Tetua Kelima berjalan ke hadapan semua orang. Pandangannya yang tenang menyapu seluruh peserta saat berkata, “Karena semua orang sudah ada di sini, aku akan mengumumkan peraturannya. Dengar baik-baik.”
Tugas tahun ini berbeda dari tahun kemarin, meskipun sama-sama menguji jiwa penyihir. Mereka menggunakan metode yang digunakan murid-murid di Bangsal A sekarang. Jadi ini yang pertama kalinya untuk semua peserta.
Ronde kedua disebut Ruang Gravitasi. Semua peserta akan memasuki sebuah kamar batu, yang bukan kamar batu biasa, tapi terbuat dari sejenis batu gravitasi hitam. Ruang gravitasi mempengaruhi praktisi dan penyihir. Begitu masuk, mereka akan merasa seolah beban berat menimpa mereka.
Kondisi pemenang ronde kedua adalah tinggal paling lama di dalam ruang itu.
“Sekarang kalian semua sudah tahu tentang ronde kedua. Di belakangku adalah Ruang Gravitasi yang akan menjadi tempat kompetisi. Sebentar lagi, aku akan memberi masing-masing dari kalian sebuah batu angkutan. Jika kalian tak mampun menahan kekuatan gravitasi di dalam, kalian hanya perlu menghancurkan batunya maka kalian akan diangkut keluar,” Tetua Kelima memberitahu mereka.
Teng ZiXin melangkah maju untuk bertanya, “Tetua kelima, bolehkah kami tahu bagaimana poinnya diperhitungkan?”
Tetua Kelima menatap Tetua Ye di sampingnya, “Kau yang menjelaskan.”
Lalu dia mundur.
Tetua Ye membungkuk hormat untuk mematuhi keinginannya, lalu melangkah ke depan untuk menjelaskan, “Kami akan memberi lima poin berdasarkan berapa lama peserta berhasil tinggal di dalam…”
Dari nol sampai lima menit, inklusif, tak ada poin yang diberikan. Di atas lima sampai sepuluh menit, inklusif, satu poin. Di atas sepuluh sampai lima belas, inklusif, diberi dua poin. Begitu seterusnya sampai di atas dua puluh lima sampai tiga puluh menit, sampai keseluruhan lima poin diberikan.
Alasan kenapa perhitungannya tidak melebihi setengah jam karena tak seorang penyihir pun pernah berhasil tinggal di dalam Ruang Gravitasi selama lebih dari setengah jam dalam percobaan pertama mereka.
“Dalam ronde ini, semua yang memperoleh di bawah tiga poin akan dieliminasi, tak boleh maju ke ronde ketiga.” Melihat ekspresi berpikir semua orang, Tetua Ye melanjutkan, “Saat memasuki Ruang Gravitasi, kalian akan melihat rekor Ruang Gravitasi di atas pintu masuk. Mereka adalah seratus orang dengan durasi waktu terlama saat pertama kali masuk dalam Ruang Gravitasi. Di tempat pertama adalah Teng ZiYe dengan waktu dua puluh sembilan menit dua puluh sembilan detik…”
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Sampai di sini, Tetua Ye melirik pada Teng ZiXin. Teng ZiYe adalah kakak laki-laki Teng ZiXin. Meskipun bakat alaminya tidak sebagus Teng ZiXin, dia sama bagusnya dengan upaya keras yang diperlihatkannya.
Sebagian besar orang berpikir Teng ZiYe masih penyihir tingkat lima pertengahan di usia dua puluh satu, seperti adiknya. Kenyataannya, orang-orang tak tahu bahwa setengah tahun yang lalu, akademi telah memberikan pengecualian bagi Teng ZiYe untuk bergabung dengan Bangsal A sebagai penyihir tingkat enam rendah. Sekarang, dia mungkin sudah pertengahan atau tinggi.
Dia tidak berpartisipasi dalam kompetisi juga. Ketika You XiaoMo mendaftar di akademi itu, Teng ZiYe melakukan kultivasi tertutup, jadi You XiaoMo tidak pernah mendengarnya. Begitu Teng ZiYe selesai kultivasi tertutup, dia langsung pergi ke Bangsal A.
Tapi meskipun kinerja Teng ZiYe begitu baik, penampilan Teng ZiXin merupakan sesuatu yang sudah mereka nanti-nanti, karena potensinya lebih tinggi. Jawaban ini tidak cukup memuaskan Teng ZiXin.
Alisnya yang halus mengerut, kemudian Teng ZiXin bertanya, “Tetua Ye, bagaimana jika kami berhasil melebihi setengah jam. Apakah masih lima poin?”
Jumlah skornya sekarang adalah lima poin. Jika dia ingin mengalahkan You XiaoMo dan dua orang lainnya, lima poin tidak cukup.
Tetua Ye menatap kembali pada Tetua Kelima.
Tetua Kelima melangkah ke depan, sambil mengelus janggutnya dan berkata, “Siapapun yang tinggal lebih dari setengah jam akan mendapatkan enam poin.”
Mata Teng ZiXin menyala. Dia masih memiliki kesempatan untuk membalikkan keadaan. Setelah memperoleh jawaban yang diinginkan, dia mundur kembali.
“Jika tak seorang pun memiliki pertanyaan lagi, kita akan mulai. Ingatlah untuk menggesekkan kartumu pada celah di samping pintu sebelum kau masuk. Dengan demikian, Ruang Gravitasi akan dengan otomatis mencatat waktumu. Sekarang, semuanya akan masuk satu demi satu.” Tetua Kelima menyapu semua orang dengan pandangannya.
You XiaoMo berbalik dan berkata pada Ling Xiao dan yang lainnya, “Aku pergi, ingatlah untuk menungguku.” Ling Xiao, dengan tangan terlipat, diam tak bergerak.
Jiang XiaoFeng mengangguk dengan ekspresi bersemangat. BaiLi XiaoYu telah pergi mencari Tong YueXu, sehingga tak ada di situ. Kemudian, Qing Qiu yang berdiri tak jauh mulai berjalan ke arah You XiaoMo. Dia tampaknya ingin masuk ke dalam Ruang Gravitasi bersama You XiaoMo.
Jiang XiaoFeng tiba-tiba merasakan tekanan menakutkan di sekitar mereka. Baru saja dia hendak menarik napas, tekanannya menghilang.
Jiang XiaoFeng mengangkat kepalanya dan memandang ke arah You XiaoMo. Qing Qiu tidak berhasil melakukan yang diinginkannya, karena Tong YueXu melangkah di antara mereka. Senyuman lembut terukir di wajahnya seperti biasa, yang memberi perasaan hangat pada orang-orang.
BaiLi XiaoYu berlari kembali dan berkata penuh kemenangan, “Aku yang meminta YueXu-ge pergi menemui You XiaoMo!”
Jiang XiaoFeng memberi jempol, “Bagus.”
Sudut bibir Ling Xiao naik, “Lumayan.”
Kata-katanya membuat BaiLi XiaoYu tersanjung. Meskipun dia berteman dengan You XiaoMo, Ling Xiao jarang berbicara dengannya.
Karena hanya ada satu celah untuk menggesek satu kartu, semua orang hanya dapat memasuki Ruang Gravitasi satu demi satu. Sebelum mereka masuk, Tetua Ye, yang berdiri di sebelah pintu, memberi setiap orang satu batu angkutan.
Giliran You XiaoMo tiba. Dia mengambil batu angkutan dari Tetua Ye dan mengeluarkan kartunya. Di bawah cahaya temaram, cahaya merah dari kartunya sangat menarik perhatian.
Selain Teng ZiXin, yang pernah melihatnya sebelumnya, semua orang membelalakan mata karena terkejut. You XiaoMo cepat-cepat menggesekkan kartunya lalu masuk, tak mempedulikan kerumunan yang terkejut di belakangnya.
“Dari mana dia mendapatkan kartu merah itu?” Chai Zheng bergumam marah.
Kartu merah tidak banyak gunanya di Bangsal B, karena tempat-tempat yang hanya dapat diakses oleh kartu merah semuanya ada di Bangsal A. Namun You XiaoMo belum masuk ke Bangsal A, tapi dia sudah mendapatkannya.
Teng ZiXin melirik padanya sambil mengatakan, “Jangan lupa, shifunya adalah shigongku.”
Yang disiratkannya adalah, You XiaoMo tidak memperoleh kartu itu berdasarkan prestasinya sendiri, tapi lebih mungkin mendapatkannya karena Duan QiTian. Meskipun demikian, Chai Zheng masih merasa tidak senang.
Begitu melangkah masuk ke dalam Ruang Gravitasi, You XiaoMo merasakan tekanan luar biasa. Rasanya seluruh tubuhnya tertarik ke bawah. Bahkan dia merasa jiwanya dihimpit. Ini efek Ruang Gravitasi. Jika kau berlatih di sini setiap hari, kau dapat meningkatkan kemampuan tubuh dan jiwamu.
Seperti praktisi menggunakan Ruang Gravitasi untuk melatih tubuh, penyihir memusatkan perhatian pada jiwa mereka. Jika mereka membuat jiwa mereka bisa bertahan lebih lama, maka jiwa mereka akan semakin kuat. Dan jika mereka mempraktikkan teknik pelatihan jiwa, mereka akan mencapai lebih banyak dengan upaya lebih sedikit.
You XiaoMo menarik napas dalam-dalam. Setelah terbiasa dengan tekanan itu, mulai berjalan perlahan lebih dalam di ruangan itu.
Mereka yang masuk sebelumnya memperlihatkan ketidakpercayaan pada betapa cepatnya dia berhasil memulihkan kemampuan bergeraknya. Ketika mereka masuk ke dalam, mereka hampir ditarik ke lantai. Butuh banyak usaha bagi mereka supaya bisa berdiri tegak. Namun, dia sudah bisa berjalan. Tak heran orang-orang berpikir dia mungkin menjadi pemenang.
Meskipun benar demikian, You XiaoMo sudah berkeringat hanya dalam beberapa langkah. Di belakangnya, Teng ZiXin, Chai Zheng dan yang lainnya sudah masuk dan mengalami hal yang sama. Mulanya mereka tidak terbiasa pada tekanan itu dan membeku di tempat.
Setelah membiasakan diri selama satu atau dua menit, mereka mulai bergerak, meskipun setiap langkah dilakukan dengan sangat lambat.
You XiaoMo sudah berbalik. Dia menyaksikan gerakan lambat mereka, seolah sedang berjalan melalui lumpur, seolah gerakan mereka diperlambat. Sebenarnya kelihatan agak lucu. Tapi karena tekanan pada tubuh mereka, tak seorang pun dapat berbicara.
You XiaoMo perlahan mengangkat kepalanya. Seperti yang dikatakan Tetua, Ada daftar rekor di atas pintu masuk Ruang Gravitasi dengan tempat pertamanya tertulis Teng ZiYe. Orang kedua setelahnya terpaut hampir tiga puluh detik. Ini membuktikan Teng ZiYe benar-benar sangat kuat.
Di daftar itu, hanya enam puluh empat ke atas yang memiliki rekor di antara dua puluh lima dan tiga puluh menit. Waktunya tidak terpaut jauh, sebagian bahkan memiliki detik yang sama.
You XiaoMo berkedip dengan lamban. Ruang Gravitsi sudah ada sejak lama, tapi hanya enam puluh empat yang bisa bertahan lebih dari dua puluh lima menit. Itu artinya dua puluh lima merupakan batas yang jelas.
You XiaoMo bergerak masuk lebih dalam dengan kecepatan seperti siput sampai punggungnya bertemu dengan dinding. Meskipun Ruang Gravitasi dapat mempengaruhi gerakan semua orang, dia tidak ingin punggungnya terbuka bagi Teng ZiXin dan Chai Zheng.
Tak lama kemudian, Tong YueXu datang untuk berdiri di sebelahnya sambil tersenyum lembut padanya. Berbicara di dalam Ruang Gravitasi akan menghabiskan banyak energi, jadi kecuali keadaan mendesak, tak seorang pun akan berbicara. Semua orang mengetahuinya jadi mereka menahan kata-katanya.
Ketika waktu di dinding sudah melewati lima menit, belum sampai sepuluh, sebagian orang akhirnya tak bisa menahannya dan menghancurkan batu angkutan satu demi satu. Tak berapa lama, sekitar lebih dari seperempatnya sudah pergi dari Ruang Gravitasi.
Keringat di wajah You XiaoMo bertambah, tapi semua pesaingnya juga dalam situasi yang sama. Wajah mereka lebih pucat dari biasanya.
