Ketika You XiaoMo sedang tenggelam dalam pikirannya, orang yang sedang dipikirkannya mendadak menoleh dan langsung memandang ke arahnya. Wajah yang semula muda dan polos sudah digantikan dengan raut yang lebih matang dan bengis. Melihat dirinya, mata Jiang Liu menampakkan sedikit ketidaksenangan.
“Ada apa?” Di sebelah kanannya, seorang lelaki separuh baya bertanya, melihat Jiang Liu terus memandangi anak muda di sudut.
Jiang Liu menyesap tehnya, sebelum menjawab dengan nada yang terdengar jahat, “Aku tak suka caranya melihatku.”
“Kalau begitu, ayo kita congkel keluar matanya.” Lelaki di sebelah kirinya tertawa kecil, yang aneh suaranya.
“Tak usah,” kata Jiang Liu, “kompetisi pemilihan Klan Darah Vermillion akan dimulai dua hari lagi. Aku tak ingin menimbulkan masalah yang tak penting.”
Lelaki itu menjilat bibirnya dengan senyuman kecewa, “Sayang sekali.”
Kelompok itu tidak merendahkan suara mereka, dan di lobi itu tidak banyak orang, sehingga percakapan mereka terdengar sangat jelas oleh semua orang, termasuk You XiaoMo yang sedang duduk di sudut.
Mendengar lelaki itu membicarakan pembunuhan, orang-orang memberi pandangan simpatik pada You XiaoMo. Ini yang disebut malapetaka tak terduga.
You XiaoMo menutup wajahnya sambil mulutnya berkedut keras.
Jadi dia harus berterima kasih atas kemurahan hati Jiang Liu?
Omong-omong, dia sudah mengenal beberapa orang dari Lembah Yin Yang, tapi tak mengenali satu pun dari orang-orang yang datang bersama Jiang Liu. Mereka semua cukup kuat. Terutama orang yang berbicara soal membunuhnya. Dia memancarkan aura tak ramah.
“Orang ini cukup menarik.” Mata haus darah lelaki itu menyala penuh gairah, “Dia sudah mendengar dengan jelas aku membicarakan untuk membunuhnya. Tapi dia masih tetap di sini dengan tenang.”
Perkataannya menarik perhatian Jiang Liu dan lelaki separuh baya itu.
Ada kebenaran dalam kata-katanya. Biasanya jika seseorang mendengar seperti itu, reaksi pertamanya akan meninggalkan tempat yang sudah ditinggalkan dewa itu, tak peduli apakah mereka benar-benar berniat membunuh. Namun, You XiaoMo tidak seperti itu. Dan itu menarik perhatian mereka.
“Ada yang ganjil dengan kekuatannya…” Lelaki paruh baya itu berkata sambil berpikir penuh. Jika dia tidak dapat melihat tingkatnya, maka ada dua kemungkinannya.
Lelaki itu berdiri dengan senyuman seram, “Kita akan mengetahui jika mencobanya.”
Jiang Liu berkata, “Jangan berlebihan.”
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
“Heh heh, jangan khawatir. Aku akan berhati-hati.” Setelah berkata demikian, lelaki itu berjalan ke arah You XiaoMo. Gerak-geriknya begitu jelas, sehingga yang lainnya di lobi tidak dapat mengabaikan, meskipun mereka sudah berusaha begitu.
Yang mereka tidak ketahui adalah You XiaoMo hanya sedang tenggelam dalam pikirannya. Juga, menurutnya dia tidak lebih buruk daripada mereka, jadi tidak perlu melarikan diri.
You XiaoMo kaget lelaki itu mendatanginya. Apakah dia sudah mengubah keputusannya dan ingin membunuhnya lagi?
Lelaki itu berdiri mematung di hadapan You XiaoMo, lalu berkata sambil tersenyum jahat, “Aku Tang-lang. Ingat itu. Karena nama itu akan menghantuimu selamanya.”
Belalang? (c.t.: Nama keluarganya Tang (唐), dan dia menggunakan -lang (郎), cara kuno menyebut diri sendiri tanpa memberitahu nama. Tapi belalang (螳螂) juga diucapkan Tanglang. Karena itulah kenapa Momo, yang berasal dari dunia modern, merasa bingung)
You XiaoMo pikir, yah dia memang tidak akan melupakannya.
Kemudian lelaki itu menyerang dengan mendadak. Seberkas sinar gelap menyeramkan ditujukan ke wajah You XiaoMo. Biasanya sulit untuk menghindari serangan jarak dekat seperti itu. Tapi untungnya You XiaoMo sudah bersiap.
Sinar menyeramkan itu adalah serangan pisau tipis. Ketika dielakkan oleh You XiaoMo, serangan itu mendarat di dinding rumah penginapan. Tidak menimbulkan keributan besar, tetapi dindingnya sudah terbelah sampai tembus.
You XiaoMo, yang mundur ke sudut, mengernyit ke arah lelaki itu. Tampaknya dia maniak bertarung yang haus darah dengan kepribadian tercela, menyerang seseorang yang tak ada urusan dengannya maupun memiliki kebencian terhadapnya. Jika bukan dia yang berdiri di sini hari ini, orang lain mungkin sudah terbunuh olehnya.
“Tampaknya kau memiliki rekasi yang cukup cepat~” Lelaki itu mengangkat tangan untuk memperlihatkan sebilah pisau tipis di antara jemarinya, tersembunyi oleh lengan jubahnya. Bilah yang tipis itu bersinar mengerikan, tampaknya itu senjatanya.
You XiaoMo tidak berbicara. Kekuatan jiwa yang dahsyat meledak dari antara kedua alisnya, merobek udara seperti badai topan.
Kekuatan jiwa You XiaoMo, setelah dilatih, dapat berwujud setajam pisau meskipun tanpa segel tangan, sambil tetap terjaga kekuatan destruktifnya. Bukan hanya itu, jiwanya sudah lebih kuat dari sebagian besar penyihir. Sehingga dengan serangan ini, situasinya langsung berbalik.
Ekspresi semua orang berubah.
Dengan suara ‘brak’, Jiang Liu berdiri dari kursinya dan berkata dengan ekspresi takjub, “Penyihir tingkat sepuluh?”
Meskipun di puncak masih ada tataran pelangi, tapi tingkat sepuluh sudah cukup langka di Benua Tong Tian, yang pastinya memiliki reputasi lebih kuat daripada penyihir tingkat sembilan.
Jiang Liu pikir tingkatannya sudah cukup tinggi untuk dibanggakan. Ternyata tanpa diduga muncul seorang penyihir yang lebih kuat darinya. Penyihir itu bahkan tidak terlihat seperti monster tua yang mengenakan samaran juga.
Wajah lelaki separuh baya itu juga menjadi tidak enak, “Ternyata ada penyihir tingkat sepuluh. Sekarang sudah repot jadinya.”
Meskipun lelaki itu juga terkejut dengan tingkatannya, yang melintas di matanya adalah kegairahan. Bagaimanapun, memang hanya jadi menyenangkan jika mereka berada di lapang bermain yang sama. Dia dapat merasakan darahnya menggelegak.
Dari tubuh lelaki itu meledak kekuatan jiwa sangat besar yang, dengan gerakan tangannya, berubah bentuk menjadi macan tutul hitam yang mengaum. Dengan teriakan perang yang marah, macan tutul itu menyerbu ke arah kekuatan jiwa yang mendekat, berusaha mencabik satu sama lain tanpa satupun mau mundur.
Melihat hal ini, You XiaoMo segera membentuk segel tangan baru. Segel Emas mulai terbentuk di telapak tangannya, yang menyebabkan turbulensi energi rohani alami di sekitarnya.
“Tang He hati-hati!” Jiang Liu, yang menyaksikan segala sesuatunya, memperingatkan.
Tang He tersenyum menghina. Jelas tidak merasa khawatir soal You XiaoMo. Bilah tipis di tangannya mulai berputar cepat, menyebabkan cahaya kuat meledak dan terbang ke arah Segel Emas.
Ketika bilah tipis dan segel itu saling berbenturan, terdengar suara mendesis. Setelah beberapa detik seri, Segel Emas yang berputar mendadak terbelah.
You XiaoMo mengangkat satu alisnya. Tampaknya Segel Emas tidak cukup. Meskipun dia benar-benar ingin menguji Segel Bumi, tapi jika digunakan, rumah penginapannya mungkin akan hancur, dan para penjaga Kota Xing Luo pasti akan keluar.
Kekuatannya tidak cukup kuat untuk mengalahkan praktisi tataran Ilahiah Kota Xing Luo, karenanya dia tak bisa seperi Ling Xiao yang membuat masalah begitu terbuka hanya untuk ‘meningkatkan’ reputasinya.
Bilah tipis itu berputar sekali lagi sebelum kembali ke tangan Tang He.
Dengan pandangan menghina, dia berkata pada You XiaoMo, “Itu saja yang bisa kau lakukan? Kalau begitu, giliranku sekarang.”
Setelah berkata begitu, sekali lagi dia memutar bilahnya dan dengan kecepatan yang lebih tinggi, bilah itu berputar menciptakan tornado kecil.
You XiaoMo melirik padanya sebelum mengalihkan pandangan ke arah pintu masuk.
Sebelum yang lainnya merasa terkejut atas kurangnya reaksinya, dari pintu terdengar kegaduhan lain. Sekelompok penjaga membanjiri ruangan itu.
“Siapa yang berani membuat keributan di dalam Kota Xing Luo?” Kapten di depan berjalan dengan cepat sambil berteriak. Dengan tombak di tangan dan baju zirah, dia terlihat sangat mengintimidasi. Lobi itu segera menjadi sunyi.
Dengan tak senang, Tang He mengerutkan alisnya, tapi masih tetap menyarungkan bilah tipisnya.
Lelaki paruh baya itu dengan santai mengeluarkan satu lempengan untuk diperlihatkan pada kapten itu, “Tak ada apa-apa di sini. Kalian bisa pergi sekarang.”
Dengan sekali pandang, kapten itu dapat mengetahui mereka dari Lembah Yin Yang dan segera memberi hormat dengan sopan sebelum menjawab, “Ya!”
Detik berikutnya semua penjaga sudah pergi tanpa jejak.
Namun, ketika perhatian semua orang kembali, mereka menyadari You XiaoMo telah menghilang, tanpa suara, hampir tanpa disadari siapapun.
Tang He mendengus dingin, “Larinya cepat.”
Setelah itu dia kembali ke kursinya.
Lelaki paruh baya itu menatapnya sambil berkata, “Itu mungkin bukan kekuatannya yang sesungguhnya. Kau sebaiknya tidak memandang rendah padanya. Sebagian penyihir bahkan lebih kuat daripada praktisi.”
Tang He tidak mengambil hati perkataannya. Masih dengan wajah arogan, dia tertawa meremehkan, “Kalau begitu jelaskan padaku kenapa dia melarikan diri? Kalau dia lebih kuat dariku, kenapa lari?”
Lelaki paruh baya itu hendak menyangkalnya.
Jiang Liu menjawab, “Tang He, kau dari Lembah Yin Yang, tapi dia paling banter cuma penyihir solo. Apa kau pikir penjaga Kota Xing Luo akan memihaknya? Jangan buat aku tertawa. Aku rasa, dia cukup realistis.”
Komentarnya seolah dia ada di pihak You XiaoMo, tapi kenyataannya, dia memandang rendah padanya, dan menempatkan mereka di tingkatan yang sepenuhnya berbeda.
You XiaoMo sesungguhnya tidak meninggalkan hotel. Dia pergi ke lantai atas.
Dia juga mendengar komentar Jiang Liu, suatu perasaan asing membasuh sekujur tubuhnya.
Ternyata, persoalannya masih belum berubah, dan malah semakin buruk di Benua Tong Tian. You XiaoMo benar-benar penasaran bagaimana dia bisa mendapatkan Lembah Yin Yang untuk melatihnya dan berinvestasi atas dirinya dengan serius.
Setelah menutup pintu, You XiaoMo mengeluarkan Binatang Buas Pelahap Logam dan juga Serangga Bersayap Emas.
Seperti yang diperkirakannya, Jiang Liu dan yang lainnya menginap di hotel yang sama. Sialnya, kamar mereka tepat di seberang kamarnya.
Di malam hari, setelah makan di lobi, mereka bertiga kembali ke kamar.
Sekitar jam 7.30 malam, lelaki paruh baya dan Tang He masuk secara bersamaan ke kamar Jiang Liu.
You XiaoMo berpikir untuk menguping. Namun dia menyadari, mereka telah memasang perinta.ng Bila mendekat, dia akan langsung ketahuan. Ketika sedang merasa kesal, Serangga Bersayap Emas mendadak terbang keluar dari kamar.
