English

Iblis ManisCh5 - Sang Ibu

0 Comments

Kepala yang seakan ingin pecah membangunkan Misha. Tengkoraknya terasa berusaha menghancurkan otaknya, jarum tebal dan tajam menusuk pelipisnya. Jarum mematikan itu memakan waktu menusuk dagingnya dengan sangat lambat. Perasaan aneh yang menyakitkan itu berdenyut seperti detak jantung, mengirimkan gelombang getaran dingin ke tulang punggungnya.

Dengan cepat, lapisan tipis keringat menutupi kulitnya dari kepala hingga ujung kaki. Dan segera, rengekan yang teredam bergema di dalam ruangan. 9KdtkD

‘Astaga, suaraku terdengar seperti anak kecil,’ diam-diam Misha meringis, tidak tahu apakah harus tertawa atau menangis.

Akhirnya, dia menangis.

Read more BL at langitbieru (dot) com

Rasa sakit itu terlalu berat untuk ditanggung, sampai-sampai Misha berpikir untuk mati saat itu juga. Tidak ada kata-kata untuk menggambarkan bagaimana perasaannya.

Di bagian belakang pikirannya, dia memperingatkan dirinya sendiri untuk tidak minum lagi, bahkan jika nyawanya dipertaruhkan. Menenggak setengah botol vodka dalam waktu kurang dari dua puluh menit bukanlah idenya yang paling cemerlang; minum dan berkeliaran di tengah badai salju tidak lebih baik. EQb95S

Itu adalah mabuk terparah yang pernah dia alami, dan mabuk berat adalah kejadian sehari-hari di masa mudanya. Tidak hanya dia berhalusinasi berbicara dengan Santa Klaus, tetapi seluruh tubuhnya sekarang menjerit kesakitan!

Ketika mual tiba-tiba memutar lambungnya, Misha mengumpat dan mencoba merangkak dari tempat tidurnya untuk setidaknya mencapai toilet sebelum muntah. Namun, dia segera menyadari bahwa semua ototnya nyeri seolah-olah ada mobil yang menabraknya sebelum melindas tubuhnya beberapa kali, membuatnya sulit bahkan untuk menggerakkan kelingkingnya. Sekali lagi, dia berkata pada dirinya sendiri bahwa dia sudah selesai minum.

Susah payah menyeret tubuhnya dari tempat tidur, Misha mendarat di pantatnya dengan suara keras. Kepalanya berputar, dan bintang-bintang bersinar di depan matanya.

Setelah beberapa saat, pusingnya mereda, dan matanya menjadi terbiasa dengan kegelapan. CYdPpL

Hal pertama yang dilihatnya adalah cermin tinggi yang dipasang di dinding di samping tempat tidur. Cahaya malam berbentuk jamur menerangi lantai di dekat cermin, memungkinkannya untuk melihat pantulan dirinya di dalamnya.

Apa yang dilihat Misha bukanlah orang dewasa di masa jayanya.

Malahan, ada pantulan seorang anak dengan mata bulat besar seterang langit.

Air mata telah sedikit membuat merah sudutnya, yang hanya menambah biru jernih warna matanya. Dia memiliki hidung kecil dengan ujung yang agak naik dan bibir lembut merah muda. Pipinya yang seputih saljunya tampak sangat empuk, dan rambut pirang pendeknya yang berantakan membuatnya terlihat naif namun segak. Piyama dinosaurus hijau menutupi tubuh mungilnya, menambahkan sentuhan lucu pada penampilannya secara keseluruhan. wNeB7r

Jika anak itu tidak bergerak, dia bisa disalahartikan sebagai boneka seukuran manusia.

We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.

Zlrtj yfgxfvlq. Gjc rl ybmjt vl vjijw mfgwlc peuj yfgxfvlq.

What the fuck,” gumam bocah itu dengan mata yang semakin melebar.

Vfafijt gjue ecaex rfrjja, Zlrtj wfcmbifx qlqlcs. Ojie tlvecucsj, ylylgcsj, vjc vjuecsj rfyfiew wfcjglx xfvej afilcujcsj vlrjja yfgrjwjjc. Klvjx rjijt ijul. Dbmjt ijxl-ijxl xfmli lae jvjijt vlj! Gjc rfxjgjcu rfafijt vlqlxlg-qlxlg, jcjx lae peuj afgiltja ojwliljg. RxsNlv

Zecuxlc uecmjcujc fwbrlbcjicsj afgijie xeja, afajql gjrj rjxla lae alyj-alyj yfgxegjcu, wfcpjvl afgajtjcxjc. Bjgfcj lae, vlj wfieqjxjc rfujijcsj afcajcu rjxla xfqjij, xgjw, vjc weji vjc vfcujc mfqja wfwfglxrj aeyet xfmli lae ecaex wfwjtjwl wfcujqj vlj wfcserea.

Misha bisa mendengar roda-roda gigi bergerak di kepalanya, diskusinya dengan Santa muncul di benaknya. Namun, dia tidak punya waktu untuk menyelidiki masalah ini terlalu lama. Beberapa saat kemudian, pintu kamar tidurnya terbuka perlahan, menarik perhatiannya.

Sebuah suara lembut bertanya, “Kau baik-baik saja, sayang? Aku mendengar suara keras…”

Bocah kecil itu secara naluriah menoleh dan kemudian membeku. ihoTg

Wanita mungil yang muncul di kusen pintu, dia pikir dia tidak akan pernah melihatnya lagi.

Dia mengenakan gaun tidur putih yang tidak bisa menyembunyikan perawakan pendeknya, potongan renda di bahu menunjukkan bahunya yang kecil dan bulat. Dia memiliki mata biru jernih yang sama, kulit seputih salju, dan rambut pirang stroberi seperti Misha.

Please visit langitbieru (dot) com

Secara keseluruhan, dia tampak seperti versi dewasa si bocah.

Mom…” gumam anak itu, air mata mengalir di matanya. LSWmn7

“Hei. Ada apa, sayang?” tanya Mrs. Brown, kekhawatiran terlihat di wajahnya yang lembut saat dia mendekati bocah itu dan berlutut di depannya.

Misha tidak menjawab, tidak bisa mengatakan apapun. Air mata mengalir dari matanya. Mengalir di pipinya saat dia menatap ibunya, tidak tahu harus berkata apa. Tidak tahu harus berbuat apa. Dia merasa bahkan pikirannya telah mundur ke usia mental seorang anak kecil.

“Sayang, beri tahu aku ada apa, oke?” kata ibunya, dengan lembut membelai lengannya untuk menenangkannya.

“Aku… aku…” isak Misha, “Aku dapat mimpi buruk. Aku memimpikan Mom, kau- kau…” Anak itu menggigit bibirnya, berkata pada dirinya sendiri bahwa pada usia ini, dia seharusnya tidak tahu apa arti ‘kematian’. Mungkin? “Mimpi kau dan Masha pergi… dan… dan tidak akan pernah kembali.” lqsYQt

“Oh, sweetie.” Ibunya merengkuhnya, memeluknya erat-erat sebelum berbisik, “Jangan khawatir, aku tidak ke mana-mana. Masha juga.”

Jari-jari mungilnya mencengkeram gaun tidur ibunya, dan Misha meringkuk di rengkuhannya. Air matanya menetes dan membasahi jubah putihnya. Sejak dulu, dia tidak suka kontak fisik karena selalu menimbulkan rasa jijik dan takut di dalam dirinya, tetapi berbeda ketika dengan ibunya. Dia sangat mendambakan kehangatan. Kehangatan yang sudah terlalu lama dirampas darinya.

Butuh beberapa saat sebelum Misha bisa menerima kenyataan barunya, menerima bahwa ibunya benar-benar hidup. Napas ibunya berhembus melewati pipi Misha; aroma tubuh yang manis memenuhi hidungnya. Rasanya terlalu nyata untuk menjadi tipuan.

Setelah menangis untuk entah berapa lama, emosi yang meluap-luap menjadi tenang. Dia bisa berpikir dengan pikiran yang kurang lebih jernih, meskipun dia juga kehabisan tenaga karena menangis. M8g9V4

‘Astaga, si kakek tidak gila!’

Mendadak berpikir, Misha tidak bisa menahan tawa kecil- tawa kecil yang tidak luput dari telinga tajam ibunya.

“Sekarang kenapa kamu tertawa, hm? ” tanyanya seraya dengan lembut membelai punggung Misha.

“Rambutmu menggelitik,” bohong Misha, bahkan meniup sehelai rambut yang jatuh di hidungnya untuk menegaskan maksudnya. Dengan suara yang lebih kecil, dia menambahkan, “Jangan pergi kemana-mana, Mom. Tetap bersamaku.” A jg6N

“Tentu saja aku akan tetap bersamamu! Aku tidak akan pergi dari sisimu, Manis, tapi ini sudah tengah malam, dan kau perlu tidur jika ingin tumbuh besar. “

“Kalau begitu tidurlah denganku malam ini!”

Oh my! Misha, kamu sudah sembilan tahun. Kamu tidak bisa terus tidur dengan ibumu. Apa yang akan dikatakan anak-anak lain?”

“Aku tidak peduli tentang mereka! Aku tidak akan bisa tidur jika kau tidak bersamaku,” kata anak itu, mengangkat kepalanya sedikit sehingga dia bisa bertatap mata. Tanpa rasa malu, dia dengan sengaja mengambil posisi yang menyedihkan, dengan manis mengerucutkan bibir dan mengangkat alisnya. Dia tahu ibunya lemah dalam hal ini, jadi Misha mengabaikan semua harga dirinya sebagai pria dewasa, dengan senang hati membuangnya ke tempat sampah. UfWk1y

Sejujurnya, dia tidak tahan berpisah dari ibunya secepat ini. Jika dia pergi sekarang, Misha takut dia akan terbangun di apartemennya yang bobrok keesokan harinya, dengan hanya kenangan lama. Itu akan menghancurkan apa yang tersisa dari hatinya.

Tidur di ranjang yang sama dengan ibunya pada usia dua puluh lima tahun bukanlah hal yang umum (jika tidak benar-benar aneh) dan dia sangat menyadari hal ini. Tapi siapa yang bisa menyalahkannya? Setelah lima belas tahun, tentu saja dia tidak akan melepaskan ibunya apapun yang terjadi! Bahkan tidak sedetikpun! Bagaimanapun, dia berada di tubuh anak berusia sembilan tahun, jadi perilaku tidak tahu malu semacam ini tidak tampak aneh. Mungkin.

Langit Bieru.

“Oke, tapi kali ini saja,” desah Mrs. Brown, menggelengkan kepalanya.

Begitu mendengarnya, bocah lelaki itu mengangguk dengan senang, senyum mempesona melengkungkan matanya menjadi bulan sabit. Dia kemudian melompat dari lututnya, meraih tangan ibunya, dan menyeretnya ke tempat tidur. Dengan canggung memanjatnya karena ototnya masih sakit dan tidak bisa diajak bekerja sama, dia berbaring di kasur dan menepuknya dengan penuh semangat seolah menyuruh bergegas. d7GZUV

“Jangan terburu-buru! Aku tidak akan lari, tahu,” kata Mrs. Brown sambil terkekeh.

Saat Misha hendak menjawab, kilatan cahaya arloji emas yang tergeletak di selimut mengingatkannya akan keberadaannya. Dengan gerakan cepat, dia berguling untuk menyembunyikannya dengan tubuhnya, sebelum mendorongnya ke bawah bantal saat meregangkan tubuh seperti kucing malas seraya menguap.

Jam tangan itu berukuran dewasa dan tampak mahal. Kelihatan bukan sesuatu yang dimiliki seorang anak kecil di kamarnya. Dan Misha lebih suka menghindari pertanyaan ibunya, terutama karena dia tidak bisa memberikan kebohongan yang baik. Dimana sih dia bisa menemukan hal seperti itu? Di bawah bangku taman, mungkin? Atau di bawah mejanya di sekolah?

Mungkin bukan cerita terbaik, hmm. qQreRL

Bagaimanapun, Misha tidak bermaksud untuk memamerkan arloji itu. Jadi dia berhenti memikirkannya dan meringkuk ke tubuh ibunya, yang kemudian menarik selimut ke bahu mereka. Dia menyelipkan rambut Misha ke belakang telinganya, mencium keningnya dan berbisik, “Tidur nyenyak, Sayang.”

“Kau juga, Mom,” kata anak laki-laki itu dengan suara halus. Dan meskipun pikirannya sedang kacau, dia langsung tertidur.

 

***** 5V32bG

Teater Mini :

ML: Misha punya mother complex, ya?

MC: Tidak, aku tidak punya!

Author: Iya, kamu punya. iBTdK9

MC: SHUT UP! (╯ರ ~ ರ) ╯︵ ┻━┻

Leave a Comment

For an easier time commenting, login/register to our site!