Penerjemah : Momo
“Tentu saja dia berperilaku baik sekarang. Tuan, coba kamu tidak memberinya inti kristal, dia pasti akan menjadi ganas.”
Hei Yu tiba-tiba menyela dan berhenti mengeluh. Yun Che memberinya tatapan marah, “Jadi, siapa yang memberitahumu untuk tidak memberinya inti kristal?”
Lagipula, siapa yang bisa kamu salahkan atas masalah yang kamu buat sendiri?
“Aku hanya ingin tahu apa yang terjadi padanya jika tidak memiliki inti kristal yang dimakan…”
Merasa ditemukan, Hei Yu mencoba membela diri.
“Xiao Cheng dipaksa menerobos karena pengaruh mata air dimensi. Peningkatan levelnya rendah dan tubuhnya tidak dapat mengikuti ritme evolusi, jadi dia perlu memakan sejumlah besar energi dalam waktu singkat untuk menyeimbangkan evolusi dari dalam dan dari luar tubuhnya. Jika kamu tidak memberinya inti kristal, dia akan mengejarmu, satu-satunya makhluk hidupmu yang ada di sini.”
Dia tidak peduli lagi pada Hei Yu, Yun Che berjalan ke arah Yun Cheng dan berjongkok di depannya sambil merapikan beberapa anak rambut yang jatuh di dahinya. Rasa dingin yang dirasakan jari-jarinya mengingatkannya lagi dengan kejam, bahkan walaupun penampilannya terlihat seperti orang yang hidup, kenyataannya dia telah berubah menjadi zombie, yang tidak memiliki nafas, detak jantung dan bahkan suhu tubuh.
Yun Che berkata hatinya tidak sakit, karena hatinya sudah hancur berkeping-keping, tapi itu tetap terasa menyedihkan. Adiknya lebih pintar dan lebih mampu, tapi sekarang…
“Apa kamu tidak tahu? Selain aku dan Kakak, ada orang lain yang sangat peduli padamu. Aku bisa merasakan bahwa rasa cintanya padamu tidak kurang dari aku dan Kakak. Namanya Leng Yehan, nama yang bagus bukan. Seperti namanya, dia pria yang dingin dengan sedikit emosi. Aku selalu ingat Kakak selalu mengajari kita untuk selalu bertanggung jawab. Dia pasti sedih kalau kamu mengecewakan orang lain. Karena itu, bahkan jika kamu ingin menolak Yehan, lakukanlah sendiri, oke?”
Memegang tangan adiknya, Yun Che yang bergumam melihat bahwa kukunya panjang dan tajam. Dia mengambil gunting kuku dari udara tipis, dengan sabar dan hati-hati mulai memangkasnya. Setelah itu dia mengeluarkan setelan olahraga berwarna putih dan mengganti baju Yun Cheng. Dari awal hingga akhir, Yun Cheng hanya membiarkannya melakukan semua itu, sementara dirinya sendiri sibuk memakan ‘kacang polongnya’.
“Yah, sekarang jauh lebih baik, masih tampan seperti sebelumnya. Bahkan jika kamu menjadi zombie, aku akan menjadikanmu zombie dengan selera tinggi.”
Dengan tangan terlipat di dadanya, Yun Che mundur sedikit dan melihat Yun Cheng ke atas dan ke bawah dengan kepuasan yang luar biasa. Pakaian olahraga putih dihiasi dengan beberapa garis hitam memamerkan kulit putih pucatnya. Mata yang berkedip menunjukkan kecerdasan, bibir merah tua memunculkan keanggunan. Jika seseorang bisa mengabaikan taringnya, dia bisa dibilang cantik.
“Aku pernah melihat orang tak tahu malu, tapi belum pernah melihat orang yang begitu tak tahu malu seperti dirimu. Tuan, apa kamu akan memuji dirimu sendiri?”
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Tidak tahu sejak kapan Hei Yu muncul lagi di dekatnya. Tapi semua orang dapat melihat dengan jelas bagaimana miripnya Yun Che dan Yun Cheng. Memuji kembarannya tampan berarti Yun Che memuji dirinya sendiri tampan, bukan?
“Cxe qlxlg xjwe alvjx lculc xfiejg ijul?”
Dfgufgjx xf rjwqlcu, Tec Jtf wfcjajq Lfl Te vfcujc ajajqjc wfcujcmjw. Lfl Te ijcurecu afgrfcsew vjc wfifwqjgxjc vlglcsj xf vjijw qfiexjc Tec Jtf. “Kejc, jxe rjijt. Vljqj sjcu wfcujajxjc xjwe alvjx ajte wjie? Cxe jxjc wfwyjcajlcsj vfcujc ajcujcxe. Kejcxe afgrjsjcu, qfgmjsjijt, xjwe jvjijt qglj qjilcu ajwqjc vl veclj.”
Mulut Yun Che berkedut, segala macam pujian yang terus menerus diucapkan secara berantakan, mengalir tanpa henti dari mulut Hei Yu.
“Baiklah… baiklah… aku akan membawamu keluar, oke?” Meski itu semua hanya bualan saja, Yun Che tetap malu mendengarnya. Dia masih menyerah.
“Huh… jika kamu mengatakannya lebih awal, aku tidak perlu membuang terlalu banyak nafas.”
Aku benar-benar tidak tahu kalau kamu begitu tak tahu malu!
Jika bisa, Yun Che benar-benar ingin menampar mulutnya dengan keras. Benar-benar tak tahu malu!
“Ruang dimensi ini sepertinya telah tumbuh banyak? Seluruh bagian gunung sekarang terlihat dan ada aliran baru. Apakah itu sungai?”
Tak ingin bertengkar lagi, Yun Che berbalik dan melihat perubahan yang terjadi di ruang dimenisnya. Awalnya hanya seukuran dua lapangan sepak bola, sekarang telah menjadi beberapa kali lebih besar. Kabut yang menutupi puncak gunung secara bertahap menghilang, seluruh gunung terungkap dan ada aliran sungai yang mengalir di sisi lain gunung itu.
Itu bukan aliran sungai biasa, saat dilihat lebih dekat Yun Che tahu bahwa sungai itu bersih dan jernih. Dapat dilihat ada ikan yang berenang di dalamnya.
“Bagaimana ini tetap sama, ketika kamu sudah memasukkan seseorang ke sini?” Hei Yu berkata dengan sinis.
Yun Che sudah lama tidak makan makanan segar. Di matanya, ikan itu sudah berubah menjadi hidangan yang enak. Karena itu dia sangat puas dan tidak ingin berdebat dengan Hei Yu. Matanya tertuju pada pegunungan tinggi yang jauh. “Mengingat ada ikan di sungai, apakah mungkin akan ada hewan buruan di gunung?”
Jika itu benar, maka tidak akan ada lagi kekhawatiran tentang makanan di masa depan. Selain itu dia punya pria gemuk kecil yang selalu meminta daging setiap kali makan.
“Omong kosong! Apa yang akan aku makan kalau tidak ada hewan buruan?” IQ Tuannya sepertinya sedikit mengkhawatirkan.
“Apa Binatang Ilahi makan juga?”
Yun Che sedikit terkejut. Jangan salahkan dirinya. Selama ini dia pikir Binatang Ilahi cukup menghirup energi qi yang ada di sekitarnya. Bukannya itu seperti yang ada dalam novel atau drama TV? Hei Yu bukan Binatang Ilahi palsu, kan?
“Kenapa kamu menatapku dengan curiga? Aku benar-benar Binatang Ilahi!” Hei Yu berteriak marah.
“Ini salahku. Seharusnya aku memperhatikannya. Sebagai seekor hewan, kamu begitu rakus sehingga kamu telah mencoba segala cara untuk memohon cokelat batangan, bagaimana mungkin kamu tidak makan?”
Yun Che berpura-pura mengakui kesalahannya padahal sebenarnya dia sedang menyindir. Hei Yu berpose siap menyerangnya. Yun Che melambaikan tangannya. “Jangan membuat masalah. Kita akan pergi ke Pangkalan Barat Daya besok. Orang-orang mungkin tidak seperti Zhou Zeyu, mereka mungkin akan banyak bertanya. Keluar denganku, kita akan pergi besok.”
“Alasan mengapa dia memasuki ruang dimensinya adalah untuk mengeluarkan Hei Yu juga untuk melihat Yun Cheng. Perubahan ruang yang terjadi benar-benar tidak dia sangka.
“Oh…”
Di luar karakternya, Hei Yu tidak banyak bicara, bahkan membuat Yun Che terkejut. Kemudian Yun Che menghampiri adiknya. “Xiao Cheng, kita akan keluar. Kamu harus tinggal di sini dengan patuh. Inti kristal ini cukup untuk kamu makan selama beberapa hari. Ketika aku menyelesaikan semuanya di Pangkalan Barat Daya, aku akan membawamu keluar.”
Tentu saja Yun Cheng tidak akan menjawab, tetapi dia tiba-tiba menatap Yun Che dengan matanya yang merah itu. Melihat itu, hati Yun Che menghangat. Setidaknya dia bisa bereaksi terhadap suaranya. Dia mungkin perlahan bisa disembuhkan.
Atas permintaan Yun Che, Hei Yu mengubah dirinya menjadi Mastiff Tibet berukuran kecil. Tuan dan binatang buasnya itu keluar dari ruang dimensi setelah memastikan bahwa tidak ada orang di luar.
“Hah.. Bau apa ini? Benar-benar bau.”
Ketika mereka keluar, Hei Yu mengeluh. Yun Che berkata, “Di mana yang bau? Hidungmu yang bermasalah…”
Itu pom bensin. Yang ada hanyalah bau gas di udara… Bagaimana mungkin… Yun Che berhenti berbicara. Dia menyadari sesuatu yang salah telah terjadi. Itu adalah kiamat dan zombie ada di mana-mana. Satu-satunya alasan tidak ada zombie adalah karena mereka terbunuh. Lalu di mana tubuh mereka? Kenapa ada bau mayat yang membusuk?
Hidung binatang jauh lebih baik dari pada hidung manusia. Itulah mengapa Hei Yu bisa mencium bau ganjil ini.
“Hei Yu, bawa aku menemukan bau busuk ini.”
Yun Che tiba-tiba membuat wajah cemberut dan suasana ketegangan menyelimuti pom bensin. Menyadari perubahan pada tuannya, Hei Yu mengguncang tubuhnya dan berubah menjadi ukuran yang lebih besar. Yun Che duduk di punggungnya dan menuju menuju bagian belakang pompa bensin di malam yang gelap.
Sekitar seratus meter dari pom bensin, ada lubang besar dengan diameter sekitar empat atau lima meter. Zombie di dalam lubang terus mengaum. Saat Yun Che dan Hei Yu mendarat di tepi lubang, kilatan cahaya tiba-tiba menerangi langit.
Roaaarrr…
Di bawah petir, zombie di dalam lubang bisa terlihat dengan jelas. Lubang tersebut diisi dengan mayat yang tidak lengkap dari zombie yang bermutasi dan organ dalamnya. Bau darah dan tubuh yang membusuk lebih dari menjijikkan. Para zombie kehilangan tangan atau kaki mereka dan beberapa dari mereka bahkan kehilangan setengah dari tubuh mereka. Terlepas dari naluri bertahan hidup mereka, mereka masih berjuang dan berusaha keluar.
“Sial!!”
Jelas, ada orang yang dengan sengaja membuang zombie-zombie itu ke sana. Bahkan Yun Che, yang menjadi acuh tak acuh setelah semua kekejaman yang dia lihat selama kiamat, mengertakkan gigi karena marah. Tidak salah lagi, orang-orang di pom bensin yang melakukan ini.
“Tuan…”
Hei Yu menatapnya dengan cemas ketika dia melihat perubahan emosi tuannya. Yun Che tidak mengatakan apapun, dia mengeluarkan dua ember bensin dari ruang dimensinya dan menuangkannya ke dalam lubang. Lalu dia melempar korek api ke dalamnya.
Boommm!
Nyala api tiba-tiba meledak ke langit dan raungan zombie terus berlanjut. Yun Che mengabaikan raungan itu dan pergi. Satu-satunya hal yang bisa dia lakukan adalah mengakhiri hidup mereka.
“Kupikir kamu hanya akan peduli pada orang yang kamu cintai.”
Hei Yu berubah menjadi seekor anjing kecil lagi, berjalan menyusul Yun Che. Yun Che berhenti sejenak, mengambil sebatang rokok dan menyalakannya sebelum kembali berjalan. “Aku tidak terlalu peduli dengan orang yang tidak memilik hubungan denganku, tapi aku masih memiliki sifat manusia. Aku ingat kalau aku tetaplah seorang manusia.”
Hanya karena dia berdarah dingin supaya bisa berjuang di hari akhir ini bukan berarti dia kehilangan rasa kemanusiannya.
***
