Desa Hu memiliki hampir seribu ladang herba ajaib, yang sebagian besarnya merupakan tingkat dua dan tiga. Karena herba ajaib tingkat satu tidak cukup berharga dan herba ajaib tingkat empat periode pertumbuhannya lama, keuntungan yang didapat dari keduanya sangat rendah.
Herba ajaib di ladang-ladang itu telah ditanam tahun sebelumnya, dan akan genap satu tahun dalam dua bulan mendatang. Herba ajaib tingkat dua sudah matang. Warnanya yang hijau subur dan aromanya yang segar memberi suasana menenangkan. Sementara herba ajaib tingkat tiga masih memerlukan beberapa bulan lagi untuk matang.
You XiaoMo menyapu pandangan di ladang itu. Kualitas herba ajaibnya tidak bagus, semuanya bermutu rendah.
Ini semua sudah diperkirakannya. Para penduduk desa Hu adalah orang-orang biasa. Dengan kemampuan mereka, menanam herba ajaib bermutu menengah dan tinggi jelas tidak mungkin. Apalagi, kecuali penyihir, tak mungkin mereka dapat menggali herba ajaib tanpa merusaknya, sehingga pilihan satu-satunya adalah herba bermutu rendah karena akarnya tidak mencengkeram terlalu dalam.
You XiaoMo menarik pandangannya setelah menilai herba di ladang itu.
Tiba-tiba, Binatang Buas Pelahap Logam yang sedang bersantai-santai di balik pakaiannya menjadi gelisah dan segera meloncat keluar. Keempat kakinya mendarat dengan ringan di tanah, lalu tubuhnya mininya langsung membesar. Binatang buas yang tadinya tenang sekarang bergegas menunjuk ke satu arah dan mulai melolong, dari sudut mulutnya mengalir air liur.
You XiaoMo mengangkat alisnya karena terkejut, dia berjalan menghampiri dan menggendongnya, lalu mengalihkan pandangan ke arah lereng bukit yang kecil.
Di sebelah Utara Desa Hu terdapat satu lereng bukir kecil, ladang herba ajaib desa ini letaknya seratus meter jauhnya dari kaki bukit itu. Binatang Buas Pelahap Logam ini tiba-tiba menjadi gelisah, apakah ada sesuatu di lereng itu?
Mengikuti rasa curiganya, sambil menggendong Binatang Buas Pelahap Logam, You XiaoMo berjalan ke lereng itu.
Ketika mencapai kaki bukit, Binatang Buas Pelahap Logam segera melompat turun dari lengannya dan berlari cepat ke arah lereng, ekornya bergoyang-goyang dengan heboh.
You XiaoMo tak dapat melakukan apa-apa lagi kecuali mengikuti.
Karena bukit itu cukup tinggi, seluruh wilayah desa dapat dilihat dari puncak bukit. Namun, karena kondisi tanah di sini terlalu gembur, tidak mungkin menanam herba ajaib di sini.
Binatang Buas Pelahap Logam dengan senang melompat ke sisi lain lereng itu, lalu berhenti di depan sebuah celah.
Di lereng yang menghadapi Desa Hu, ada celah yang terbentuk oleh batu lava. Celahnya tidak besar, hanya cukup untuk dilalui satu orang.
Binatang Buas Pelahap Logam melolong ke dalam celah dua kali, kemudian berbalik ke arah tuannya dan memanggilnya sekali, seolah mendesaknya untuk mempercepat langkah.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
You XiaoMo sebaliknya menjadi ragu, bagaimana kalau ada bahaya di dalam sana?
Binatang Buas Pelahap Logam tidak membiarkan tuannya yang idiot untuk ragu-ragu. Dia menghampirinya dan menarik-narik bajunya, berusaha menyeretnya masuk. Kekuatannya besar, You XiaoMo khawatir pakaiannya akan sobek, jadi tak punya pilihan selain mengikutinya.
Di dalam celah ada ruang selebar hampir satu meter, yang diselimuti bebatuan lava.
Binatang Buas Pelahap Logam melompat ke atas sebongkah batu lava. Matanya yang sebiru safir berkilauan dalam gelap saat memandang ke arah bagian dalam gua itu sambil air liurnya mengalir lebih cepat.
Begitu melangkah masuk, You XiaoMo segera menemukan energi rohani di dalam celah itu jauh lebih terkonsentrasi daripada di luar. Ketika melihat bagian lebih dalam gua itu, dia tertegun.
Dia tidak melangkah ke tempat yang salah, bukan? Ternyata di dalam gua ini ada ladang herba ajaib. Bukan itu saja, setiap batang herba ajaibnya sehat dan penuh daya hidup. Meskipun belum matang, dia dapat merasakan fluktuasi energi herba ajaib di sini jauh lebih kuat daripada herba ajaib yang pernah dia temukan sebelumnya, tingkatnya sudah pasti di atas tingkat sepuluh.
Serangga Bersayap Emas juga terbang keluar dari balik pakaiannya. Tak seperti Binatang Buas Pelahap Logam yang terus-menerus mengalirkan air liur sambil memandangi ladang herba ajaib, kedua serangga itu hanya bertingkah sedikit tak tenang. Namun, mereka tidak berusaha menghampiri ladang itu, hanya terbang di sekelilingnya.
Pemandangan kekayaan seperti ini langsung menyalakan gairahnya. Melihat situasi Binatang Buas Pelahap Logam, meskipun tampak sangat mendambakan herba ajaib di dalam situ, dia hanya berdiri diam di atas batu lava dengan bimbang sambil dengan gelisah menjentikkan cakar-cakarnya dari waktu ke waktu. Serangga Bersayap Emas jelas sama situasinya, mereka mau tapi tak berani mendekat.
You XiaoMo teringat apa yang dikatakan pasangan tua itu sebelumnya.
Desa Hu lokasinya di dekat Hutan Kematian. Sesekali akan ada gelombang pasang binatang buas iblis datang dari Hutan Kematian. Tetapi pasangan tua itu memberitahunya, gelombang pasang binatang buas tidak pernah mendekati desa mereka.
Menurut teori, tak mungkin Desa Hu seberuntung itu. Kecuali ada rahasia yang tersembunyi di dalam Desa Hu.
Kalau dia tidak menemukan ladang herba ajaib ini dan melihat reaksi Binatang Buas Pelahap Logam dan Serangga Bersayap Emas, tidak akan pernah terlintas dalam pikirannya bahwa herba ajaib tingkat sebelas dan dua belas dapat digunakan untuk menekan binatang buas iblis.
You XiaoMo menggosok-gosokkan tangannya sambil tersenyum licik. Benar-benar berkah yang terselubung!
“Aku di sini, herba-herba ajaib tercinta.”
Ukuran ladang ini tidak besar, sekitar tiga sampai empat meter panjang dan lebarnya. Namun, ladang itu dibagi menjadi dua puluh hingga tiga puluh kotak-kotak kecil dengan ukuran sama, seperti pola papan catur. Setiap kotak ditanami satu batang herba ajaib yang berbeda.
Herba ajaib ini tampaknya telah ditanam bertahun-tahun. Yang paling muda masih dalam tahap bibit, untungnya, tak satupun sudah matang.
You XiaoMo berkeliling, tapi tak dapat menemukan benih yang terjatuh.
Gua ini sepertinya tidak terbentuk dengan alami. Ada jejak pahatan yang dibuat di dinding. Tetapi mungkin karena sudah ditinggalkan terlalu lama, lumut telah memenuhi dinding, You XiaoMo tidak dapat melihat tampilan asli guanya.
Tak peduli siapapun pemilik tempat ini, jelas orang ini sudah menghilang seperti asap di udara. Kalau tidak, dia tidak akan meninggalkan gua yang dipenuhi herba ajaib tingkat sebelas dan dua belas tanpa tindakan-tindakan pencegahan apapun.
Gagasan ini muncul dalam pikirannya ketika dia sedang menggali herba ajaib itu. Tak peduli apapun hasilnya, dia harus mengambil semua herba ajaib ini, meskipun tidak ada herba ajaib untuk pil ajaib Samsara, semuanya masih bisa digunakan dalam kesempatan yang berbeda.
Soal para penduduk Desa Hu, dia sudah memiliki jalan keluar untuk mereka.
Alasan para penduduk desa memilih untuk tetap tinggal di desa itu hanya karena mereka tidak memiliki permata roh, yang dia miliki. Dia akan memberi mereka permata roh sebagai kompensasi mengambil semua herba ajaib ini. Kalau tidak, rasa bersalahnya akan membuatnya tak tenang.
Tingkatan herba ajaib ini terlalu tinggi, You XiaoMo khawatir tak akan selesai menggali semuanya saat matahari terbenam.
Setelah menggali herba keenam, You XiaoMo menghentikan kegiatannya dan menatap langit. Matahari mulai terbenam. Tampaknya dia harus berhenti untuk hari ini dan melanjutkan besok.
You XiaoMo menggendong Binatang Buas Pelahap Logam dan berjalan keluar dari gua. Serangga Bersayap Emas terbang ke kepalanya dengan sendirinya.
Di desa, pasangan tua itu mendengar dia ingin tinggal sementara. Meskipun terkejut, mereka masih dengan hangat memberinya kamar. Kamar ini sebelumnya milik anak perempuan mereka, yang sudah terbunuh secara tiba-tiba oleh binatang buas iblis. Sejak itu kamarnya kosong.
Pasangan tua itu bahkan ingin memberinya makanan dan minuman, tapi You XiaoMo menampik. Dia tidak dalam suasana hati untuk makan malam karena punya banyak hal yang harus dilakukan.
Setelah menutup pintu, You XiaoMo mengeluarkan botol giok dari dimensinya bersama dengan satu piring kecil.
Botol giok itu berisi cairan emas yang cerah. Dia mengambilnya dari istana bawah tanah di Pegunungan Juni. Makanan Binatang Buas Pelahap Logam adalah logam, dan makanan favoritnya cairan emas ini.
You XiaoMo menuangkan setengah botol ke piring itu, Binatang Buas Pelahap Logam segera mendekat. Dia menjulurkan lidah kemudian menjilatinya dengan bersemangat, seperti seekor anjing husky.
Serangga Bersayap Emas juga terbang hilir mudik di depan wajahnya.
You XiaoMo mengibaskan tangannya, sehingga keduanya segera menjauh, “Iya, iya, aku tidak melupakan kalian.” Dia berbicara sambil mengeluarkan dua batang herba Biduk Tersembunyi di dari dalam dimensinya dan melemparkan ke arah mereka.
Ketika merasa yakin mereka makan tanpa suara dan tidak akan berlari ke luar sehingga menakut-nakuti pasangan tua itu, You XiaoMo duduk bersila di tempat tidur. Dia meminum beberapa teguk air rohani dan mulai kultivasi.
Keesokan harinya, You XiaoMo bangun pagi-pagi sekali.
Tapi pasangan tua itu sudah terbangun lebih pagi darinya. Ketika keluar kamar, dia melihat keduanya sudah mengenakan topi jerami dan hendak berjalan keluar. You XiaoMo menebak mereka pasti akan pergi ke ladang herba ajaib, lalu memanggil.
“Paman, bolehkan aku ikut denganmu?”
Lelaki tua itu merasa terkejut. Dia segera memperlihatkan senyuman, “Anak muda, kalau kau suka, silakan ikut.”
You XiaoMo segera kembali ke kamarnya, membawa Binatang Buas Pelahap Logam dan Serangga Bersayap Emas, kemudian pergi bersama mereka ke ladang herba ajaib.
Ladang mereka tidak luas. Mereka berdua sudah terlalu tua. Meskipun ingin, mereka tidak bisa menanam terlalu banyak. Ladang ini sudah yang terbaik yang dapat mereka lakukan.
Di antara herba ajaib tingkat dua dan tiga yang ditanam di ladang ini, tingkat dua lebih banyak persentasenya, hampir dua per tiga dari seluruhnya, dan semuanya sudah matang. Pasangan tua itu sudah menggali herba tingkat dua selama beberapa hari ini. Tetapi karena gerakan mereka terlalu lambat, butuh beberapa hari bagi mereka hanya untuk menggali kurang dari sepersepuluhnya.
You XiaoMo memandangi bagian yang sudah digali, penuh tumpukan dan lubang. Jelas terlihat mereka langsung menggunakan sekop kecil untuk menggali herba keluar dari dalam tanah. Meskipun cara seperti ini akan menjamin akarnya tetap utuh, tetapi terlalu merepotkan.
Memikirkan niatnya, You XiaoMo berjalan menghampiri dan berkata pada pasangan tua itu, “Paman, tidak perlu menyibukkan diri memanennya. Dengan kecepatanmu, butuh waktu sebulan untuk menggali semuanya. Bagaimana kalau begini, saya akan membantu kalian.”
“Anak muda, bagaimana mungkin seperti itu?” Si kakek mengangkat kepalanya dan tersenyum, “Ini pekerjaan kami, sementara kau tamu kami. Bagaimana mungkin aku bisa merepotkanmu dengan sesuatu yang tak ada hubungannya denganmu.”
You XiaoMo menjawab, “Paman, saya seorang penyihir, urusan ini semudah mengangkat satu tangan. Lebih jauh lagi, saya ingin berbicara denganmu soal membeli herba ajaib.”
Pasangan tua itu akhirnya menghentikan tangan mereka dan menatapnya dengan takjub.
Apa mereka salah mendengar?
