”
Tidak peduli seberapa tidak tahu malunya dia, tatapan Yun Che tidak dapat dia abaikan. Xing Feng terbatuk dua kali dan menatap langit malam yang gelap. Bahkan tanpa bulan malam ini tetap terlihat bagus.
“Aku bertanya, mengapa kamu di sini?”
Tak berapa lama, suara Yun Che terdengar lagi. Melihat Yun Chen tidak lagi memandangi dirinya, Xing Feng diam-diam menghela napas, “Mengundangmu untuk kembali ke pangkalan bersamaku dan bergabung dengan pasukanku. Apa aku belum mengatakannya dengan jelas?”
“Aku pikir kamu datang ke sini untuk mengodaku.”
Yun Che memutar matanya. Saat dia berbalik, Yun Che juga menyentuh wajahnya sendiri. Itu halus dan lembut, tapi itu tidak cukup untuk membuat laki-laki tergerak padanya. Itu karena dia terlalu tak tahu malu.
“Ayolah, kita semua pria. Apa salahnya dengan saling menyentuh. Kamu juga bisa menyentuhku.”
Ini benar-benar sejarah hitam terbesarnya sejak dia hidup selama 25 tahun. Xing Feng hanya berusaha menghancurkan rekornya.
“Lalu apa yang akan kamu katakan, ketika suatu hari aku tidur denganmu, tidak apa-apa kan? Kita semua pria.”
Xing Feng jelas terkejut dan matanya perlahan menjadi gelap. Setelah beberapa saat, dia menyentuh dagunya ke atas dan ke bawah dan menatapnya, “Jika itu kamu, seharusnya tidak masalah. Kamu bisa tidur denganku kapan saja.”
Baiklah, keduanya hanya bercanda. Meskipun mereka sendiri tidak tahu, kenapa topiknya semakin jauh ke arah yang aneh.
“Benarkah?”
Tatapan berbahaya muncul dengan cepat di mata Yun Che, dia dengan cepat mengulurkan tangan dan meraih kerah baju Xing Feng, memaksanya untuk membungkuk dan bibir merah cerinya tiba-tiba menyentuh bibir yang panas itu. Yun Che tidak memberinya kesempatan untuk menanggapi, menggigit bibir bawahnya dan mengirim lidahnya ke mulutnya
“Hmmm?”
Xing Feng jelas tidak berharap bahwa Yun Che akan menciumnya tiba-tiba. Pupil matanya menyusut dan lengan besarnya meraih punggung Yun Che. Saat dia akan mengambil kembali inisiatif, Yun Che mengakhiri ciuman singkat itu terlebih dahulu. “Ini terlihat enak, kita semua pria. Kamu tidak keberatan, bukan?”
Tanpa mematahkan belenggu, pipi Yun Che sedikit merah. Jari-jarinya menyentuh bibir yang basah, membuatnya terlihat lebih menarik.
“Aku tidak masalah. Sekarang giliranku.”
“Ughh…”
Seolah terpesona, Xing Feng yang biasanya tenang, mencondongkan tubuh ke depan dan mencium bibir yang sudah menggoyahkannya itu. Dibandingkan dengan sentuhan Yun Che yang sedikit kasar sebelumnya, ciuman Xing Feng lebih bersemangat dan penuh gairah. Dia membiarkan lidah yang dia tangkap tersedot ke dalam mulutnya, menggulungnya hingga membuat Yun Che merasakan kesemutan di lidahnya. Walaupun begitu, Xing Feng tidak ingin melepaskannya dan masih menuntut manisnya mulut Yun Che dari sudut yang berbeda.
“Uhmm..”
Suara rintihan bercampur dengan sedikit luapan emosi yang terputus-putus. Meskipun di kehidupan sebelumnya, Yun Che selalu punya pacar, tetapi tidak pernah ada yang berinisiatif untuk menyentuhnya, apalagi memeluk dan menciumnya dengan intens. Yun Che hanya merasa lemas dan kakinya hampir tidak bisa berdiri. Jika bukan karena Xing Feng yang memeluknya erat, dia pasti sudah lama jatuh ke tanah.
“Ehem…”
Suara batuk yang tiba-tiba terdengar membuat dua orang yang berciuman dengan intens membeku pada saat bersamaan. Ketika kedua bibir dipisahkan, beberapa helai benang perak saling bertautan, menambahkan kesan erotis. Dalam hatinya, Xing Feng yang memeluk erat Yun Che, tidak mau melepaskannya, dia mengerutkan kening dengan tidak senang ke arah pelakunya. Dan Yun Che, tidak punya waktu untuk memperhatikan mereka, bersandar dalam pelukan Xing Feng sambil menghirup udara segar.
Leng Yehan, yang menghancurkan kesenangan itu sama sekali mengabaikan ketidakpuasan Xing Feng. Dia memegang pisau di tangannya dengan wajah datar dan tidak ingin mengambil inisiatif untuk berbicara.
Yun Che, yang berhasil memperoleh kembali nafasnya berusaha melepaskan diri dari Xing Feng. Tetapi tangan yang terakhir tetap berada di pinggangnya sama seperti penjepit besi. Tidak peduli bagaimana dia mendorongnya, itu tetap tidak berguna. Yun Che memutar matanya dan mengangkat kepalanya. “Apa kamu benar-benar ketagihan memelukku?”
“Ini sedikit menjadi candu.”
Menyentuh dagunya untuk menatapnya, Xing Feng tiba-tiba mendekat ke telinganya dan berbisik, “Aku ingin memperbaiki apa yang aku katakan sebelumnya. Jika itu kamu, itu tidak peduli apakah pasangan atau kekasih, itu haruslah sama.”
Xing Feng, yang terlahir di keluarga di militer dan politik, tumbuh di militer. Di militer, ada berbagai jenis orang yang bisa ditemukan. Ketika dia berumur 20 tahun, dia meninggalkan militer dan berjuang selama beberapa tahun di dunia bisnis yang kompleks. Dia tidak memiliki masalah tentang cinta antar pria. Selain itu, dia juga pria yang jujur pada dirinya sendiri. Meskipun dia tidak berpikir bahwa dia atau Yun Che akan saling menyukai, dia tahu bahwa selain kemampuannya, dia sepertinya juga tertarik pada tubuh Yun Che.
“Aku tidak tertarik menjadi kekasih atau pasangan, tetapi jika kamu ingin teman tidur, kamu bisa mencobanya. Hari-hari kiamat ini sangat sunyi, menengangkan dan monoton, sangat mungkin bagiku untuk melampiaskan emosi.
Sayangnya, Yun Che tidak tertarik pada kekasih atau pasangan. Setelah mengalami cinta yang penuh tipu daya dan kehancuran di kehidupan sebelumnya, dia tidak berharap untuk membicarakan perasaan dengan siapa pun sama sekali. Yang bisa dia terima hanyalah hubungan fisik sederhana tanpa latar belakang emosional. Ini hanyalah hubungan di tempat tidur.
“Tsk… tsk.. Jika aku ingat dengan benar, kamu baru berusia 20 tahun. Bagaimana kamu bisa begitu realistis?”
Anehnya, Xing Feng tidak merasa malu dengan penolakannya, tetapi menatapnya dengan penuh minat. Semangat untuk menaklukkan bersinar di matanya yang dalam. Ciuman tadi sepertinya tidak membuat malu kedua pria itu, seolah itu tidak pernah terjadi sama sekali.
***
