Penerjemah: SelirChu
Editor: pontifexjung
Lin Qiushi pernah melihat si slenderman saat ia berdiri di luar jendela; hal pertama yang ia lakukan adalah memungut topi yang jatuh dari ranting pohon.
Kelihatannya topi ini merupakan objek penting bagi slenderman. Sebenarnya, Lin Qiushi hanya pernah melihatnya memegang topi di tangannya, tapi tidak pernah melihatnya memakai topi itu.
Mungkin inilah perbedaan terbesar antara kedua slenderman. Satu-satunya kekhawatiran adalah mereka tidak tahu perbedaan sebenarnya antara kedua slenderman ini.
Pertanyaan lain adalah kondisi yang menyebabkan mereka memberikan topi tersebut. Lin Qiushi merasa bahwa transmisi bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilakukan. Pasti ada beberapa pembatasan, kalau tidak mereka pasti sudah musnah. Melalui analisa petunjuk yang saat ini mereka miliki, kondisi ini kemungkinan berhubungan dengan anak-anak di kota yang hilang.
Ruan Nanzhu jelas sudah mencapai kesimpulan seperti Lin Qiushi, tapi ia mengetahui keseluruhan situasinya dengan lebih teliti, “Selama seorang anak di kota diambil, seseorang dalam kelompok juga akan diambil. Menurut pengumuman orang hilang yang sebelumnya kau bawa, hilangnya anak-anak terjadi secara paralel dengan hilangnya orang dari kelompok kita. Jadi, kita bisa dengan aman berteori bahwa …”
Lin Qiushi menambahkan kata yang belum diucapkan, “Bahwa syarat transmisi slenderman adalah harus menemukan anak dari kota lebih dulu dan membawa mereka?”
Ruan Nanzhu menganggukkan kepalanya.
Lin Qiushi merenung dalam sambil menenggelamkan dagunya ke telapak tangan. Asumsi awal mereka adalah tidak ada anak kecil di kota, tapi sekarang teori ini berbanding terbalik dengan teori sebelumnya—jika memang ada anak-anak di kota ini, maka para bocah ini mungkin sudah menjadi entitas bukan manusia … mungkinkah seseorang yang bukan manusia masih … dianggap anak?
Ini adalah pertanyaan yang sulit dijawab.
Lebih lagi, ada poster orang hilang baru di alun-alun. Kalau asumsi Lin Qiushi dan Ruan Nanzhu benar, maka domba kurban selanjutnya akan segera muncul.
“Ayo tunggu,” kata Ruan Nanzhu. “Setelah malam ini, kita akan tahu.”
Lin Qiushi menganggukkan kepalanya.
Mereka berpapasan dengan Dong Tianwen, yang memberi beberapa informasi pada Lin Qiushi sebelumnya tepat saat mereka meninggalkan kafetaria. Lin Qiushi agak ragu, tapi akhirnya ia masih memutuskan untuk pergi dan mengetik di ponselnya sebelum mengopernya pada Dong Tianwen.
Ruan Nanzhu tidak menghentikannya sambil berdiri di samping Lin Qiushi.
Setelah keduanya kembali ke asrama mereka, barulah ia berkata, “Ada apa?”
Lin Qiushi berkata pelan, “Ialah orang yang memberiku sedikit bantuan sebelumnya, maka dari itu, aku berharap ia tidur nyenyak malam ini.”
Ruan Nanzhu tidak berkomentar apakah ini tindakan yang bagus atau buruk. Ia menatap Lin Qiushi dan lalu berbalik untuk mandi.
Lin Qiushi jatuh ke sisi ranjangnya. Ia menatap ponselnya, merenung, sambil berpikir siapa yang akan sial malam ini …
***
Malam sedikit dingin.
Penginapan sangat sunyi. Orang yang tinggal di dalamnya sudah bangun awal pagi ini, dan mereka ingin cepat jatuh pada mimpi indah sebelum malam datang menghantui mereka. Begitu juga dengan Wang Tianxin.
Ia tidak bisa tidur, bagaimanapun, dan curiga penyebabnya adalah karena ia tidur sepanjang siang. Biasanya, ia mudah terlelap, tapi sekarang ia tidak bisa tidur meski ia berbaring bolak-balik di ranjangnya.
Wang Tianxin berbaring miring. Ia menatap ranjang kosong di sebelahnya dan mendadak rasa takut melingkupinya. Rekan wanitanya, Liu Ya masih mengobrol riang dan tersenyum padanya tepat di ranjang itu beberapa hari yang lalu. Dalam waktu sesingkat napas yang pendek, Liu Ya sudah tiada. Pada saat ini, ia sudah menghilang selama dua hari dan sepertinya ia sudah bertemu malapetaka.
Meski Wang Tianxin ingin melupakan ini, ranjang kosong di sisinya terus mengingatkan dirinya padanya.
Wang Tianxin merasa agak terganggu. Ia tidak bisa menahan dirinya agar berbalik dari ranjang untuk menatap jendela.
Warna langit malam mengisi pemandangan dari jendela. Wang Tianxin bisa melihat cahaya bulan yang pucat dan mengerikan, juga hutan yang hening melalui panel kaca dari jendela. Ia merasa sedikit tidak aman dan tubuhnya turut mendingin. Setelah menimbang sejenak, ia bangkit dari ranjangnya dan ingin mandi agar ia bisa menenangkan dirinya dan pergi tidur secepat mungkin.
Sambil menyalakan pemanas, Wang Tianxin merendam dirinya dalam aliran air yang panas dan beruap.
Ia sudah menyalakan pemanasnya pada suhu tinggi untuk menghilangkan rasa dingin dari tubuhnya. Seharusnya ini adalah sesuatu yang bisa dinikmati, tapi Wang Tianxin tiba-tiba merasa sesuatu menghentikan aliran air dibawah kakinya. Apa … apa yang terjadi? Wang Tianxin bergumam dalam hatinya. Ia membungkuk untuk memeriksa saluran dan melihat segumpal rambut hitam yang menjadi alasan airnya tidak keluar.
“Menjijikan. Pasti ini milik Liu Ya …” Wang Tianxin bergumam sendiri dan mencoba menarik rambut itu dengan tangannya, tapi saat ia mencoba, Wang Tianxin merasa ada sesuatu yang salah. Rambutnya ternyata lebih panjang dari yang ia sangka, meregang tanpa akhir. Wang Tianxin sudah menarik untuk beberapa saat dan tetap saja, ia tidak bisa menarik keluar seluruh rambutnya dari saluran. Ia merasakan sesuatu yang sangat salah. Selapis keringat dingin mengalir di punggungnya. Liu Ya … rambut Liu Ya tidak terlalu panjang.
Setelah menemukan kejanggalan ini, Wang Tianxin melepaskan rambut di tangannya dan tergesa kabur keluar kamar mandi. Tapi, saat mencapai kenop pintu kamar mandi, ia menyadari bahwa seseorang telah menguncinya dari luar.
Rasa takut melingkupinya, dan ia mulai meratap keras meminta tolong. Tapi, di tengah malam saat semua orang tertidur, siapa yang bisa mendengarnya?
Wang Tianxin semakin panik dengan rasa takut dan mulai menggunakan seluruh kekuatannya untuk mendobrak pintu. Ia berbalik dan melihat ke saluran hanya untuk menyaksikan bahwa sesuatu itu mulai bergerak keluar … seolah sesuatu mencoba keluar dari saluran.
Dari saluran, beberapa jari terulur keluar.
Saluran air itu sejak awal kecil, tapi jari panjang dan lurus itu memaksa keluar. Setelah jari, seluruh telapak tangannya, dan lalu lengan, panjang dan ramping …
Lengannya sangat panjang. Setelah terulur, ia mulai meraba-raba di sekitar, mencoba menemukan orang di dalam ruangan. Wang Tianxin ketakutan hingga ia mulai menangis, sekujur tubuhnya gemetar seperti diayak.
Wang Tianxin bersembunyi di pojok, berdoa keras di dalam hatinya agar makhluk itu tidak menemukannya.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Sayangnya, bisa seberapa panjang sebuah kamar mandi? Ia bisa bersembunyi sebentar, tapi tidak selamanya. Dengan sangat cepat, lengan itu menemukan kaki Wang Tianxin.
Qjcu Kljczlc lculc wfgbcaj wfwyfyjrxjc vlgl, ajql lj alvjx qecsj xfrfwqjajc wfijkjc ajcujc sjcu rfxfgjr yfrl lae.
Pj vlrfgfa wfilcajrl ijcajl ilmlc wfcepe rjiegjc qfwyejcujc.
Vfbgjcu wjcerlj vfkjrj alvjx wecuxlc ylrj wjrex xf vjijw rjiegjc sjcu tjcsj rfyfrjg xfqjijc ajcujc, ajql qfwjcvjcujc wfcufglxjc sjcu afgpjvl rjja lcl wfwjcu yfulae.
Ufgajwj, xjxlcsj, ijie yfalrcsj, vjc ijie qjtjcsj vjc qfgeacsj. Vfvlxla vfwl rfvlxla, lcml vfwl lcml, rfqfgal ijyj-ijyj wfcfijc wjcurjcsj. Kjculrjc xfrjxlajc Qjcu Kljczlc afgtfcal vjc lj afcuufijw vjijw xfjvjjc jcft vlwjcj lj alvjx rjvjg. Pj alvjx yfgbcajx, peuj alvjx yfgajgecu vfwl tlveqcsj. Keyetcsj xjxe rjja lj jxtlgcsj vlajglx wfcepe xfufijqjc rfibxjc.
Sangat cepat, semuanya kembali damai seperti sedia kala. Tidak ada yang tahu apa yang tepatnya pernah terjadi disini.
***
Lin Qiushi, yang tertidur, tampaknya mendengar keributan. Tapi, ia memiliki peri pil-tidur di sampingnya, jadi ia tidak bangun. Ia hanya berbalik tak nyaman.
Ruan Nanzhu memeluknya dari belakang seolah tengah memeluk anak-anak. Kehangatan mengalir dari dadanya yang kekar pada punggung Lin Qiushi dan membuatnya makin merasa nyaman.
Rasa tidak aman hanya bertahan sebentar. Lin Qiushi berbalik menuju posisi yang ia rasa nyaman sebelum kembali tertidur.
Saat pagi di hari kedua, semua orang segera menyadari orang yang hilang saat sarapan. Wang Tianxin, yang biasanya muncul duluan, tidak kelihatan.
Bahkan Wang Tianxin sudah diambil? Lin Qiushi menunjukkan pesan teksnya pada Ruan Nanzhu, haruskah kita memeriksanya?
Ruan Nanzhu, “Tentu, ayo periksa.”
Lin Qiushi menganggukkan kepala.
Semua orang penasaran kemana Wang Tianxin pergi. Mereka ingin mengunjungi kamar Wang Tianxin. Beberapa yang lain juga ikut. Diantara mereka juga ada Dong Tianwen dan rekan prianya.
Lin Qiushi menebak Dong Tianwen dan rekan lelakinya juga saling mengenal di luar pintu. Kalau tidak, mereka tidak mungkin begitu cocok satu sama lain. Tapi, semua orang di dalam pintu memiliki rahasia masing-masing. Tidak perlu mengekspos mereka secara sengaja.
Saat tiba di kamar Wang Tianxin, Ruan Nanzhu dengan mudah membuka pintunya dan hanya disambut dengan kamar kosong.
“Tidak ada siapapun di sini,” ucap Ruan Nanzhu. “Kemarin, ia tidak meninggalkan penginapan seharian. Ia seharusnya kembali pada waktu malam.”
Lin Qiushi berjalan keluar dari kamar mandi, menggenggam handle pintu kamar mandi sambil mendorongnya pelan. Saat terbuka, aroma kuat yang aneh mengisi hidungnya. Bau itu tampaknya muncul dari selokan. Cukup untuk membuat orang yang menciumnya ingin muntah.
Tidak ada yang khusus di dalam kamar mandi, juga tidak memiliki jejak yang menandakan seseorang pernah datang kesini sebelumnya. Tapi, Lin Qiushi melihat pakaian milik Wang Tianxin di dalam … Ia kelihatannya sedang mandi di kamar mandi.
“Dan ia menghilang,” kata Ruan Nanzhu saat ia muncul dari belakang Lin Qiushi. Ia telah mengatakan apa yang ingin ia katakan. “Pintu kamar mandi terkunci dari luar oleh seseorang, oh, mungkin saja bukan manusia yang melakukannya.”
Lin Qiushi, “…”
“Ia pasti sedang mandi di kamar mandi saat sesuatu terjadi.” Ruan Nanzhu memeriksa tempat itu sekali. Kemampuan observasinya selalu mengejutkan dan kali ini juga bukan pengecualian. Ia segera menemukan apa yang salah, “Saluran pembuangannya dirusak.”
“Salurannya rusak?” Dong Tianwen merasa ini terlalu aneh. “Bagaimana mungkin orang yang begitu besar pergi lewat saluran?”
Ruan Nanzhu menatapnya, suaranya datar, “Apa kau berpikir seperti saat di dunia nyata?”
Dong Tianwen kehabisan kata-kata.
Memang, ini tidak mungkin kalau mereka di dunia nyata. Tapi sekarang, mereka di dalam pintu, dan segalanya mungkin.
Dunia di dalam pintu eksentrik. Ia punya segalanya. Dari aspek ini, tidak ada yang aneh kalau seorang manusia bisa ditarik ke saluran pembuangan.
Lin Qiushi mengingat poster orang hilang yang muncul di alun-alun kemarin. Kelihatannya kertas putih kosong di belakang posternya akan segera berubah menjadi foto Wang Tianxin …
Ruan Nanzhu berdiri, “Ada sesuatu yang ingin kuberitahukan pada kalian semua.”
“Apa?” tanya Dong Tianwen.
Ruan Nanzhu menatapnya, dan berkata, “Kumpulkan semua orang.”
Hanya sembilan orang yang tersisa dari empat belas orang. Diantara sembilannya, dua hanyalah pendatang baru. Semua orang memasang ekspresi aneh; beberapa terlihat tenang, beberapa kelihatan takut, dan bahkan ada yang tampak penasaran.
Lin Qiushi lanjut berpura-pura menjadi Nona Bisu Kecil dan membiarkan Ruan Nanzhu yang menjelaskan.
Ruan Nanzhu sangat berterus terang dan memberitahu gerombolan itu teori mereka dan juga lokasi kuncinya.
Sekarang korban barunya sudah muncul, selama mereka bisa menemukan anak lain yang hilang, maka proses transmisi akan terjadi sesuai teori mereka.
Pada saat Lin Qiushi berpikir dimana anak yang hilang itu akan ditemukan, Dong Tianwen berkata pelan, “Aku sudah menemukan mayat anak kecil.”
“Apa?” Lin Qiushi membatu.
“Di luar,” Dong Tianwen berkata, “Saat aku bangun aku melihat mayat itu di luar … Jadi, apa itu berarti transmisinya akan dilakukan?”
Dan mereka harus menggunakan kesempatan ini untuk mengambil kunci yang berada di dalam tubuh slenderman. Kalau tidak, siklusnya akan berulang dan siapa yang tahu kalau korban selanjutnya bukan diri mereka sendiri?
“Apa maksudmu kita harus membunuh slenderman itu?” Seseorang langsung tidak setuju, “Apa menurutmu kita setara untuk melawan makhluk itu?”
“Bahkan jika tidak, kita harus.” Ruan Nanzhu berkata, “Atau kau bisa memilih tinggal di sini dan menunggu takdirmu.”
Orang itu berkata, “Kenapa aku yang akan mati? Bagaimana kalau aku yang terakhir …”
“Tidak ada ‘kalau’,” Ruan Nanzhu mengangkat dagunya tinggi, suaranya pelan dan dingin. “Aku bisa menjamin kalau rekanku dan aku yang akan mati terakhir. Jadi taruhanku lima puluh lima puluh, bukan satu per sembilan.”
Saat ia mengatakan ini, semua orang terdiam.
Sebenarnya, kalau yang bicara adalah orang lain, maka semua orang akan curiga kalau ia bicara omong kosong. Tapi, entah karena aura Ruan Nanzhu atau karena performanya di dalam pintu, semua orang bisa mengetahui bahwa ia bukan hanya sekedar bicara. Ia pasti menyembunyikan kartu truf tersembunyi.
“Aku setuju dengan sarannya.” Suara Dong Tianwen terdengar. Ia kelihatannya bukan jenis wanita yang memaksakan opininya pada orang lain. Bahkan suaranya lembut saat ia berkata, “Tentu, semua orang punya hak untuk menolak. Tapi jelas, ada harga yang harus dibayar. Aku sudah menemukan lokasi pintunya, dan kalau kita bisa mengambil kuncinya, makhluk itu jelas akan marah … Kalian bisa memilih tetap menunggu di sini.” Ia tersenyum, tatapannya menyerupai Ruan Nanzhu, saat ia melihat mereka yang ingin mundur dengan celaan. “Ayo lihat apakah kalian punya kemampuan untuk menghindari makhluk itu dan mencapai pintu.”
Lin Qiushi melihatnya dan hal pertama yang ia pikirkan adalah orang yang mumpuni seringkali memiliki sifat yang sama. Contohnya Li Dongyuan, dan lalu Dong Tianwen yang ada di depan matanya … tidak ada yang tahu bagaimana ia menemukan pintu.
Saat kerumunan orang itu berbisik-bisik sendiri, mereka segera menemukan jawaban.
Beberapa dari mereka memilih tidak pergi dan yang lain memilih pergi. Apa yang mengejutkan Lin Qiushi adalah kedua pendatang baru itu memiliki nyali, karena mereka berdua memilih untuk pergi bersama mereka untuk merebut kunci.
“Bisakah kau menunjukkan secara samar kapan transmisinya akan terjadi?” Dong Tianwen bertanya pada Ruan Nanzhu.
Ruan Nanzhu, “Aku belum tahu kapan. Menurut analisa terakhir kami, seharusnya besok, tapi kita harus waspada untuk berjaga.”
“Masuk akal.” Dong Tianwen berkata, “Ayo ke dapur dan cari adakah benda yang berguna sebagai senjata.”
Sekelompok orang pergi ke dapur dan menemukan beberapa alat.
Lin Qiushi dapat menemukan bayonet, dan tepat saat kepalanya menunduk, memeriksanya, Dong Tianwen berjalan ke arahnya dari belakang dan menekan pelan pundaknya. Ringan, ia tersenyum, “Nona Bisu Kecil, benda ini tidak cocok denganmu.”
Lin Qiushi menatapnya bingung.
Dong Tianwen berkata, “Kau lebih cocok memakai gaun cantik dan menonton dengan tenang dari samping. Meski ketidakmampuanmu untuk berteriak agak disayangkan, itu sudah cukup.”
Suaranya terdengar aneh. Nyatanya, Dong Tianwen membelai lembut pundak Lin Qiushi saat ia mengatakannya. Tindakannya dianggap terlalu sensual untuk tidak dipikirkan bagi Lin Qiushi. Tepat saat ia akan mundur, Ruan Nanzhu berdiri defensif di depannya dan berkata dingin, “Jangan sentuh orangku.”
Dong Tianwen dengan mudah melepaskannya. Wajahnya menyesal dan setelahnya berkata, “Sayang sekali.” Ia berbalik dan pergi.
Lin Qiushi ingin bertanya apa maksud Dong Tianwen pada Ruan Nanzhu, tapi rencananya terganggu saat Ruan Nanzhu mencubit dagunya dan membisikkan peringatan. “Jangan berkeliaran menggoda semua orang. Kau milikku.”
Lin Qiushi: … boss besar, apa membuat drama memberimu begitu banyak kebahagiaan?
Ruan Nanzhu: “Kau mendengarku atau tidak?”
Apa yang bisa Lin Qiushi katakan? Ia hanya menganggukan kepalanya, meski dengan raut yang berkata, ‘Sesuka kau sajalah.’
Kawan ini, Ruan Nanzhu bahkan melemparkan pandangan seolah ia tertawa meski ia menyelesaikan kalimatnya dengan sikap yang sangat keras dan profesional. Lin Qiushi berpikir dalam hatinya: Ruan Nanzhu pasti sangat menyukai Dong Tianwen. Lagipula, jumlah orang yang memberinya kesempatan untuk memainkan peran akhir-akhir ini tidak banyak.
Semua orang selesai menyiapkan senjata mereka. Demi menghindari terjadinya kecelakaan, Lin Qiushi bahkan membawa tape untuk mengikat senjata dan tangannya bersama. Lagi pula, pada banyak film yang ia tonton, ada waktu dimana senjata pemeran utama terlempar bahkan sebelum ia bisa sukses membunuh penjahatnya.
Diantara sembilan orang, dua dari mereka memilih menunggu kematian mereka di dalam penginapan.
Kedua orang ini memberi mereka tatapan yang amat bertentangan saat melihat kepergian mereka. Satu dari mereka sepertinya ingin mengatakan sesuatu, tapi semua orang tidak menghiraukan mereka, menolak merepotkan diri dengan mereka.
Sebentar lagi, langit akan segera terang dan itulah saat kabut paling tebal muncul.
Berdasar ingatannya yang nyaris sempurna, Ruan Nanzhu memimpin semua orang menuju jalan kecil yang mereka datangi kemarin dan menuju ke reruntuhan.
Untunglah, hanya ada satu jalan ke sini dan tidak ada banyak ruang untuk tersesat,
Lin Qiushi berjalan di sisi Ruan Nanzhu dan dengan hati-hati mengawasi sekelilingnya. Sekarang, ia jauh lebih khawatir soal slenderman yang tidak mengenakan topi. Siapa yang tahu apa tujuan slenderman itu di kota kecil.
Setelah berjalan cukup jauh, reruntuhan yang disebutkan Ruan Nanzhu muncul di depan mereka.
Tatapan semua orang membeku. Mereka tahu bahwa Ruan Nanzhu tidak berbohong.
Ruan Nanzhu melihat waktu dan berkata, “Tunggu di sini. Aku tidak yakin kapan ia akan datang.”
Jadi, semua orang menunggu dalam diam.
Sebuah tempat seperti reruntuhan ini bukanlah sesuatu yang memberi kesan menyenangkan pada orang. Satu-satunya alasan yang layak dirayakan adalah mereka memiliki cukup banyak orang, jadi mereka tidak perlu takut.
Lin Qiushi duduk di samping Ruan Nanzhu sambil memainkan ponselnya. Ruan Nanzhu melihat kabut di depannya, tampak merenungkan sesuatu.
Sambil waktu berlalu, semua orang jatuh dalam keheningan.
Saat pagi berganti menjadi siang, ketika langit mulai menggelap dan kesabaran seseorang mulai menipis, siluet seseorang muncul dari dalam kabut … ialah Wang Tianxin yang hilang.
Ia kelihatannya baru saja berjalan keluar dari kota kecil. Rautnya datar dan hanya dalam sekali lihat, ia sangat berbeda dari dirinya yang biasa. Ia berjalan hingga sampai di reruntuhan dan berhenti, sepertinya menunggu seseorang atau sesuatu.
Melihat ini, napas semua orang terhenti saat mereka lanjut meneliti.
Segera, si slenderman yang dilihat Lin Qiushi dan Ruan Nanzhu sebelumnya juga muncul. Ia mengenakan jas formal dan mengenakan topi. Tungkai panjang rampingnya perlahan bergerak maju sebelum akhirnya berhenti di depan Wang Tianxin.
“Persiapkan diri kalian,” mulai Ruan Nanzhu.
Semua orang mengumpulkan semangat mereka. Lin Qiushi menggenggam benda tajam di tangannya dengan erat.
Si slenderman mengangkat tangannya dan seperti yang disangka Ruan Nanzhu, ia meraih topi di kepalanya lalu menarik paksa dengan tujuan melepaskan benda itu dari kepalanya.
Meski pemandangan ini sangat mengerikan, Ruan Nanzhu telah memperingatkan mereka sebelumnya, jadi wajah semua orang hanya memucat. Mereka tidak bereaksi berlebihan.
Slenderman menggunakan lebih banyak kekuatan dan akhirnya, ia memisahkan topi dari puncak kepalanya. Tepat saat ia bersiap mengoper topinya pada Wang Tianxin, Ruan Nanzhu memberi perintah, “Ayo!” dan berlari menuju arah si slenderman.
Slenderman terkejut mematung karena munculnya kerumunan orang. Wang Tianxin bersikap seperti tidak menyadari apa yang terjadi di sekitarnya. Tatapannya terpaku pada topi. Lin Qiushi menerjangnya dan mengambil topi.
“Berikan kepadaku!” Wang Tianxin berteriak marah.
Lin Qiushi berlari dengan topi di tangannya. Wang Tianxin mengikutinya di belakang dari dekat, terlihat seolah ia ingin merobek Lin Qiushi menjadi dua.
Pada saat itu, yang lain sudah mulai berperang dengan si slenderman. Si slenderman memiliki kekuatan manusia super yang luar biasa. Orang normal jelas bukan tandingannya. Tapi untungnya, setelah kehilangan topinya, kekuatannya mulai sirna.
Badannya mulai mengerut seolah seluruh dagingnya menguap, hanya meninggalkan lapisan kulit yang keriput.
Ruan Nanzhu menahan orang yang masih ingin merangsek maju dan berkata, “Cukup. Menjauhlah—Qiuqiu, kemarilah!”
Memegang topi, Lin Qiushi menyelinap di sekitar Wang Tianxin seperti seekor anjing dan menghela napas lega saat ia mendengar Ruan Nanzhu sebelum bergegas ke sisinya. Ini semua karena olahraga hariannya. Kalau tidak, ia sudah lama mati jika bertemu hal semacam ini.
Wang Tianxin sama sekali tidak menghiraukan orang lain di sekitarnya. Targetnya hanya topi di tangan Lin Qiushi saja.
Kali ini, Ruan Nanzhu tidak menahan diri. Pisaunya mencapai kaki Wang Tianxin.
Wang Tianxin berteriak nyaring. Lin Qiushi menyadari bahwa tiada darah yang mengalir dari lukanya—Wang Tianxin jelas sudah bukan manusia.
Ruan Nanzhu, juga, melihat luka Wang Tianxin dan membuat keputusan dalam hatinya. Kecepatan Wang Tianxin tidak melambat meski ia sudah dilukai. Sebaliknya, ia terlihat makin agresif dari sebelumnya sambil melemparkan dirinya ke arah Lin Qiushi.
Ruan Nanzhu mendengus dingin lalu sekali lagi melepas bilahnya, langsung memisahkan tubuh Wang Tianxin dari kepalanya.
Kepala Wang Tianxin terjatuh ke tanah, tapi tubuhnya masih bergerak. Bola matanya menatap Ruan Nanzhu dengan pandangan penuh dendam.
“Aku menemukan kuncinya!” Suara Dong Tianwen terdengar, “Cepat, kita kembali ke kota!”
Ruan Nanzhu, “Dimana pintunya?”
Dong Tianwen menjawab, “Dibawah papan iklan alun-alun!”
Kerumunan orang itu bersorak girang karena mendapat kunci. Mereka berlari menuju kota kecil. Lin Qiushi dan Ruan Nanzhu tidak lagi merepotkan diri mereka dengan Wang Tianxin. Mereka berlari cepat mengejar kelompok orang itu.
Semuanya berlari menuju kota. Lalu, setelah mereka tiba di alun-alun kota, pemandangan di hadapan mereka membuat orang-orang itu terkejut hingga membatu.
Di depan papan penanda, muncul sebuah siluet besar. Orang itu berpakaian dalam jas hitam dan kakinya amat sangat panjang. Satu-satunya perbedaan adalah bahwa ia tidak mengenakan topi hitam. Pada saat itu, ia membuka mulutnya, menampilkan sebaris gigi tajam dan memberi mereka sebuah senyuman yang sangat mengerikan dan kejam ….
Hati Dong Tianwen mencelos saat melihat makhluk ini dan berkata, “Kenapa ada lagi—”
Saat ia berbicara, slenderman itu mengulurkan tangan dan mengambil satu dari mereka lalu melemparkannya menuju angkasa.
Ada suara berat terdengar saat tubuh orang itu jatuh ke tanah. Orang yang dilemparkan ke udara sangat sial—ia mati di tempat setelah belakang kepalanya terpukul.
“Kembalikan padaku …” Si slenderman mengatakan tiga kata itu dan tatapannya terpaku pada Lin Qiushi.
Lin Qiushi menundukkan kepalanya dan menyadari bahwa topi yang ia buang sekali lagi berada di tangannya.
Tapi, Ruan Nanzhu mengambil topi itu darinya dan memberitahu Dong Tianwen, “Pergi, buka pintunya. Aku akan mengalihkannya!”
Menggertakan gigi, Dong Tianwen mengangguk.
Catatan Penulis:
Slenderman: angkat yang tinggi, angkat yang tinggi.
Semua orang: … orang lain bertingkah imut untuk mendapat uang, tapi kau bertingkah imut untuk mencabut nyawa.
Iya Nanzhu iya, ga dibilang pun ak dah tahu Qiushi milikmu👁️👄👁️
Besok2 dikasih tulisan di badannya qiushi yg gede “milik Nanzhu” biar gk ada yg deket2 n pegang2 qiushi-mu..
Slenderman yg gk bawa topi lebih serem kayaknya ya.
Baru ingat setelah beberapa chapter, ini Slenderman bukannya memang seharusnya gak punya topi? Ngebayangin Slenderman versi topi jadi teringat karakter Kakashi no Kabu dari Howl’s Moving Castle