Penerjemah : Momo
Di usia 20 tahun, Jiang Shang akhirnya mendapat kesempatan untuk bertemu Ye Xingchen. Saat itu Jiang Shang sudah menjadi penulis lagu dan penulis naskah skenario papan atas di dunia hiburan. Agensi Ye Xingchen ingin Jiang Shang menulis sepuluh lagu baru untuk konser global Ye Xingchen. Jiang Shang memanfaatkan kesempatan itu dan melakukan pekerjaan dengan sangat baik dan akhirnya bisa bertemu Ye Xingchen secara pribadi. Baru pada saat itulah dia menyadari bahwa dia melakukan begitu banyak upaya hanya karena dia jatuh cinta pada Ye Xingchen.
Dalam dua tahun berikutnya, dia hampir menolak semua tawaran dan hanya menulis lagu dan naskah untuk Ye Xingchen. Dia suka melihat Ye Xingchen yang mendapat dukungan dari jutaan penggemar, dia suka saat Ye Xingchen bernyanyi dan menari di atas panggung dengan penuh percaya diri, dia juga menyukainya setiap karakter yang Ye Xingchen mainkan dalam film-filmnya.
Lalu kemudian kiamat datang tiba-tiba. Semuanya hancur. Dia sedang menghadiri acara di ibukota provinsi ketika dia melihat beberapa orang melakukan pelecehan pada Ye Xingchen. Jiang Shang sangat marah dan dia kehilangan akal sehatnya. Saat tersadar kembali, tangannya yang ada di atasalat musik sudah berlumuran darah. Dia membunuh semua orang yang mencoba melecehkan Ye Xingchen dan kemudian membawa seniornya itu kabur bersamanya.
Pada awalnya Jiang Shang berpikir dia akan puas ketika melihat Ye Xingchen yang menyanyikan lagu yang dia buat dan berakting dalam drama yang dia tulis. Tapi dia lupa bahwa manusia itu rakus. Dia sudah menginginkan Ye Xingchen sejak bertahun-tahun. Dan ketika dia mendengar Ye Xingchen menyangkal hubungan mereka di depan Yun Che, dia ingin sekali membuat Ye Xingchen menjadi miliknya.
Sayang, kemampuannya terbatas. Setelah bertahun-tahun, dia hanya mampu mengucapkan beberapa kata. Bohong jika dia tidak merasa cemas. Dia takut Ye Xingchen tidak tahu betapa dia mencintainya, takut tidak bisa mendapatkannya. Matanya memerah karena cemas.
“Xiao Jiang, jika aku tidak salah ingat seharusnya sekarang kamu baru berusia 22 tahun. Delapan tahun…”
Ye Xingchen sedikit bingung. Itu berarti bahwa Jiang Shang sudah menyukainya sejak berusia 14 tahun dan cintanya itu sudah berlangsung selama delapan tahun. Jiang Shang memasuki dunia hiburan, menulis lagu dan naskah untuknya. Dia sangat keras kepala, gigih dan memiliki perasaan yang murni. Jika Ye Xingchen tidak tergerak, pasti dia bohong. Dia ingin mengangguk dan mengatakan ya. Dalam hidupnya ini, banyak orang berkata menyukainya dan akan mendukungnya. Tetapi Jiang Shang adalah satu-satunya orang yang telah melakukan begitu banyak hal untuknya dan selalu tinggal bersamanya bahkan setelah hari kiamat.
“Yah. Delapan tahun. Senior, bersama-sama denganku.”.
Memegang tangan Ye Xingchen dan meletakkannya di wajahnya sendiri, Jiang Shang menatap Ye Xingchen lekat-lekat seolah-olah dia tidak bisa melihat orang lain.
“Xiao Jiang, biarkan aku memikirkannya. Kamu tahu, bagaimanapun juga aku adalah seorang pria yang lurus. Kamu tiba-tiba berkata menyukaiku. Ini sangat sulit bagiku.”
Menyentuh wajah tampan Jiang Shang, Ye Xingchen akhirnya berhasil menenangkan diri dari rasa terkejut dan paniknya. Dia ingin mengatakan banyak hal. Pada kenyataannya, dia tahu dengan jelas, pasti akan setuju dan mengatakan ‘ya’ kecuali Jiang Shang berubah pikiran dan tidak lagi mencintainya. Karena dia tidak ingin melihat kekecewaan memenuhi mata murni Jiang Shang. Dia juga satu-satunya pria di dunia ini yang membuat Ye Xingchen merasa tidak apa-apa menjadi seorang homoseksual.
“Uhm. Tunggu senior.”
Wajah tampan Jiang Shang diliputi senyum yang cemerlang. Melihat itu Ye Xingchen pun tertawa. Mereka mungkin benar-benar bisa bersama.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Vfpjx wfcufajtel xfafgjwqlijc wfwjrjx Tec Tjb sjcu rjcuja yjlx, bgjcu-bgjcu alvjx ijul qfgul wjxjc xf xjcalc. Djtxjc xfalxj Wlcu Mfcu vjc alwcsj rfvjcu qfgul xf lyexbaj qgbnlcrl, wfgfxj wfwyjkj tlvjcujc sjcu revjt vlyfxexjc ecaex vlwjxjc. Vfaljq tjgl Tec Tjb wfwjrjx ecaex ifylt vjgl rfierlc bgjcu. Ckjicsj wfwjcu wfifijtxjc, ajql rfxjgjcu vlj vlyjcae bift Qjcu Vetej sjcu peuj rfbgjcu lye gewjt ajcuuj vjc qjcvjl wfwjrjx rfqfgal Tec Tjb. Jte Ljbilcu sjcu wfcmlmlql tlvjcujc sjcu vlwjrjx bift Qjcu Vetej, yfgafgljx xfulgjcujc vjc lculc wfcpjvl jcjx yjqalrcsj. Tjcu ijlc tjcsj ylrj wfcufiet rjja qfcmlcaj wjxjcjc lae ylrj wfcubgyjcxjc rfujijcsj ecaex wjxjcjc.
“Pemilik elemen emas lainnya? Kamu benar-benar orang yang sangat beruntung. Kamu membawa seseorang kembali dan ternyata dia pemilik garis ganda. Elemen emas adalah yang paling kuat di antara lima elemen lainnya. Peningkatan kecepatan akan memungkinkan efektivitas termpurnya semakin kuat. Sepertinya aku tidak perlu menggunakan kekuatanku kali ini. Jika memungkinkan, aku tidak ingin mengungkapkan kalau aku bisa bertempur juga.”
Karena mereka sudah menjalin hubungan, Yun Che tidak lagi merasa malu. Malam ini dia menginap di kamar Xing Feng. Mereka berbaring di tempat tidur dan dia mengobrol dengan Xing Feng tentang misi dan anggota tim yang akan ikut pergi. Xing Feng tidak terkejut mengetahui Yun Che menerima Ye Xingchen dan Jiang Shang, karena Mingxuan mengatakan kepadanya bahwa kedua orang itu sangat dekat dengan Yun Yao dan Chenchen. Yun Yao dan Chenchen selalu bisa mempengaruhi keputusan Yun Che.
“Aku selalu merasa aneh. Kamu bukan tipe orang yang akan menyembunyikan kekuatanmu. Apa kamu tidak ingin pangkalan tingkat tinggi akan ketakutan karena kekuatanmu?”
Yun Che bertanya penuh rasa ingin tahu. Ini adalah keuntungan dari hubungan mereka sekarang. Dia bisa bertanya apa saja yang ingin dia ketahui tanpa khawatir.
“Bahkan jika aku tidak memiliki kekuatan khusus, mereka tetap akan takut padaku. Aku sebenarnya hanya ingin menyembunyikan ini dari beberapa orang. Mereka adalah keluargaku. Sulit untuk menjelaskannya sekarang. Saat kita pergi ke ibukota, aku akan menjelaskan semuanya padamu perlahan.”
Xing Feng mengulurkan tangan dan menyentuh wajah Yun Che. Kemudian dia duduk di tempat tidur sambil memegang tangan Yun Che. Keluarga Xing terlalu rumit. Jika memungkinkan, dia tidak ingin melibatkan Yun Che. Tapi karena mereka sekarang sudah menjalin hubungan, cepat atau lambat Yun Che pasti akan mengetahuinya.
“Baiklah, jika kamu tidak ingin mengekspos kekuatanmu, jangan membawa Haoling kali ini. Kalau kamu menjadi satu-satunya pemilik kekuatan ruang di timmu, orang lain tidak akan merasa curiga.”
Yun Che bukanlah tipe orang yang ingin mencampuri urusan orang lain. Dia percaya bahwa Xing Feng pasti punya alasan untuk tidak memberitahunya sekarang. Dia akan mengetahuinya nanti.
“Kali ini, kita tidak hanya harus menyelesaikan misi, tetapi juga melakukannya dengan cara yang sempurna di mana tidak akan ada korban jiwa. Aku ingin tahu apakah kita bisa membawa Xiu Jie?”
Xing Feng mengangguk dan menarik Yun Che ke dalam pelukannya. Tangannya mengusap sedikit pinggang Yun Che yang hanya bisa memutar kedua matanya. “Mengapa kamu ingin membawa pengguna kekuatan cahaya? Seseorang harus melindunginya sepanjang waktu. Bukankah itu merepotkan?”
Yun Che mengakui bahwa kekuatan cahaya sangatlah penting. Tapi membawanya ke dalam misi? Yun Che tidak menginginkan hal itu. Selain itu, Xiu Jie adalah seorang pengecut.
“Yah… kita memang tidak membutuhkan kekuatan cahaya, tapi mungkin Lei Dashan membutuhkannya. Sebelum makan malam, Mingxuan menunjukkan beberapa informasi tentang Tim Sampah. Dari 100 lebih anggotanya, hanya ada 18 orang yang memiliki kekuatan khusus. Sisanya hanyalah orang biasa, termasuk orang tua dan anak-anak di antaranya. Jika beberapa dari mereka meninggal, misi kita tidak akan sempurna.”
Xing Feng tahu Yun Che tidak menyukai Xiu Jie, diapun juga sama. Tapi yang paling penting saat ini adalah bagaimana memaksimalkan kekuatan yang ada. Dan kekuatan cahaya Xiu Jie sangatlah diperlukan dalam misi ini.
“Aku tidak setuju untuk membawanya. Lakukan apapun yang kamu inginkan. Yang jelas, anggotaku tidak akan melindunginya.”
Banyak orang yang bersedia mengorbankan diri mereka untuk melindungi pengguna kekuatan cahaya. Tapi Yun Che tidak sebodoh itu. Baginya, pengguna kekuatan cahaya adalah orang yang paling tidak berguna.
“Baiklah, aku akan memikirkannya lagi.”
Xing Feng menunduk dan menatap Yun Che tanpa daya. Mengapa pengguna kekuatan cahaya yang diinginkan semua orang menjadi tak berguna di mata Yun Che?
“Apa yang kamu pikirkan?”
Yun Che tidak berkata apa-apa untuk waktu yang lama. Xing Feng mengulurkan tangan dan mengangkat kepalanya. Yun Che menggelengkan kepalanya, berbalik dan berbaring di lengan Xing Feng.
“Aku sedang memikirkan tentang kekuatan Ye Xingchen. Seorang penjinak binatang akan sangat berguna di masa depan. Aku harus membantunya untuk meningkatkan level kekuatannya secepat mungkin. Atau aku akan menggunakan lebih sedikit kekuatan udaraku dan mengumpulkan lebih banyak inti kristal dalam misi ke Kota Tongyang kali ini. Inti kristal level 0 dan 1 tidak lagi berguna bagi kita. Di Kota Tongyang seharusnya ada lebih banyak inti kristal level 2.”
Yun Che menginginkan inti kristal level 3, terutama inti kristal transparan tanpa atribut. Awalnya hanya Haixuan yang membutuhkan itu. Tapi sekarang, Ye Xingchen juga membutuhkannya. Yun Che tiba-tiba merasa dia sangat miskin.
Xing Feng tiba-tiba berguling dengan kasar dan menekan Yun Che di bawahnya. Sambil mencubit pipi kekasihnya dengan tangan kanan, dia berkata, “Masih memikirkan pria lain saat bersamaku? Bagaimana aku harus menghukummu?”
“Uh, katakan saja jika kamu menginginkanku. Mengapa kamu harus bersikeras menemukan alasan seperti itu?”
Dahi Yun Che berkerut, dia menatap Xing Feng yang tidak bisa berkata-kata. Xing Feng sangat lucu ketika cemburu, kemampuan aktingnya juga buruk.
“Hahaha… itulah yang aku tunggu…”
“Hmm…”
Begitu Xing Feng selesai berbicara, dia menundukkan kepalanya dan meraih bibir Yun Che, langsung menjulurkan lidahnya ke dalam. Yun Che membalas ciuman itu. Keduanya saling terjerat dalam ciuman penuh gairah dengan posisi yang berbeda-beda.
“Hmm… Lebih lembut, hmm…”
Xing Feng mencumbunya begitu keras sampai Yun Che merasa kesemutan di akar lidahnya. Tepat ketika dia mengeluh, Xing Feng kembali menghisap bibirnya lagi. Setiap kali, Xing Feng akan menggigit bibirnya dengan keras dan menghisap lidahnya hingga Yun Che merasakan kesakitan. Saat itu, Xing Feng akan melepaskan ciumannya, menjulurkan lidahnya dan menjilat bibir Yun Che yang sakit dengan lembut. Yun Che ingin marah, tapi tidak bisa. Yang paling membuatnya sebal adalah ketika tubuhnya menjadi panas karena godaan yang diberikan Xing Feng berulang kali.
“Hah… aku benar-benar ingin bercinta denganmu sekarang.”
Gairah itu membara dengan hebat. Xing Feng merasa dia tidak bisa lagi mengendalikan dirinya kecuali dia melepaskan Yun Che. Terengah-engah, Xing Feng membenamkan kepalanya di leher Yun Che dan menjilat arterinya lagi dan lagi. Terkadang, dia bahkan menggigit telinga Yun Che dan menjilatnya dengan lembut.
“Apa? Kamu membuatku seperti ini dan tidak ingin melakukannya?”
Menyadari apa yang dimaksud Xing Feng, Yun Che juga terengah-engah. Dia sudah siap untuk menyelesaikan ‘itu’. Tapi Xing Feng malah ragu-ragu dan berhenti di tengah jalan, ini cukup menyakitkan baginya.
“Jangan merayuku. Aku belum menyiapkannya hari ini. Tanpa pelumas, kamu akan terluka.”
Xing Feng berbalik dan berbaring di samping Yun Che. Dia menjawab dan menurunkan celana Yun Che, memegang Yun Che kecil. Xing Feng juga ingin melakukannya. Tapi kebahagiaan ini datang terlalu tiba-tiba dan dia belum sepenuhnya siap. Dia tidak ingin menyakiti Yun Che.
“Uhm… pelan-pelan. Sepertinya aku punya kondom. Aku rasa kita harus menemukan toko dewasa dan merampok isinya.”
Sambi menyipitkan matanya, Yun Che menikmatinya pelayanan yang diberikan Xing Feng dan bergumam. Apa yang dikatakan Xing Feng mengingatkannya bahwa pelumas sangat diperlukan untuk melakukan hubungan seks antara dua pria. Dia menyentuh Xing Feng kecil yang sudah membesar. Jika Xing Feng memaksanya, dia pasti akan kesakitan dan menjadi bahan tertawaan orang-orang keesokan harinya.
“Menurutku satu toko tidak cukup. Kota Tongyang sangat besar. Mari kita menjarah semua toko yang kita temui.”
Xing Feng membungkuk dan menggigit telinga Yun Che, berkata dengan nada erotis.
“Eh…”
“Hahaha… kamu terlalu cepat…”
Yun Che mengeluarkannya di tangan Xing Feng. Yang terakhir tertawa terbahak-bahak. Yun Che yang malu bergegas menerkam Xing Feng dan menggigit bahunya.
“Ahh…”
Xing Feng berteriak kesakitan selama beberapa detik. Detik berikutnya, dia memegang bagian belakang kepala Yun Che, memberikannya gigitan yang lebih keras. Yun Che tidak ingin kalah, dia baru melepaskan bahu Xing Feng ketika merasakan darah di mulutnya. Kemudian dia menjulurkan lidahnya dan menjilat bekas gigitan itu dengan lembut.
***
