Setelah mencari-cari selama beberapa waktu, You XiaoMo kehilangan ketertarikannya. Meskipun hadiah yang diberikan empat klan besar tidak kecil, setiap orang dapat menebak, kau tidak akan menjadi apa-apa selain jadi umpan meriam kalau menerima dan kalau bukan, setidaknya, tokoh pusat tingkat Kaisar.
Bagaimanapun, banyak orang yang masih terpikat, terutama untuk Klan Teng, karena mereka memiliki barisan sangat panjang di depan area pendaftaran. Antrian terpendek milik Klan BaiLi dan Klan Tong. Hadiah yang mereka tawarkan tidak rendah, tapi juga tidak tinggi, jadi lebih sedikit orang yang bersedia. Antrian mereka tidak panjang sehingga giliran mereka segera tiba. Setelah memberikan biaya angkutan, laki-laki yang mengoperasikannya segera mengangkut mereka keluar dari Kota Yan.
Tujuan transportasi adalah kota kecil satu-satunya di dekat Lautan Tak Bertepi. Untuk sampai ke sana, kau perlu melakukan perjalanan ribuan kilometer ke pedalaman gunung. Namun, karena himpunan kekuatan Kota Yan perlu berurusan dekat dengan kota kecil itu, empat klan besar harus berbicara dengan mereka saat datang. Atap rumah genteng berwarna sama, orang-orang yang berlalu lalang di jalanan, terasa ketegangan suasana di seluruh kota kecil itu. Ini Kota Tak Bertepi, yang dinamai sesuai dengan Lautan Tak Bertepi.
Berdiri di jalanan, You XiaoMo menarik napas dalam-dalam. Suasana di sini bahkan lebih tegang daripada Kota Yan. Orang-orang membicarakan garis ley di mana-mana. Namun, aspek yang paling penting tidak pernah diangkat dalam percakapan-percakapan ini, seperti bagaimana lokasi garis ley ditemukan di Lautan Tak Bertepi.
Namun, mereka menyebutkan di mana himpunan-himpunan kekuatan Kota Yan tinggal, bersama dengan berbagai himpunan kekuatan Kota Tak Bertepi.
“Ke mana kita harus pergi sekarang?” You XiaoMo menatap Ling Xiao sambil berjalan mundur.
“Kita cari dan kumpulkan informasi dulu,” Ling Xiao menjawab.
You XiaoMo menyetujui dengan respon ‘oh’. Mengumpulkan informasi artinya pergi ke tempat dengan banyak orang. Penginapan-penginapan di Kota Tak Bertepi agak tua, tidak diselimuti kemegahan seperti yang berada di Kota Yan. Mereka bahkan belum masuk ketika mendengar hiruk pikuk suara dari dalam. Penginapan-penginapan itu lebih penuh sesak daripada Kota Yan. Hampir semua meja penuh dan tak ada kursi yang tersisa.
You XiaoMo baru saja masuk ketika dia keluar lagi. Dia bukan penggila kebersihan, tapi kebersihan masih penting baginya. Mereka berdua hanya dapat mencari penginapan lain. Pada akhirnya mereka menemukan ruang di dalam penginapan paling mahal di Kota Tak Bertepi. Karena mahal, tidak banyak orang di situ dan mereka yang ada di sini kaya, sehingga tidak sepenuh penginapan lainnya. Seorang pelayan datang dengan seteko teh panas.
“Apa yang Anda berdua ingin pesan?”
You XiaoMo menjawab, “Ada menu?”
Laki-laki itu menjawab, “Ada. Tolong tunggu sebentar; saya akan segera membawanya untuk Anda.”
You XiaoMo terkejut. Dia bertanya sembarangan, tapi ternyata memang benar ada. Di matanya, budaya dunia ini seperti zaman kuno, jadi tidak mengira akan ada sesuatu seperti menu. Tak lama kemudian, laki-laki itu membawakan menunya. Menu itu terbuat dari lempengan kayu sebesar dua telapak tangan dewasa. Di permukaannya, semua makanan yang ditawarkan penginapan terukir di situ. Hurufnya sedikit kecil, tapi masih jelas. Di samping namanya, ada harga-harga seperti di dunia modern.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Melihat menunya, You XiaoMo membelalakkan matanya dengan kaget. Tak heran di sini jauh lebih sedikit orang daripada di tempat lainnya. Ada alasannya; hampir separuh harga di sini diperhitungkan dengan koin kristal.
Melihat pandangan di wajahnya, pelayan itu segera tahu apa yang dipikirkannya dan menjelaskan, “Anda mungkin berpikir makanan di sini sangat mahal? Sebenarnya ada alasan di baliknya.”
You XiaoMo mengangkat kepalanya untuk melirik pelayan itu. “Alasan apa?”
Pelayan itu menunjuk pada makanan yang diperhitungkan dengan koin kristal di puncak menu. “Bahan-bahan makanan ini bukan bahan kebanyakan. Misalnya, telur gulung di dalam daftar ini menggunakan telur binatang buas iblis tingkat enam Burung Hering Cakar Penghancur, yang hanya bertelur di bulan September dan tidak begitu banyak bertelurnya. Sebagai tambahan, untuk mendapatkannya, Anda harus memasuki pedalaman pegunungan. Karenanya harganya begitu tinggi.”
You XiaoMo menganggukkan kepalanya. Ini memang sesuatu yang dibuat untuk dimakan oleh orang kaya. You XiaoMo dengan sedih berpikir dirinya bukan orang kaya.
“Kalau begitu kami akan memesan sepiring Telur Gulung dan Buah Karamel ini…” Mendengar penjelasan pelayan, Ling Xiao mulai memesan. Dia memilih dua makanan yang mahalnya absurd tanpa simpati. You XiaoMo segera melotot padanya. Orang yang tidak menghasilkan setiap keping koin kristal menggunakannya dengan begitu bebas. Meskipun tidak merasa sakit karenanya, You XiaoMo merasakannya.
Ling Xiao berkata, “Kita cari lagi koin kristal jika kehabisan. Kita tidak sering datang ke sini, jadi sebaiknya kita coba keistimewaan lokal mumpung di sini.”
Benar juga. Pada akhirnya, You XiaoMo menyerah. Pada tingkat ini, dia tidak membutuhkan begitu banyak makanan lagi. Namun justru karena inilah dia merindukan perasaan memakan makanan. Sudah cukup lama sejak dia mengecap rasa dan tekstur.
Buah Karamel Ling Xiao mengingatkannya pada segala macam penganan karamel, seperti apel karamel. Rumah makan ini sangat cepat membuatkan dim sum mereka, mempersiapkannya dalam waktu di bawah lima menit.
“Selamat menikmati.” Pelayan itu menaruh dua piring dim sum di meja dan kemudian bertanya, “Apakah Anda mau memesan anggur?”
You XiaoMo bingung sejenak kemudian menggelengkan kepalanya, “Tidak…” Dia tidak minum.
“Kami pesan satu botol,” Ling Xiao memotongnya. You XiaoMo melotot padanya dengan kepahitan tersembunyi. Paling tidak tanyakan harganya dulu!
Pelayan itu cepat-cepat membawa sebotol anggur ke meja mereka dengan dua cangkir. Harum manis alkohol memenuhi hidung mereka bahkan sebelum botolnya dibuka. Bahkan You XiaoMo, yang tak pernah minum alkohol sebelumnya, menikmati baunya.
Pelayan itu berkata sambil tersenyum. “Ini adalah harta karun yang paling populer kami jual di toko kami, Anggur Silet. Rasanya sangat murni, dan ketika Anda mencicipinya pertama kali, rasanya seperti terbakar api. Namun, setelah beberapa saat, anda akan dapat mengecap rasa sejatinya.”
Karena sudah dibawa ke meja, You XiaoMo menuangkan satu cangkir untuk dirinya dan Ling Xiao masing-masing. Dia tidak meminumnya dan menyodorkan cangkir lain pada Ling Xiao.
“Cobalah,” Ling Xiao mengangkat cangkir itu dan mengendusnya dulu sebelum meminum sedikit. You XiaoMo segera bertanya, “Bagaimana?”
Mata Ling Xiao menyipit, terlihat sepertinya dia menikmatinya dan menjawab setelah hening sesaat. “Sama sekali tak buruk, seperti yang diharapkan dari harta karun rumah makan mereka.”
Mendengar dan melihat ekspresinya, tampaknya anggur itu sangat lezat. You XiaoMo dengan ragu menjilat bibirnya, tapi tak dapat menahan penasaran dan menyesap sedikit… dan kemudian tak ada lagi ‘dan kemudian’.
Kegelian dalam ekspresi Ling Xiao sangat jelas. “Bagaimana?” You XiaoMo menyemburkan semuanya, anggur yang bercampur dengan air liurnya, memercik di atas telur gulung dan buah karamel di meja mereka. Orang-orang di sekitar mereka segera menatap ke arahnya dengan pandangan menghina.
You XiaoMo menyeka wajahnya dengan lengan jubahnya dan kemudian berkata terbata-bata, “T-tidak buruk.”
Setelah itu, cepat-cepat dia memungut sumpitnya dan memasukkan sepotong buah karamel manis ke mulutnya, tak peduli kotor atau tidak. Lagipula air liurnya sendiri. Dia makan sampai yang dapat dirasakannya hanya rasa manis itu. Saat mengangkat kepalanya, dia melihat Ling Xiao sedang mengawasinya. You XiaoMo memutar mata di dalam benaknya dan mendorong anggur ke arahnya. “Telur Gulung dan Buah Karamel ini semuanya terciprat air liurku. Aku akan memakannya, kau minum anggur saja.”
Ling Xiao memakan telur gulung di bawah hidungnya sebelum bertanya, “Terus kenapa kalau ada air liurmu?”
You XiaoMo, “…” Kulit orang ini terlalu tebal.
Segera dia menyadari sesuatu yang janggal. Bukankah sedikit terlalu sepi? You XiaoMo diam-diam melirik ke sekelilingnya dan melihat semua orang memandang ke arah Ling Xiao dengan kaget, terkadang melirik ke arahnya. Makan kali ini merupakan ujian bagi You XiaoMo.
Akhirnya mereka selesai makan, dan si pelayan dengan penuh perhatian berlari ke arah mereka untuk memberikan rekeningnya. “Jumlahnya sebelas koin kristal.” Sebelas koin kristal sama dengan sebelas ribu koin emas. Ini jelas makanan yang paling mahal yang pernah dimakannya, You XiaoMo membayar koin kristal dengan geram, lalu mereka berdua memutuskan untuk menginap di hotelnya.
Malam itu, You XiaoMo diseret ke tempat tidur oleh Ling Xiao, untuk ‘kultivasi’, dan kemudian dilahap luar dalam, rontaannya tak dihiraukan. Sampai separuh malam, baru tempat tidur mereka berhenti berderit karena guncangan tubuh mereka.
You XiaoMo terbaring di atas tubuh Ling Xiao, letih, dengan bagian bawah tubuhnya lengket semua. Sangat tidak nyaman. Akhir-akhir ini, melakukannya sekali saja rasanya sama letihnya dengan melakukan dua atau tiga kali.
You XiaoMo berkata dengan letih, “Hei, keluarkan.”
“Hm, tunggu sebentar lagi.” Ling Xiao berkata dengan nada yang rendah dan seksi.
You XiaoMo memutar matanya. Jika terus menunggu, dia menduga Ling Xiao ingin melakukannya lagi, karena gairah di dalam dirinya mulai mengandung tanda-tanda bangun kembali.
Saat itu terdengar suara dari kamar sebelah. Suara-suara itu sangat dikenalnya. Setelah mendengar beberapa saat, You XiaoMo merasa garis-garis hitam muncul di wajahnya. Ini deritan tempat tidur yang serupa dengan yang baru saja dia dan Ling Xiao buat saat berlatih. Dia turun dari tubuh Ling Xiao, bergidik saat gairahnya meninggalkan tubuhnya.
Setelah bergegas membersihkan rasa lengket di tubuhnya, You XiaoMo kembali ke tempat tidur melihat Ling Xiao masih telanjang dan wajahnya setengah berbayang. Dia tidak tahu apa yang dipikirkannya. You XiaoMo mengenakan pakaiannya sambil memanggilnya, “Hei, kau…”
“Sstt!” Ling Xiao mendadak mengisyaratkan tutup mulut padanya. You XiaoMo sedikit kaget.
“Apa yang kita lakukan?”
Ling Xiao berkata, “Dengar baik-baik.”
You XiaoMo mematuhi dengan bingung.
Kriet~ Kriet~
“…”
