Mustahil walikota Xing Luo bersedia melepaskan You XiaoMo, dan setelah menyadari dua binatang buas iblis yang telah mencuri dari ruang harta karunnya, muncul gagasan lain.
Ruang harta karunnya bukan hanya dibuat dari logam berkualitas tertinggi, dia bahkan secara langsung membuat segelnya di sana. Namun, bukan hanya kedua binatang buas iblis itu berhasil melewati semua keamanan di tempat itu, mereka bahkan berhasil masuk tanpa disadari siapapun. Hanya dari sini saja, sudah jelas ketahuan kedua binatang buas iblis itu bukan binatang buas iblis biasa.
Dia tidak tahu Binatang Buas Pelahap Logam, yang memang adalah binatang buas mitos zaman kuno, tapi tidak dengan Serangga Bersayap Emas. Serangga ini sangat terkenal.
Hanya seekor Serangga Bersayap Emas saja sudah cukup menyenangkan, ditambah yang kedua? Bagaimanapun caranya, dia harus mendapatkan keduanya.
Walikota Xing Luo merasakan sakit yang luar biasa di jarinya. Dia hanya digigit satu kali oleh Serangga Bersayap Emas, tapi rasanya darah dan energinya sudah terhisap habis. Menatap ke arah You XiaoMo meloloskan diri, amarah membakar terlihat di matanya, bersama dengan kerakusan yang mendalam.
Ini hari yang sangat buruk bagi You XiaoMo. Dia sepenuhnya terkepung oleh musuh. Lain kali, dia harus mengajari Xiao Jin dan Xiao Pong apa yang disebut dengan strategi, apa artinya memiliki kawan satu tim yang tak berguna, dan kapan kau perlu berpura-pura saling tak mengenal.
Tentu saja, itu semua harus dilakukan setelah dia keluar dari kekacauan ini.
Di kejauhan, Tang ZhongHua, yang tidak ikut campur dalam pertarungan, menyaksikan You XiaoMo berlarian ke sana kemari dengan ekspresi kaget. Penglihatannya yang tajam membuatnya dapat melihat dengan jelas wajah You XiaoMo.
Itu anak muda yang bertemu dengan mereka di hotel beberapa hari yang lalu. Mereka pikir dia sudah pergi, tapi ternyata malah membuat keonaran di rumah walikota.
Kemudian dia mendengar walikota Xing Luo berteriak ‘Serangga Bersayap Emas’, emosi aneh melintas di mata Tang ZhongHua. Walikota Xing Luo telah pulih kembali, dan lukanya akhirnya tertutup. Ekspresinya sangat menakutkan dan rakus, dengan mata mengunci pada You XiaoMo seperti pemburu mengincar mangsanya.
Hampir semua orang memperhatikan pertarungan, tapi dia menyelinap diam-diam di belakang You XiaoMo. Semua suara di latar belakang tampaknya mendadak tersekat. Ini medan kekuasaan walikota Xing Luo.
Setiap ahli tataran Ilahiah bisa menciptakan medan kekuasaan mereka sendiri. Mereka yang memiliki medan kekuasaan akan sedikit lebih kuat daripada para praktisi tataran Ilahiah biasa, dan ada kemampuan sangat bermanfaat yang dimiliki medan kekuasaan. Penggunanya dapat menarik target mereka ke dalam medan kekuasaan dan mengisolasinya dari semua orang lain. Orang-orang lain itu tidak akan dapat melihat apa yang terjadi di dalam medan kekuasaan.
You XiaoMo tahu ada sesuatu yang tak beres, ketika semuanya menjadi sunyi.
Seperti dugaannya, ketika menoleh ke belakang, dia melihat sosok walikota Xing Luo sedang menatapnya dengan penuh penghinaan, seolah tak ada jalan lain bagi You XiaoMo untuk meloloskan diri.
Kali ini dia tahu semuanya mungkin berakhir.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
“Jadi? Ayo, lari sana!” Walikota Xing Luo tersenyum menyeringai. Sekarang, dia tampaknya tidak tergesa-gesa beraksi. Semula, dia tidak merasa perlu mengeluarkan medan kekuasaannya untuk berurusan dengan You XiaoMo, tapi dia memiliki maksud lain dan You XiaoMo juga terlalu pandai meloloskan diri.
You XiaoMo berpikir sejenak dan mendadak berkata, “Sebenarnya, aku punya komplotan.”
Walikota memicingkan matanya.
Melihatnya tidak menjawab, You XiaoMo melanjutkan, “Aku berpisah dengannya. Dia mengambil binatang buas yang menjalin ikatan denganku untuk mencuri dari ruang harta karun, sementara aku pergi ke kamarmu. Dia seharusnya sudah ada di luar sini dengan barang-barang yang dicuri dari ruang harta karunmu.”
“Dan?”
“Kalau dia tidak mempedulikan nyawaku dan menolak membantuku, jangan salahkan jika aku kejam. Aku punya cara menghubunginya, dan dapat membuatnya bertemu denganku.”
“Menurutku, kau hanya ingin komplotanmu datang dan menyelamatkanmu.” Walikota Xing Luo menatapnya dan dengan mudah mengetahui rencananya.
You XiaoMo mengedipkan mata. “Pak Walikota, meskipun aku memanggilnya untuk menyelamatkanku, dengan kekuatanmu, temanku tidak akan bisa mengalahkanmu. Aku sudah terjatuh ke tanganmu, jadi kalau percaya padaku, kau mungkin bisa mendapatkan harta karunmu kembali.”
Mata walikota berkilat sekilas. “Baiklah, aku akan mempercayaimu sekali ini.”
You XiaoMo segera mengeluarkan batu pemancarnya, hampir berlinangan air mata. Dewaku, tolong berhasillah kali ini, kalau tidak dia bisa benar mati.
Setelah berhasil keluar dari situasi ini, dia akan memohon ampun pada Ling Xiao.
You XiaoMo, yang kegirangan, tidak menyadari walikota itu sedang tersenyum dingin ke arahnya. Dia jelas tidak mempercayai perkataan You XiaoMo, dan memandanginya seolah dia seorang badut.
You XiaoMo berbalik sehingga punggungnya menghadap ke arah walikota, sambil memandangi batu pemancar yang berkedip-kedip. Saat dia mulai berdoa agar panggilannya berhasil, kelipan di batunya berhenti digantikan oleh pancaran cahaya yang lemah.
You XiaoMo hampir tertawa kegirangan, sambil menggenggam batu pemancar seperti menggenggam harta karun. “Sekutuku tersayang, di mana kamu? Aku merindukanmu. Setiap hari kita terpisah seolah tiga tahun. Aku sudah merindukanmu selama berhari-hari.”
“Heh…” Lima detik kemudian terdengar suara tawa ringan.
You XiaoMo berusaha sekuat tenaga mengabaikan desir ketakutan yang menyebar di sekujur tubuhnya sambil tersenyum lemah. “Sayang, jangan hanya tertawa. Aku hampir keluar dari wastu walikota. Cepat sambut aku, kalau tidak, hari ini di tahun depan akan menjadi ulang tahun kematianku.”
Khawatir walikota mendengar perbincangan mereka, dia tidak dapat terlalu berterus terang.
Yang dihubunginya tampaknya malah seolah mendengar sesuatu yang lucu. “Wastu walikota, hah? Di mana? Kapan kau pergi? Bagaimana bisa aku tak tahu? Dan soal apa ini meloloskan diri?”
Mendengar perkataannya, You XiaoMo segera menutupi batu pemancar, sambil diam-diam melirik ke arah walikota. Melihat ekspresinya tidak berubah, dia sedikit lega dan terbatuk sedikit.
“Jangan bertanya terlalu banyak. Aku ada di rumah kediaman walikota Xing Luo. Ini darurat!”
“Darurat? Dari yang aku lihat, kau tampaknya sedang bersenang-senang, berlari dari sayap selatan ke sayap barat. Kau tampaknya sedang menikmatinya. Aku hampir merasa cemburu.”
You XiaoMo mulai terbata. “K-kalau begitu, aku tidak melakukannya dengan sengaja. Apa kau akan datang untuk menyelamatkan istrimu atau tidak?” Dia sudah tahu; Ling Xiao pasti akan mengungkit-ungkit urusan lama.
“Heh, jadi sekarang kau mengaku sebagai istriku?” Ling Xiao tertawa penuh makna.
You XiaoMo segera melemas. “Baiklah, aku akui aku salah. Aku tidak akan pernah melakukannya lagi. Kalau kau bilang timur, aku tidak akan berani pergi ke barat. Jadim ayo cepat datang dengan harta karunnya untuk menyelamatkan aku.”
Dia dengan sengaja mengeraskan suaranya di kalimat terakhir.
“Kalau begitu, tunggu.”
Lalu, cahaya dari batu pemancar berangsur menghilang.
Tanpa suaranya, You XiaoMo segera merasa tak aman. Perasaan hampa seperti ini benar-benar yang terburuk.
Sambil berusaha menguasai diri, You XiaoMo berbalik sambil tersenyum, lalu berkata pada walikota, “Pak Walikota, saya sudah berbicara dengan teman saya. Dia bilang akan segera datang dan akan mengembalikan semua yang sudah kami ambil dari ruang harta karun.”
Walikota memandanginya seperti seekor rubah selama beberapa detik, sebelum mulai tertawa. Tawanya sama sekali tak enak, agak bernada jahat.
“Apa yang kau tertawakan?” You XiaoMo mengernyit mendengar suara tawa yang aneh itu.
Walikota berhenti tertawa, lalu memandanginya dengan dingin sambil berkata, “Apa kau benar-benar menduga aku akan mempercayai kebohonganmu?”
“Apa maksudmu? Bukankah aku baru saja mengatakan komplotanku akan mengembalikan yang sudah kami curi darimu? Kau sudah mendengarku berbincang dengannya.” Tanda tanya muncul dalam benak You XiaoMo. Apakah dia tidak dapat mendengar percakapannya dengan Ling Xiao? Meskipun percakapan mereka aneh, tapi dapat membuktikan dia memiliki komplotan.
Walikota itu menyeringai. “Aku tak tahu bagaimana caramu melakukannya, tapi kau cukup berani berusaha memperdaya walikota ini. Dalam medan kekuasaanku, batu pemancar tidak mungkin bekerja. Aktingmu tidak buruk.”
You XiaoMo merasa bingung. “Tunggu, maksudmu batu pemancar tidak dapat digunakan di dalam medan kekuasaan? Lalu bagaimana ini bisa dipergunakan? Apakah batu itu hanya bisa bekerja saat orang satunya lagi juga ada di dalam medan kekuasaan?”
“Benar. Tapi jangan kira kau bisa memperdayaku. Jangan pikir aku tak tahu kau sudah melakukan sesuatu pada batu pemancarmu. Kenyataannya, kau tidak memiliki komplotan!” Walikota tertawa dingin.
Rahang You XiaoMo ternganga. Jawaban untuk misteri ini ada di relung pikirannya. Setelah sesaat, dia menelan air liur dengan keras kemudian bertanya, seolah sedang memeriksa air, “Bukannya barusan kau mendengar aku berbicara pada komplotanku?”
Walikota terlihat kesal. “Kau pikir aku tak tahu kau hanya berakting. Dalam medan kekuasaanku, aku memiliki kekuasaan penuh atas setiap gerakanmu.”
Dengan demikian, You XiaoMo merasa sangat yakin akan satu hal.
Dia sudah dipermainkan!
Ling Xiao sudah memperdayanya lagi. Dia sudah tahu dirinya ada di wastu walikota sejak awal dan sudah menyaksikan seluruh kejadiannya. Alasan batu pemancar dapat terhubung karena dia sudah ada di dalam medan kekuasaannya sekarang, tapi tidak menggunakan batu pemancar untuk berbicara dengannya, melainkan langsung mengirimkan suaranya.
Tak heran walikota Xing Luo berpikir dia berbohong!
Sial, orang ini benar-benar membodohinya.
Namun, You XiaoMo merasa aman dengan keberadaan Ling Xiao, sehingga segera menatap walikota dengan keberanian dan kegirangan yang sembrono, “Walikota, apa kau tahu, di dalam medan kekuasaanmu, ada… Aw!”
Dia belum selesai berbicara ketika satu tangan tak terlihat menggetok kepalanya.
