Semua orang di bawah tanah bersiap siaga setelah kemunculan Binatang Buas Pelahap Logam.
You XiaoMo yang sedang sibuk menggali bebatuan, tiba-tiba mengangkat kepala dan memandang ke arah suara dengan kecewa. Orang-orang itu berdatangan begitu cepat, dia belum menggali sebanyak yang diinginkannya.
Ling Xiao menghampirinya, “Kita harus segera pergi dari sini. Setengah jam lagi orang-orang itu akan tiba.”
You XiaoMo hanya dapat mengemas palu dan pahatnya sebelum menyimpan semua kristal yang telah digalinya dari dinding ke dalam kantungnya. Semuanya mineral logam. Dia baru memikirkan untuk mengoleksi sebagian, setengah jam yang lalu. Ini satu-satunya hobinya setelah masuk ke bawah tanah.
“Tuan, cepat, aku bisa merasakan seorang yang sangat kuat datang,” PiQiu juga berjalan masuk. Dia sudah menjadi seorang remaja berusia sekitar lima belas tahun. Namun, suaranya masih sangat seperti anak-anak. Dia masih belum memasuki masa pubertas.
You XiaoMo mempercepat gerakannya, “Baiklah, baiklah.”
Baru sekitar setengah jam yang lalu, mereka berpisah dengan LanQiu dan yang lainnya. Ling Xiao meminta mereka mencari Mata Tanah Emas. Meskipun dia tak tahu apa Mata Tanah Emas itu, pasti ada hubungannya dengan yang telah diberitahukan Ling Xiao sebelumnya. Sementara mereka akan mencari sesuatu yang disebut Mata Matahari.
Menurut Ling Xiao, Mata Matahari merupakan wilayah yang paling kaya dengan unsur logam, jadi mereka berjalan ke arah yang lebih banyak logam.
Setelah mereka pergi, banyak orang yang berdatangan. Seperti yang diduga, semuanya mencari Binatang Buas Pelahap Logam.
Salah seorang berjalan memasuki kamar batu tempat You XiaoMo menggali kristal. Dia melihat tanda-tanda di dinding. Dia berseru dengan terkejut, “Lihat ini, semuanya!”
Orang-orang lain di luar segera masuk setelah mendengarnya.
“Tampaknya dinding di sini telah digali seseorang. Apakah Binatang Buas Pelahap Logam yang melakukannya?” Orang itu bertanya dengan keras.
Seorang lain berjalan menghampiri, “Kenapa Binatang Buas Pelahap Logam menggali dinding?”
Orang itu berkata dengan bangga, “Kau mungkin tak tahu, tapi dinding ini dipenuhi dengan sejenis logam. Kepadatan dan kualitas logam ini sangat bagus, sehingga Binatang Buas Pelahap Logam pasti akan menikmatinya. Bukan tak mungkin, dia menggali dinding untuk makan.”
Segera setelah dia selesai berbicara, yang lainnya berlarian keluar.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Orang itu tertegun sesaat sebelum memucat dan tergesa-gesa mengejar yang lainnya. Betapa bodohnya. Dia seharusnya tidak memberitahu siapapun. Jika tanda-tanda di dinding itu benar-benar ditinggalkan oleh Binatang Buas Pelahap Logam, artinya dia masih ada di dekat situ. Memberitahu yang lainnya artinya dia sudah membuat banyak pesaing bagi dirinya sendiri.
Karena itu, You XiaoMo berevolusi menjadi Binatang Buas Pelahap Logam yang diperebutkan semua orang.
Sementara, di sisi You XiaoMo dan Ling Xiao, mereka mengikuti jalur dengan unsur logam terkaya.
Setelah memeriksa berulang-ulang, Ling Xiao akhirnya berhasil memahami bagaimana istana ini dirancang. Rancangannya seperti mata Taichi yin dan yang, dengan dua elemen, yin dan yang. (c.t.: yin = energi negatif; yang = energi positif)
Bagian yin mengacu pada wilayah yang kaya dengan unsur tanah. Di situlah tempat Mata Tanah Emas.
Di sisi lain, bagian yang adalah wilayah yang kaya dengan tenaga surya, yang sangat dekat berhubungan dengan unsur logam. Jadi, wilayah terkaya dengan unsur itu juga disebut Mata Matahari.
Setelah mengetahui istana itu dirancang seperti diagram Taichi, pencarian Mata Tanah Emas jadi jauh lebih mudah. (c.t.: Diagram Taichi: https://id.wikipedia.org/wiki/Taijiquan)
Namun, istana bawah tanah itu terlalu besar. Meskipun mereka tahu Mata Matahari menuju ke arah Selatan, cukup repot mencarinya. Yang lebih merepotkan adalah semua orang yang mencari Binatang Buas Pelahap Logam menuju ke Selatan.
Binatang Buas Pelahap Logam memakan logam, sehingga sewajarnya melarikan diri ke arah yang lebih banyak logam.
“Sebelah sana, aku melihat Binatang Buas Pelahap Logam pergi ke sana!”
Saat itulah terdengar teriakan senang. Setelah itu, terdengar lebih banyak suara langkah kaki, yang dengan cepat menghilang. Segera terowongan itu hening lagi.
Beberapa saat kemudian, sesosok mencurigakan muncul di terowongan. Orang itu terlihat menyedihkan, tapi matanya yang menggelap memperlihatkan kilasan kejernihan, sambil tertawa sendiri secara menyeramkan dia berjalan menelusuri di terowongan itu.
“Orang-orang bodoh. Aku tidak akan pernah memberitahu kalian, Binatang Buas Pelahap Logam sebenarnya berlari ke arah ini. Sekarang, tak seorang pun bersaing denganku untuk menangkap Binatang Buas Pelahap Logam.”
Setelah itu, cepat-cepat dia merayap tanpa suara di sepanjang terowongan menuju satu kamar. Kamar itu terlihat seperti ruang tunggu yang seluruhnya terbuat dari logam.
Saat hampir mencapai pintu, sesosok biru tiba-tiba melesat keluar dari dalam di hadapannya, dengan cepat melarikan diri ke arah lain.
Lelaki menyedihkan itu tidak terkejut, tapi senang, dan segera mengejar tanpa ragu. Dia seorang tokoh kuat tataran Kaisar tiga bintang yang berorientasi kecepatan. Dia berlatih dengan banyak teknik kecepatan, jadi sangat percaya diri soal kecepatannya.
Seperti yang diharapkan, meskipun Binatang Buas Pelahap Logam cepat, tapi masih bisa dikejar hingga hampir tersusul.
Kecemasan melintas di mata biru Binatang Buas Pelahap Logam, tapi kemudian segera berbinar. Dia berbelok menuju ke arah berbeda yang kaya dengan unsur logam.
Lelaki menyedihkan itu, melihat Binatang Buas Pelahap Logam memilih jalurnya dengan gegabah, menuju ke tempat yang lebih luas dan terbuka, tertawa menyeramkan, “Kau tak bisa melarikan diri. Patuhlah dan jadilah milikku.”
Bagi praktisi berorientasi kecepatan, tempat-tempat luas dan terbuka merupakan tempat terbaik bagi mereka.
Sesaat kemudian, Binatang Buas Pelahap Logam membenamkan diri dengan kepala lebih dulu ke dalam gunung logam.
Gunung logam itu tingginya sekitar empat puluh sampai lima puluh meter, merentang panjangnya sampai ratusan meter dengan begitu banyak mineral tambang di puncaknya. Sebagian besar hitam, merah, atau emas, seperti jenis batu tempat Binatang Buas Pelahap Logam itu ditemukan oleh You Ming dan You Qingshan. Namun, bebatuan yang sebelumnya besarnya puluhan kali lipat dari yang ada di sini, dan bebatuan di sini juga lebih sedikit kandungan unsur logamnya.
Melihat arah lari Binatang Buas Pelahap Logam, lelaki menyedihkan itu ingin tertawa karena keberuntungannya. Binatang Buas Pelahap Logam itu telah melompat ke dalam sebuah gua. Sepanjang tetap mengejarnya, dia akan menjebak Binatang Buas Pelahap Logam di dalamnya, lalu mudah baginya untuk mendapatkannya.
Untuk memastikan tak terjadi kesalahan, lelaki menyedihkan itu segera mengejar.
Dinding dan lantai gua itu seluruhnya terbuat dari pasir dan bebatuan emas hitam. Jika bukan karena cahaya lemah yang dipancarkan logam ini, tempat itu akan hitam kelam.
Namun, tak peduli seberapa gelap, tidak akan merintangi pandangan lelaki itu. Pada saat ini, dia tak berani menurunkan kewaspadaannya.
Setelah mengejar sekitar dua ratus meter ke dalam gua, lelaki menyedihkan itu dapat mencium uap air di udara dengan unsur logam yang semakin kaya, lebih kaya daripada tempat lain yang sudah dilewatinya. Semangatnya meninggi, dan dia mempercepat larinya.
Di kejauhan, dia dapat melihat sosok Binatang Buas Pelahap Logam yang berlari dan setelah beberapa detik, berbelok.
Lelaki menyedihkan itu menerjang ke depan dan ketika berbelok juga, secara kebetulan dia melihat sosok Binatang Buas Pelahap Logam, yang berpendar cahaya biru lemah di kegelapan, melompat ke udara dan mendarat di… lengan seseorang?
Lelaki menyedihkan itu berhenti.
Dia memeriksa berulang-ulang sebelum meyakinkan diri yang di depan itu memang seseorang.
Hanya saja, orang ini sepertinya dilapisi tanah hitam dari kepala sampai kaki. Tak terlihat bagian bersih di mana pun, kecuali matanya yang sangat cerah. Tapi tampaknya ada orang yang lebih pendek di sebelahnya.
Lelaki menyedihkan itu tidak yakin apa yang dipikirkannya. Meskipun mereka berdua tidak terlihat kuat, dia masih bertanya dengan waspada, “Kawanku, bisakah kau memberikan binatang buas iblis di lenganmu?”
Orang itu terdiam sesaat sebelum bertanya dengan nada dipenuhi kecurigaan, “Milikmu?”
Mata lelaki menyedihkan itu berkilat, “Benar, itu milikku!”
“Pembohong,” Kali ini responnya lebih cepat.
Wajah lelaki menyedihkan itu muram, “Apa maksudmu? Apa kau mencoba mencuri binatang buas iblisku?”
Orang di depannya tiba-tiba memeluk Binatang Buas Pelahap Logam di lengannya erat-erat sambil berkata dengan nada nakal yang tinggi, “Binatang buas iblis ini jelas punyaku, bagaimana bisa tiba-tiba jadi milikmu?”
Lelaki menyedihkan itu kehilangan kata-kata. Dia tidak menduga, ada orang tak tahu malu seperti itu. Dia telah mengejar Binatang Buas Pelahap Logam kemari, jadi tahu sekali apakah Binatang Buas Pelahap Logam itu ada pemiliknya atau tidak. Orang ini berani mengatakan Binatang Buas Pelahap Logam miliknya. Tak tahu malu! Dia sudah melupakan dirinya sendiri juga melakukan hal yang sama barusan.
Lelaki menyedihkan itu berkata dengan kasar, “Bocah, berikan Binatang Buas Pelahap Logam di lenganmu itu. Kalau tidak, jangan salahkan apa yang akan aku lakukan selanjutnya.” Karena orang itu mengabaikan wortel sebagai ganti tongkatnya, tak ada alasan baginya menahan diri juga.
Dia tidak pernah mengira, bukan hanya tidak terlihat takut, mata orang itu bahkan berbinar senang.
Dia segera bertanya, “Maksudmu ini Binatang Buas Pelahap Logam?”
Suaranya dipenuhi rasa terkejut yang menyenangkan, sehingga berhasil menampar hati lelaki menyedihkan itu. Apa orang ini tidak tahu binatang buas di lengannya adalah Binatang Buas Pelahap Logam yang dicari-cari? Kalau begitu apakah artinya dia sudah mengungkapkan kabar menakjubkan ini padanya?
Saat itu juga, lelaki menyedihkan itu merasa sangat menyesal dan memutuskan mengurusnya secepat mungkin.
“Kalau kau tak akan menyerahkannya, aku akan mengirimmu dan kawanmu menuju kematian.”
Sambil berkata demikian, lelaki menyedihkan itu dengan ringan melontarkan diri dengan tolakan kakinya. Tubuhnya melesat ke arah mereka dengan kecepatan tinggi.
