Peringatan: kekerasan berdarah
Setelah makan, You XiaoMo dan Ling Xiao meninggalkan Menara Tujuh Bintang. Manajer dan pelayan itu memandangi mereka dengan ekspresi rumit. Tak lama kemudian, beberapa orang keluar dari bayangan dan mulai mengikuti mereka dengan diam-diam.
Mereka berdua tidak tergesa-gesa meninggalkan Kota HunJi. Mereka berjalan menuju Bengkel Pusat Pil Ajaib. Mereka sudah menjanjikan sehari sebelumnya pada orang tua itu untuk mengambil benih herba ajaib.
Bengkel Pusat Pil Ajaib dan Menara Tujuh Bintang berada di jalan yang sama sehingga tak lama kemudian mereka sampai.
Jumlah pelanggan yang masuk dan keluar di pintu masuk Bengkel Pusat Pil Ajaib sebanyak sebelumnya. Karena sangat terkenal di Kota HunJi, pintu masuknya selalu dipenuhi orang. Suaranya bahkan lebih keras daripada pasar terbuka saat keriuhannya terdengar dari kejauhan.
You XiaoMo berdiri tak jauh dan melihat orang-orang berjejalan di pintu masuk. Setetes keringat dingin bergulir di keningnya.
Sementara Ling Xiao dengan tanpa tedeng aling berjalan lurus menuju pintu masuk. Ketika mendekati orang-orang yang berdesakan, terjadi sebuah fenomena ganjil. Kerumunan orang yang penuh sesak itu tiba-tiba terbagi dua, seolah disibakkan oleh suatu kekuatan. Dia terus berjalan masuk ke dalam Bengkel Pusat Pil Ajaib, tanpa memperhatikan orang-orang yang tak henti melontarkan kutukan padanya.
You XiaoMo memandang dengan mata membelalak dan mulut menganga. Dia kemudian cepat-cepat berlari mengejarnya.
Setelah masuk lebih dalam di Bengkel Pusat Pil Ajaib, keributan di pintu masuk akhirnya menjauh, telinga mereka tidak lagi mendengung.
Ketika mereka berdua melangkah masuk, pelayan perempuan yang melayani mereka sehari sebelumnya segera mendatangi mereka, seolah sudah menunggu mereka. Setelah beberapa patah kata sapaan, dia langsung membawa mereka ke lantai kedua. Orang tua berjubah hitam di lantai kedua juga telah menunggu, dan ketika melihat mereka, dia segera tersenyum dengan hangat.
“Tuan berdua akhirnya datang. Saya yang tua sudah menunggu lama.” Orang tua itu menatap mereka sambil tertawa. Sejenak kemudian, dia meminta pelayan mengeluarkan benih herba ajaib yang sudah dipersiapkan. Setiap tipe benih herba ajaib disimpan dalam sebuah kantong kecil. Kantong-kantong kecil itu berwarna-warni, dengan nama benih herba ajaib dituliskan di luar, membuatnya mudah untuk membedakan mereka.
Karena terlalu banyak benih, orang tua itu meletakkan semua kantung benih ke dalam kantung ajaib. Kantung ajaib merupakan benda yang umum dipergunakan sehingga tidak mahal harganya.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
“Ini benih herba ajaib yang Anda berdua tanyakan kemarin. Semuanya ada di dalam. Anda dapat memeriksanya dan melihatnya.” Orang tua itu menyerahkan kantung ajaib pada You XiaoMo.
You XiaoMo mengambil kantung ajaib yang diserahkan orang tua itu padanya. Dia melakukan survei kasar. Ketiga jenis benih herba ajaib yang dia bicarakan kemarin semuanya ada di dalam. Seluruhnya ada dua ratus tujuh puluh lima kantung kecil. Sementara benih-benih di dalam kantung kecilnya, dia tidak memeriksanya, mempercayai Bengkel Pusat Pil Ajaib tidak akan menipunya, kecuali jika mereka tidak lagi mempedulikan reputasi mereka.
Melihat dia sudah puas, Ling Xiao bertanya pada orang tua itu, “Berapa koin emas seluruhnya?”
Orang tua itu tersenyum sambil berkata, “Karena Anda berdua memiliki kartu tamu terkemuka tingkat dua, Anda dapat menikmati harga istimewa dari Bengkel Pusat Pil Ajaib dengan potongan sepuluh persen. Semula harganya delapan juta delapan ratus ribu. Setelah dipotong sepuluh persen, menjadi tujuh juta sembilan ratus dua puluh ribu.”
Kurang delapan ratus delapan puluh ribu dari yang diduganya, Orang tua dari rumah lelang itu benar, kartu tamu terkemuka dapat dipergunakan untuk potongan harga. You XiaoMo menyerahkan koin sambil tersenyum.
Setelah mengantar mereka berdua pergi, wajah tersenyum orang tua itu berubah menjadi serius.
Seseorang berjubah abu-abu keluar dari dalam. Seluruh tubuhnya diselubungi jubah abu, hanya memperlihatkan setengah wajahnya. Jubah itu memiliki kemampuan menghalangi persepsi orang. Saat dia melangkah keluar, orang tua itu berubah sikapnya menjadi penuh hormat.
“Pimpinan kota!”
“Orang-orang yang kita tugaskan kemarin, apakah sudah menemukan latar belakang mereka?” Di bawah jubah abu-abu itu, sepasang mata dingin menguarkan hawa jahat ditemani suara yang dapat membuat orang ketakutan.
“Kami masih belum tahu. Kedua orang ini sepertinya muncul begitu saja. Kami tidak menemukan kabar apapun mengenai mereka. Bawahan menduga mereka sudah mengubah wajah.” Orang tua itu menangkupkan tangannya saat berbicara penuh rasa hormat.
“Mengubah wajah mereka? Jika mereka orang-orang berpelindung kuat, kenapa mereka perlu mengubah wajah mereka? Tapi baguslah seperti itu. Mereka mengubah wajah sebenarnya menguntungkan rencana kita. Jika ada orang datang menyelidiki di masa depan, mereka tidak akan bisa menyalahkan kita.” Laki-laki berjubah abu tertawa rendah, memperlihatkan dirinya seratus persen merasa senang, seolah sudah mendapatkan keinginannya di tangannya.
Orang tua itu juga tersenyum tipis, “Pimpinan kota, jika demikian perlukah saya mengirim seseorang untuk mencegat mereka sekarang?”
“Tak perlu terburu-buru.” Laki-laki berjubah abu berbicara dengan suara rendah, “Ada beberapa orang dengan tujuan yang sama dengan kita. Tentunya ketiga kekuatan berkuasa itu sangat berhasrat mendapatkan cairan rohani dan telur binatang buas iblis itu. Kita akan menunggu mereka bertindak lebih dulu. Saat kedua pihak sudah cedera dan terluka, kita akan bergerak.”
Orang tua itu bimbang kemudian mengerutkan kening sambil berkata, “Pimpinan kota. Apakah laki-laki itu sehebat yang Anda katakan? Bahkan ketiga kekuatan yang berkuasa itu tidak akan dapat mengalahkannya?”
Laki-laki berjubah abu-abu itu berjalan hilir mudik, dia berkata dengan wajah serius, “Laki-laki itu sangat kuat. Menurut pemeriksaanku barusan, dia seharusnya tidak lebih rendah daripada tingkat Bintang. Lebih jauh lagi, orang ini berani mengeluarkan hartanya dengan sembrono, jadi dia pasti sangat yakin dengan kekuatannya sendiri. Tapi anak muda di sisinya sama sekali tidak memiliki kemampuan bertarung, dia dapat dieksploitasi.”
“Bawahan mengerti!” Orang tua itu segera mengerti apa yang dimaksud pimpinan kota. Untuk mencapai tujuan mereka, diperlukan gerakan yang curang.
Ketika mereka berdua berpikir telah menyusun rencana tanpa cela, mereka tidak menyadari Ling Xiao telah mengetahui keberadaan orang berjubah abu-abu saat memasuki Bengkel Pusat Pil Ajaib. Meskipun jubah abu-abu yang dikenakannya dapat menahan aura, tapi tidak absolut.
Setelah mendeteksi keberadaan laki-laki berjubah abu-abu, Ling Xiao semula mengira dia mengincarnya. Tapi setelah mengamati beberapa saat, dia menemukan pandangan orang misterius itu sering terarah pada You XiaoMo.
“Ling-shixiong, apakah kita akan kembali ke Sekte Tian Xin sekarang?” Setelah meninggalkan Bengkel Pusat Pil Ajaib, You XiaoMo berpikir tujuan perjalanannya sudah dicapai. Kemudian dia ingat sudah hampir empat hari sejak dia pergi. Dua hari untuk pelelangannya, dua hari untuk perjalanan kemari. Tapi memikirkan waktu dua hari di perjalanan, wajahnya kusut. Dia masih tidak dapat melupakan ‘kereta yang berguncang itu’.
“Sudah waktunya bagi kita untuk kembali.” Ling Xiao mengangguk.
“Kalau begitu, apa kita akan menaiki Kuda Api Mengamuk lagi?” You XiaoMo bertanya dengan hati-hati, sambil sedikit meringis.
Ling Xiao menatap mukanya yang murung. Bibirnya melengkung ke atas sambil berkata, “Tidak, kali ini kita tidak akan menggunakan Kuda Api Mengamuk. Kita akan menggunakan metode lain untuk kembali. Kau akan tahu saat kita meninggalkan Kota HunJi.”
Kalimat terakhir menghentikan You XiaoMo menanyakan metode lainnya itu.
Demikianlah, Ling Xiao, yang menyadari situasi mereka, membawa You XiaoMo, yang tak mengerti apa-apa, berkeliling melihat-lihat toko di perjalanan kembali ke Menara Tujuh Bintang. Jalan-jalan ini menghabiskan waktu lebih dari satu jam. Matahari tenggelam ketika You XiaoMo telah berbelanja setumpuk besar barang-barang.
Meskipun dia membeli banyak benih herba ajaib dari Bengkel Pusat Pil Ajaib, You XiaoMo masih merasa terlalu sedikit. Apalagi, semakin tinggi tingkatannya, semakin banyak jenisnya, seperti herba ajaib tingkat enam. Dia membeli seratus dua puluh jenis dari Bengkel Pusat Pil Ajaib, tapi kenyataannya jumlah itu masih belum semuanya. Ada beberapa yang belum didapatkan. Ada juga beberapa yang tidak berhasil dikumpulkan Bengkel Pusat Pil Ajaib .
Ketika mereka tidak memilikinya, toko-toko pil ajaib lain juga tidak. Jadi You XiaoMo hanya berhasil membeli beberapa benih herba ajaib tingkat empat lagi. Tingkat lima dan tingkat enam tidak dapat ditemukan.
Malam itu, mereka bermalam lagi di Menara Tujuh Bintang.
Keesokan harinya, ketika cahaya permata jatuh, diiringi berpasang-pasang mata yang mengawasi sambil bersembunyi, Ling Xiao dan You XiaoMo meninggalkan Menara Tujuh Bintang, yang seorang di depan yang lainnya.
Kali ini, mereka berdua tidak berjalan-jalan lagi dan menuju langsung ke gerbang kota. Satu jam kemudian, mereka berdua tiba di gerbang kota. Penjaga di situ bukan lagi dua orang yang mereka lihat sebelumnya. Tapi, sudah digantikan dua praktisi dengan aura yang kuat. Penjaga itu tampaknya mengenali mereka, dan membiarkan mereka lewat tanpa berlama-lama.
Di luar gerbang kota, Ling Xiao segera memanggil Kuda Api Mengamuk. Diiringi suara derap kaki kuda, kuda itu membawa mereka menjauh dari Kota HunJi. Kurang dari setengah jam kemudian mereka telah mencapai dataran hijau tak bertepi yang diselimuti selapis tipis kabut putih.
Saat Kuda Api Mengamuk berderap ke perbatasan dataran hijau, tiga sosok hitam tiba-tiba melesat keluar dari pemandangan berkabut di depannya. Mereka membentuk segitiga yang memotong jalan keluar Kuda Api Mengamuk.
Kuda Api Mengamuk mengangkat kedua kaki depannya ke atas sambil meringkik sebelum berhenti. Tak seorang pun yang keluar dari kereta.
Setelah hening sejenak, ketiga sosok hitam menyerbu ke arah kereta kuda. Momentum mereka yang eksplosif tampaknya ingin menghancurleburkan udara sekalipun. Secepat kilat, muncul senjata di tangan mereka, bilahnya berkilat dengan dingin saat mereka menyerang ke arah kereta kuda. Meskipun keretanya bagus, tapi tidak dapat menahan serangan tiga praktisi tingkat Bulan. Kereta itu meledak dan pecahannya berterbangan ke berbagai arah.
Pada saat bersamaan, sesosok putih terbang dari bagian atas kereta kuda, kemudian turun lagi dan mendarat di tanah yang datar.
Sosok putih itu Ling Xiao. Sementara You XiaoMo… terjepit… di bawah lengannya.
Saat mendarat, Ling Xiao menurunkan You XiaoMo terlebih dulu. Lalu tanpa berhenti sedikit pun, dia langsung berubah menjadi anak panah tajam yang menerjang ke arah tiga laki-laki berpakaian hitam. Kecepatannya begitu tinggi sehingga sasarannya tidak sempat bereaksi. Dua api ungu melesat melepaskan diri dari tubuhnya. Dalam sekejap mata, api itu menembus tubuh dua laki-laki berpakaian hitam di samping. Sebelum dapat bertarung, mereka jatuh ke tanah sambil berteriak, tidak pernah terbangun lagi.
Sementara laki-laki berpakaian hitam ketiga, setelah melompat ketakutan melihat kedua orang lainnya mati, bahkan tidak sempat mengangkat pedang di tangannya ketika Ling Xiao mencapainya. Dengan kepalan yang bergemuruh, kepala laki-laki berbaju hitam itu terbang seketika, darah dan otak berceceran ke mana-mana.
Ling Xiao tanpa bersuara perlahan memutar tubuhnya, sebilah pisau telah menempel di leher You XiaoMo.
