Dibanding ‘kisah peringatan’ You XiaoMo, pertandingan Qiao WuXing dan Jiu Ye sangat lancar. Namun, You XiaoMo tidak menonton karena pertandingan mereka di siang hari. Dia melewatkannya.
Setelah pertandingan berakhir, You XiaoMo berlari ke lantai tiga puluh lima untuk ronde terakhir, kemudian kembali ke lantai pertama dengan Ling Xiao. Dia tidak perlu khawatir apa yang terjadi hari ini akan terjadi lagi. Mau tak mau, bisa dikatakan keberuntungan juga dapat mengejutkan hati manusia, dan dia percaya orang-orang di lantai enam puluh mungkin tidak seperti Zhu Hong, yang memainkan muslihat yang sama.
Di kamar lantai pertama yang kecil, sederhana, dan kasar.
You XiaoMo sedang mengomel soal herba ajaib yang dicuci Ling Xiao kemarin.
Memang sudah dicuci bersih. Tapi sebenarnya, dia hanya melemparkan herba ajaib ke dalam ember berisi air, lalu membiarkan tanahnya berjatuhan secara otomatis, kemudian mengambilnya begitu saja lalu menaruhnya, menganggap pekerjaannya sudah selesai.
Seberapa bersih jadinya? Kurang lebih, masih ada sedikit tanah yang menempel di akar herba ajaib. Dia harus mencucinya sendiri lagi. Kemalasan sampai sejauh ini benar-benar menimbulkan kemurkaan dalam hati manusia maupun dewa.
You XiaoMo mencuci herba ajaib sambil mengeluhkan seseorang tertentu.
You XiaoMo semula bermaksud tinggal di dalam kamarnya sepanjang hari karena tak ada pertandingan di hari keduanya. Kebetulan dia dapat menggunakan waktu ini untuk membereskan tumpukan herba ajaib yang sudah digalinya kemarin. Dia harus melakukannya lagi karena ketidaktanggungjawaban Ling Xiao.
Sementara Ling Xiao, meninggalkan Perguruan XiaoYao dengan mengatakan perlu melakukan sesuatu.
Perguruan XiaoYao bukan sekolah yang melarang keluar masuk. Tak peduli saat ada pertandingan maupun waktu-waktu biasa, seseorang bisa masuk dan keluar sesuka hati sepanjang memiliki medali penyihir.
Yan Hui menyeretnya keluar dari kamar setelah mengetahui dia sendirian, katanya ingin membawanya melihat-lihat lantai keenam puluh. Karena tak akan lama lagi mereka akan memasuki lantai keenam puluh. Yan Hui ingin membuat dirinya mengenali tempatnya dulu.
You XiaoMo sudah diseret keluar dari kamarnya saat sedang merenungkan seberapa tinggi peluang keberhasilan menolak undangannya. Kawan-kawan yang masuk bersama mereka sudah pergi sendiri-sendiri dan hanya si paman yang ikut bersama mereka.
“Hanya tempat untuk ditinggali, apa yang perlu dilihat di sana?” You XiaoMo menyela tanpa daya.
“Tentu saja berbeda.” Yan Hui menatap balik, “Aku dengar kamar-kamar di lantai keenam puluh sangat besar dan indah. Ada dua kamar di dalamnya – kamar tidur dan kamar keluarga. Tempat tidurnya begitu besar sehingga tiga orang tak akan mencemoohnya karena kesempitan di situ. Lebih jauh lagi, aku rasa Tian Xin sudah menyebutkan bahwa setiap lantai memiliki hal yang bagus.”
You XiaoMo menjawab, “Meskipun ada hal yang bagus, kita saat ini bukan penghuni lantai keenam puluh. Kita masih tidak akan bisa melihatnya meskipun kita masuk lah.”
“Apakah kau sudah melupakan kejadian dengan Dinding Waktu?” Yan Hui menatapnya dengan tak percaya dan ekspresi berlebihan.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
You XiaoMo terdiam sejenak. Dia telah melupakannya.
Yan Hui tahu terkaannya sangat tepat dengan sekali pandang pada wajahnya lalu menghela napas, “Dinding Waktu ada di lantai keenam puluh. Kau bisa masuk ke Dinding Waktu kapan pun karena mendapatkan pil Pelangi saat asesmen.”
“Jadi kalian bersiap membawaku ke Dinding Waktu sekarang?”
“Kami juga ingin tahu bagaimana wujudnya Dinding Waktu. Kebetulan saja kau juga tak tahu seperti apa wujudnya, jadi …”
Jadi mereka menyeretnya bersama supaya bisa melihatnya.
You XiaoMo bahkan berpikir mereka benar-benar ingin membawanya berjalan-jalan.
Cheng XiangRong, yang ada di sampingnya, dengan sangat cermat mengamatinya, “Apa kau marah?”
You XiaoMo, “Tidak.” Paman, jangan begitu peka. Hal-hal seperti ini tidak ada gunanya menjadi alasan untuk marah. Namun, dia selalu penasaran soal tempat macam apa yang bisa menghasilkan karakter seperti si paman. Karena berpikir demikian, dia bertanya sambil lalu, “Paman, dari mana asalmu?”
Cheng XiangRong tidak mengira akan ditanyai soal ini, jadi terperangah, “Saya berasal dari Dong Zhou.”
You XiaoMo mengangkat alisnya terkejut, “Kebetulan sekali, Yan Hui juga dari Dong Zhou.”
Dong Zhou adalah wilayah dalam Benua Tong Tian yang belum beradab. Orang-orang yang tinggal di Dong Zhou merupakan penduduk asli Benua Tong Tian dengan sejarah sangat panjang. Mereka dianggap sebagai kelompok yang diberkahi oleh surga, tapi sangat berpegang teguh pada ideologi mereka. Dengan semakin banyak orang yang datang dari dunia lain, mereka berkembang menjadi masyarakat adat yang bermigrasi ke Dong Zhou pada akhirnya. Karenanya, wilayah itu dilabeli ‘tak beradab’.
Namun, banyak ahli yang muncul dari Dong Zhou meskipun ideologi mereka berbeda. Misalnya dua orang dari Sepuluh Dewa peringkat Tong Tian berasal dari Dong Zhou.
Cheng XiangRong menjadi cerah ketika mendengar Yan Hui juga berasal dari Dong Zhou. Dia dengan senang memegang tangan Yan Hui, “Kawan sekampung, aku tak pernah mengira akan melihat orang sepertiku yang juga datang dari Dong Zhou. Aku begitu senang.”
Yan Hui malu dan sedikit tak nyaman dengan tatapannya, “Ah iya, aku juga tidak menyangkanya. Mengejutkan sekali.”
“Saya dari Suku Shuixi di Dong Zhou, bagaimana denganmu?” Cheng XiangRong bertemu dengan kawan sekampung dan dia menjadi tukang ngobrol. Keseluruhan dirinya menjadi jauh lebih ceria.
“Eh, aku dari Suku Guma.”
Mungkin karena Cheng XiangRong terlalu antusias, Yan Hui malah tertegun menjadi pendiam.
Cheng XiangRong berbicara dengan bersemangat dan senang, “Suku Guma adalah suku paling kuat di Dong Zhu. Saya tahu beberapa ahli yang hebat dan terkenal di Peringkat Tong Tian berasal dari Suku Guma. Yan Hui, kamu pasti akan menjadi sangat kuat nanti.”
Yan Hui menggaruk kepalanya dan tertawa dengan kering, “Aku harap begitu.”
“Tapi ini benar-benar hebat. Saya tidak mengharapkan akan ada dua penyihir dengan jiwa beraneka warna yang muncul dari Dong Zhou sekaligus. Ini tidak pernah terjadi sebelumnya di masa lalu,” Cheng XiangRong tiba-tiba menghembuskan napas lagi.
“Cqj wjxrevwe yfgxjaj yfulae?” Tbe WljbZb, sjcu wfcvfcujgxjc, jxtlgcsj yfgylmjgj. Zfrxlqec alvjx qfgcjt xf Gbcu Itbe, vlj vjqja wfwyjsjcuxjc Gbcu Itbe rftjgercsj klijsjt sjcu rjcuja iejr. Gfcujc rfpjgjt yfulae qjcpjcu, alvjx wecuxlc wfgfxj yjtxjc alvjx wfwlilxl rjae qfcsltlg qec vfcujc plkj yfgjcfxj kjgcj.
Cheng XiangRong menjelaskan, “Ini karena penyihir di Dong Zhou sangat langka. Mayoritas fisik anggota suku kami dan suku lainnya hanya cocok untuk kultivasi, dan hampir tak ada yang cocok untuk memurnikan pil. Misalnya saja Suku Shuixi, penyihir praktiknya hanya muncul satu di antara sepuluh ribu dan tak semua yang layak memurnikan pil mampu menjadi penyihir tataran tinggi, yang membuat suku kami relatif terbelakang dan lemah.”
You XiaoMo mengangguk meskipun tidak begitu mengerti sambil menatap Yan Hui, “Kalau begitu Suku Guma juga menghadapi jenis situasi seperti ini?”
Yan Hui terdiam sejenak sebelum berkata, “Tidak persis seperti itu. Situasi dalam Suku Guma sedikit lebih baik daripada Suku Shuixi.”
“Karena ada banyak ahli?”
“Ini hanya salah satu alasannya.” Cheng XiangRong melanjutkan, “Alasan kenapa Suku Shuixi terbelakang sebenarnya ada hubungannya dengan ideologi. Kau mungkin tak tahu banyak soal sejarah Benua Tong Tian. Banyak suku di Dong Zhou akan memandang rendah pada orang-orang yang datang dari benua lain, jadi mereka jarang berhubungan dengan orang lain. Tapi Suku Guma berbeda. Meskipun tidak memiliki banyak penyihir seperti kami, mereka bersedia berhubungan dengan orang luar.”
You XiaoMo mengerti sekarang. Ini karena mereka beristirahat dengan puas setelah kemenangan mereka. Jenis situasi seperti ini mirip dengan situasi yang melingkupi Dinasti Qing. Dinasti Qing tidak bersedia mengikuti perkembangan zaman dan selalu patuh pada praktik-praktik lama. Pada akhirnya, yang lainnya maju sementra mereka mundur. (c.t.: Dinasti Qing adalah dinasti kekaisaran terakhir di China, yang berkuasa dari 1644 hingga 1912)
Cheng XiangRong mengakui, “Saya datang ke sini karena selalu ingin mengubah situasi semacam ini. Semula saya pikir hanya saya yang akan memiliki pemikiran seperti ini. Saya tidak pernah menyangka Yan Hui juga sama dengan saya. Bukankah menurutmu sangat hebat?”
Yan Hui yang sudah dijelaskan secara pengakuan umum hanya dapat tertawa hampa. Dia benar-benar tidak tahan dengan ekspresi cerah dan bersemangat yang ditujukan padanya.
You XiaoMo, “Kalau begitu, lakukan yang terbaik. Aku yakin kau akan dapat mewujudkan mimpimu satu hari nanti.”
Cheng XiangRong mengangguk senang. Dia memiliki kesan yang sangat menyenangkan terhadap You XiaoMo dan mendengar dorongan semangat dari You XiaoMo membuatnya lebih senang lagi. Benar-benar menyenangkan memiliki teman berbagi perasaan suka cita seperti ini!
Ketika selesai berbicara, mereka bertiga sudah berjalan ke lantai keenam puluh.
Bila membandingkan lantai berdasarkan kebersihannya, lantai pertama adalah teritori sekelompok ayam, sementara lantai keenam puluh seperti hotel bintang tiga.
Benar-benar menyenangkan meskipun tidak seperti perkataan Yan Hui yang berlebihan.
“Katanya Dinding Waktu itu ada di sisi Barat Daya lantai keenam puluh, yang juga merupakan tempat tinggal guru dan tetua. Aku sudah bertanya-tanya kemarin. Aku akan membawa kalian ke sana.” Yan Hui selesai berbicara dan mulai berjalan di depan mereka untuk memandu jalan lagi.
Mereka akhirnya mencapai tujuan setelah berjalan sekitar setengah jam.
Area tempat tinggal guru dan tetua sama dengan yang lainnya di lantai enam puluh, tidak mewah juga tidak sederhana. Hanya saja, baik di dalam maupun di luar dijiwai oleh suasana ketat.
Seorang guru melihat mereka dan dengan dingin menginstruksikan, “Ini bukan tempat yang bisa kalian masuki.”
Yan Hui segera tersenyum meminta maaf, “Laoshi, kami di sini untuk mencari Dinding Waktu.”
Guru itu mengernyit, “Dinding Waktu tidak terbuka untuk orang yang tidak diberi kuasa.”
“Oh tidak,” Yan Hui menunjuk pada You XiaoMo dan menjelaskan, “Kami murid baru tahun ini. Dia bernama You XiaoHa.”
Pandangan laoshi itu terjatuh pada You XiaoMo. Pengasingan di matanya berubah menjadi pandangan yang menilai. Dia memang sudah mendengar nama ini sebelumnya. Pembesar di puncak sudah memberi tahu mereka bahwa You XiaoHa merupakan orang beruntung tahun ini sebelum menjadi murid Perguruan XiaoYao. Dia melirik pada You XiaoHa, “Kau ikut denganku. Kalian berdua tunggu di sini.”
Yan Hui semula ingin mengikuti, jadi langsung merasa kecewa ketika mendengar ini.
Cheng XiangRong berkata, “XiaoHa, kami akan menunggumu di sini.”
Sosok You XiaoMo sedikit goyah sesaat. Tenang, kau sudah mengatakan akan mengakui nama ini. Bahkan jika seseorang dengan akrab memanggilmu HaHa, kau juga harus menerimanya. Dia mengangguk pada keduanya lalu mengikuti laoshi.
Setelah lima menit, mereka berhenti di depan bangunan berbentuk pagoda.
Pagoda itu tampaknya sekitar dua puluh meter tingginya, tapi tinggi yang tepatnya tidak dapat ditentukan karena pagoda emas itu langsung menembus atap. Warnanya emas cerah yang memukau, dan persis seperti pagoda yang berada di tangan dewa pembawa pagoda, Li Jing. (c.t.: Li Jing, yang juga terkenal sebagai Li Raja Surgawi Pembawa Pagoda, merupakan seorang tokoh dalam mitologi China dan seorang dewa dalam agama rakyat China. Dia membawa satu pagoda kecil yang dapat menangkap roh, iblis, maupun dewa ke bagian dalam dindingnya).
Laoshi itu menunjuk ke arah pagoda sambil berkata padanya, “Dinding Waktu ada di dalam. Kau boleh masuk.”
