Kota Yan memiliki empat gerbang masuk, satu di masing-masing arah mata angin utama. Setiap gerbang ini katanya terbuat dari giok istimewa dan mampu menahan serangan pejuang tingkat Rohani tanpa meninggalkan goresan satupun.
Di masa lalu, pernah ada seorang pejuang yang ingin menguji apakah gerbang itu memang sekokoh kata legenda. Dia dikalahkan oleh penjaga gerbang itu tak lama setelah mulai menyerang bertubi-tubi. Gerbangnya sendiri… tanpa cedera sedikit pun.
Kota Yan adalah anak angkat Utara, yang menjadi simbol kewenangan himpunan kekuatan tertentu di dalam teritori itu. Karena fakta ini, perjalanan udara tepat di atas kota dilarang dan setiap pelanggar akan segera ditembak oleh patroli saat ketahuan. Skenario terburuk akan mengakibatkan pelaku diasingkan dan dilarang masuk ke dalam kota ini selama sisa hidup mereka.
Hukumannya biasanya cukup kejam. Karena pernah ada orang-orang yang dijadikan contoh di masa lalu, semua pelancong yang ingin melewati kota ini menyadari hukum tertentu Kota Yan ini. Kenyataannya, pengetahuan ini dianggap sebagai persyaratan masuk, meskipun sama sekali tidak diumumkan.
Seperti kata pepatah: Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Begitulah, You XiaoMo dan Ling Xiao mengikuti arus orang yang mengalir ke jalan dan memulai perjalanan mereka. Meskipun terlihat dekat, Kota Yan sebenarnya cukup jauh dari tempat mendarat mereka. Kota itu hanya terlihat dekat karena bayangannya yang secara abnormal besar.
Empat jam berjalan, You XiaoMo mulai merasakan efek dari latihan ekstrim ini. Dia memandang dengan putus asa pada kota yang terlihat dekat kemudian layu hilang harapan.
Dia pikir Kota Yan cukup dekat, tapi jelas tidak demikian. Ternyata mereka baru mencapai setengahnya dalam empat jam ini, yang artinya masih ada empat jam berjalan lagi sampai mereka dapat mencapai kota itu.
Ling Xiao, yang berjalan di depan, memperhatikan You XiaoMo jauh tertinggal. “Ada apa?” dia bertanya.
You XiaoMo setengah membungkuk dan menjawab dengan ekspresi kesakitan, “Kakiku sakit.” Dia dapat merasakan awal pembentukan kapalan di dua jari kakinya, yang membuat setiap langkah terasa sakit.
“Rentan sekali,” Ling Xiao berkata sambil menghampirinya.
You XiaoMo memberengut pada Ling Xiao. Tolong ya, dia tidak pernah suka keluar rumah di kehidupan lalunya, lebih memilih untuk tinggal di rumah sebanyak mungkin. Dan kehidupan ini tak jauh lebih baik sebagai pemurni pil kurus kering yang tidak melakukan apa-apa selain memurnikan pil dan melatih kultivasi diri; siapa yang punya waktu untuk memperkuat tubuh? Berjalan empat jam tanpa henti sudah merupakan pencapaian.
Ling Xiao sama sekali tidak terpengaruh oleh sikap permusuhan You XiaoMo, dan melanjutkan setelah tertawa kecil, “Aku beri kau dua pilihan. Satu digendong lenganku. Dua digendong di punggungku. Mana yang kau pilih?”
You XiaoMo hendak menjawab dengan pedas bahwa tak ada perbedaan di antara keduanya. Tapi setelah satu periode mempertimbangkan dengan hati-hati ternyata ada perbedaan yang cukup besar. Tak peduli bagaimana, gambaran seorang laki-laki seperti dirinya digendong lengan laki-laki lain membuatnya merasa malu. Karena itu, You XiaoMo memilih yang kedua.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Dia kurang menyadari, kedua pilihan itu sama-sama memalukan untuknya. Kaki letih setelah hanya empat jam berjalan, dia bahkan tampak lebih rentan daripada seorang perempuan.
Dan demikianlah, seorang laki-laki muda yang memancarkan hawa kebangsawanan muncul di jalan menuju gerbang selatan, sambil menggendong seorang anak laki-laki imut di punggungnya. Adegan ini membuat banyak perempuan yang mengidamkan laki-laki berpenampilan sangat elok memutar kepala mereka pada Ling Xiao, dan sangat cemburu pada anak laki-laki di punggungnya.
Dengan laki-laki yang begitu mulia, mereka bahkan tak dapat mengharapkannya, apalagi membuatnya menjalankan tugas. Tak hanya anak laki-laki itu tidak menghargai laki-laki itu, tapi juga berani membuat laki-laki itu menggendongnya?! Dasar anak keparat tercela tak tahu terima kasih. Semakin memikirkannya, semakin marah mereka, dan mengarahkan pandangan benci pada You XiaoMo.
You XiaoMo pada saat ini masih belum mendeteksi dirinya menjadi musuh publik nomor satu, dan sedang setengah tidur di punggung Ling Xiao ketika tiba-tiba merasakan pandangan seseorang di punggungnya. Dia mengangkat kepalanya dari tengkuk Ling Xiao dan sempat melihat banyak perempuan yang tergesa memalingkan wajah mereka. Ini menambahkan kebingungannya.
Namun kebingungannya tidak berlangsung lama, saat dia menyadari bahwa pandangan mereka meloncat ke wajah Ling Xiao sesekali. You XiaoMo merasa dia sudah menemukan jawaban setelah kurang lebih menebak apa yang terlintas dalam pikiran semua orang. Keelokan seorang laki-laki memang merupakan dosa!
Ling Xiao berjalan kurang dari dua jam untuk menuntaskan jarak yang tersisa dengan mengikuti arus orang-orang, dan akhirnya mereka berada tepat di luar gerbang selatan.
Gerbang yang menjulang dicat warna merah kusam, mencapai tinggi setidaknya lima puluh meter, lebar enam puluh meter. You XiaoMo tak pernah melihat sesuatu seperti ini.
Tapi demi kemudahan, ada tiga pintu lebih kecil di gerbang itu. Saat ini, ada antrian panjang orang yang berasal dari banyak sekali latar belakang dan profesi yang berbeda; pelancong, pedagang, pemurni pil, dan bahkan penduduk lokal Kota Yan dengan tertib membentuk antrian rapi tanpa ada yang menyela.
Ling Xiao melihat pemandangan ini lalu berjalan menuju antrian yang terpendek. Meskipun demikian, yang terpendek ini pun memiliki lebih dari dua ratus orang. Untungnya, para penjaga cukup efisien. Dalam waktu lima belas menit, dua puluh sampai tiga puluh orang sudah lewat.
Merasakan tekanan karena diperhatikan dengan aneh, You XiaoMo menyerah, “Kakiku sudah jauh lebih baik, kau bisa turunkan aku sekarang,” dia berkata pada Ling Xiao.
“Sungguh?” Ling Xiao bertanya sambil menoleh padanya.
“Sungguh,” You XiaoMo mengangguk, menendang-nendang udara beberapa kali untuk membuktikannya.
Dengan pertunjukan kepercayaan diri ini, Ling Xiao menurunkannya. Kaki You XiaoMo masih sedikit terasa pegal saat menyentuh tanah, tapi masih dapat ditolerir. Dia pasti akan mulai berusaha untuk memperkuat tubuhnya setelah seluruh urusan akademi ini selesai.
Sisa waktunya sangat melelahkan, tapi dengan wajah Ling Xiao tidak akan jadi melelahkan bahkan meskipun mereka mau. Belum sepuluh menit berlalu setelah You XiaoMo berdiri sendiri lagi ketika seorang pengawal dengan baju zirah merah mendekati mereka. Lebih spesifiknya, dia melangkah ke arah Ling Xiao.
Penjaga itu mengangkat tangan yang ditangkupkan, “Permisi, Tuan, Nona saya juga akan memasuki kota dan berharap untuk ditemani Anda.”
Kata-kata sopan dikesampingkan, setiap orang dengan setengah otaknya akan dapat mengetahui bahwa nona yang dibicarakannya hanya ingin mengejar tampang bagus Ling Xiao; kenapa lagi dia memilih mereka dari semua orang di sini? You XiaoMo bahkan menduga dia sendiri hanya tambahan.
Ling Xiao melihat ke arah pintu pertama yang memiliki antrian lebih panjang dari antrian mereka, semuanya menunggu lewat. Nona yang dibicarakan oleh pengawal itu tampaknya memiliki identitas penting, sehingga mampu memasuki Kota Yan dengan bebas. Pada saat ini, dia duduk di dalam kereta kuda yang anggun, dan mengintip melalui jendela dengan mata tajam.
Melihat ke arah You XiaoMo untuk persetujuan lalu tertawa kecil melihat suasana hatinya yang tak tentu, “Bagaimana menurutmu, Momo?”
You XiaoMo mempertimbangkannya sejenak. Rencana awalnya adalah mengikuti antrian itu, tapi setelah melihat ratusan orang masih ada di depannya, dia tidak begitu yakin. Matahari akan terbenam, dan ini adalah kesempatan yang diberikan pada mereka di atas baki perak. Setelah menetapkan pikiran, You XiaoMo mengangguk setuju; hanya orang idiot yang akan melepaskan kesempatan ini.
Ling Xiao berbalik pada pengawal itu, “Kalau begitu maafkan bila kami akan merepotkan.”
Pengawal itu agak terkejut bagaimana Ling Xiao meminta pendapat anak laki-laki itu, namun segera tersadar pada kenyataan dengan menjawab, “Dengan senang hati.” Lalu membawa mereka ke arah kereta kuda.
Seseorang sewajarnya akan memperlihatkan rasa terima kasih dengan secara pribadi berbicara pada pemiliknya, tapi Ling Xiao dan You XiaoMo bukan orang normal. Orang yang satu tidak pernah melakukan hal-hal sesuai dengan kewajaran dan yang lainnya terlalu sibuk dengan urusan tak penting, jadi pada akhirnya mereka menolak usulan pengawal itu dan memintanya untuk menyampaikan rasa terima kasih mereka.
Tanpa menunggu respon pengawal itu, mereka berdua meninggalkannya.
Pengawal itu tak bisa melakukan apa-apa selain mengikuti permintaan mereka.
Setelah beberapa saat, iring-iringan kereta kuda itu memasuki kota. Meskipun tak dapat menangkap percakapan jelas antara pengawal dengan nonanya, You XiaoMo dapat dengan samar menangkap caci maki bernada tinggi, benar-benar mengkonfirmasi maksud perempuan itu dari awal adalah menggoda Ling Xiao.
Begitu mereka sudah melewati dinding kota, You XiaoMo meminta pengawal di belakangnya untuk menyampaikan pesan pada nonanya kemudian melarikan diri sebelum dia secara pribadi dapat menghampiri.
Menggoda Ling Xiao tepat di hadapannya? Tak mungkin!
You XiaoMo dengan bangganya menarik Ling Xiao berpisah dari iring-iringan itu. Kereta kuda nona itu segera menjadi terlalu jauh untuk dilihat.
Ling Xiao harus memasang pengendalian diri sekuat besi untuk menahan tawa saat menyaksikan You XiaoMo bertingkah picik. Kecemburuan yang luar biasa; meskipun dia tahu pasti bahwa You XiaoMo sangat menyayanginya dalam hatinya, tapi dia masih tetap merasa kaget melihatnya bereaksi begitu kuat.
You XiaoMo tak tahu apa-apa soal pergulatan internal yang sedang berlangsung di belakangnya saat dia berhenti melangkah dan berbalik dengan cepat.
Semua jejak kegelian di wajah Ling Xiao langsung menguap, meninggalkan kebingungan polos, “Ada apa?”
“Aku sedang berpikir dan menurutku… lebih baik jika kau menutup wajahmu.” Dalam waktu yang sangat singkat, tak sampai setengah hari, wajah Ling Xiao sudah menarik perhatian orang. Siapa tahu berapa banyak lagi yang lainnya yang akan tertarik di hari-hari selanjutnya? You XiaoMo tidak ingin menghabiskan sepanjang hari menyingkirkan kejengkelan.
Saat You XiaoMo menggunakan kata ‘menutup’, Ling Xiao mengelus dagunya, “Baiklah, aku tak keberatan.”
You XiaoMo memutar matanya begitu keras sehingga tampak sakit. Semua keberatan pasti akan ditolaknya.
Setelah menemukan satu tujuan, mereka berdua mencari kios yang menjual topeng. Karena ini pertama kalinya mereka berada di tempat ini, hampir satu jam mereka mencari dan akhirnya menemukan toko yang menjual topeng yang dibuat dengan keindahan terperinci, namanya Istana Zamrud. Sesuai dengan namanya, Istana Zamrud menempati area dengan bagian muka yang besar – sekitar dua kali ukuran toko yang normal. Eksteriornya sama mewahnya tanpa ada jejak norak.
Istana Zamrud ini tempat yang cukup terkenal di wilayah sekitarnya. Toko ini menyambut arus pelanggan tanpa akhir setiap hari, sebagian besarnya adalah perempuan.
***
Catatan penerjemah bahasa Inggris: Helenos dari Troy
Sekali lagi kita mendapatkan pepatah 蓝颜祸水lán yán huò shuǐ (Kecantikan seorang laki-laki adalah dosa) – lihat catatan di bab 209 jika kalian korban dari kehilangan ingatan. Frasa aslinya (dengan perempuan dan bukan laki-laki) adalah terjemahan langsung dari Helen of Troy, yang menyebabkan banyak kemalangan karena keindahan penampilannya (informasi lebih banyak mengenai Helen di sini: https://en.wikipedia.org/wiki/Helen_of_Troy). Untuk merepresentasikan perubahan yang dilakukan You XiaoMo terhadap pepatah itu (dari perempuan menjadi laki-laki, nama Helen digantikan dengan pasangannya yang maskulin, Helenos. Ternyata, itu bukan nama sesungguhnya lagi, tapi pernah ada, pada satu ketika, beberapa laki-laki dalam sejarah kuno yang dinamai Helenos, dan siapa kita menghakimi pilihan penamaan buruk orang tua zaman kuno?
