Penerjemah : Momo
“Kapten Lei, kamu tidak akan menyesalinya.”
Xing Feng akhirnya ikut berbicara dengan tenang dan percaya diri. Dia bisa dengan mudah meyakinkan orang.
Lei Dashan tertawa lebar, dia mengusap kepalanya dan bertanya dengan malu-malu, “Eh, Kapten Xing, Kapten Yun, aku mungkin memerlukan waktu untuk melakukan pengaturan. Sejujurnya, hanya ada 10-20 orang yang mungkin bisa berpartisipasi dalam misi ini, tapi jumlah anggota tim kami ada lebih dari 100 orang. Mereka kebanyakan sudah berkeluarga. Ini adalah misi yang sulit. Jadi aku perlu melakukan beberapa pengaturan serta memberikan jaminan jika terjadi kecelakaan dan sebagainya. Selain itu bisakah kami mengumpulkan sumber daya sendiri selama perjalanan ke Kota Tongyang nanti?”
Yun Che adalah orang yang terus terang. Lei Dashan tidak ingin menyembunyikan dilema yang dia hadapi. Memimpin tim dengan anggota yang banyak cukup memberinya beban. Setiap hari ada ratusan orang yang harus diberinya makan.
“Tidak masalah. Kami akan melakukan beberapa pengaturan juga. Kita semua dapat mengumpulkan sember daya sendiri.”
Dapat dilihat jika Lei Dashan adalah orang yang bertanggung jawab dan tidak bodoh, jadi Xing Feng mengangguk. Tujuan mereka adalah memenangkan dukungan dari para pengguna kekuatan. Menunda satu hingga dua hari rasanya tidak akan menjadi masalah. Lagi pula misi kelas SSS ini mempunyai tenggang waktu selama setengah bulan. Kota Tongyang hanya berjarak seratus kilometer dari Kota Lingjiang. Mereka akan memiliki cukup waktu.
“Aku juga tidak masalah dengan hal itu. Semua anggota tim kalian bergantung padamu. Dan hadiah misi tidak akan cukup. Kita semua akan mengumpulkan sumber daya sendiri-sendiri.”
Yun Che setuju sambil tersenyum. Dia dan Xing Feng tidak ingin mempermalukan Lei Dashan.
“Baiklah kalau begitu. Aku akan kembali dulu untuk membuat pengaturannya. Semoga kerjasama kita berjalan lancar.”
“Semoga kerjasama kita lancar.”
Lei Dashan berperilaku jujur. Setelah mencapai kesepakatan awal dia berpamitan. Gu Mingxuan yang duduk di sampingnya menawarkan diri untuk mengantarnya kembali ke Asosiasi Kemampuan. Mereka berdua segera meninggalkan ruang pertemuan itu.
“Siapa anggota keenam? Apakah kamu akan berencana membiarkan Kakakmu bergabung?”
Ketika hanya tinggal berdua, Xing Feng mengangkat alisnya dan tersenyum pada Yun Che. Orang lain mungkin tidak tahu, tetapi Xing Feng memahami dengan baik kelima anggota tim Yun Che. Walaupun hanya berlima, dia yakin efektivitas tempur mereka tidak kalah dengan tujuh orang dari anggota tim lainnya.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
“Kfcae rjpj… lae gjtjrlj!”
Tec Jtf wfcufvlqxjc wjaj vjc xfiejg vjgl gejcu qfgafwejc vfcujc rfyjajcu gbxbx vl weieacsj. Wlcu Mfcu vljw-vljw afgajkj vjc alvjx lculc wfcvfrjxcsj ijul. Ljgl lcl vlj wfgjrj qfcjwqlijc Tec Jtf rjcuja yfgyfvj. Dexjccsj alvjx wfcsexjlcsj, vlj perage wfcjcalxjc tjgl vlwjcj Tec Jtf rfaepe ecaex wfcpjilc teyecujc vfcujccsj.
“Kamu tahu, demi membantu Mo Wenyang, aku bahkan mengungkap kekuatan ruangku. Semua orang akan segera mengetahui hal itu. Haruskah aku meminta hadiah besar pada Mo Wenyang?”
Yun Che yang berjalan berdampingan dengan Xing Feng menuju rumah, bertanya dengan penuh canda.
“Seharusnya seperti itu. Tetapi jika dibandingkan dengan imbalan dari Wenyang, aku merasa kamu lebih peduli dengan apa yang akan diperoleh ketika berada di puncak nanti.”
Xing Feng dapat melihat semuanya. Mereka bersedia membantu Mo Wenyang dengan memenangkan pengakuan dari para pengguna kekuatan dan juga membuat ilusi bahwa Tim Chaoyang dan Tim Puncak sangatlah kuat. Dengan cara ini, mereka akan mempunyai peran penting di mana setiap keputusan besar yang akan diambil akan memerlukan pertimbangan dari tim mereka.
Sederhananya, Xing Feng dan Yun Che ingin membuat tim mereka menjadi tak terkalahkan di pangkalan. Bahkan setelah Mo Wenyang mengambil alih Asosiasi Kekuatan sebagai pemimpin militer dan menjadi penghubung antara militer dan para pengguna kekuatan, mereka memiliki kendali penuh atas kelompok pengguna kekuatan.
Hal ini setara dengan mengendalikan setengah dari kekuatan di pangkalan. Jika tidak, tiga kekuatan militer besar tidak akan memperebutkan pengguna kekuatan. Pada akhirnya, pemerintah hanya mampu mengambil kendali Asosiasi Kekuatan untuk sementara waktu. Walaupun pemerintah memegang kekuatan dari kepolisian, mereka pada dasarnya lebih lemah jika dibandingkan dengan kelompok pengguna kekuatan. Jadi hanya bisa menjadi penjaga dinding dan mereka mendukung siapa pun yang lebih kuat.
“Haha… aku tidak bisa menyembunyikan apapun darimu. Kamu tahu aku ingin membalas dendam. Tim Puncak adalah kekuatan utamaku. Di masa depan, aku berharap Pangkalan Barat Daya bisa menjadi pendukung terkuatku.”
Wajah Yun Che tampak tenang, tapi matanya sedingin es. Dukungan dari pengguna kekuatan tidaklah cukup, makanya dia masih membutuhkan dukungan dari pasukan militer. Inilah kenapa dia mengungkapkan salah satu kekuatannya. Di manapun seseorang akan memperoleh penghormatan jika dia memiliki kekuatan yang absolut.
“Apa kamu tahu kenapa aku menyukaimu?”
Xing Feng berbalik dan menatap profil Yun Che, menanyakan pertanyaan yang tidak sesuai.
“Kenapa?”
Yun Che penasaran. Dia tahu kalau dirinya bukanlah orang yang hebat. Dari kehidupan sebelumnya sampai saat ini, dia hanyalah orang biasa. Yang berbeda hanyalah dia memiliki pengalaman yang lebih banyak jika dibandingkan dengan orang lain dan juga hati serta tekadnya yang kuat. Dari segi penampilan dia memang tidak biasa, tapi apakah Xing Feng orang yang hanya mempedulikan penampilan? Karena ada lebih banyak pria tampan atau wanita cantik yang akan datang kepadanya. Dia benar-benar tidak tahu mengapa Xing Feng hanya menginginkannya.
“Sebenarnya, aku selalu merasa kalau kamu sangat istimewa. Saat pertama kali kita bertemu, kamu dipenuhi kebohongan. Dan kamu sama sekali tidak merasa malu. Aku pernah bertemu orang-orang sepertimu, tapi mereka lebih tua darimu. Kamu masih sangat muda, bagaimana bisa kamu setenang itu? Tatapanmu saat itu seolah-olah berkata kalau kamu sudah mengenal dan sangat akrab denganku. Itulah awal mula aku sedikit tertarik padamu.”
“Lalu ketika kita bertemu kembali untuk kedua kalinya di Kota Huaicheng, kamu memiliki banyak kesempatan untuk bertanya padaku. Tapi pada saat itu kamu hanya meminta tempat berlindung dariku. Kamu tidak ingin mengalami kerugian dan tidak ingin menjadi serakah. Saat itulah aku rasa aku mulai menyukaimu. Namun, yang membuatku semakin berhasrat padamu adalah ketika kita bertemu untuk ketiga kalinya. Kamu terlihat sangat hidup dan tidak peduli pada dirimu sendiri. Waktu aku melihatmu pingsan karena Kakakmu dan Heiyu terluka, hatiku terasa sangat sakit. Saat itu akhirnya aku menyadari kalau aku sangat menyukaimu.”
“Jadi ketika akhirnya kamu sadar kembali, aku langsung jujur padamu. Meskipun kamu menolakku tanpa ampun, tapi itu memang sesuai dengan ekspetasiku. Tidak sulit menerima semua itu, padahal selama ini aku tidak pernah menerima penolakan. Aku bukanlah orang yang mudah menyerah. Belakangan aku sadar, tidak hanya kamu orang yang istimewa, kamu juga orang yang pekerja keras.”
“Kamu tahu selama kamu mau menerimaku, aku bersedia memberikan banyak hal padamu. Apakah itu membawa timmu pada puncak kemuliaan ataukah membalas dendam pada Keluarga Zhou. Tapi kamu tidak melakukan itu. Kamu ingin berusaha sendiri selangkah demi selangkah, tidak ingin hanya mengandalkanku. Wajahmu memang sangat tampan, tapi kepribadianmulah yang paling menarik. Bagiku, kamu adalah satu-satunya.”
Xing Feng menjelaskan dengan lembut saat dia berjalan. Dia tampak acuh tak acuh dan menatap langit dan awan di kejauhan seolah-olah dia hanya berbicara tentang cuaca. Yun Che terdiam saat dia mendengarnya. Selama ini dia tahu tentang perasaan Xing Feng padanya dan dia juga menyadari perasaannya sendiri. Tetapi karena kegagalan di kehidupan masa lalunya, dia tidak ingin semudah itu menjalin hubungan kembali.
Bahkan jika mereka benar-benar saling tertarik dan bersikap seperti sepasang kekasih, dia tidak ingin mengakui perasaannya dan mempertegas hubungan mereka. Dia hanyalah orang biasa dan tidak memiliki latar belakang yang kuat. Jauh di lubuk hatinya Yun Che takut ketika mereka memutuskan bersama, dia akan kembali terluka. Itu hanya akan membuatnya semakin gila.
Banyak hal yang hilang di kehidupan masa lalunya. Di kehidupan kali ini dia berusaha mendapatkan semua itu kembali satu persatu. Tapi Xing Feng membicarakannya lagi hari ini. Yun Che tidak bisa terus mengabaikannya. Mungkin sudah waktunya bagi dia untuk melangkah maju.
“Xing Feng, bisakah aku mempercayaimu?”
Beberapa saat kemudian, Yun Che tiba-tiba berhenti, menatap sosok Xing Feng yang tinggi. Tinjunya yang terkepal bergetar samar. Untuk jatuh cinta lagi, dia harus mengumpulkan keberanian dan tekad yang besar.
Xing Feng yang telah mengambil beberapa langkah ke depan, berbalik ke belakang perlahan dan menatapnya. Yun Che jarang memanggilnya Xing Feng. Biasanya, dia memanggilnya Xing Da secara sembrono. Kali ini ekspresi di wajahnya terlihat serius. Xing Feng menyadari sesuatu, perlahan tersenyum lebar. Dia menatap Yun Che dengan penuh kasih dan mengangguk, “Ya.”
Dia tidak perlu memberikan janji yang lainnya, karena dia yakin Yun Che akan mengerti.
“Hahaha…”
Yun Che tertawa riang lalu perlahan maju dan mengulurkan tangannya, “Aku berharap kita dapat menemukan kebahagiaan. Xing Da, kamu tidak boleh melupakan apa yang sudah kamu katakan hari ini.”
Jika suatu hari Xing Feng berani mengkhianatinya, walaupun harus mengorbankan hidupnya, Yun Che akan membunuhnya dengan tangannya sendiri.
Dalam beberapa hal, Xing Feng lebih penting daripada Han Mingzhe yang sudah bersama Yun Che selama empat tahun di kehidupan sebelumnya. Yun Che merasa dia memiliki hati yang tulus untuk Xing Feng. Jika Xing Feng mengkhianatinya, dia akan menderita ribuan kali lebih sakit dibandingkan sebelumnya. Hal itu hanya akan membuatnya lebih gila saat berusaha membalas dendam.
“Apa yang kamu takutkan tidak akan pernah terjadi. Kita akan memiliki hubungan yang bahagia!”
Xing Feng membungkuk dan tertawa ringan di telinga Yun Che sebelum memegang tangannya.
“Uhm, haruskah aku menciummu…”
“Eh? Xiao Che, kamu sudah kembali. Bukankah kamu bilang kamu akan pergi mengambil misi? ”
Baik Xing Feng maupun Yun Che tidak menyadari bahwa mereka sudah berada di dekat vila mereka. Suara Yun Yao yang tiba-tiba terdengar membuat Yun Che yang akan melingkarkan tangannya ke leher Xing Feng membeku. Memandang Xing Feng lalu menatap Yun Yao yang sedang berjalan ke arahnya, Yun Che merasa cukup malu. Wajah Xing Feng juga tidak terlalu baik. Kemunculan Yun Yao benar-benar merusak momen kebahagiannya.
“Apa yang terjadi? Mengapa wajahmu sangat buruk? Apakah ada yang salah dengan misinya?”
Yun Yao yang telah sampai di hadapan mereka, menatap dengan bingung. Yun Che tidak bisa menahan tawa dan dia mengangkat bahu ke arah Xing Feng. Yang terakhir menatapnya tanpa daya. Ini salah mereka karena membicarakan hal penting di jalan utama dimana orang datang dan pergi.
“Tidak ada yang salah dengan misinya. Kakak tidak perlu khawatir. Yakinlah kalau adikmu ini sangat luar biasa.”
Setelah menyelesaikan kontak mata dengan Xing Feng, Yun Che mendorong kakaknya ke depan. Dia juga berbalik dan mengedipkan mata pada Xing Feng, terlihat lebih hidup dari sebelumnya.
“Siapa yang akan mengatakan kalau dirinya sendiri luar biasa?”
“Aku yang baru saja bilang.”
Yun Che yang tidak memiliki kata rendah hati dalam kamusnya, merangkul bahu Yun Yao dengan satu tangan dan menunjuk dirinya sendiri dengan tangan lainnya. Dia terlihat sangat bahagia saat ini.
“Kamu benar-benat berwajah tebal.”
Merasa geli, Yun Yao tertawa lebar. Percakapan mereka sampai ke telinga Xing Feng. Mereka berjalan bersama sampai ke vila. Mulai sekarang, dia dan Yun Che akan menjadi sepasang kekasih.
***
