Racun es yang ada di dalam di tubuh iblis air sepertinya sangat ganas, seolah tak seorang pun dapat mengatasinya. Tapi tak peduli betapapun hebatnya iblis air, masih ada hal-hal yang ditakutinya, api misalnya.
Api yang lazimnya tidak akan ada gunanya di tangan siapapun, tapi tidak demikian dengan api ilahiah. Suhu api istimewa ini dapat melelehkan atau menguapkan apapun, termasuk racun es iblis air.
Bertahun-tahun lalu, iblis air pertama mati karena api ilahiah.
Begitulah, iblis air sangat peka pada api, terutama api istimewa, yang dapat menghapuskan seluruh klan iblis air. Karena itu, iblis air tidak berani mendekati, bahkan iblis air tingkat sembilan pun tidak akan bisa melakukannya.
Iblis air dapat merasakan, jika api ini membungkus seluruh tubuhnya, dia akan mati.
Iblis air ini akhirnya merasakan ketakutan, hilang seluruh pikiran untuk melawan. Kali ini dia benar-benar ingin meloloskan diri, tapi karena sudah menipu mereka, Ling Xiao tidak akan melepasnya. Dia bukan orang yang penuh kebajikan dengan memberinya kesempatan, yang sayangnya tak dihargai.
Dengan sangat cepat api ungu itu melahap tubuh iblis air. Api istimewa yang unik itu mengeluarkan suhu panas membara saat perlahan-lahan membakar iblis air yang berteriak-teriak. Tak berapa lama, iblis air itu berubah menjadi bola abu, yang kemudian menjadi tak ada lagi.
Dengan begitu saja, setengah binatang buas iblis yang paling kuat di Pantai Dangkal hilang. Iblis air yang tersisa tidak lagi memiliki apapun yang mengikat mereka. Saat pemimpin mereka mati, mereka berhamburan seperti pasir.
Setelah kematian iblis air, Ling Xiao mendekati racun es yang besar itu. Dia mengayunkan tangannya membelah racun es itu, yang seketika terbagi menjadi dua.
You XiaoMo tak bisa berkata-kata saat menatapnya. Orang ini sama sekali tidak takut pada racun es, tadi dia hanya mempermainkan iblis air itu. Memang sifatnya yang tercela tidak akan pernah dapat berubah. Namun, perhatian You XiaoMo segera teralihkan pada racun es yang sudah terbelah.
Semburan cahaya biru magis merangsek dari permukaan racun es yang terbelah. Cahaya biru itu memancar dari dasar, mengubah air menjadi berwarna biru gelap. Begitu magis dan indah.
Semburan cahaya biru ini berasal dari bola cairan biru di dalam racun es. Dengan sangat cepat, You XiaoMo merasakan ledakan energi rohani utama yang terkonsentrasi. Saat menarik napas, seluruh tubuhnya langsung terasa lebih ringan dan dipenuhi dengan energi.
“Ini permata rohani itu?” You XiaoMo menjulurkan kepalanya untuk melihat lebih jelas cairan biru es yang diselubungi racun es. Jika diperiksa lebih dekat, seseorang akan menemukan di balik cairan biru es ini, pendar cahaya kristal samar-samar terlihat.
Ling Xiao menyingkirkan racun es di sekelilingnya sehingga akhirnya terlihat tampilan permata roh yang sesungguhnya.
Permata roh adalah simbol dari semua kristal. Nilainya menantang surga.
Tak peduli praktisi maupun penyihir, terutama yang berada di tingkat Kekaisaran ke atas, jika sepotong kecil permata roh ini ada di tangan mereka saat kultivasi, hasilnya akan dua kali lebih baik dengan hanya mengerahkan setengahnya dari upaya standar. Dibanding dengan secara perlahan-lahan mengambil energi rohani dari surga dan bumi, cara ini beberapa kali lipat lebih efektif, karena permata rohani seukuran kepalan anak kecil memiliki jumlah kekuatan rohani yang sangat hebat.
Potongan permata roh di kedalaman Pantai Dangkal ini berukuran sebesar bola sepak. Sepertinya kecil, tapi jumlah kekuatan yang dikandungnya tidak dapat dianggap kecil. Bagi jurang berusia sepuluh tahun, dapat memiliki permata roh saja sudah dapat dianggap hal yang baik.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Ling Xiao mengeluarkan permata roh yang utuh dari dalam cairan biru es.
Pemeriksaan yang cermat kemudian memperlihatkan bahwa cairan itu sebenarnya berwarna seputih susu, tapi karena permata roh itu berwarna biru, pendaran cahayanya membuat warna cairan itu menjadi biru es.
You XiaoMo tidak sabar menunggu untuk mengambil permata roh dari tangan Ling Xiao.
Meskipun iblis air itu bergantung pada sepotong permata roh ini untuk menerobos hingga tingkat sembilan dengan sukses, namun karena dia tidak menyerap kekuatan permata roh secara langsung, permata roh ini tidak kehilangan banyak kekuatannya. Kalau tidak, iblis air itu tidak akan hanya mencapai kultivasi tingkat sembilan.
Setelah mendapatkan permata roh, mereka berdua meninggalkan Pantai Dangkal.
Karena kematian pemimpin mereka, iblis air yang tersisa tidak berani menghentikan mereka, sehingga harta karun paling berharga di bawah Pantai Dangkal dapat mereka ambil dengan mudah begitu saja.
Setelah mereka keluar dari air, Pantai Dangkal kembali menampakkan tampilan yang jernih dan tenang. You XiaoMo menundukkan kepalanya untuk melihatnya lagi. Tak terlihat jejak kelompok iblis air karena mereka mungkin menyadari betapa kuatnya Ling Xiao, jadi mereka tidak berani muncul lagi.
Karena tidak melihat iblis air lagi, You XiaoMo akhirnya menghembuskan napas lega. Karena setiap kali melihat satu saja, dia tak dapat menghindari pikiran kehidupan iblis air sebelumnya. Jalan kultivasi memang kejam tanpa tandingan.
“Aauuuurrhhh!!!” Tepat saat ini, bumi dan surga berguncang secara mendadak.
Beberapa detik kemudian, terdengar raungan marah lainnya, dan diikuti yang lainnya. Raungan itu samar-samar bercampur dengan serangan rohani. Gelombang demi gelombang serangan itu berasal jauh dari dalam hutan lebat yang mengelilingi Pantai Dangkal.
Sebelum You XiaoMo dapat menenangkap syarafnya, raungan marah lain terdengar dari dalam hutan yang lebat. Hanya kali ini, sumbernya binatang buas iblis yang berbeda.
Sinar kegirangan terpancar dari mata Ling Xiao ketika berkata dengan senang bukan kepalang, “Ada dua binatang buas iblis tingkat sembilan yang bertempur. Sepertinya keberuntungan kita tidak buruk.”
Seperti yang dikatakan Ling Xiao, benar-benar ada dua binatang buas iblis tingkat sembilan yang bertarung. Saat mereka tiba di sana, kedua binatang buas iblis itu sudah bertarung sampai terlihat sungai darah, yang berasal dari keduanya dan juga dari binatang-binatang kecil dan lemah yang terkena akibatnya. Adegan ini terlalu mengerikan. Jika dilanjutkan, mereka mungkin bisa menghancurkan seluruh hutan.
“Hmh? Itu Harimau Ilahiah Bersayap Enam dan Binatang Buas Jiwa Mati. Binatang Buas tingkat tinggi,” Ling Xiao berkata penuh pertimbangan.
You XiaoMo merasa sama sekali belum pernah mendengar kedua nama ini. Setelah berusaha mengingat beberapa saat lagi, dia teringat bahwa dua jenis binatang buas ini berasal dari zaman kuno dengan kekuatan dan potensi yang cukup tinggi. Binatang buas iblis dari zaman kuno sepertinya telah menghilang dari Benua Long Xiang, tidak jelas apakah punah atau hanya sekadar pergi. Tanpa diduga ternyata keduanya muncul di Alam Firdaus.
Tidak jelas alasan kedua binatang buas iblis ini saling menyerang. Lebih jauh lagi, keduanya tampaknya bertekad mengakhiri pertempuran ini.
Tapi melihat situasi di arena pertempuran, tampaknya Harimau Ilahiah Bersayap Enam kurang beruntung. Dia sudah menerima luka-luka berat, terutama yang di bagian perut. Darahnya tampak mengalir tak henti-henti. Tempat dia berdiri tampaknya akan segera berubah menjadi kolam darah.
Di depannya, Binatang Buas Jiwa Mati tidak mengalami luka yang serius. Sepasang matanya yang melekat pada Harimau Ilahiah Bersayap Enam, terlihat sangat rakus.
Harimau Ilahiah Bersayap Enam mengaum marah ke arahnya. Matanya bertekad dan gigih seolah menyatakan tidak akan menyerah, apapun situasinya. Dia tampaknya sedang menjaga sesuatu.
Dengan cepat You XiaoMo dapat melihat sesuatu yang dijaga oleh Harimau Ilahiah Bersayap Enam itu, bayi Harimau Ilahiah Bersayap Enam yang baru lahir, yang matanya bahkan masih belum terbuka. Tampaknya, Binatang Buas Jiwa Mati mengincar bayi harimau ilahiah itu, tak heran ibunya begitu murka. Jika seseorang mengincar bayinya, dia juga tidak akan melepas orang itu.
Namun, Harimau Ilahiah Bersayap Enam itu jelas bukan tandingan Binatang Buas Jiwa Mati. Meskipun keduanya tingkat sembilan, namun memiliki perbedaan tingkatan bintang. Harimau Ilahiah Bersayap Enam memiliki tingkat kultivasi sembilan tiga bintang, sementara Binatang Buas Jiwa Mati lima bintang. Perbedaannya hampir mencapai dua bintang.
“Harimau Ketuhanan Bersayap Enam itu tidak akan dapat bertahan lebih lama,” Ling Xiao berkata tiba-tiba.
Setelah dia berkata demikian, Binatang Buas Jiwa Mati itu melancarkan serangan tiba-tiba lainnya. Dia sangat licik. Meskipun lebih kuat, dia masih tidak mau terlibat dalam pertarungan yang adil dan terhormat di tempat terbuka. Ini juga alasannya kenapa dia hanya mengalami luka-luka yang tidak serius.
Meskipun Harimau Ilahiah Bersayap Enam memiliki tekad, namun tidak bertenaga. Setelah serangan mendadak yang berhasil itu, tubuhnya ambruk ke tanah. Meskipun sudah kehabisan tenaga, matanya masih membayangkan pandangan ketidakrelaan luar biasa.
Kerakusan terlihat jelas pada Binatang Buas Jiwa Mati saat berjalan dengan perlahan ke arah bayi Harimau Ilahiah Bersayap Enam. Dia kemudian membuka mulutnya yang berdarah lebar-lebar. Baru saja hendak melahap bayi itu, terdengar suara bernada mencemooh dari atas kepalanya.
“Apakah Harimau Ilahiah Bersayap Enam begitu lezat?” Binatang Buas Jiwa Mati itu tertegun. Orang ini bisa muncul di dekatnya tanpa diketahui. Apalagi, dia tidak dapat mendeteksinya sama sekali. Hanya ada satu alasan untuk menjelaskannya. Orang ini pasti lebih kuat. Apakah dia binatang buas iblis tingkat tinggi?
Tanpa mempedulikan alasannya, Binatang Buas Jiwa Mati mengangkat kakinya lalu lari. Bukan karena dia seorang pengecut, tapi orang lain itu lebih kuat, dan dia juga baru saja selesai bertarung dengan Harimau Ilahiah Bersayap Enam. Jika meneruskan bertarung, yang mati pasti dirinya.
“Melarikan diri?” Ling Xiao mendengus lirih lalu menjulurkan tangannya untuk menangkap, seolah sebuah tangan tak terlihat berkelebat cepat menangkap Binatang Buas Jiwa Mati dan menariknya kembali.
Ketika Binatang Buas Jiwa Mati jatuh ke tanah, dia segera melenting berdiri dengan sikap kuda-kuda sambil menatap dengan waspada ke arah Ling Xiao, “Siapa kau?”
Binatang Buas Jiwa Mati menatap Ling Xiao dengan keterkejutan dan kebingungan, sambil mengkalkulasi dalam hatinya. Dia benar-benar belum pernah melihat orang ini sebelumnya di Puncak Iblis. Apakah dia bukan binatang buas iblis dari sini? Bahkan meskipun bukan demikian, tak mungkin bagi seseorang sehebat dirinya tidak pernah mendengar tentangnya.
Ling Xiao mengusap dagunya, merenung sebentar sebelum berkata, “Siapa aku, tidak penting. Yang penting adalah aku akan memberimu satu kesempatan untuk menyelamatkan hidupmu. Nanti akan ada kelompok orang yang naik gunung. Bila waktunya tiba, temukan Fu ZiLin dari Sekte Tian Xin. Dia seorang penyihir. Setelah kau menjalin ikatan dengannya, aku akan mengampunimu, bagaimana?”
Karena Fu ZiLin akan segera mendapatkan terobosan dari tingkat empat, jika Binatang Buas Jiwa Mati ini bersedia bekerja sama, kekuatan jiwanya cukup untuk menuntaskan jalinan ikatan.
Dia semula ingin You XiaoMo menjalin ikatan dengan binatang buas jiwa ini, tapi dia terlalu bengis, terlalu culas. Ling Xiao merasa binatang buas iblis ini tidak cocok dengan You XiaoMo, sehingga dia memaksanya untuk menjalin ikatan dengan Fu ZiLin. Dengan begini, mereka dapat menghindari bahaya ketahuan.
“Kau ingin aku bersuka rela menjalin ikatan dengan seorang penyihir?” kata Binatang Buas Iblis yang jadi tercengang.
Mata Ling Xiao menyipit, “Apa? Kau tidak bersedia?” Ketika berbicara, tekanan luar biasa yang berasal dari garis darahnya menghimpit tubuh binatang buas itu seperti sebuah gunung besar sekali.
Ekspresinya seketika berubah sambil berkata dengan penuh teror, “Bi… Binatang buas iblis kaisar?”
Dia akhirnya menyadari kenapa laki-laki ini terasa sangat berbahaya sejak awal. Dia seorang binatang buas iblis kaisar, yang sudah dewasa sejak sangat lama pula. Kekuatannya mungkin lebih tinggi dari tuan pemilik Alam Firdaus. Seseorang sekuat ini tak mungkin terjebak di dalam Alam Firdaus.
Setelah mengetahui bahwa Ling Xiao mungkin binatang buas iblis kaisar, dia menyerahkan seluruh harapan untuk melawan. Seseorang sekuat ini dapat dengan sangat mudah melacaknya, jadi meskipun tidak ingin menerima persyaratannya, hanya itu yang bisa dilakukannya.
“Cukup. Jawabanmu?” Ling Xiao tidak memberinya waktu berpikir.
Binatang Buas Jiwa Mati itu tersenyum pahit sambil berkata, “Iya!”
Betapa tak terduga karena keserakahan sesaat bisa mengakibatkan kejatuhannya. Jika sudah tahu hasilnya seperti ini, dia tidak akan pernah, dengan alasan apapun, mendatangi teritori Harimau Ilahiah Bersayap Enam.
You XiaoMo memandang Ling Xiao dengan penuh pemujaan, terutama saat mendengarnya membuat Binatang Buas Jiwa Mati itu mencari Shixiong Kedua dengan sendirinya. Dia tidak pernah memikirkan metode sebagus itu. Orang ini begitu tak tahu malu!
Setelah Binatang Buas Jiwa Mati pergi, mereka turun untuk memeriksa Harimau Ilahiah Bersayap Enam. Sayangnya, sang ibu sudah mati.
Sebelum pergi, Ling Xiao menggali inti ibu harimau itu. Dia kemudian memasukkan bayi harimau yang matanya belum terbuka ke dalam dimensinya. Inti binatang buas iblis merupakan benda berharga, terutama bagi mereka yang berasal dari klan yang sama. Jika inti itu diserap bayinya, dia akan dengan cepat melewati fase pradewasa sehingga langsung memasuki tahap dewasa.
Setelah menyelesaikan semua itu, mereka berdua melesat ke arah tujuan akhir.
Tak lama kemudian, istana besar yang menjulang penuh kemegahan agung muncul di depan mereka.
Istana itu tegak sendirian di titik tertinggi Puncak Iblis. Tidak jelas apa materinya, tapi keseluruhan istana memancarkan sinar perak yang dingin menusuk dari waktu ke waktu. Bahkan meskipun tuannya sudah tidak ada lagi, keberadaan istana yang mengesankan masih terasa.
Namun, hal teraneh adalah gerbang istananya terbuka lebar dengan hanya dua penjaga berdiri di luar.
Penjaganya jelas bukan makhluk hidup. Mereka terbuat dari bahan berwarna perak, terlihat seperti boneka setinggi tujuh meter dengan tombak besi di tangan, berdiri dengan pembawaan yang membangkitkan rasa hormat, di gerbang istana.
You XiaoMo berdiri di depan salah satu penjaga dan menghembuskan napas tulus di dalam hatinya. Jika bukan karena wajahnya yang berwarna perak sepenuhnya, dia mungkin berpikir penjaga itu manusia sesungguhnya, selain dari tingginya yang luar biasa.
Pada saat ini, cahaya merah berkilat muncul di mata tanpa ekspresi penjaga itu.
Sebelum bisa bereaksi, tombak besi di tangan penjaga itu tertuju ke posisi berdirinya. Rahang You XiaoMo terbuka saat menatap tanpa kata pada penjaga yang sedang memutar tubuhnya yang luar biasa besar. Terdengar suara mekanis di telinganya.
“Penerobos istana, matilah!”
