Semua orang kaget melihat lelaki berpakaian putih yang tiba-tiba muncul. Sulit membayangkan jurus utama Elang Tua yang membuatnya terkenal, Cakar Yin Korosif, begitu mudahnya dikalahkan. Bagaimanapun dia salah seorang dari sepuluh dewa.
Semua orang semula mengira anak muda dan kawannya itu sudah binasa. Lagipula, mereka tidak pernah mendengar ada yang lolos dari cengkeraman Elang Tua. Meskipun mereka berdua memiliki hubungan dengan Hotel Shuang Yu dan Tuan Muda Wu, tak mungkin Elang Tua merasa ketakutan pada mereka. Tak seorang pun mengira seseorang akan muncul di tengah-tengah. Bukan hanya sudah menyelamatkan dua orang, dia juga tampaknya sangat kuat.
Hanya ada beberapa tokoh kuat yang setara dengan Elang Tua.
Tanpa sadar, semua orang mulai mencari dalam ingatan tentang laki-laki yang tiba-tiba muncul ini. Namun, mereka tidak menemukan siapapun dalam ingatan mereka, yang sesuai dengan penampilan lelaki ini. Seolah-olah laki-laki ini seorang tokoh kuat yang baru muncul begitu saja.
Pikiran Elang Tua jelas sama dengan yang lainnya. Dia tidak terlihat seperti ahli yang penyendiri. Malah lebih terlihat seperti seorang tokoh kuat dari keluarga yang tersembunyi dari dunia. Tak peduli yang manapun, Elang Tua tidak berani menurunkan kewaspadaannya lagi.
Liao Ya dan yang lainnya sudah begitu ketakutan, mereka bersembunyi di belakangnya.
Setelah mengkonfirmasi targetnya, Ling Xiao menggendong You XiaoMo dan menurunkannya di samping SheQiu, “Jaga dia.”
SheQiu memberikan jawaban melalui tindakannya. Dia memuntahkan darah. Kerah pakaiannya dinodai darah yang memperlihatkan pemandangan mengerikan. Sekali pandang jelas terlihat dia menderita cedera dalam yang sangat serius.
You XiaoMo mengeluarkan pil ajaib sekali lagi untuk digunakannya. Meskipun tidak dapat sepenuhnya memulihkan dalam waktu yang singkat, pil ajaib dapat memperpanjang kehidupannya dan tidak membuat cederanya semakin buruk. Melihat warna mukanya sedikit lebih baik, You XiaoMo menghembuskan napas lega, dan menatap sombong pada Ling Xiao di saat yang sama.
“Kau seharusnya menukar pernyataan itu.”
Ibu jari dan telunjuk Ling Xiao menyentil keras kening You XiaoMo. “Apa kau sedang berusaha membuat segalanya menjadi lebih rumit?” Ling Xiao berkata.
“Jangan pandang rendah aku, oke? Aku mungkin penyihir, tapi kekuatan bertarungku lebih besar daripada Muka Barut Bermata Satu itu, pada kenyataannya.” You XiaoMo mendengus dengan marah.
Muka Barut Bermata Satu yang disebutkan sudah pingsan, dan hampir tak mungkin baginya melakukan apapun dalam periode waktu yang singkat. Ini merupakan kelebihan penyihir. Mereka sangat hebat dalam serangan jiwa dan orang-orang yang kalah dari penyihir cenderung jiwanya terluka.
“Bagaimana dengan dia?” Ling Xiao mengisyaratkan untuk melihat ke arah Elang Tua.
Punggung You XiaoMo yang tegak perlahan membungkuk kemudian tertawa terpaksa, “Bukankah perbedaan kekuatannya terlalu besar? Saat aku mencapai tingkatnya aku juga bisa menghancurkannya.”
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Ling Xiao meliriknya sambil tersenyum menyeringai, “Oh iya, kalau aku tidak muncul, kau tidak akan memiliki kesempatan untuk berkembang dan mencapai tingkatnya. Dia bisa menghancurkanmu dengan satu jari.”
You XiaoMo tahu dirinya salah dan memutuskan untuk menutup mulut.
Setelah selesai menceramahi You XiaoMo, si pembuat onar, Ling Xiao akhirnya mengalihkan pandangan pada Elang Tua, yang belum berani bertindak. Sebelum dapat menentukan kekuatan Ling Xiao, dia harus waspada.
Tapi bagaimanapun, Elang Tua seperti elang—raja langit. Dia memiliki posisi di Kota Pusat sejak dulu. Meskipun tahu Ling Xiao dan dirinya sebanding, intensitas dirinya tidak berkurang mengintimidasi dari sebelumnya.
“Siapa Anda, Tuan? Ini urusan Serikat Elang. Tolong jangan mencampuri urusan kami,” Elang Tua berkata dengan suara rendah dan sedikit kesopanan dalam nada bicaranya.
Tak seorang pun pernah melihat Elang Tua bersikap baik atau menyerah pada siapapun. Meski berhadapan dengan tokoh kuat tingkat Ilahiah dari Hotel Shuang Yu, dia masih bersikap tinggi dan perkasa. Orang-orang di sekitar jadi berpikir semua yang terjadi hari ini merupakan ilusi.
Seolah baru mendengar gurauan lucu, Ling Xiao tertawa keras. Senyumannya bukan tanpa cemoohan dan dia hanya berhenti tertawa ketika ekspresi Elang Tua menjadi semakin gelap.
“Kau menyerang pasanganku dan memintaku untuk tidak ikut campur. Apa kepala di lehermu untuk dekorasi?” Ling Xiao berkata tanpa ekspresi.
Suasana menjadi sunyi senyap beberapa detik sampai seseorang tak dapat menahan tawa.
“Pfft.”
Satu demi satu, suara tawa tertahan orang-orang dapat terdengar.
Mengesampingkan fakta Elang Tua menyalahgunakan kekuatannya untuk merundung anak muda, meskipun mereka bukan pasangan, apa yang membuatnya berpikir bisa melakukan kekerasan, tapi orang lain tidak?
Wajah Elang Tua segera memerah. Dia tahu persoalan hari ini tidak akan berakhir baik. Karena itu, dia tak perlu sopan lagi. Meskipun Cakar Yin Korosifnya dikalahkan, bukan berarti apa-apa, karena dia tidak menggunakan kekuatan penuh.
Ling Xiao melihat niat membunuhnya, tapi tidak terkejut. Malah dia khawatir Elang Tua itu akan meloloskan diri. Jika tidak memukuli elang itu menjadi ayam kecil, dia tidak akan menepati kata-katanya.
Suasananya tegang, tampaknya segala hal bisa terjadi sekarang.
Orang-orang yang menonton menelan air liur, dan tenggorokan mereka terlihat turun naik. Mereka semua terbelalak menyaksikan pemandangan ini, kemungkinan besar berpikir Ling Xiao juga tataran Ilahiah tujuh bintang puncak. Dua tokoh kuat di puncak tataran bertarung merupakan sesuatu yang belum pernah mereka saksikan sebelumnya. Ini karena kapanpun tokoh kuat bertarung, biasanya akan menghancurkan bumi dan kerusakannya merupakan bencana. Jika tidak hati-hati, mereka bisa terpengaruh…
Kerumunan itu mulai menyadari sesuatu. Ruang ini tampaknya terlalu kecil?
Pemikiran ini menjalar dengan cepat dan orang-orang tampaknya membeku di tempat. Saat berikutnya, semua orang berlarian menjauh seolah seseorang menyalakan api di ekor mereka, meninggalkan hembusan udara dingin…
You XiaoMo baru saja hendak berkomentar ketika Elang Tua mendadak menyerang.
Bayangan hitam melesat ke hadapan Ling Xiao. Jarak di antara mereka mendekat, dari beberapa lusin kaki menjadi beberapa lusin meter dalam sepersekian detik. Yang dapat mereka lihat adalah dia membuat semburan kekuatan rohani yang melesat ke langit seolah ditarik dari dalam tanah. Karena dia mengkultivasi seni gelap, penampilan kekuatan rohaninya hitam keabuan. Kekuatan rohaninya sangat terkonsentrasi dan jika bukan karena sebagian besar orang telah melarikan diri, kekuatan rohaninya akan menikam mata mereka.
Ling Xiao melontarkan diri dari tanah dengan menolakkan kaki dan tubuhnya segera melesat ke depan. Sosok putih berkerlip di udara beberapa kali sebelum menerjang langsung ke arah Elang Tua. Dalam beberapa detik mereka sudah saling menyerang beberapa ratus jurus sebelum dengan cepat memisahkan diri lagi. Tampaknya mereka setara.
Mata You XiaoMo mengabur. Matanya tidak dapat sepenuhnya mengikuti kecepatan mereka dan dia tak dapat menahan menggosok-gosok matanya. Pada akhirnya, mereka bertarung lagi dan menilik gerakan mereka tampaknya tak seorang pun berada di atas angin.
Elang Tua juga sudah mengetahui hal ini. Dia sudah yakin kekuatan lawannya sebanding dengannya. Dengan perkembangan situasinya, satu-satunya cara dia dapat menang adalah mengandalkan jurus terakhirnya. Dia masih memiliki banyak kepercayaan diri terhadap jurus andalannya, Cakar Yin Korosif, yang namanya dibuat dengan sendirinya.
Elang Tua mendarat dengan stabil lebih dari sepuluh kaki jauhnya dan tangan kanannya yang terjulur dengan cepat berubah menjadi hitam. Energi rohani sekeliling dari surga dan bumi mulai berpusar dengan kuat, pendahuluan dari Cakar Yin Korosifnya. Kelihatannya gebrakannya ini beberapa kali lebih kuat daripada yang sebelumnya.
Energi gelap bergejolak dari telapak tangannya seperti samudera yang mengamuk. Seperti sejumlah besar sungai besar dan kecil, energi itu bergemuruh saat berkumpul di tengah, perlahan membentuk cakar hitam yang sangat besar. Inilah Cakar Yin Korosif yang sesungguhnya.
Bahkan untuk tokoh kuat, yang tidak sekuat dirinya, harus menghindar dan mundur ketika bertemu dengan Cakar Yin Korosifnya.
Namun, Elang Tua melakukan kesalahan fatal. Cakar Yin Korosif merupakan seni hitam dan meskipun mungkin sangat tak biasa, tapi bukannya tanpa kelemahan. Musuh bebuyutan terbesarnya adalah Api Yang, yang juga dikenal sebagai Api Keramat QiLin yang dapat membakar segala sesuatu.
Sebelumnya, anak panah api mungkin telah menghancurkan Cakar Yin Korosif, tetapi karena wujudnya anak panah, api itu menghilang setelah melakukan tugasnya. Akibatnya, Elang Tua tidak pernah menyangka kehancurannya disebabkan oleh api. Dia juga tidak pernah menduga bahwa Ling Xiao memiliki Api Keramat QiLin yang dapat mengekangnya.
Sedikit salah perhitungan, tapi fatal.
Api Keramat QiLin merupakan api ikatan hidup dengan Ling Xiao jadi tidak lama buatnya untuk memanggilnya.
Ketika cakar hitam Elang Tua sudah menguncinya, kepulan api ungu melesat dari bawah kakinya dan berubah bentuk menjadi QiLin ungu yang agung dalam seketika. QiLin itu menerjang cakar hitam, yang menuju ke arah mereka dengan kecepatan menggila dan meraung dengan memperlihatkan gigi-gigi tajam.
Senyuman liar dan jahat di wajah Elang Tua segera membeku ketika dia melihat QiLin ungu mencabik-cabik cakarnya menjadi serpihan dan menelannya. Detik selanjutnya, ekspresinya berubah menjadi ketakutan dan teror, tenggorokannya turun naik seolah tak dapat berkata apa-apa.
Sesaat kemudian…
“Api ungu? Bentuk QiLin? Apa orang ini yang mengalahkan You AnTai di Pegunungan Juni Benua Selatan?”
Kabar dari Pegunungan Juni mungkin belum mencapai Kota Tengah, tapi peringkat Tong Tian sudah sejak lama diperbarui.
Setelah You AnTai dikalahkan, Persekutuan Cang mencoret namanya dari Sepuluh Dewa, dan menggantikannya dengan seorang lelaki yang bernama Ling Mo. Menurut rumor, dia adalah seorang anggota klan QiLin.
Banyak orang menaruh perhatian pada peringkat Sepuluh Dewa Tong Tian. Begitu diperbarui, bahkan wilayah-wilayah terpencil seperti DongZhou tahu, soal itu begitu menyebar.
Namun, orang ini tidak muncul lagi setelah kejadian itu. Akibatnya, tak seorang pun tahu dia berada di mana. Lebih jauh lagi, dia baru mulai terkenal sehingga tak banyak orang yang memiliki informasi tentangnya.
You AnTai setara dengannya dalam hal kekuatan. Dia tahu ini, karena mereka pernah bertukar gebrakan sebelumnya dan tak seorang pun dari mereka berada di atas angin. Karena itulah ketika dia menemukan dia Ling Mo, siapapun dapat membayangkan betapa kagetnya perasaan Elang Tua.
QiLin api dengan cepat melahap cakar hitam sepenuhnya, tapi Ling Xiao tidak segera menariknya. Dia sudah mengincar Elang Tua yang tidak jauh, gatal untuk segera bergerak.
Kultivasinya telah ditaklukan, tak peduli bagaimana pun melihatnya, dia tak punya kesempatan untuk menang.
Elang Tua tidak bodoh. Jika tidak meloloskan diri sekarang, dia tidak akan memiliki kesempatan lain. Cepat-cepat dia menyambar Si Mata Satu dari tanah dan berusaha melarikan diri.
Ling Xiao belum mengubahnya menjadi ayam kecil sehingga sewajarnya tidak akan membiarkannya meloloskan diri. QiLin Api mengejar langkah Elang Tua, sedikit pun tidak lebih lambat darinya.
Merasakan fluktuasi dari arah belakangnya, pandangan bengis melintas di matanya. Dia menangkap Liao Ya dan dua kaki tangannya lalu melempar mereka ke arah QiLin Api. Seperti yang diharapkan, dia berhasil menahan QiLin Api, meskipun hanya untuk beberapa detik, itu sudah cukup.
