Penerjemah : Momo
Baik Han Mingzhe maupun Yun Che tidak berharap akan bertemu satu sama lain di sini. Apakah ini takdir atau hanya sebuah keberuntungan, tidak ada yang tahu.
“Aku tidak menyangka akan melihat Professor Han di sini. Sepertinya kita ditakdirkan bertemu.”
Setelah memulihkan akalnya dan memperhatikan aura dingin Xing Feng, Yun Che bersandar padanya. Ketika dia melihat Han Mingzhe, dia tersenyum licik. Sekarang dia bertemu dengannya, dia akan membalas dendam. Yun Che tidak pernah menyangka akan bisa bertemu secepat ini. Dia selalu yakin bahwa pria licik dan tidak berperasaan ini pasti akan selamat di hari kiamat.
Siapa pun yang tahu sedikit tentang Yun Che bisa merasakan niat membunuh darinya, tetapi semua orang termasuk Xing Feng cukup terkejut. Dari percakapan yang ada, mereka adalah profesor dan mahasiswa, lalu mengapa Yun Che ingin membunuhnya? Mungkin Zhou Zeyu menebak dengan benar, ada hubungan yang tidak dapat dikatakan di antara mereka berdua.
Jika memang ada, ini jelas bukan sesuatu yang bisa mereka bayangkan. Bila itu hanya hubungan antara kekasih biasa yang putus kemudian mengucapkan selamat tinggal, dengan kepribadian Yun Che yang pemberontak, tidak mungkin dia ingin membunuh pria itu.
“Iya, benar. Takdir mempertemukan kita di sini. Kudengar Kota Lingjiang telah membangun pangkalan terbesar di Barat Daya. Sepupu Presiden Yang adalah seorang mayor di pasukan militer di sana. Kami akan pergi ke sana. Mengapa kamu tidak ikut bergabung dengan kami, sehingga kita bisa menjaga satu sama lain?”
Meskipun Han Mingzhe menganggap kata-kata dan senyum Yun Che tidak tulus, dia tetap mengajukan penawaran. Han Mingzhe tidak bodoh. Yun Che mungkin terlihat lemah, tetapi orang-orang di sekitarnya terlihat cukup tangguh. Jika dia bisa pergi bersama mereka, Han Mingzhe yakin mereka dapat menjamin keamanannya di sisa jarak yang akan dia tempuh. Tetapi apakah dia akan tinggal bersama mereka ketika mencapai pangkalan, itu tergantung dari keterampilan mereka nanti. Apakah masih bisa bertahan hidup sepanjang perjalanan atau tidak.
Sebuah skema terus dikembangkan dalam pikiran Han Mingzhe. Dalam hatinya, dia selalu menganggap Yun Che sebagai mahasiswa yang biasa dalam akademis namun pendiam, rajin dan rendah hati. Meskipun di pertemuan terakhir mereka saat sebelum kiamat, Yun Che dengan kejam mengejeknya dan terlihat seperti orang asing, Han Mingzhe selalu beranggapan bahwa dirinya lebih pandai dan berpengalaman hingga dia selalu meremehkan Yun Che.
“Betulkah?”
Yun Che melirik puluhan orang di sana. Ada begitu banyak orang berencana pergi ke Pangkalan Barat Daya. Apakah mereka ingin bunuh diri dan membuat para zombie berpesta?
“Kebanyakan dari mereka adalah pengguna kekuatan. Kita semua dari universitas yang sama. Jadi aku yakin mereka tidak akan keberatan jika kamu ingin bergabung dengan kami.”
Melihat ke arah Yun Che, Han Mingzhe tidak bisa menyembunyikan kesombongannya. Jika diperhatikan dengan cermat, Han Mingzhe beranggapan bahwa merupakan sebuah berkah bagi Yun Che jika dia mau bergabung dengannya. Mendengar itu, bukan hanya Yun Che, bahkan Zhou Zeyu, Yu Wenqing, dan Tim Sampah yang telah menonton dari sisi lain tidak bisa menahan tawa.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Cqjxjt vlj lculc wfwjwfgxjc xfxejajccsj? Ljgerxjt wfgfxj wfweplcsj xjgfcj yfgjcl jaje wfcsfyea wfgfxj bgjcu ybvbt?
Aljcu Tejc vjc sjcu ijlccsj sjcu vlvbgbcu xf rjwqlcu bift Ljc Zlcuhtf, wfcufgeaxjc xfclcu wfgfxj vjc afger wfculrsjgjaxjc Tec Jtf jujg alvjx afgalqe. Ygjcu ybvbt qec ylrj wfiltja yjtkj Ljc Zlcuhtf tjcsj wfculculcxjc xfxejajc bgjcu-bgjcu vl rfxlajg Tec Jtf. Dfulae vlj wfcufcji vjc wfcpjvl jxgjy vfcujc wfgfxj, Tec Jtf jxjc rfufgj vlrlcuxlgxjc.
Jika ketua mereka tidak mengorbankan dirinya, saat ini mereka semua pasti masih akan terjebak di Universitas Huaxia. Tapi pada akhirnya, Han Mingzhe mulai menarik orang-orang ke sisinya. Jiang Yuan dan teman sekamarnya mulai menjauh dari Han Mingzhe. Beruntung mereka adalah pemilik kekuatan atau mereka akan ditinggalkan sejak lama.
“Kira-kira seminggu sebelum kiamat atau mungkin lebih, aku bukan lagi mahasiswa Universitas Huaxia, jadi bisa dibilang aku bukanlah alumni dari sana. Dan Profesor Han, kamu hanyalah orang biasa tanpa kemampuan, kan? Kamu membutuhkan perlindungan dari orang lain. Jadi, siapakah kamu hingga memerintah mereka? Ups, maaf, aku adalah orang yang terus terang. Kata-kataku mungkin terdengar kasar, tetapi aku tidak bermaksud menyinggungmu, Profesor.”
Mata Yun Che yang malas, dipenuhi senyuman. Dari luar perkatannya terlihat biasa saja dan tidak berbahaya. Namun, dalam pikirannya, Yun Che sedang berpikir keras bagaimana dia akan membunuh Han Minzhe hingga bisa menghilangkan amarahnya. Yang bisa dilakukan oleh orang itu di kehidupan sebelumnya hanyalah menipu mahasiswa yang bodoh dan tak berpengalaman sepertinya.
“Yun Che, kamu… kamu sudah berubah. Dulu kamu sangat pendiam. Tapi sekarang kamu…”
Wajah Han Mingzhe menjadi sangat buruk, dia mengutuk Yun Che dalam hati. Baginya, Yun Che hanyalah pemilik kekuatan ruang yang terlihat lebih lemah darinya, tapi dia berani mengejeknya seperti itu. Hanya Tuhan yang tahu betapa Han Mingzhe sangat ingin menjadi seorang pengguna kekuatan. Jika bukan karena orang-orang di sekitar Yun Che yang sangat kuat, Han Mingzhe tidak akan menahan diri untuk berurusan dengan pemuda itu.
“Orang bisa berubah. Bukankah Profesor Han juga sama? Jika kamu bisa bertahan di hari-hari akhir ini dan datang ke Kota Tongyang dari Kota Sichuan, tanganmu juga pasti sudah berlumuran darah, bukan?”
Yun Che terus mengejeknya dan menganggapnya sebagai orang bodoh, tapi Han Mingzhe masihlah bermuka tebal. Dia masih terus bertahan dan tidak berniat pergi. Jika tubuhnya sudah pulih, Yun Che tidak bisa menjamin apakah pria di hadapannya itu masih akan berpura-pura baik. Sekarang karena tidak ada yang bisa dilakukan, bermain-main dengannya cukuplah menyenangkan. Baru kemudian dia bisa membunuhnya dengan penuh kepuasan.
“Ini…”
Han Mingzhe tidak bisa terbiasa dengan perubahan kepribadian Yun Che yang drastis ini, tetapi dia benar-benar ingin dekat dengan orang-orang di sekitar Yun Che. Rasa malu dan canggung muncul di wajahnya.
Xing Feng cukup mengerti situasinya, dia memeluk Yun Che dengan satu tangan dan meraih tangan Yun Che dengan tangan lain, memainkannya dengan santai. “Xiao Che, apa kamu tidak ingin mengenalkannya padaku?”
Han Mingzhe menjadi sangat bersemangat begitu dia mendengarnya. Tapi Xing Feng hanya memandangnya dengan tatapan menghina. Setelah melihat Xing Feng yang memotong secara tiba-tiba dan kemudian pada Han Mingzhe yang menjadi bersemangat, Yun Che mengerutkan bibirnya sambil berkata, “Tidak perlu berkenalan. Dia hanya seorang profesor dari universitasku. Aku tidak akrab dengannya.”
Tepat setelah dia mengatakannya, wajah Han Mingzhe yang berpura-pura mengenal Yun Che dengan baik, berubah menjadi sangat buruk. Jiang Yuan dan yang lainnya mencibir dan diam-diam mengacungkan jempol pada Yun Che. Mereka selalu membenci Han Mingzhe karena skandalnya sebelum hari kiamat dan karena dia bertindak seperti orang baik tapi menghasut orang-orang untuk menjauhi orang yang tidak disukainya setelah kiamat.
Sejauh ini sudah ada banyak orang telah diusir atau didorong ke kawanan zombie olehnya. Kebanyakan dari mereka mempunyai rumah yang tidak jauh dari Kota Lingjiang. Mereka mengira keluarga mereka mungkin pergi ke Pangkalan Barat Daya, oleh karena itu semuanya berusaha bertahan dan tetap tinggal dengan Han Mingzhe sampai saat ini.
“Oh, seorang profesor mengingatmu dengan saat baik. Mungkinkah Xiao Che kita adalah mahasiswa yang luar biasa?”
Xing Feng tahu bahwa Yun Che sengaja mengejek Han Mingzhe, tetapi dia masih berpura-pura memasang ekspresi cemburu di wajahnya. Dia mengangkat dagu Yun Che, membuatnya mengangkat kepalanya. Di mata orang-orang, Xing Feng tampak seperti sugar daddy Yun Che dan sekarang sugar daddy ini tidak bahagia!
“Xiao Cheng adalah anak yang pintar. Xiao Cheng membantuku masuk ke Universitas Huaxia. Jangan cemburu, bagaimana aku bisa tahu mengapa dia mengingatku secara khusus? Bagaimana kalau kamu bertanya sendiri padanya?”
Yun Che juga tertarik. Dia langsung melingkarkan lengannya di leher Xing Feng dan bersandar padanya tanpa malu. Bertindak seolah-olah tidak ada orang lain di sekitarnya. Bersikap manja pada sugar daddy-nya.
“Apakah Profesor Han sangat akrab dengan Xiao Che-ku?”
Xing Feng melakukan apa yang dikatakan oleh Yun Che, dia menoleh ke Han Mingzhe yang wajahnya tampak sangat buruk. Wajah tampannya memancarkan aura dingin yang samar, matanya yang gelap dan dalam seolah mampu melihat langsung ke dalam jiwa. Han Mingzhe panik. Dia segera melupakan skema kecilnya, langsung berdiri dan tergagap, “T-tidak. A-Aku tidak begitu akrab dengannya. Maafkan aku.”
Melihatnya pergi, mata Yun Che meredup. Senyuman haus darah muncul di bibirnya, tapi itu lenyap dengan sangat cepat. Dan hampir tidak ada yang menyadarinya.
“Sial! Dia pikir dia ini siapa?!”
Jiang Yuan selalu menjadi pria yang lugas, dia mengutuk dengan suara rendah. Tiga orang lainnya meletakkan tangan mereka di pundaknya dalam diam untuk menenangkannya. Mata mereka dipenuhi dengan kepahitan. Mereka juga tidak menyukai Han Mingzhe. Jika bukan karena dia, ketua mereka tidak akan…
“Bukankah aku sudah menyuruh kalian pulang dan beristirahat selama beberapa hari?”
Setelah mengusir Han Mingzhe, Yun Che melepaskan dirinya dari pelukan Xing Feng. Dia menatap keempat temannya tanpa daya. Sebelum meninggalkan Universitas Huaxia, dia secara khusus sudah menyuruh mereka pulang. Ternyata sia-sia.
“Hah?”
Mereka berempat awalnya agak bingung. Butuh waktu lama untuk mengingat bahwa Yun Che memang pernah mengatakan hal itu. Mereka segera menatapnya secara bersamaan karena terkejut. “Apakah kamu sudah tahu itu…”
Itu semua tidak mungkin, bukan? Jika Yun Che tahu hari kiamat akan datang maka peringatannya akan masuk akal. Dia mencoba menyelamatkan hidup mereka tapi… keempatnya tiba-tiba dipenuhi dengan rasa penyesalan. Mereka tidak menanggapi kata-kata Yun Che dengan sangat serius saat itu. Siapa yang menyangka kiamat akan datang beberapa hari kemudian.
“Aku bukan Tuhan, bagaimana aku bisa tahu hari kiamat akan datang? Maksudku adalah jika kalian mendengarku, mengambil izin untuk pulang dan beristirahat selama beberapa hari. Mungkin kamu masih bisa bersama keluargamu sekarang. Setidaknya, kamu akan mengetahui apakah mereka masih hidup atau tidak.”
Yun Che bisa melihat pikiran mereka. Dia memutar matanya dan berpura-pura memandang mereka dengan jijik. Kebenaran memang terdengar kasar, tetapi kebenaran adalah kebenaran, tidak ada yang bisa mengubahnya. Di hari kiamat, bisa mengetahui berita tentang keluarga adalah hal yang sangat berharga.
“Itu benar. Sangat disayangkan karena kami tidak mendengarmu.”
Mereka tidak seperti Han Mingzhe yang berpikiran sempit, mereka tidak kesal dengan apa yang dikatakan Yun Che, sebaliknya mereka terus mendesah. Hanya dalam waktu kurang dari sebulan, alih-alih menjadi mahasiswa yang riang, mereka dipaksa untuk tumbuh menjadi pria sejati. Proses ini sangat kejam tapi tidak dapat dihindari.
“Kenapa kalian hanya berempat. Kemana tiga lainnya?”
Yun Che melontarkan pertanyaan dengan santai. Dia tidak benar-benar mengenal teman sekamarnya selain Jiang Yuan tapi setidaknya dia tahu total ada delapan orang.
“Ketua dan yang lainnya…”
Begitu hal ini diangkat, mata mereka berempat memerah. Butuh waktu lama sebelum Jiang Yuan yang terisak-isak berbicara, “Ketua, Kakak Keempat dan Ketujuh semuanya mati. Mereka membantu pelarian kita dari Universitas Hua. Mereka mengatakan ketua adalah yang terbaik, jadi dia seharusnya lebih bertanggung jawab. Persetan dengan omong kosong itu! Mereka bahkan tidak merasa kasihan sama sekali atas kematiannya, apalagi bersyukur.”
Bukan hanya tiga orang yang berada di belakang saat itu, tetapi setidaknya selusin orang. Meskipun mereka tidak benar-benar melihat dengan mata mereka sendiri, semuanya tahu kalau kemungkinan orang-orang itu pasti telah terbunuh. Karena tidak ada satupun dari mereka yang kembali.
Sekarang siapa yang akan peduli dengan hal itu? Sebuah harga harus dibayar untuk semua itu. Terkadang harga itu harus disertai duri dan darah.
***
