Tentu saja, tak seorang pun ingin mengaku sebagai pelakunya. Hanya seorang idiot yang berusaha menonjol seperti itu. Perguruan XiaoYao bukan tempat untuk membuat keributan dan anak muda ini jelas bukan seseorang yang berkepribadian baik.
Kalau ada yang mengaku, seluruh kekacauan ini akan memburuk.
You XiaoMo berpikir sendiri dengan tak acuh. Dia hanya ingin cepat-cepat pergi setelah ujian selesai. Ling Xiao masih menunggunya di luar dengan kabar mengenai Yin Ge dan Zhan Yu. Setelah begitu lama, Xiong Xiao pasti sudah memiliki informasi untuk mereka.
“Kaukah itu?” Saat itu suara keras anak muda itu memotong jalan pikirannya.
You XiaoMo kembali ke situasi sekarang dan melihat anak muda itu sedang melotot padanya seolah mengatakan ‘aku tahu kau yang melakukannya’. Saat itulah dia menyadari orang-orang di sekelilingnya sudah menghilang, semuanya mundur menjauh darinya. Ada ruang kosong yang luas di sekelilingnya. Dia terlalu tenggelam dalam pikirannya.
“Aku apa?” You XiaoMo berusaha keras terlihat tak tahu apa-apa.
An Qiao mengangkat dagunya. “Apa kau yang barusan mengatakan itu?”
“Mengatakan apa?”
“Mengatakan ‘tak tahu malu’.”
“Oh, bukan!”
“Kalau bukan kau, lalu siapa?”
Bibir You XiaoMo berkedut. Dia berbicara seolah sudah pasti You XiaoMo yang berbicara. Ada perbedaan usia mental yang cukup jauh di antara mereka dalam percakapan ini. Dia tiba-tiba merasa sudah tua. “Walaupun kau bertanya padaku, aku tak tahu.”
An Qiao memandang padanya dengan curiga. “Orang yang berbicara ada di sekitarmu di situ, bagaimana mungkin kau tak tahu? Apa kau berusaha melindungi orang itu? Apa dia temanmu?”
You XiaoMo menjawab dengan serius, “Maaf, tapi aku datang sendirian. Soal teman atau apapun, aku rasa mungkin kau sudah terlalu paranoid. Meskipun aku punya teman, dia ada di luar dan tak dapat masuk.”
“Pfft…” Seolah sudah mendengar sesuatu yang sangat lucu, gadis yang bertengkar dengan An Qiao tiba-tiba tertawa. An Qiao memerah sambil melotot pada You XiaoMo dengan marah dan malu.
You XiaoMo ingin menjelaskan bahwa, kali ini, dia memang hanya orang yang tak berdosa. Dia tidak memprovokasi siapapun, tapi tampaknya dia akan diingat.
Saat itulah seorang laoshi yang bertanggung jawab untuk tahap kedua pemeriksaan akhirnya tiba.
Semua orang terdiam dan An Qiao tidak berani bertingkah juga. Dia melotot pada You XiaoMo lagi sebelum kembali pada kelompok temannya.
Pemeriksaan kedua untuk jiwa. Bagi penyihir, semakin baik jiwamu, semakin besar potensi yang kau miliki dan semakin jauh kau bisa melangkah di masa depan. Namun, bagi orang-orang di dalam Serikat Transfigurasi Binatang Buas, jiwamu bukan satu-satunya yang membuatmu baik dalam transfigurasi binatang buas.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Misalnya, sebagian penyihir tingkat rendah yang tidak begitu baik dalam memurnikan pil, tapi memiliki bakat alami dapat mendekati binatang buas iblis, maka mereka akan memiliki potensi menjadi transfiguris binatang buas yang kuat meskipun tak dapat menjalin ikatan dengan binatang buas yang kuat tertentu.
Namun, untuk menjadi transfiguris binatang buas, kau harus memiliki pengendalian hebat atas kekuatan jiwamu.
You XiaoMo hanya tahu tahap ketiga ada hubungannya dengan pengendalian atas kekuatan jiwa, tapi tidak secara tepatnya mengetahui apa yang harus dilakukan.
Laoshi itu meminta mereka mengantri sebelum masuk satu demi satu ke dalam ruangan di belakangnya.
You XiaoMo mengantri di barisan terpendek. Paling banyak ada dua puluh orang di depannya, sehingga tak butuh waktu lama untuk sampai pada gilirannya.
Dalam kebosanan, dia melihat berkeliling dan menyadari anak muda tadi ada di barisan sebelahnya dan si gadis itu ada di barisan sebelah barisan si anak muda. Mereka bahkan belum masuk ketika pandangan mereka bertemu dan memercikkan api kemarahan. Mereka berdua memasuki ruangan praktik secara bersamaan. Dua menit kemudian, mereka berdua tidak keluar meskipun orang-orang di belakang mereka sudah masuk.
Yang aneh adalah orang-orang di belakang mereka keluar dan antriannya berlanjut, tetapi mereka berdua tidak keluar.
Karena sibuk dengan pikirannya, You XiaoMo tidak menyadari gilirannya sudah tiba sampai seorang laoshi berjalan keluar dari ruangan itu, dan ketika melihatnya masih berdiri di situ dia hampir meledak.
“Apa yang kau lakukan berdiri di situ dengan bodohnya? Apa kau masih mau diuji?”
You XiaoMo sedikit berkeringat saat cepat-cepat masuk ke dalam.
Ruangannya sangat kasar dan sederhana, seperti ruang pendaftaran medali penyihir di Serikat Penyihir. Di tengah-tengah ada kristal yang berwarna putih susu. Lalu ada pintu yang menuju entah ke mana.
You XiaoMo mendadak menyadari bahwa mereka berdua mungkin sudah pergi melalui pintu itu.
Laoshi laki-laki itu tampaknya masih kesal padanya karena kelambanannya tadi. Dia berkata dengan acuh tak acuh, “Taruh tanganmu pada kristal itu dan dorong kekuatan jiwamu ke dalamnya.”
You XiaoMo mengikuti arahannya tanpa suara.
Kristal itu agak dingin. Dengan tangan di permukaannya, dia dapat merasakan dingin menembus. Perasaannya sama dengan ketika dia pertama kali diuji.
You XiaoMo teringat yang dikatakan Ling Xiao padanya. Jiwa beraneka warna memiliki tingkat juga. Batu sebelumnya mungkin bisa memperlihatkan jiwanya beraneka warna, tapi batu itu tidak cukup baik untuk memberi hasil yang lebih akurat.
Siapa tahu jika mereka bisa diuji kali ini. Ling Xiao bilang hanya Batu Uji Jiwa Benua TongTian yang dapat memberinya hasil yang akurat.
Berpikir seperti ini, You XiaoMo jadi merasakan antisipasi yang pening. Kemudian, dia melepas sedikit kekuatan jiwanya dan didorongnya ke dalam batu itu melalui ujung jarinya.
Sesaat kemudian, cahaya yang kuat terpancar dari batu itu.
Cahaya itu berwarna mimpi, seperti sebelumnya.
You XiaoMo kecewa dengan pemandangan ini. Bukankah Ling Xiao mengatakan bahwa batu uji jiwa Benua TongTian dapat memperlihatkan tingkat jiwanya? Bagaimana mungkin masih tidak berhasil?
You XiaoMo memandang ke arah laoshi di sebelahnya. Yang dipandangi malah sedang memandangi batu itu dengan terkejut. Dia bahkan tak menyadari diska giok yang sedang dipegangnya sudah terjatuh ke lantai.
Sejenak kemudian, laoshi itu berdiri secepat kilat dan menghampiri You XiaoMo dengan beberapa langkah lebar. Dia memandang You XiaoMo dari atas ke bawah dengan mata membelalak, sehingga yang dipandangi melonjak.
“La-laoshi, apakah ada masalah?” You XiaoMo bertanya dengan kikuk.
Laoshi laki-laki itu mendadak tersenyum menyeringai dengan cara yang sangat ramah. Dia bertanya lirih, “Siapa namamu?”
You XiaoMo tertawa kering, “You Xiao… Ha!”
Laoshi itu segera mengangguk. “Sangat bagus. Kau sudah lulus tahap kedua. Tapi karena situasimu sedikit istimewa, kau harus dites lagi kedua kalinya.”
You XiaoMo tak mengerti. “Laoshi, bukankah Anda mengatakan saya sudah lulus? Kenapa saya harus dites lagi?”
Laoshi menjelaskan dengan sabar, “Jangan khawatir, tes kedua tak mempengaruhi hasilnya. Itu hanya untuk menaksir tingkat sejatimu.”
You XiaoMo segera memahami apa yang dimaksudkannya.
Laoshi itu mengarahkannya untuk melihat pintu yang kecil. “Kau lihat pintu kecil itu? Setelah masuk, berjalan terus sesuai dengan tanda yang kau lihat, kau akan melihat yang lainnya yang juga sedang dites. Kau harus menunggu bersama mereka untuk dites lagi.
You XiaoMo mengucapkan salam perpisahan pada laoshi itu.
Setelah pintunya tertutup, laoshi itu mendadak menghembuskan napas, “Aku ingin tahu tingkatnya. Tingkat legendaris itu masih belum muncul dalam waktu sekian lama.”
You XiaoMo melihat koridor panjang dengan mutiara bersinar yang tergantung di dinding dan mengubah koridor itu menjadi putih karena cahayanya setelah dia melewati pintu kecil itu. Setelah empat atau lima belokan, dia tiba di ujung yang ditandai dengan gapura batu dan kain merah menutupi jalan keluarnya.
Ketika dia menyibakkan kain dan masuk ke dalam, semua orang mendengarnya masuk sehingga menoleh.
“Kau!” Mata An Qiao membelalak melihatnya.
Jika orang ini bisa sampai di sini, apa artinya jiwanya juga tingkat istimewa?
You XiaoMo melihat berkeliling. Ada tujuh orang semuanya.
Apa ini artinya semua orang di sini memiliki jiwa beraneka warna?
Kelihatannya begitu, tapi tiga orang di antara mereka berbeda: An Qiao, Zhang LanYu dan si gadis yang memandanginya dengan terkejut. Mereka bisa datang bukan karena jiwa mereka beraneka warna, tapi karena mereka memiliki status istimewa.
Walaupun demikian, baik tujuh maupun empat, masih tetap mengejutkan.
Karena dia hanya satu-satunya di Benua LongXiang, tapi ada empat yang muncul sekaligus di Benua TongTian, memang benar-benar semesta lebih tinggi, tempat yang kaya.
“Tampaknya kau sama dengan kami. Boleh kami tahu bagaimana kami memanggilmu?”
You XiaoMo sedang berada dalam dunianya sendiri ketika suara lembut yang feminin terdengar. Dia menoleh dan melihat seorang perempuan yang terlihat lemah lembut di belakangnya sedang tersenyum.
Orang ini Wan Ya.
You XiaoMo terperangah dia berbicara padanya, tapi masih menjawab dengan sopan. “Namaku You XiaoHa, senang bertemu denganmu.”
Cahaya melintas di mata Wan Ya.
Bukan hanya dia. Jiu Ye yang sedang bersandar di dinding tanpa suara mendadak membuka mata untuk melihat ke arahYou XiaoHa.
An Qiao berjalan menghampirinya, lalu memandanginya dari atas ke bawah. “Jadi kau You XiaoHa itu!”
Nadanya terdengar masam, sehingga sangat membingungkan You XiaoMo. Orang ini mengenalnya? Tapi dia tidak pernah melihat mereka, kalau tidak, dia pasti akan memiliki kesan terhadap mereka. Penampilan mereka cukup menonjol.
“Orang yang memecahkan rekor di Serikat Penyihir, kau, bukan?” An Qiao menghembuskan napas dengan keras.
“Rekor?” You XiaoMo terkejut. Teknisi pengujinya tak memberitahu soal itu.
Melihat dia masih bingung, Wan Ya tersenyum menjelaskan, “Goresan pada piringan batu itu semuanya ditinggalkan oleh orang-orang yang melakukan ujian pertama untuk medali penyihir. Batu itu memiliki sejarah panjang. Kemarin, kau memecahkan rekor di sana.”
You XiaoMo tak tahu harus berkata apa. Jadi dia sudah memecahkan rekor seseorang tanpa menyadarinya.
Tak heran orang-orang ini mengingatnya. Apakah karena dia dapat memecahkan rekor tapi mereka tidak?
Dia merasa sudah menerka dengan benar!
Hei!
