Wan Ya dan dua lainnya memperlihatkan ekspresi berbeda setelah mendengar ukuran kedalamannya 4,2cm. Meskipun telah sejak lama memperkirakan Jiu Ye akan memecahkan rekor, mereka tidak menduga kedalamannya melampaui 0,5cm. Tapi mereka juga mendengar ‘tapi’nya Manajer Yang.
Mereka bertiga kemudian menyadari Manajer Yang tidak terlihat senang dengan kabar pemecahan rekor Jiu Ye dan tampaknya malah mengetahui sesuatu yang memalukan untuk disebutkan.
Jiu Ye sedikit mengangkat alisnya.
An Qiao tak bisa menahan diri untuk bertanya, “Apa?”
Manajer Yang berpikir sebentar, tapi masih mengatakannya, “Tetapi, Tuan Muda Jiu Ye tidak memecahkan rekor pada piringan batu.”
Zhang LanYu bingung, “Manajer Yang, saya ingat rekor pada piringan batu adalah 3,7cm. Kedalaman tanda Jiu Ye jelas melebihinya sampai 0,5cm. Bagaimana mungkin tidak memecahkan rekor?” Mereka sudah mendengar rekor ini kemarin.
Wan Ya bergumam dengan tegas, “Manajer Yang, apakah seseorang sudah memecahkan rekor 3,7cm itu sebelum kami? Dan skornya bahkan lebih tinggi dari skor Jiu Ye?” Jika demikian, orang itu benar-benar luar biasa.
Manajer Yang mengangguk serius. Dia juga berharap orang yang memecahkan rekor berasal dari Serikat Penyihir. Tapi sayangnya tidak. Orang itu terlihat tidak begitu mengetahui dengan jelas tentang ujian piringan batu, jadi tidak mungkin dia berasal dari Serikat Penyihir.
“Ada seorang laki-laki yang memecahkan rekor piringan batu sebelumnya. Skornya 4,7cm, lebih tinggi 0,5cm daripada Tuan Muda Jiu Ye. Jika Anda tidak percaya, silakan lihat di sini,” kata Manajer Yang sambil menunjuk takikan yang ditinggalkan You XiaoMo.
Takikannya berada di sudut kanan bawah piringan batu. Kebanyakan orang tidak akan menghantam tempat yang tidak menyolok. Terlebih lagi takikannya sangat rapi dan tidak akan terlihat tanpa pengamatan yang cermat.
Kebenarannya terlihat. Mereka tak punya pilihan selain mengakuinya.
Jiu Ye tiba-tiba menyela, “Apakah orang yang Anda bicarakan salah seorang dari yang berselisih jalan dengan kami, tak lama sebelum kami masuk?”
Manajer Yang, “Benar.”
Jiu Ye bertanya, “Siapa namanya?”
Manajer Yang menjawab, “You XiaoHa.”
Mereka berempat memikirkannya ketika mendengar nama yang tak dikenal ini. Mereka belum pernah mendengarnya sebelumnya.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Meskipun You XiaoMo dan Ling Xiao telah dikenal namanya di Pegunungan Juni, Benua Tong Tian sangat besar, sehingga tidak mungkin kabar kejadiannya akan menyebar sampai Zhong Tian dalam waktu sesingkat itu.
“Tak peduli siapa, dia pasti seorang pendaftar ujian masuk di Perguruan XiaoYao karena mendaftar untuk medali penyihir. Kita akan bertemu dengannya cepat atau lambat, selama dia juga pergi ke sana.” Wan Ya menyatakan dengan lembut. Dia benar-benar ingin melihat orang yang dapat mengalahkan Jiu Ye.
Zhang LanYu juga berpikiran sama. Perlu diketahui, Jiu Ye seorang jenius kiriman surga. Semula, mereka pikir dia akan jadi orang yang memecahkan rekornya. Tapi seorang lawan kuat tanpa diduga muncul. Ini akan benar-benar menyenangkan sekarang.
“Ayo pergi ke Perguruan XiaoYao untuk mendaftar. Mungkin kita akan bisa bertemu orang itu kalau cepat-cepat ke sana sekarang.”
“Benar. Ada banyak orang yang mendaftar, jadi seharusnya mereka tidak akan pergi begitu cepat.” Jarang An Qiao bersetuju dengan mereka. Dari mereka berdua, dia paling ingin melihat You XiaoHa. Dia takut pada Jiu Ye, tapi juga tidak menyukainya karena selalu bersikap angkuh.
Kata-katanya menambah hasrat tiga lainnya sehingga mereka setuju.
Namun, mereka sudah ditakdirkan untuk kecewa. Jika You XiaoMo tidak memiliki kartu rekomendasi dari HuangFu Li, dia memang harus mengantri lama. Namun, faktanya You XiaoMo dan Ling Xiao sudah pergi lumayan lama ketika kelompok itu tiba di Perguruan XiaoYao.
Karena asesmen esok harinya, jadi You XiaoMo tidur lebih awal agar mendapatkan tenaga yang cukup untuk berjuang. Ling Xiao menggunakan waktu luangnya untuk memurnikan kekuatan rohani dalam tubuhnya.
Keesokan harinya, mereka berdua pergi pagi-pagi sekali bergegas menuju Perguruan XiaoYao.
Tes Perguruan XiaoYao akan dimulai pada pukul delapan. Demi kemudahan, mereka tidak bermalam di penginapan yang sama dengan sebelumnya.
Tanah terbuka di depan Perguruan XiaoYao sudah dipadati semua jenis orang ketika mereka tiba. Waktunya sepuluh menit lagi menuju dimulainya tes sehingga orang-orang berdatangan satu demi satu.
Ketika mereka mendaftar kemarin, You XiaoMo memahami aturan dan isi tes dari Tan Ze. Aturan ujiannya adalah mematuhi ketertiban dan tidak membuat kegaduhan.
Isi dua tes pertama relatif mudah, yaitu tes usia dan warna jiwa. Tampaknya mudah, tapi sangat penting. Peserta tes akan langsung dieliminasi jika usia mereka melebihi seratus tahun. Status peserta tes juga akan lebih baik jika potensi jiwa mereka lebih tinggi.
Selain soal tes, You XiaoMo juga bertanya satu hal yang sangat penting.
Soal Ling Xiao, karena Perguruan XiaoYao hanya menerima penyihir, tapi Ling Xiao bukan penyihir.
Untungnya Tan Ze berkata bahwa seseorang bisa membawa pelayan atau semacamnya setelah menjadi murid Perguruan XiaoYao. Karenanya, dia memutuskan jika orang-orang menanyakan, dia akan mengatakan Ling Xiao pelayannya, tak peduli benar atau tidaknya.
Dengan demikian, You XiaoMo cukup bangga akan dirinya sendiri selama beberapa waktu.
“Zhong Tian memang penuh dengan harimau merunduk dan naga bersembunyi.” You XiaoMo menyadari ada banyak aura kuat di sekitarnya. Dia pikir sudah melihat kehebatan seperti ini di Akademi DaoXin sebelumnya. Dia tak pernah mengira pemandangan sekarang ini akan mengalahkan pemandangan waktu itu pada saat itu.
Ling Xiao berkata, “Jumlah orang seperti ini bukan apa-apa, bila menghitung kekuasaan yang mengumpulkan Perguruan XiaoYao. Mungkin sebenarnya ada lebih banyak orang dengan latar belakang Benua Tong Tian. Namun, Zhong Tian bukan tempat yang dapat dimasuki semua orang sesuai keinginan mereka.”
You XiaoMo mengedik, menurutnya ini persoalan permata roh.
Waktu tes akhirnya tiba. Semua orang menjadi cemas ketika beberapa guru muncul. Mereka sudah menunggu lama untuk saat ini. Waktu penentuan nasib mereka sudah tiba.
Asesmen pertama adalah pemeriksaan usia. Asesmen ini relatif sederhana dan cepat. Mereka yang lolos dapat memasuki Perguruan XiaoYao dan melanjutkan asesmen kedua.
Karena banyaknya jumlah orang, Perguruan XiaoYao menugaskan banyak guru untuk mempersingkat waktu.
You XiaoMo merebut tempat di depan sehingga tak lama kemudian gilirannya tiba.
Batu jiwa yang digunakan oleh Perguruan XiaoYao untuk pemeriksaan usia berbeda dari yang digunakan oleh Akademi DaoXin. Batunya merupakan lempengan batu halus setinggi sekitar satu meter. Peserta ujian hanya perlu menempelkan telapak tangan pada lempeng batu itu.
“Tempelkan tanganmu di permukaannya,” Terdengar suara dingin guru itu.
You XiaoMo tidak berani berlambat-lambat dan meletakkan tangan kanannya di puncak lempengan. Permukaan batu menyala sesaat. Ketika cahayanya memudar, dua angka sudah terlihat di puncak – dua puluh dua!
Dalam sekejap mata, tiga tahun telah berlalu. You XiaoMo sudah menjadi seorang pemuda. Namun, dia masih terlihat seperti remaja karena penampilannya terlalu cantik dan halus. Pada saat ini, rasa sakit yang abadi di dalam hatinya tak pernah dapat dikatakan dengan mudah.
Laoshi itu melirik angka ini saat ekspresi tertentu melintas di wajahnya. Pandangannya ketika tertuju sekali lagi pada You XiaoMo mengandung keterkejutan. Sesaat kemudian, dia berkata, “Lolos!”
Bukan tak masuk akal baginya merasa terkejut seperti itu. Dia dapat melihat tingkat You XiaoMo dengan kekuatan pandangannya. Seorang penyihir tingkat sembilan berusia dua puluh dua tahun sangat langka, bahkan di Zhong Tian.
You XiaoMo dengan senang melambai ke arah Ling Xiao, kemudian dengan gembira melangkah ke dalam Perguruan XiaoYao untuk asesmen kedua setelah menerima respon Ling Xiao. Dia harus membiarkan Ling Xiao menunggu di luar karena tidak dapat membawa orang luar saat asesmen.
Asesmen kedua berlokasi di sebelah bangunan yang mereka masuki ketika mendaftar. Tempatnya sangat besar dan ada banyak ruangan kecil di dalamnya.
Dia tidak terlambat dan hanya ada dua ratus orang di dalam tempat itu saat ini.
Namun, selain satu kelompok kecil orang, yang lainnya tampaknya terbagi menjadi dua kelompok yang berbeda.
Sisi kiri dan kanan tampaknya terdiri dari dua fraksi yang berbeda sehingga menyisakan ruang kosong yang luas di tengah. Suasananya tegang dan kaku, seolah pertarungan lisan akan meletus kapan pun.
You XiaoMo menerka kedua sisi itu mungkin terdiri dari orang-orang Serikat Penyihir dan Serikat Transfigurasi Binatang Buas. Dia kemudian berdiri di sisi lain seperti yang lainnya dengan sikap tak peduli dan dingin.
Tanpa diketahui, seseorang telah memperhatikannya ketika dia masuk karena tak banyak penyihir tingkat sembilan yang masih muda.
“An Qiao, bukankah kau biasanya membual sangat hebat? Bagaimana kau hanya bisa mendapatkan medali peringkat menengah?” Saat itu, terdengar suara mencemooh dari kelompok kanan.
Pemilik suara adalah seorang gadis yang mengenakan rok merah muda berusia sebaya dengan An Qiao. Dia terlihat sangat manis, dengan sepasang mata berkilauan yang besar dan bulu mata yang lentik.
An Qiao langsung melotot pada si gadis, “Bukannya kau juga sama? Hak apa yang kau punya untuk mencemoohku?”
Si gadis berpakaian merah muda mengolok-olok, “Bagaimana bisa aku sama saja denganmu? Kau begitu mendominasi dan menyebalkan, sementara aku begitu rajin dan manis. Sekali pandang, kau tahu kita tak bisa dibandingkan.”
“Kau bahkan tak tahu malu memuji diri sendiri manis!” An Qiao mendengus penuh penghinaan.
“Lebih baik daripada memalukan sepertimu.”
“Bangsat kau…”
Ada apa dengan arah topik yang aneh ini? Dia merasa dapat mengendus tanda permusuhan. Meskipun mereka berdua saling tidak menyukai, bukankah dialog antar penyihir seperti ini terlalu kekanak-kanakan?
Terdengar suara dingin di ruangan itu, “Tak tahu malu!”
“Siapa itu?!” An Qiao dan si gadis merah muda berteriak bersamaan.
You XiaoMo menyadari arah pandangan mereka tertuju ke tempat dia berdiri. Dua pasang mata tajam menjelajah setiap orang di kelompok itu. Tampaknya, meskipun muda, mereka tak bisa dianggap sepele.
Melihat tak seorang pun mengakui, An Qiao mendengus, “Orang yang bersikap diam-diam seperti itu pasti bukan orang baik. Kau berani berkata tapi tak berani mengakuinya!”
Apa ini yang namanya psikologi terbalik?
