Penerjemah: SelirChu
Editor: pontifexjung
Setelah sarapan sederhana, semua orang meninggalkan aula makan.
Kali ini Wang Tianxin tidak berniat untuk pergi keluar, setelah kehilangan rekannya. Malu, ia memberitahu yang lain kalau ia ingin kembali ke kamarnya.
Seseorang bertanya padanya dengan nada tak sopan, “Wang Tianxin, mencoba sembunyi di kamarmu dan tidak keluar?”
Setelah diinterogasi tiba-tiba, meski Wang Tianxin merasa sedikit malu, ia dengan tegas menjawab, “Ya, aku merasa kurang sehat, jadi aku tidak akan keluar hari ini.”
Orang yang bertanya padanya mendengus, “Kurasa kau tidak akan merasa sehat di hari-hari ke depannya juga?”
Penghinaan itu memancing kemarahan Wang Tianxin hingga ia menegur, “Apa ada hubungannya denganmu? Memangnya kenapa kalau aku tidak merasa sehat? Cobalah jatuh sakit bersamaku jika kau bisa!”
Balasan ini sangat tidak tahu malu. Pandangan yang jatuh padanya dipenuhi dengan rasa jijik.
Kecuali kedua orang baru itu, kebanyakan anggota kelompok adalah mereka yang sudah melewati banyak pintu dan sudah pernah bertemu dengan orang tak berguna yang pasif seperti Wang Tianxin.
Orang-orang ini tidak berinisiatif mencari informasi dan hanya memikirkan kelangsungan hidup mereka sendiri. Orang-orang ini tidak melakukan apapun sebagai bagian dari tim dan merupakan beban orang lain seutuhnya.
Ruan Nanzhu menatap Wang Tianxin. Tidak punya komentar, ia pergi dengan Lin Qiushi.
Setelah meninggalkan penginapan, Ruan Nanzhu berkomentar pasif, “Menimbang temperamenku sebelumnya, seseorang seperti Wang Tianxin seharusnya tidak pernah berpikir untuk meninggalkan tempat ini hidup-hidup.”
Lin Qiushi, “Kukira kau tidak akan membunuh orang di dalam dunia pintu?”
Dengan senyum tak niat, Ruan Nanzhu membalas, “Bagaimana mungkin rakyat yang taat aturan sepertiku melakukan pembunuhan? Ada begitu banyak cara untuk membuat orang lain mati, tidak perlu menodai tanganku sendiri.”
Memang demikian. Dunia di dalam pintu sejak awal memang sangat dipenuhi bahaya hingga nyawa manusia seolah tidak berharga sama sekali.
Ruan Nanzhu, “Jika dua atau tiga orang sepertinya muncul, maka ada kemungkinan pemusnahan total.”
Lin Qiushi, “Apa maksudmu?”
Ruan Nanzhu, “Coba pikir. Manusia semuanya suka membandingkan diri satu sama lain. Kalau kau bekerja keras, membahayakan hidupmu untuk mencari informasi sementara orang lain tidak melakukan apapun selain bersembunyi di kamar mereka, bisakah kau merasa damai?”
Lin Qiushi, “Benar juga …”
Ruan Nanzhu tidak melanjutkan topik ini tapi ekspresinya sangat jelas. Jika Wang Tianxin menyebabkan masalah lagi, maka ia tidak akan bisa meninggalkan pintu ini.
Rencana mereka hari ini adalah mengunjungi dan memeriksa seluruh keluarga dengan anak-anak di kota lagi. Meski Dong Tianwei berkata kalau para keluarga bertekad menyembunyikan anak dari mereka, Lin Qiushi merasa kalau para anak ini mungkin kunci untuk membuat terobosan, Ia dan Ruan Nanzhu berjalan di sepanjang kota menuju deretan bangunan dua lantai yang bobrok.
Cat pada dinding bangunan ini kebanyakan sudah rontok. Ada tanda erosi samar yang disebabkan oleh hujan pada ujung bangunan. Pintu-pintunya terkunci dan setiap halaman kecil dipisahkan oleh kawat berduri. Bagian dalam halaman ditumbuhi dengan rumput liar yang rimbun; sejujurnya, jika bukan karena lampu yang bersinar dari balik jendela, tempat ini sama sekali tidak terlihat seperti lokasi yang dihuni manusia.
Tapi, desain arsitektur tiap baris bangunan ini sangat mirip, dan mereka semua memberi sensasi ‘orang asing dilarang masuk.’
Saat pagi, Lin Qiushi telah bertanya soal detail situasi para keluarga ini pada Dong Tianwei. Jawaban Dong Tianwei adalah meski mereka bisa masuk ke dalam rumah tanpa masalah, mereka tidak melihat anak-anak. Sikap para orang tua juga sangat dingin dan mereka menolak menjawab pertanyaan apapun.
Lin Qiushi bertanya, “Lalu apa kau mencari kamar mereka?”
Dong Tianwei, “Kami mencarinya tapi kami tidak mendapatkan apapun karena anaknya tidak di dalam.”
Lin Qiushi paham.
Saat Lin Qiushi tenggelam dalam benaknya, Ruan Nanzhu sudah menderingkan bel pintu.
Setelah bel pintu berbunyi, suara ‘kriet’ pelan muncul dari dalam pintu tua. Seorang wanita tua mengeluarkan kepalanya dari balik pintu, mata kaburnya mencari-cari di sekitar sebelum tiba di pintu masuk, tempat Lin Qiushi dan Ruan Nanzhu berdiri.
Lin Qiushi awalnya mengira kalau ia akan bertanya kenapa mereka disini, tapi sebaliknya, ia berjalan ke arah mereka, membuka pintu dan berbalik untuk masuk kembali ke dalam bangunan seolah memberitahu mereka ‘aku tidak akan memberitahu kalian apapun tapi lakukan sesuka kalian.’
Ruan Nanzhu memanggil, “Nyonya.” Wanita itu tidak menghiraukannya, dan seolah ia tidak bisa mendengarnya, ia kembali masuk ke dalam bangunan.
Karena ia tidak mau bicara pada mereka, Li Qiushi dan Ruan Nanzhu tidak membuat pergerakan untuk memaksanya.
Sebelum masuk, mereka memeriksa di sekitar halaman kecil di depan mereka, tapi tidak menemukan apapun yang berguna.
Ruan Nanzhu berkata pada Lin Qiushi, “Informasi yang kita dapat dari walikota mengatakan bahwa keluarga ini punya seorang putri, usianya tujuh tahun. Saat ini, belum ada poster orang hilang tentang dia. Kalau informasi dari walikota benar, pasti ada anak-anak di dalam rumah ini, tapi ia disembunyikan oleh keluarganya.”
Lin Qiushi mengangguk. Dong Tianwei mengatakan hal yang sama.
Ruan Nanzhu membuka pintu kayu di depan mereka dan keduanya memasuki pintu.
“Jadi, ayo lihat apa kita bisa menemukannya.”
Ruangan itu sangat berantakan, barang acak mengisi seluruh tempat. Wanita tua yang membuka pintu untuk mereka duduk di atas kursi goyang dan kelihatan seolah ia tertidur. Hanya sebuah lampu kecil yang menggantung di langit-langit yang menyinari seluruh ruangan itu, membuat tempat itu terlihat gelap dan suram.
“Ayo cari secara terpisah. Kalau kau bertemu sesuatu, panggil.” Ruan Nanzhu berkata pelan pada Lin Qiushi, “Pada momen kritis, tidak perlu terlalu banyak khawatir.” Lagi pula, peran ini dibuat untuk menipu orang. Apa gunanya kalau kau tidak hidup?
Lin Qiushi mengangguk. Menunjuk lantai dua dan lalu mengetik: [Aku akan memeriksa lantai dua.]
Ruan Nanzhu bergumam setuju.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Saat Lin Qiushi menunjukkan kalau ia ingin pergi ke lantai dua, nyonya tua itu menatapnya. Meski pergerakannya sangat samar, Lin Qiushi masih melihatnya. Ia paham kalau anak itu seharusnya disembunyikan entah dimana di lantai dua.
Zfcjlxl ajcuuj sjcu qjcpjcu, Olc Hlertl alyj vl ijcajl jajr.
Ojcajl vej rfqfgalcsj jvjijt xjwjg vjc gejcu yfijpjg rjcu qfwlilx. Pae revjt erjcu rfqfgal yfcvj ijlccsj, ajql alvjx yfgjcajxjc rfqfgal ijcajl rjae.
Olc Hlertl wfwfglxrj afwqja lcl vjgl gejcu xf gejcu, ajql alvjx rfxjilqec wfcfwexjc pfpjx jcjx xfmli. Pj yjtxjc wfwfglxrj vl vjijw ifwjgl vjc vl xbibcu gjcpjcu, ajql wjrlt alvjx wfcfwexjc jqjqec.
Tempat ini tidak terlalu besar, jadi dimana mereka bisa menyembunyikan orang hidup yang utuh?
Lin Qiushi tidak bisa memahaminya.
Tepat saat Lin Qiushi nyaris memasuki kebuntuan, telinga tajamnya menangkap suara tak biasa.
Suaranya seperti kuku menggores kayu. Sangat pelan, tapi Lin Qiushi tahu bahwa ia mendengarnya. Ia memeriksa sekelilingnya dan dengan cepat menemukan lokasi sumber suaranya … ujung sebuah ruangan.
Lin Qiushi menghampirinya dan melihat ke ujung, sebuah batang kayu, sebesar sekitar satu meter. Menimbang ukuran batangnya, tidak mungkin itu bisa memuat satu orang, tapi memang ada suara muncul dari dalamnya.
Lin Qiushi memikirkannya sebentar dan membungkuk untuk memeriksanya. Ia memastikan bahwa batang itu adalah sumber suara, tapi benda itu terkunci oleh gembok tembaga. Lin Qiushi memikirkannya sebentar lalu memutuskan untuk memanggil Ruan Nanzhu ke atas agar ia membukanya.
Ruan Nanzhu bertanya padanya. “Suaranya dari dalam sini?”
Lin Qiushi mengetik pada ponselnya: [Ya, seharusnya ini terhubung dengan ruangan tersembunyi.]
Ruan Nanzhu, “Baiklah.” Ia membungkuk setengah jongkok dan mulai membobol kunci.
Kunci itu tidak ribet dan Ruan Nanzhu membukanya dalam beberapa detik. Tapi pada saat kuncinya terbuka, mata Lin Qiushi melebar; ia melihat apa yang berada di dalam batang.
“Ah … ah …” Bocah yang tubuhnya sudah patah menjadi bentuk tak biasa agar bisa masuk ke dalam kotak mengeluarkan erangan samar. Tubuhnya nyaris terpelintir sepenuhnya, disesakkan ke dalam batang di depan mereka. Sulit untuk mengetahui apakah ia hidup atau tidak hanya dengan melihatnya.
Ruan Nanzhu cemberut melihatnya.
Lin Qiushi akan melangkah maju, ingin mengeluarkan anak itu, tapi Ruan Nanzhu mengulurkan tangan untuk menghentikannya. “Tak perlu, ia sudah mati.”
Lin Qiushi, “Apa … tapi … ia …”
Ruan Nanzhu, “Lihat lehernya.”
Lin Qiushi melihatnya dan menemukan leher bocah itu tertekuk menjadi sudut sembilan puluh derajat. Kalau leher orang biasa ditekuk membentuk sudut ini, mereka pasti sudah mati. Tapi, di dalam dunia pintu membuat apa yang tidak mungkin di dunia luar menjadi mungkin. Anak di depan mereka menatap benci dirinya dan Ruan Nanzhu dengan mata hitamnya. Ia menggumamkan sesuatu yang tidak bisa dipahami, seolah melantunkan kutukan.
Lin Qiushi mengutuk pelan.
“Cara mereka menyembunyikan anak sangat sulit dipahami.” Saat Ruan Nanzhu berbicara, sebuah raungan tiba-tiba terdengar dari belakang mereka.
Berbalik, Lin Qiushi melihat wanita tua yang tadi beristirahat di lantai satu, muncul di ambang pintu. Ia sudah melihat Ruan Nanzhu dan Lin Qiushi membuka kotak dan berteriak marah, ia menubrukkan dirinya pada mereka.
Setelah Lin Qiushi menghindar dengan gesit, ia melihat bahwa wanita itu sedang memegang pisau.
“Pergi!” Ruan Nanzhu langsung bergerak. Lin Qiushi mengikuti di belakangnya saat mereka menuju tangga. Setelah berlari menuruni tangga dan keluar halaman, mereka mengira wanita tua itu akan mengikuti mereka, tapi di dalam rumah itu anehnya masih sunyi.
“Ia tidak mengikuti kita keluar?” Terengah berat, Lin Qiushi sedikit bingung saat ia melihat pintu masuk ke dalam rumah.
“Kurasa tidak.” Ruan Nanzhu juga melihat ke arah pintu masuk rumah. Setelah memastikan bahwa tidak ada orang yang mengikuti mereka keluar, ia berkata, heran, “Haruskah aku kembali dan melihat lagi?”
Lin Qiushi, “… apa kita perlu kembali dan melihat lagi?”
Ruan Nanzhu, “Kau tunggu di sini, tak apa kalau hanya aku yang pergi.”
Lin Qiushi, “Tidak. Lebih baik kita bersama. Kalau terjadi sesuatu yang salah, akan lebih mudah jika diselesaikan bersama.”
Ruan Nanzhu, “Baiklah.”
Lalu, keduanya yang sudah berlari keluar kembali ke rumah. Kali ini, mereka amat berhati-hati. Setelah pemeriksaan teliti, mereka memastikan bahwa wanita tua itu tidak ada di sana dan akhirnya kembali ke dalam.
Keduanya dengan waspada menaiki tangga menuju lantai dua. Pada ambang masuk menuju tangga, Lin Qiushi mendengar suara yang membingungkan … pelan, tapi terdengar jelas suara tulang yang dipatahkan.
Ruan Nanzhu menatap Lin Qiushi. Jelas ia juga mendengarnya.
Mereka menghampiri ruangan tempat mereka berada sebelumnya. Di ambang pintu, mereka melihat apa yang terjadi di dalam.
Wanita tua itu ditahan oleh sepasang tangan yang muncul dari batang kayu. Lengan itu panjang, ramping dan amat pucat, melilit sekitar wanita tua seperti ular dan perlahan menyeret wanita tua itu menuju batang.
Batang itu awalnya tidak begitu besar, tak perlu menyebutkan bahwa ia sudah terisi penuh. Namun, karena lengan itu amat kuat, setengah tubuh wanita itu sudah dipaksa masuk ke dalam. Struktur kurusnya jelas sudah patah, tubuhnya terpelintir membentuk posisi tak biasa … ia juga sudah tidak hidup lagi.
Pemandangan yang mengerikan untuk dilihat. Selapis keringat membanjiri lengan atas Lin Qiushi.
“Apa yang harus kita lakukan?” Lin Qiushi bertanya pada Ruan Nanzhu.
Ruan Nanzhu diam sebelum menjawab, “Ayo kunjungi rumah yang lain.”
Lin Qiushi, “En …”
Dengan pemahaman yang tidak diucapkan, keduanya menutup pintu di depan mereka dan pergi.
“Apa gadis itu dimasukkan ke dalam kotak oleh wanita tua karena ia takut anak itu akan diambil oleh slenderman?” Lin Qiushi mendiskusikan apa yang mereka lihat dengan Ruan Nanzhu di jalan.
Ruan Nanzhu menjawab, “Kemungkinan.”
Maka ini sangat aneh. Biasanya, anggota keluarga adalah eksistensi yang seharusnya melindungi anak dalam kediaman. Tapi mereka melakukan hal sejauh memasukkan mereka ke dalam batang kecil dan dengan demikian membunuh mereka, untuk ‘melindungi’ anak-anak ini. Mereka lebih memilih melakukan hal sejauh itu agar anak mereka tidak diambil slenderman.
“Hey, kenapa orang itu kelihatan sangat akrab?” Saat keduanya berjalan ke rumah lain, Lin Qiushi melihat sosok yang familiar. Setelah memikirkan siapa ia sebentar, Lin Qiushi terkejut, “Bukankah itu rekan wanita Wang Tianxin yang hilang?”
Ruan Nanzhu melihat, “Memang dia.”
Keduanya berdiri di sisi jalan, menyaksikan wanita yang dinamai Liu Ya melewati gang gersang menuju semak terpencil. Ia kelihatan dingin dan terasing, sangat berbeda dari dirinya yang biasa pemalu dengan setitik ‘keinginan-untuk-dipuaskan’ dalam memori Lin Qiushi.
“Perlukah kita mengikutinya dan lihat?” Ruan Nanzhu menyarankan.
Lin Qiushi mengangguk.
Lalu, keduanya mengikuti di belakang Liu Ya, berharap mengetahui kemana ia akan pergi.
Liu Ya berjalan tanpa berhenti dan segera meninggalkan perbatasan kota menuju hutan semak yang mengelilinginya. Kabut menyelimuti semak belukar dan hanya jalan kecil di depan mereka yang dapat terlihat jelas.
“Kalau kita terus mengikutinya, mungkinkah kita berakhir melanggar batasan dunia ini?” Lin Qiushi bertanya pelan pada Ruan Nanzhu.
Ruan Nanzhu, “Seharusnya tidak. Ada sesuatu yang sangat aneh dengan keadaannya saat ini … kurasa ia sudah bukan manusia.”
Lin Qiushi mengatupkan bibirnya. Sebenarnya, pada waktu ia tahu Liu Ya sudah mengikuti kakak Lauren entah kemana, mereka berdua merasa Liu Ya sudah berjumpa dengan kemalangan. Lagipula, mereka berada di dalam dunia pintu sekarang, jadi bahkan jika mereka melihat seseorang, orang itu belum tentu ‘manusia’.
Khawatir Liu Ya akan menyadari keberadaan mereka, Lin Qiushi dan Ruan Nanzhu tidak mengikutinya terlalu dekat. Dipisahkan dengan kemilai kabut, Ruan Nanzhu melihat Lin Qiushi telah berhenti berjalan. Ia mengulurkan tangannya dan menarik Lin Qiushi, mengisyaratkannya untuk berhenti.
Mereka saat ini berdiri di area terlantar. Puing di sekitar mereka menandakan bahwa tempat ini dulunya adalah bagian dari kota utama. Hanya sisa bangunan dan petak rumput liar yang tersisa. Tempat ini kelihatannya dinaungi dengan perasaan muram yang janggal.
Liu Ya berdiri diam di dalamnya, seolah menunggu sesuatu.
Lin Qiushi mendengar suara gemerisik dari kabut tebal. Sesuatu sepertinya berjalan.
Ia dan Ruan Nanzhu berjongkok di belakang puing, menahan napas mereka dan tidak berani membuat suara.
Segera, sesosok gelap keluar dari kedalaman kabut tebal.
Orang tinggi yang memakai jas hitam dan topi. Ia tidak memiliki wajah. Mukanya putih dan tangan serta kakinya panjang dan kurus, meliuk menyerupai ular. Perlahan, ia bergerak maju dan berhenti di depan Liu Ya.
Liu Ya menatap sosok di depannya dalam diam.
Lalu, si slenderman melakukan sesuatu yang tidak disangka Lin Qiushi. Ia mengulurkan tangannya untuk mengambil topinya, dan mulai bergerak sambil melepasnya.
Tapi, topi itu seolah menempel di kepalanya … Lin Qiushi mendengar sesuatu yang mirip dengan suara kulit robek. Slenderman benar-benar merobek kulitnya bersama dengan topi.
Pemandangan di hadapannya terlihat sangat menyakitkan. Lin Qiushi merasa sangat tidak nyaman hanya dengan melihat terkuaknya kejadian ini.
Ruan Nanzhu memegang lembut pergelangan tangan Lin Qiushi, menenangkan kegugupannya.
Lin Qiushi mau berkata bahwa ia baik-baik saja, tapi ia takut menyebabkan keributan, jadi ia mengurungkannya.
Setelah merobek topinya, slenderman memberikannya pada Liu Ya.
Liu Ya mengambil topi bernoda darah dengan khidmat menggunakan tangannya. Setelah mengusapnya lembut, ia mengenakan topi tersebut di atas kepalanya sendiri.
Lalu, tubuhnya mulai mengalami transformasi mengerikan.
Ia mulai bertambah tinggi dan tangan serta kakinya memanjang lalu mengurus. Kulitnya memutih dan fitur wajahnya mulai menghilang … dalam waktu singkat, Liu Ya berubah menjadi penampilan slenderman.
Mengikuti transformasi Liu Ya, slenderman yang pertama berteriak nyaring. Ia membuka mulutnya, menunjukkan gua merah darah besar yang berisi dengan gigi tajam dan tipis … kebenaran terungkap, ini pertama kalinya Lin Qiushi pernah melihat slenderman membuka mulut.
Slenderman yang pertama mulai memendek. Dan seolah seluruh air dalam tubuhnya terisap, ia terus menerus semakin pendek, semakin mengerut.
Akhirnya, ia berubah menjadi sesuatu seperti kulit manusia dengan daging dan darah yang sudah menguap.
Liu Ya sendiri telah berubah menjadi slenderman sepenuhnya. Pakaiannya telah robek saat bertransformasi, jadi ia membungkuk dan memungut jas yang telah jatuh ke tanah kemudian memakainya satu per satu. Ia membelai topi dan setelah mengeluarkan tawa aneh, ia membungkuk untuk mengangkat kulit manusia yang berkerut itu.
Lin Qiushi menyaksikan slenderman yang baru memasukkan kulit keriput itu ke dalam mulutnya, menelannya dalam sekali lahap.
Pemandangan di depannya seharusnya menjijikan dan menyeramkan, tapi perhatian Lin Qiushi terpaku pada sesuatu yang lain: ia melihat dengan jelas benda metalik yang terbungkus dalam kulit manusia. Meski Lin Qiushi ingin berbohong pada dirinya sendiri, ia yakin kalau yang ia benda metalik yang ia lihat adalah … benar, kunci yang dibutuhkan untuk meninggalkan pintu ini.
Kunci pintu ini sebenarnya berada di dalam tubuh slenderman
Untuk beberapa saat, atmosfer antara Lin Qiushi dan Ruan Nanzhu tegang.
Liu Ya, setelah memakan kulit pendahulunya, menunjukkan ekspresi puas. Ia lalu berbalik dan menghilang dalam kabut tebal. Melihat sosok itu menghilang, Lin Qiushi dan Ruan Nanzhu menyetujui sesuatu yang tak terucapkan, tetap diam dan berbalik pergi. Baru setelah mereka kembali ke kota, mereka bisa santai.
Ekspresi Ruan Nanzhu di sampingnya sangat serius, “Apa kau melihatnya?”
Lin Qiushi, “Aku melihatnya.”
Ruan Nanzhu, “Sangat panjang huh …”
Ekspresi Lin Qiushi membeku, “Apanya yang panjang?”
Ruan Nanzhu tersenyum dan tidak bicara.
Lin Qiushi menangkap jejak penghinaan dalam senyumnya. Akhirnya menyadari maksud ‘sangat panjang huh’ yang dikatakan Ruan Nanzhu, ekspresinya terpelintir, “ … kau mengawasinya seserius itu?”
Ruan Nanhzu, “Sebenarnya aku juga tidak mau, tapi mataku terlalu tajam.”
Lin Qiushi, “Jadi? Apa kau menderita?”
Ruan Nanzhu, “Tidak juga.”
Sangat bagus. Sangat hebat. Melalui kebiasaan stalking mereka, akhirnya mereka bisa mengelompokkan slenderman sebagai lelaki, dan lelaki yang anggota tubuh tertentunya sepanjang itu. Sebenarnya, informasi yang mereka dapatkan lumayan berharga … Lin Qiushi berpikir penuh penderitaan.
“Sepertinya ada pola tak disebutkan untuk berubah menjadi slenderman.” Setelah bercanda, Ruan Nanzhu kembali serius. “Topi itulah objek transmisinya.”
Lin Qiushi, “Bagaimana kuncinya?”
Ruan Nanzhu, “Ada dua pilihan: satu kalahkan slenderman dan keluarkan kunci dari perutnya.”
Lin Qiushi, “Aku lebih memilih opsi kedua kalau begitu.” Ia tidak merasa kemampuan bertarungnya cukup mumpuni untuk mengalahkan makhluk itu. Bahkan ditambah Ruan nanzhu, ia merasa itu beresiko.
Ruan Nanzhu, “Pilihan kedua, bertindak saat mereka di tengah transmisi.”
Lin Qiushi terjebak dalam pertimbangan.
Ruan Nanzhu, “Tebakanku, topi itu sangat penting, jadi kita harus beraksi saat slenderman pertama melepaskan topinya dan mengganggu transmisi.”
Lin Qiushi, “Masuk akal.”
Alasannya masuk akal tapi bagaimana melakukan dan mengganggunya adalah masalah yang sebenarnya. Yang terburuk adalah jika mereka gagal, kemungkinan besar mereka akan mati di tempat. Si slenderman bukan sesuatu yang bertemperamen baik.
“Pekerjaan ini tidak hanya dibebankan pada kita berdua.” Ruan Nanzhu berkata, “Meski informasinya penting, nyawa kita masih lebih penting. Kita bisa memberitahu masalah ini pada semua orang dan saat waktunya tiba, kita bertindak bersama.”
Lin Qiushi merasa ucapan Ruan Nanzhu masuk akal. Toh, semakin banyak orang, semakin banyak kekuatan; satu orang tambahan berarti lebih banyak pilihan. Tapi, sebuah masih ada satu masalah, “Bagaimana kalau mereka tidak mau?”
Ruan Nanzhu, “Tidak mau …” Ia mendengus, “Kalau mereka tidak bersedia, biarkan saja mereka duduk dan menunggu maut menjemput mereka.” Ia tersenyum dan menatap Lin Qiushi dengan ekspresi sangat serius, “Aku berjanji, mereka akan mati lebih dulu dari kita.”
Lin Qiushi merasa Ruan Nanzhu memang tidak bercanda.
Keduanya sudah berkeliaran sepanjang hari. Saat ini, mereka agak lelah. Mereka berencana kembali ke penginapan dan beristirahat.
Saat mereka melewati alun-alun, Lin Qiushi menyadari bahwa poster yang ia cabut bukan hanya kembali muncul di papan pengumuman, tapi kali ini bertambah satu.
Lin Qiushi melihat foto pada poster tambahan: ia adalah gadis yang dimasukkan ke dalam batang oleh penjaganya.
“Aku terus merasa bahwa kita adalah bintang pertanda buruk.” Lin Qiushi berkata santai. “Anak yang kita ajak bicara semuanya berjumpa dengan kemalangan.
Mendengar perkataannya, Ruan Nanzhu menjawab, “Mungkin itu benar juga.”
Lin Qiushi, “En? Apa maksudmu?”
Ruan Nanzhu: “Maksudku bahwa sebenarnya, kita adalah kaki tangan slenderman. Bukan hanya kita berangsur-angsur menjadi monster itu, kita juga harus melacak anak-anak untuknya.”
Lin Qiushi, “…” Ia sebenarnya merasa bahwa Ruan Nanzhu mengatakan sesuatu yang sangat masuk akal.
Tapi, Lin Qiushi masih merasa ia telah melupakan sesuatu, sesuatu yang tidak bisa ia ingat. Ia mengatupkan bibirnya, terlihat resah.
“Ada apa?” Ruan Nanzhu bertanya padanya.
Lin Qiushi, “… aku merasa aku telah melewatkan sesuatu.” Perasaan itu sangat janggal; seolah bahkan jika otaknya tidak bisa mengingatnya, intuisinya terus memperingatkannya.
Ruan Nanzhu, “Tak usah terburu-buru, kau bisa menggunakan waktumu untuk berpikir.”
Lin Qiushi mengangguk.
Keduanya kembali ke penginapan dan seperti biasa memakan sesuatu.
Lin Qiushi awalnya mengira kalau Ruan Nanzhu akan langsung memberitahu semua orang mengenai masalah itu, tapi Ruan Nanzhu tidak menyebutkannya sama sekali.
Melihat ekspresi bingung Lin Qiushi, Ruan Nanzhu memberikan penjelasan yang logis. Ia berkata, “Ayo tunggu hingga saatnya kita mencari kunci. Toh, masih ada orang disini yang akan menjadi makhluk itu. Jangan sampai memberi informasi pada musuh.”
Lin Qiushi, “Benar.”
Ia duduk di jendela, melihat ke pemandangan di kejauhan. Tiba-tiba, dalam keberuntungan, hal itu terlintas, “Aku mengingatnya!!”
Ruan Nanzhu, “Apa?”
Lin Qiushi, “Aku ingat apa yang aku lewatkan—apa kau ingat aku berkata kalau aku telah melihat slenderman beberapa kali sebelumnya?”
Ruan Nanzhu mengangguk menandakan bahwa ia mengingatnya.
Lin Qiushi berkata, “Tapi salah satu yang kulihat tidak mengenakan topi.”
Ruan Nanzhu cemberut.
Lin Qiushi berkata, seolah tidak memercayai perkataannya, “Kecuali, di kota ini, sebenarnya ada dua slenderman?”
Pandangan Ruan Nanzhu muram dan dalam suara berat ia berkata, “Itu mungkin.”
Jika memang begitu, maka masalahnya akan lebih buruk dari yang mereka kira.
Nanzhu sesatnya kelewatan 😭🔫
Setelah kemarin dipintu kedua lihat yg kecil sekarang lihat yg panjang ya nanzhu tpi tetep kalah sama punya kamu yg besar kan wkwkw
slenderman mana yg gk pake topi? Yg dirumah anak kecil yg kepalanya tiba2 gelinding kah? Soalnya yg sempet ketemu dijendela kamar kan topinya dipegang tuh.. mana sopan bungkukin badan ke qiushi..
Mungkin yg qiushi liat pas lgi diruang makan,waktu ruang nanzhu ngobrol sama si wang” itu
Ini telat jawab sih, tapi ada 2x Qiushi ketemu slenderman yang sama. Pertama pas dia masuk halusinasi, itu slanderman harusnya gak pake topi karena niatnya mau ngasih topi ke Qiushi … mungkin. Yang kedua dia lihat di luar ruang makan.