Translator: kentang.burik
Editor: Nia
Di tengah malam, ketika semua orang di asrama sedang tidur, Hu Yu diam-diam menyelinap ke balkon untuk menelepon. Dia mengerti bahwa alih-alih mengembangkan hubungan yang tidak sehat dengan Fu Anli selama masa heatnya, akan lebih baik baginya untuk menghentikannya secepat mungkin. Minum racun untuk memuaskan dahaga adalah yang dia butuhkan sekarang.
“Halo, sepupu…” Hu Yu berbisik ke ponselnya.
“…” Ada suara gemerisik di ujung sana, dan kemudian suara serak dan tidak sabar yang terdengar seperti baru saja bangun menjawab. “Ini jam dua. Bahkan jika kamu tidak ada kelas besok, aku harus pergi bekerja!”
“Saudaraku, tolong aku!” Hu Yu tidak berani memberi tahu orang tuanya tentang hal itu, jadi dia hanya bisa curhat kepada sepupunya yang dekat dengannya.
“Katakan!” Suara laki-laki di ujung lain berkata dengan marah, sambil menenangkan orang lain di sebelahnya dengan suara rendah.
Hu Yu tahu bahwa dia telah membangunkan saudara ipar perempuannya, dan hatinya menjadi tegang. Dia dengan cepat bertanya, “Saudaraku, apakah kamu tahu bagaimana menghentikan atau menunda periode heat?”
Di ujung telepon yang lain terdiam beberapa saat, lalu terdengar suara yang lebih rendah berkata, “Kenapa? Kau belum menemukan pasanganmu? Aku bertemu dengan kakak iparmu ketika aku masih memakai popok. Bukankah kau cukup terlambat? ”
Hu Yu tidak tahu apakah itu takdir atau sesuatu yang lain. Tapi iblis rubah biasanya bertemu dengan pasangannya sebelum mereka dewasa. Orang tua Hu Yu bertemu ketika mereka di kelas dua, dan sepupunya Hu bertemu dengan partnernya bahkan lebih awal.
“Aku…” Hu Yu secara naluriah tidak dapat memberi tahu sepupunya bahwa dia telah bertemu dengan pasangannya, tetapi orang tersebut tidak menyukainya. “Jadi, apakah ada cara untuk menghentikan periode heat?”
Sepupu Hu mendengus dan kemudian perlahan berkata, “Tidak ada cara untuk menghentikannya, hanya menundanya, tapi aku belum pernah mendengar ada rubah yang pernah mencobanya, kau benar-benar satu-satunya.”
Mata Hu Yu berbinar ketika dia mendengar bahwa ada jalan keluar, “Apa yang bisa aku lakukan?”
“Tunggu sebentar…” Suara sepupu Hu sedikit lebih keras. Dia pasti pergi ke tempat lain untuk berbicara, “Cara ini memiliki efek samping, menunda periode heat sama dengan memaksa kawah untuk memblokir letusan gunung berapi, nantinya akan menimbulkan letusan lain yang bahkan belum tentu bisa ditangani oleh rubah biasa. ”
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Le Te alvjx ylrj wfwlxlgxjc jqj sjcu jxjc afgpjvl vl wjrj vfqjc, vlj tjcsj lculc wfiegerxjc teyecujc wfgfxj rfxjgjcu, “Cxe ajte, jxe ajte. Cqj rbierlcsj?”
Sebuah desahan datang dari ponsel, Jus apsintus. Kalau kau ingin menekan impuls periode heatmu, kau dapat meminum jus apsintus. Ketika kau berhenti meminumnya, heatmu akan mulai lagi. Aku memperingatkanmu untuk tidak meminumnya dalam jangka waktu yang lama, kalau tidak… ”
Bfalxj Le Te wfcvfcujg afcajcu rbierlcsj, vlj rfufgj wfceaeq afifqbc vjc ijcurecu wfwyfil rfxbajx per jqrlcaer vl lcafgcfa. Vfafijt wfwyfilcsj, vlj alyj-alyj afglcuja rfrejae vjc wfculglw qfrjc afxr xfqjvj rfqeqecsj, wfwlcajcsj ecaex alvjx wfwyfgl ajte bgjcu aej Le Te afcajcu lcl.
Setelah itu, Hu Yu akhirnya bisa tidur nyenyak. Dia bermimpi bahwa dia memegang sebotol jus apsintus setinggi dirinya dan berkata dengan dingin kepada Fu Anli, “Kamu pergi, aku punya jus ini, aku tidak membutuhkanmu lagi!”
Fu Anli balas mencibir, “Lihat siapa yang kamu pegang?”
Hu Yu menoleh setelah mendengar ini dan terkejut menemukan bahwa jus apsintus di lengannya telah berubah menjadi Fu Anli yang telanjang.
Adegan berubah lagi. Hu Yu terbaring di tanah, mengerutkan pantatnya dan sedang bercinta. Saat sedang bercinta, dia mendengar orang yang menidurinya berkata, “Jus? Bukankah cukup jika kamu memilikiku? Kamu adalah pria yang tidak berperasaan! Hm!”
Hu Yu terbangun dengan kaget.
Pada saat yang sama, alarm di teleponnya berdering, Hu Yu bangun dari tempat tidur untuk berganti pakaian dan mencuci muka. Setelah menyiramkan segenggam air dingin ke wajahnya, Hu Yu akhirnya merasa bahwa ia telah terbangun sepenuhnya dari mimpi itu.
Fu Anli sangat buruk.
Hu Yu tidak mengalami heat selama dua hari berikutnya, Kamis dan Jumat. Paling-paling, dia hanya sedikit demam, tetapi dia tidak benar-benar sampai mengalami periode heatnya, yang memungkinkannya untuk bernapas lega.
Meskipun Hu Yu sedang menunggu jus apsintus yang masih dikirim, dia tidak pernah melakukan kontak fisik dengan Fu Anli dalam dua hari terakhir, dan ini membuatnya jatuh ke dalam keadaan cemas dan depresi lagi. Hu Yu sangat ingin dibelai dan ditemani seseorang.
Shen Yu yang menyadari kecemasan Hu Yu, membuatnya tidak mengerti, “Kalau kau menginginkan dia, pergilah temui dia. Kau tahu kalau Fu Anli bukanlah orang yang cukup berinisiatif. Kalau kau tidak mengambil tindakan terlebih dahulu, bagaimana kau akan jatuh cinta?
Hu Yu, memegang setumpuk tugas kimia, berjalan dengan Shen Yu di koridor dan berkata, “Kami tidak saling jatuh cinta…”
Shen Yu jelas tidak mempercayainya. Menurutnya, berada di tempat tidur berarti jatuh cinta. Dia tidak tahu apakah itu cinta murni atau bukan.
“Oke, anggaplah aku tidak membicarakannya, tapi bukankah kamu membutuhkan kehadirannya selama periode heatmu ini?” Shen Yu rasa, dia hanya kesakitan. “Kau hanya menyiksa dirimu sendiri sekarang. Apa yang harus kau lakukan jika keteguhanmu melemah? Dia memanfaatkanmu dan kemudian tidak bisa memberimu waktunya?”
“Jangan katakan itu.” Hu Yu merasa tertekan dan mempercepat langkahnya.
Shen Yu menggelengkan kepalanya tanpa daya dan mengejarnya.
Tidak jauh dari mereka seseorang berdiri di pojokan. Tak ada yang tahu sejak kapan dia berdiri di sana. Fu Anli melihat kedua sosok itu menghilang di pintu kelas 4 dengan kerlingan di matanya. Setelah kelas terakhir di siang hari, para siswa satu persatu pergi meninggalkan kelas. Meninggalkan beberapa siswa yang bertugas untuk piket bersih-bersih.
Hu Yu sakit kepala. Dia memutuskan untuk berbaring di mejanya untuk istirahat dan kemudian baru mulai membersihkan kelas. Tanpa diduga, dia tertidur. Dirinya dibangunkan oleh siswa terakhir yang ada di sana, dan sekarang hanya tersisa lantai untuk dibersihkan.
“Oke, kau pergi dulu.” Hu Yu tersenyum padanya. “Aku akan pergi setelah selesai dan mengunci pintu.”
Jadi siswa itu meninggalkan kunci bersamanya dan pergi. Hu Yu memiliki kantong berwarna biru muda di bawah matanya. Selama periode heat, iblis rubah tanpa pendamping akan mudah merasa gugup dan gelisah, dan merasa sulit untuk tidur di malam hari.
Dia tidak tahu apakah itu khayalannya sendiri, tetapi Hu Yu merasa lebih baik setelah dua puluh menit tidur siang. Dia pergi ke ruang penyimpanan dan mengeluarkan kain pel untuk membasuhnya di bawah keran. Setelah memerasnya hingga kering, dia mulai mengepel dari pintu depan.
Hu Yu tengak sibuk dengan kegiatan mengepelnya, ketika tiba-tiba punggungnya bertabrakan dengan dada yang hangat. Dengan hembusan napas yang akrab dan menentramkan langsung menenangkan kegelisahannya yang memburuk dan merilekskan seluruh tubuhnya.
“Fu Anli?” Hu Yu berbalik menatap pria yang berdiri di hadapannya, “Kenapa kau…”
Daripada berbicara Fu Anli mendekapnya dalam pelukannya.
Hu Yu mulai panik, “Lepaskan, nanti kita bisa ketahuan.”
“Tidak, aku sudah menutup pintu.” Bisik Fu Anli.
Mendengar ini, Hu Yu menatap balik Fu Anli lekat-lekat sebelum akhirnya menjadi lebih tenang, secara naluriah bersandar di lengannya untuk menyerap kehangatannya.
“Ada apa denganmu ?” Hu Yu bertanya dengan hati-hati “Aku tidak sedang heat…”
Nada bicara Fu Anli terdengar agak berbeda, “Bukankah rubah yang sedang heat membutuhkan… seorang pendamping? Apakah sesulit itu untuk tidak menyentuhku selama dua hari? Terlebih bolehkah aku memelukmu bahkan ketika kau tidak heat?”
Hati Hu Yu menjadi sulit, bagaimana Fu Anli bisa tahu semua ini, kepalanya menjadi panas dan berkata, “Kau tidak perlu mengasihaniku, hanya orang yang mencintaiku yang boleh memelukku.”
Fu Anli mengencangkan pelukannya, “Aku…”
Hati Hu Yu berbunga mendengar apa yang dia katakan.
“Aku… aku mungkin… sedikit menyukaimu.” Fu Anli memejamkan matanya dan mendesah dengan berat, seakan sebuah beban yang berat telah terangkat dari hatinya.
Hu Yu merasa bahwa ada kembang api yang akan meledak di otaknya, membuatnya tak lagi mampu berpikir.
Fu Anli dengan tenang menambahkan, “Jangan berpikir terlalu jauh, itu hanya sedikit.”
Hu Yu yang kembali kesadarannya, tersenyum dengan cerah. Ia melompat dan melingkarkan tangannya ke pinggang kuat dan sempit Fu Anli. “Baiklah, begitu pun juga tidak masalah, kedepannya anak kita akan bernama Hu MengMeng!”
Fu Anli, “Berhentilah bermimpi.”
—
Senyum deh😁