You XiaoMo menggosok tangannya dengan gugup sambil menatap lekat-lekat secarik kertas di tangan Zhu Hong. Semoga dewa-dewa bersamaku, dia berdoa. Mohon nama di atas kertas itu namanya, harus. Dia berjanji tak akan menghina nama You XiaoHa lagi ke depannya.
“Orang ini terlalu berlebihan dengan misteri dan ketegangannya.” TianXin juga ingin tahu siapa yang dipilih Zhu Hong. Tapi setelah mengambil potongan kertas itu, gerak-geriknya menjadi sangat lambat seolah berniat menciptakan ketegangan bagi semua orang dan membuat mereka lapar.
Zhu Hong tidak melihat nama di potongan kertas itu. Setelah merasa puas dengan mata semua orang tertuju padanya, dia menunda dengan menyodorkan potongan kertas pada wasitnya. Dia benar-benar tidak percaya peruntungannya begitu buruk sehingga akan menarik nama yang peluangnya kurang dari sepuluh persen.
Wasit itu dengan tenang menerima kertasnya lalu membalikkannya. Matanya beralih ke salah satu sudutnya yang bertuliskan nama. Ketika melihat nama itu, tubuhnya mendadak sedikit bergetar dan ekspresi ganjil menyeruak di wajahnya.
Gerakan kecilnya ini segera terlihat oleh kerumunan dan seketika area tempat duduk penonton mulai mendengung dengan diskusi yang heboh.
“Apa, apa, apa maksud ekspresi wasitnya? Jadi dia terpilih atau tidak?”
“Sekelompok orang yang menyebalkan. Mereka hanya tahu cara menciptakan ketegangan dan membuat kami lebih berdahaga lagi.”
“Haha, jika tidak melakukannya bagaimana bisa dia menunjukkan momen ketegangan yang historis ini. Dari yang aku lihat, sangat mungkin dia tidak terpilih. Wasitnya selalu senang melakukan hal-hal untuk membuat orang lain salah mengerti.”
……
Zhu Hong juga menjadi sedikit gugup melihat tingkah wasitnya.
“Bagaimana?” Dia bertanya.
Wasitnya tidak berkata apa-apa, tapi mengeluarkan piringan giok mini.
Melihat itu, kerumunan segera mengalihkan perhatian pada piringan giok di dinding dan perlahan muncul satu nama di belakang nama Zhu Hong. You XiaoHa!
Orang-orang menjadi sunyi senyap…
“Hiya! Bangsat, dia benar-benar terpilih.” Suara girang Tian Xin memecah keheningan. Dia bahkan lebih heboh daripada You XiaoMo sendiri. Bahkan kata-kata makiannya terdengar.
Qiao WuXing menutup mukanya dengan malu. Bocah ini benar-benar gila.
You XiaoMo begitu senang sehingga mencengkeram erat lengan Ling Xiao. Dia terlalu senang untuk berbicara sampai tangannya gemetaran. Dewa-dewa benar-benar berdiri di pihaknya.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
“Jangan terlalu senang. Hasil ini wajar saja.” Ling Xiao memegang pergelangan tangannya. Mungkin dia yang paling tenang di antara semuanya. Bahkan ekspresi dingin Jiu Ye sedikit berubah. Jelas tak seorang pun mengira keberuntungan You XiaoMo sebagus itu.
Di samping, An Qiao meludah di lantai. Dasar jahanam beruntung! Kurang dari sepersepuluh peluang namanya ditarik dan dia mendapatkannya! Menjengkelkan!
“Mustahil!” Zhu Hong, yang telah menghabiskan waktu dan usaha untuk mencegahnya, hampir tak dapat menerima fakta ini. Keterkejutan di wajahnya tak dapat dihapus begitu saja. Dia masih belum sepenuhnya memahami fakta ini. Dia secara khusus mencari sepuluh orang dan bahkan membayar mereka, tapi ini hasilnya!? Bukankah ini artinya, apapun yang dia lakukan sia-sia?!
Menghadapi kemarahan Zhu Hong, wasitnya dengan tenang menyodorkan kertas di tangannya.
“Jika tak mempercayainya, kau bisa melihat hasil yang sudah kau pilih sendiri.”
Zhu Hong tidak menerima potongan kertas itu, tapi melihat nama di ujung kertas. Memang nama You XiaoHa. Darah mulai mengalir deras ke matanya.
Semua orang berpikir dia melakukannya untuk kemenangan sapu bersih. Bukan. Alasan sebenarnya di balik ini semua adalah dia memiliki kesepakatan dengan Ran Yu dari lantai empat puluh tiga. Jika dia menang enam tantangan sekaligus, Ran Yu berjanji melakukan kultivasi ganda bersamanya. Untuk mendapatkan Ran Yu, dia bersedia melakukan apapun untuk menang. Namun, dia tidak pernah menyangka You XiaoMo muncul tiba-tiba. Apalagi, dia salah seorang murid terkuat yang diterima Perguruan XiaoYao tahun ini.
Sebelum You XiaoMo menantangnya, dia sudah melakukan penelitian mengenai mereka. Dia menyimpulkan ada tiga penyihir berjiwa pelangi tataran tinggi di antara murid-murid baru. Jika harus bertarung dengan mereka, dia tidak punya peluang untuk menang. Sementara untuk beberapa orang lainnya yang kuat, peluang kemenangannya sangat tipis. Jadi untuk mencegah situasi yang tak dapat diputar balik itu terjadi, dia memikirkan satu rencana.
Tindakannya memang terlihat melanggar aturan Perguruan, tapi meskipun seseorang menyelidikinya, mereka tak akan menemukan apa-apa.
Sepuluh dari sebelas peluang tidak memilih You XiaoMo, benar-benar kalah dari peluang sepersepuluh itu.
Orang normal biasa akan merasa ini sulit diterima.
You XiaoMo dengan senang berjalan ke gelanggang dan berdiri di depan Zhu Hong. Zhu Hong tahu tidak seharusnya melampiaskan kemarahan pada lawannya, tapi dia tak dapat menahannya. Caranya menatap You XiaoMo seolah dia sedang menghadapi musuh bebuyutannya. Dia melotot padanya.
“Saya You XiaoHa, mohon bimbingannya,” kata You XiaoMo dengan ringan hati.
Zhu Hong di ambang muntah darah. Membimbingnya! Apa yang dia punya untuk diajarkan? Sudah jelas dia akan kalah dalam pertandingan ini, lebih baik mengaku kalah sekarang. Tapi, itu akan terlalu memalukan. Jika Ran Yu tahu soal ini…
Wasit itu berdiri di samping gelanggang mengangkat tangannya dan mengumumkan, “Mulai.”
Zhu Hong membuka mulutnya untuk berbicara, tapi gelombang kekuatan jiwa yang luar biasa menyapu ke arahnya. Tepat di jalur kekuatan jiwa itu, dia menerima bagian terberat dari serangan itu. Dia merasa seolah tubuhnya dihancurkan oleh pegunungan yang tak tergoyahkan dan pada saat inilah Zhu Hong benar-benar merasakan jurang di antara dirinya dan You XiaoMo. Jurang yang tak dapat diimbangi dengan cara apapun.
Garis tawa di wajah anak muda yang agak kekanak-kanakan itu menghilang, digantikan dengan pandangan tegas. Sikap berdirinya perlahan berubah menjadi sikap menyerang.
Zhu Hong tanpa sadar mundur.
Pada saat ini, mendadak dia mendengar suara tawa mengejek.
Suara yang dikenal itu sedikit mengejutkan Zhu Hong. Dia memandang ke arah suara dan menemukan wajah yang dikenalnya. Dia membuka mulutnya tapi tak dapat menyebutkan nama Ran Yu.
Berdiri di antara penonton, Ran Yu memandang ke bawah padanya. Mata yang sedikit turun itu menutupi dengan baik penghinaan dan kebencian di dalamnya. Orang-orang di sampingnya mungkin tidak memperhatikan, tapi Zhu Hong jelas melihatnya.
Kenapa?
Hanya ada pertanyaan ini dalam benak Zhu Hong.
You XiaoMo mengangkat alisnya dengan takjub. Mengikuti arah pandangannya, dia melihat pemandangan yang mengesankan. Seorang laki-laki yang dapat ditemukan dalam sekali pandang meskipun berdiri di tengah kerumunan. Dia jelas-jelas seorang laki-laki, tapi memiliki raut wajah yang lebih memikat daripada wajah genit MaoQiu. Jika dia harus menggunakan sesuatu untuk menggambarkannya, itu rubah betina.
Pada saat itu, rubah betina itu sedang menatap Zhu Hong dengan pandangan merendahkan.
You XiaoMo mengekang auranya sambil memandang ke arah Zhu Hong, yang tampaknya telah hancur berkeping-keping.
“Dage, Anda masih ingin bertarung?” You XiaoMo bertanya.
You XiaoMo menatap padanya dan jelas dia sudah ingin menyerah.
Terdiam selama tiga detik, Zhu Hong mendadak mengangkat kepalanya dan menatapnya dengan mata merah.
“Bertarung!”
Baru selesai mengatakannya, auranya menyembur dan dia melesat ke arah You XiaoMo seperti anak panah yang baru lepas dari busurnya. Auranya memang menakutkan orang lain.
You XiaoMo menduga dia bersiap untuk menyerah. Tak pernah mengira dia akan menyerang begitu tiba-tiba. Meskipun telah lengah, dia dengan mudah memahami pola serangan Zhu Hong. Dia hanya menerjang ke arahnya dengan kekuatan secara kasar. You XiaoMo segera memasang penghalang jiwa. Ingin menghantam sesuatu? Baiklah, dia akan membiarkannya menghantam sesuatu.
Zhu Hong segera menggeser tubuhnya. Dia memutari penghalang jiwanya dan berusaha menyerang You XiaoMo, yang dengan santainya menjentikkan Jari Resonansi. Kekuatan jiwanya memotong udara dan melesat ke arah Zhu Hong seperti jarum perak yang bersinar. Zhu Hong tidak mengelak pada waktunya dan terkena pundaknya. Rasa sakit yang kebas menyerang jantungnya.
Zhu Hong berlutut dengan satu lutut di lantai sambil menahan pundaknya yang cedera. Dia kemudian segera berdiri dan kekuatan jiwa di dalam dirinya meledak lagi. Dia melanjutkan menyerang You XiaoMo seperti orang dalam misi bunuh diri.
You XiaoMo mengangkat alisnya dengan terkejut. Orang ini tidak mungkin…
Melihat kompetisi dari kursi penonton merupakan pertunjukan tersendiri. Kegigihan Zhu Hong dapat terlihat. Lagi dan lagi dia mencoba memindahkan gunung, yaitu You XiaoMo, tapi setiap kali usahanya berakhir tanpa hasil. Orang yang berakhir babak belur dan berdarah-darah masih dirinya sendiri.
Penonton di dekat gelanggang menonton adegan ini tanpa suara.
Banyak yang semula ingin melihat kondisi menyedihkan Zhu Hong setelah dia dikalahkan. Tapi sekarang, mereka tak tahu harus bereaksi bagaimana. Baik dia maupun penonton tahu jelas bahwa dirinya tak dapat menang. Tapi dia masih melanjutkan. Entah dia terlalu bodoh atau terlalu keras kepala!
Blug!
Tubuh Zhu Hong melayang ke udara lalu terhempas dengan keras di lantai. Beberapa detik kemudian, dia tampaknya masih ingin bangun dan bertarung, seperti kecoa yang tidak pernah bisa dibunuh.
You XiaoMo berjalan sambil berteriak padanya dengan alis mengerut, “Hei, ada banyak laki-laki di dunia. Kau tak perlu begitu terpaku pada yang satu itu. Tak perlu menjadi kerugian bagimu jika dia tak menyukaimu kembali. Kau tak perlu melakukan ini pada dirimu sendiri dan membuat dirimu sendiri tak berguna. Kau mungkin tak merasa terganggu tapi aku mulai merasa jengkel dengan omong kosong ini.”
Dengan satu lutut di lantai, Zhu Hong meludahkan darah dari mulutnya sambil menoleh ke arah Ran Yu untuk melihatnya. Orang itu sudah tidak di sana lagi dan dia bahkan tak tahu kapan perginya.
“Kau tak perlu mencari lagi. Dia pergi sejak awal, ketika kau menyerangku. Bagaimana kalau begini, kau akui kekalahanmu sekarang. Kalau begitu aku tak akan perlu menendangmu keluar dari gelanggang,” kata You XiaoMo.
Zhu Hong tertegun sesaat.
“Wasit, dia mengaku kalah,” You XiaoMo segera memberitahu wasitnya.
Wasitnya berwajah, ‘Kau pikir aku mati?’
Zhu Hong menyeka darah dari sudut mulutnya dengan punggung tangannya dan mengiyakan, “Iya, kau benar. Aku mengaku kalah.”
“….”
Wasitnya tak bisa berkata-kata pada mereka.
You XiaoMo menatap wasit itu dengan senyuman di wajahnya.
Wasit itu kemudian menarik napas dalam-dalam dan menyatakan You XiaoHa pemenangnya.
Dan begitulah dramanya berakhir.
