Tak peduli seberapa keras Luo XiaoLou menyangkal garis keturunan ‘binatang buas’nya, kecepatan tangannya meningkat secara menakjubkan.
Siswa Jurusan Meka semuanya terkejut ketika menemukan tambahan catatan nilai sempurna — bahkan guru-guru Jurusan Meka mulai mencari-cari si jenius meka, orang yang bernama ‘Chushi’!
Para siswa maupun guru Jurusan Meka menggeretakkan gigi dan mencari catatan lain untuk ‘Chushi’ di ruang latihan Jurusan Meka, tapi Luo XiaoLou tak pernah muncul lagi setelah Yuan Xi memberitahunya nilainya sempurna.
Ketika Luo XiaoLou diberitahu Yuan Xi bahwa nilainya sempurna, 125 masih belum membantunya lagi untuk latihan Sumber Kesadaran. Dia menunggu untuk memulai latihan lain setelah 90 persentil.
Jadi, para siswa dan guru Jurusan Meka hanya dapat menilai bahwa ‘Chushi’ seorang siswa luar biasa, jika bukan seorang jenius — dan orang yang rendah hati.
Luo XiaoLou sama sekali tidak menyadari sensasi yang telah disebabkannya. Dia hanya merasa terkejut menemukan kecepatannya dalam merakit bagian Kelas 1 setidaknya tiga kali lebih cepat daripada ketika dia masih di pabrik perakitan! Kecepatan tangan yang sebelumnya mandek, seolah menerobos leher botol, perlahan tapi pasti berkembang seiring jumlah sesi dan waktu latihannya meningkat.
Sekarang, Luo XiaoLou menuju kamar tamunya yang telah diubah menjadi lab setiap malam untuk berlatih merakit bagian meka Kelas 1. Namun, setiap empat atau lima hari, Luo XiaoLou masih membawa ringkasan pengalaman belajarnya pada Guru Song, dan menuliskan setiap pertanyaan untuk hal yang tidak dimengertinya secara terperinci.
Karena Luo XiaoLou sekarang mempelajari bagian meka Kelas 1 sendiri dengan laju yang lebih cepat daripada yang dilakukannya di dalam kelas, Guru Song mendukung Luo XiaoLou dan biasanya akan menunggunya menyelesaikan pertanyaannya sebelum dia pergi. Dia akan membawa pengalaman belajar Luo XiaoLou ke kelas untuk menandai hal-hal yang perlu diberi perhatian.
Bagi Guru Song, memiliki murid serajin dan setekun Luo XiaoLou merupakan kelegaan besar, tapi ketika melihat seberapa cepat Luo XiaoLou belajar, dia merasa khawatir.
Meskipun Guru Song tidak tahu identitas Luo XiaoLou yang sesungguhnya, dari interaksi mereka sehari-hari, Guru Song dapat mengetahui keluarga Luo XiaoLou memiliki situasi menengah, bahkan tidak sampai standar penghidupan warga Federasi rata-rata — karena Luo XiaoLou telah memberitahunya bahwa dia tidak memiliki sumber keuangan sejak sekolah dimulai.
Dia berharap Luo XiaoLou dapat memperoleh panduan dari seorang guru yang terkenal dan berjalan lebih jauh di jalan pembuatan meka. Namun, bagi siswa yang berlatar belakang sederhana, peluang memperoleh perhatian seorang guru master sangat tipis.
Sementara pembuat meka ada di mana-mana, dan tidak membutuhkan peringkat gen yang tinggi, namun sulit sekali untuk memperoleh hasil, dan kesulitannya termasuk mengeluarkan uang untuk bagian-bagian meka.
Dia memiliki hubungan yang baik dengan beberapa pembuat meka peringkat menengah karena departemennya, dan dia hanya mengenal pembuat meka senior dari gurunya sendiri, bagaimana dengan master. Dia tidak pernah berinteraksi dengan seorang pun dari mereka. Lagipula, siapa yang akan memperhatikan seorang siswa dalam sekolah jika mereka tidak memproduksi hasil tertentu?
Guru Song merenung, menyaring mentor untuk menuntun Luo XiaoLou setelah lulus.
Rencana Guru Song untuk Luo XiaoLou jauh melampaui pengharapannya.
Sementara itu, Luo XiaoLou meninggalkan situs setelah bertanya, dan sekarang sedang duduk bersila di tempat tidur dalam kamar tidur utama. Peringkat SSS yang menyedihkan, lawan yang sedang dihadapinya benar-benar menyedihkan.
Luo XiaoLou memandangi Yuan Xi, yang tampaknya sedang tertidur ringan. Dia bukan lagi dirinya yang biasanya angkuh dan galak, tapi meskipun matanya tertutup dan wajahnya tak berekspresi, dia masih sangat menyenangkan untuk dilihat.
Luo XiaoLou memandanginya sesaat, kemudian tersadar kembali dan menjadi frustrasi. Dia berharap sekarang berada di tempat tidur dengan istri yang lemah lembut dan berbudi luhur, sehingga dapat ‘menerjang’nya tanpa ragu…
Tuhan, apa yang dipikirkannya? Luo XiaoLou menggosok keningnya. Sekarang masih belum larut, masih belum waktunya pergi tidur, dan dia belum berani tertidur. Dia perlu melakukan sesuatu tentang hal yang baru saja dipikirkannya karena dia pasti akan melakukan sesuatu ketika tertidur.
Dia harus menemukan sesuatu untuk dilakukan, supaya tidak melantur terlalu lelah.
Idealnya dia ingin berlatih merakit bagian, tapi Luo XiaoLou telah berganti pakaian piyama dan tak terlalu suka untuk kembali ke lab. Pada akhirnya, Luo XiaoLou hanya mengambil komponen yang sedikit lebih kecil dan duduk di tempat tidur untuk membongkar dan merakitnya, mengonsolidasi pengetahuannya mengenai bagian-bagian meka sekaligus melatih kecepatan tangan pada saat yang sama.
Sekali, dua kali… dua puluh kali, tiga puluh kali… Luo XiaoLou merasa sedang menghitung domba, dan tampak seperti sedang tertidur ringan.
Berangsur-angsur, Luo XiaoLou memejamkan matanya, tapi jemarinya tidak berhenti. Empat puluh satu kali, empat puluh dua kali… Kecepatan Luo XiaoLou menjadi semakin lambat, dan di saat menyenangkan ketika dirinya akhirnya akan jatuh tertidur, suara yang sudah dikenalnya sekali lagi terdengar entah kenapa, “Lanjutkan.”
125! Kau brengsek! Aku minta kau untuk mengawasi Yuan Xi. Kau tak berani berurusan dengannya tapi sekarang kau mengganggu tidurku. Meskipun kau hewan peliharaan, kau seharusnya tahu bagaimana cara memandang wajah pemilikmu.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Kening Luo XiaoLou berkerut, dan sebelum dia menjadi marah, 125 berkata dengan serius, “Jangan buka matamu dan terus merakit.”
Meskipun marah, dia melakukan yang dikatakan 125 tanpa membuka matanya. Dia ini tak berguna, tapi terkadang juga bisa diandalkan.
Sekarang Luo XiaoLou tak bisa tidur, dan gerakan tangannya menjadi lebih cepat setelah menjadi segar kembali.
Hah? Dia menyadari ternyata dirinya cukup terampil untuk merakit dan membongkar dengan mata terpejam, dan gerakannya tidak lebih lambat.
“Direkomendasikan untuk mempercepat.”
Tangan Luo XiaoLou menjadi terlalu sibuk ketika berangsur-angsur mempercepat, lalu dia mengernyit, ingin membuka mata untuk melihat bagian itu.
Tapi pikiran itu muncul bersamaan dan Luo XiaoLou menekannya, mungkin ini akan jadi latihan ingatan yang lebih baik. Dia mengingat kembali struktur setiap bagian yang disentuh jarinya. Semakin cepat, semakin cepat, dia sudah mengingat langkah-langkah itu dengan baik, dia akan dapat melakukannya.
Secara berangsur-angsur kecepatan tangan Luo XiaoLou kembali ke tingkat saat dia melakukannya dengan mata terbuka.
“Percepat lagi,” kata 125 lagi.
Bagaimana dia bisa melakukannya? Alis Luo XiaoLou berkerut.
Tapi karena 125 berkata demikian, Luo XiaoLou ingin mengusahakannya. Dia ingin melihat bagian itu lagi, dan jika bisa melihatnya — Luo XiaoLou mendadak merasa bagian itu muncul dengan jelas di hadapannya. Bukan, bukan, bukan muncul, tapi diperlihatkan di kepalanya, setiap sisi dan sudutnya, setiap permukaannya dapat terlihat dengan jelas.
Bila melihat dengan matanya, dia hanya dapat melihat bagian depan, bukan bagian bawah ataupun bagian belakang bagiannya. Tapi sekarang, seolah melihat model 3D, yang muncul di benak Luo XiaoLou adalah seluruh struktur bagian itu.
Luo XiaoLou tidak tahu apa artinya, tapi tanpa disadari, jemarinya mengikuti.
Ketika perakitannya selesai, mata Luo XiaoLou terbuka karena tercengang. Itu solusi terbaik untuk merakit bagian ini! Tanpa berpikir lama, tanpa deduksi yang rumit, bahkan tanpa menggambarkannya menjadi gambar, saat struktur bagian meka muncul dalam benaknya, metode itu muncul di depannya seolah muncul dengan sendirinya.
Luo XiaoLou tahu ini mungkin karena dia baru merakit dan membongkarnya lusinan kali, tapi —, tapi dia merasakan kekuatan itu, Sumber Kesadaran, memang sesuatu yang menakjubkan.
Meskipun menyangkal garis keturunan Binatang Buas Eksotik, Luo XiaoLou dengan senang menerima kekuatan Sumber Kesadaran yang unik dimiliki gen Binatang Buas Eksotik.
125 mengatakan bahwa gen binatang buas eksotik dan manusia pada dasarnya berbeda, meskipun keduanya memiliki kekuatan spiritual. Kekuatan spiritual binatang buas eksotik jauh lebih besar daripada yang dimiliki manusia. Di bawah garis tertentu merupakan jangkauan kesadaran manusia, yang disebut kekuatan spiritual, dan di atas garis itu unik dimiliki binatang buas eksotik, yang disebut Sumber Kesadaran.
Dan garis itu menjadi garis standar untuk membedakan antara manusia dan binatang buas eksotik, jadi Luo XiaoLou tidak boleh membiarkan kekuatan spiritualnya diuji. Tentu saja, seperti yang dikatakan 125, tempat-tempat biasa bahkan tak dapat mengukur gen peringkat SSS-nya Yuan Xi, dan sebagian besar instrumen akan mengalami kesulitan mengukur kekuatan spiritual Luo XiaoLou. Batas atas kekuatan spiritual manusia telah mencapai rentang Sumber Kesadaran.
Setelah mengalami kekuatan ini untuk pertama kalinya, Luo XiaoLou sangat kegirangan dan tidak mau repot-repot berkomunikasi dengan 125, jadi dia melanjutkan berlatih dengan mata tertutup. Pada saat yang sama, dia berpikir dengan penuh semangat bahwa jika mungkin, dia mungkin bisa menemukan cara terbaik untuk merakit semua bagian Kelas 1…
Karena terlalu kegirangan dan sekaligus kelelahan, Luo XiaoLou akhirnya jatuh tertidur, bagian-bagian di tangannya menggelinding ke samping.
Ketika Yuan Xi kembali dari jejaring virtual, dia melihat Luo XiaoLou terjatuh sehingga merentangkan tangan untuk menangkapnya. Ini — ini pertama kalinya Luo XiaoLou melompat sendiri ke arahnya!
Luo XiaoLou bergerak beberapa kali di atas Yuan Xi, mencari posisi yang nyaman untuk tidur, dia hanya terlalu letih.
Yuan Xi mengernyit seolah sangat kesal, tapi dengan hati-hati menyesuaikan gerakan tak sadar Luo XiaoLou dengan ekspresi tuan yang berbesar hati menolerir gerakan kecil budaknya — meskipun wajah dan ekspresi di wajahnya tampaknya tidak begitu sesuai.
Setelah Luo XiaoLou berbaring, Yuan Xi menatap Luo XiaoLou, yang tertidur dengan nyamannya, wajahnya masih merona merah, dan setelah beberapa saat, dia menarik selimut untuk menutupi mereka berdua.
Luo XiaoLou ternyata mulai melontarkan diri padanya hari ini! Luo XiaoLou seharusnya sedikit lebih mengekang diri, gairahnya terlalu besar untuk ditangani olehnya! Karena disiplin keluarga yang ketat, dia tak pernah bermaksud melakukan hubungan seks sebelum menikah — tentu saja, meskipun dia melakukannya, tidak mungkin secepat ini, mereka baru mengenal satu sama lain selama dua bulan…
Yuan Xi kembali dari pertempuran daring virtual dan malah bertarung melawan insomnia.
Jadi keesokan harinya, sebelum jam weker menyala, keduanya masih tertidur dengan tangan dan kaki saling berbelit.
Luo XiaoLou terbangun sambil memekik lalu merangkak dengan susah payah dari dada Yuan Xi — yah, dia hampir terbiasa melihat mata anjing buta seperti ini terlalu sering — karena sudah kesiangan dan dia harus bergegas!
Akhirnya, sepuluh menit sebelum jam delapan, Luo XiaoLou dan Yuan Xi berlari keluar lift dengan roti lapis di tangan mereka.
Yuan Xi berkendara dengan kecepatan maksimum dengan wajah hitam dan mata panda, sehingga mereka tiba di sekolah dalam waktu dua menit.
Setelah keluar di depan Jurusan Perakitan Meka, Luo XiaoLou meminta maaf, “Kemarin, karena itu, ehem, eum, bangun terlambat, sarapan hari ini sederhana, jadi aku akan memasak ikan malam ini.” Saat berusaha menjelaskan, Luo XiaoLou mendadak teringat bahwa tidak seharusnya dia membiarkan orang luar mengetahui tentang keberadaan kekuatan Sumber Kesadaran sehingga dia sedikit selip, tapi baiknya bisa meyakinkan. Biasanya pada saat ini, Yuan Xi pasti akan mengatakan apa yang ingin dimakannya sambil dengan canggung memaafkannya.
Tapi hari ini, wajah Yuan Xi benar-benar tidak enak — separuh malam tanpa tidur, wajah siapapun tidak akan terlihat enak.
Dan dia masih berani menyebutkan kemarin! Yuan Xi melotot dengan galak pada Luo XiaoLou, membanting pintu mobil dan melaju ke garasi untuk parkir.
Luo XiaoLou bertanya-tanya, apa kecanggungan Yuan Xi bertambah lagi? Aku tak tahu jika ikan untuk makan malam masih berguna…
Tentu saja, ternyata temperamen buruk Yuan Xi masih sangat mudah ditenangkan.
Setelah ini, Luo XiaoLou tidak hanya terus melanjutkan latihan simulasi bersama Yuan Xi, tapi juga mulai merakit bagian-bagian meka sesuai dengan instruksi 125, bertekad untuk mencari solusi terbaik bagi semua bagian. Luo XiaoLou hanya dapat melihat titik dan garis bersinar itu sekali dalam beberapa lusin bagian.
Sumber Kesadaran Luo XiaoLou masih pada tingkat sangat rendah, dan tidak setiap bagian meka dapat dirakit dengan cara yang disederhanakan.
Luo XiaoLou tak punya pilihan selain menyerah terhadap ambisi mulianya. Namun, dengan begini dia mampu secara perlahan membangun Sumber Kesadarannya. Jadi, tak peduli seberapa sulitnya di awal, dia harus berlatih lagi dengan mata terpejam setelah menguasainya.
Setelah dua minggu, Luo XiaoLou telah menguasai kedua ratus bagian meka Kelas 1 di labnya dan telah memodifikasi empat di antaranya.
Secara mengejutkan, karena Luo XiaoLou telah membangunkan Sumber Kesadarannya, kecepatan dan memorinya juga jauh meningkat. Di pagi hari Sabtu ketiga, Luo XiaoLou menyisir semua kepingan di ruang Master Yan, dan kemudian menghabiskan tiga pagi berikutnya menyortir semuanya lagi. Setelah satu bulan, dia akhirnya selesai menyortir kepingan di ruang Master Yan.
Proses menyortir membutuhkan perakitan dan pengolahan terus-menerus, dan Luo XiaoLou pada dasarnya telah menguasai seratus bagian meka dasar Kelas 2.
Master Yan terkejut ketika dia memasuki ruang itu hari itu, dan meskipun masih bersikap keras, Luo XiaoLou dapat mengetahui dia merasa puas.
Ketika dia dibayar satu bulan kemudian, Luo XiaoLou menerima 3.000 koin federal sebagai asisten Master Yan, sementara Master Yan memberinya bonus 4.000 koin federal.
Jika bukan karena pada kenyataannya Master Yan kemudian memberi Luo XiaoLou tugas membersihkan ruangan lain, Luo XiaoLou ingin memeluk orang tua yang galak itu.
Tragisnya, bagian meka dasar Kelas 2 (2) muncul! Dan tampaknya ada lebih banyak kepingan bagian di dalam ruangan ini. Oh tuhan, sebenarnya ini sudah selesai atau belum?
Luo XiaoLou hampir memukuli lantai. Yan Tua, jangan berani-berani kau memasang batas waktu!
Sebagai tambahan melatih bagian Kelas 1 dan mengorganisir serta mempelajari bagian Kelas 2, Luo XiaoLou juga menemukan waktu untuk pergi ke tempat Tian Le dan memilih-milih di antara ‘sampah’ yang sudah dibayarnya.
Sambil menyortir, Tian Le dan Yates saling mengalahkan di kabin virtual dekat situ. Semula, mereka tidak mengerti apa yang sedang mencoba dilakukan Luo XiaoLou dengan membeli sampah, tapi ketika mereka melihat Luo XiaoLou memunguti bagian-bagian yang masih bagus dari tumpukan bagian yang berantakan lalu perlahan-lahan merakitnya, mereka mengaguminya karena ternyata mampu menghasilkan beberapa bagian yang sudah digabungkan.
Meskipun semua yang dirakit Luo XiaoLou merupakan bagian tua, tapi masih mengagumkan.
Yates tidak mengerti, tapi Tian Le tahu terkadang bagian-bagian yang dipilih Luo XiaoLou bukan berasal dari bagian yang sama, tapi dia akan selalu menemukan cara untuk menggunakan bagian yang masih bisa dipergunakan.
Ini membutuhkan, bukan hanya keterampilan merakit yang hebat, tapi juga kekayaan pengetahuan teoritis.
Saat Tian Le mengamati Luo XiaoLou merakit bagian-bagian yang aneh dan ganjil, dia bertanya-tanya dalam hati, apakah mereka sudah diajarkan begitu banyak bagian di dalam kelas mereka?
Kenapa dia tidak berada di tingkat yang sama? Bajingan, tak mungkin di saat-saat pendek dia tertidur di kelas gurunya mendadak meledak… Tapi ketika Tian Le menanyai yang lain, dia mengetahui mereka juga tidak lebih baik darinya. Tentu saja, mungkin para siswa Kelas 10 tidak fokus belajar sejak awal.
Meskipun dia tak mengetahui situasi Kelas 1, Tian Le merasa yakin di antara semua kelas, termasuk Kelas 9 dan 8, tak seorang pun yang lebih baik dari Luo XiaoLou dalam hal keahlian bagian meka.
Tapi yang membuat frustrasi adalah Luo XiaoLou begitu buruk dalam kelas-kelas dasarnya sehingga dia gagal dalam setiap kuis sepertinya.
Pagi itu, Luo XiaoLou dan Yates nongkrong bersama di lab Tian Le; Luo XiaoLou untuk ‘sampah’nya yang berharga, dan Yates untuk kabin virtual dan berlatih.
Luo XiaoLou sudah hampir berakhir berbenahnya ketika Yates dan Tian Le keluar dari cangkang virtual, dengan keringat mengucur deras. Bukan hanya mendapatkan dua bagian Kelas 2 tua hari ini, dia juga mendapatkan kejutan besar ketika menemukan satu mesin yang rusak.
Mesin itu merupakan bagian paling inti dari mekanya, dan bagian yang paling mahal. Dia tak dapat memperbaikinya sekarang, tentunya, tapi pada saatnya nanti, dia yakin akan dapat mencobanya. Meskipun tidak dapat memperbaikinya, mesin itu bagus digunakan untuk berlatih.
Saat mereka bertiga duduk mengelilingi meja sambil beristirahat, Yates memicingkan mata dengan puas sambil memegang segelas anggur dari rumah Tian Le dan bertanya, “Apa yang kau lakukan hari Minggu depan?”
Tian Le mengingat dan yang pertama menggelengkan kepala, “Aku ada sesuatu, euh, kencan.”
“Oh brengsek, kalian semua anak laki-laki tahu bagaimana bercinta.” Yates merengek.
“Lebih baik daripada kau. Kau hanya tahu soal meka. Apa kau akan mengambil meka sebagai kekasihmu?” Tian Le segera membalas.
“Ada apa?” Luo XiaoLou bertanya, dan dia dapat melihat Yates tampaknya ingin mengatakan sesuatu.
“Sebenarnya begini, aku ingin pergi ke pelelangan. Setelah bekerja, ditambah dengan uang sakuku, aku punya sedikit uang sekarang. Aku ingin pergi ke pelelangan dan melihat-lihat apakah aku bisa mendapatkan satu meka yang murah,” Yates berkata dengan bersemangat.
Sekarang setelah para siswa Jurusan Meka dapat berlatih dengan meka mereka sendiri, dia harus menggunakan meka sekolah yang tua kalau tidak punya sendiri, yang selalu menjadi penyesalan Yates.
Luo XiaoLou memikirkannya dan berkata, “Aku akan pergi denganmu, kebetulan aku membutuhkan beberapa barang.” Beberapa hari yang lalu, Luo XiaoLou akhirnya meminta rancangan kotak energi pada 125 karena ulang tahun Yuan Xi akan segera tiba, dan dia harus mempersiapkannya dengan cepat.
Tapi ketika mendapatkan gambarnya, Luo XiaoLou menyadari bahwa sebagian material dalam rancangan itu tidak tersedia di tempat-tempat biasa. Jadi, begitu Yates memberitahunya tentang pelelangan, Luo XiaoLou mendapat inspirasi.
Kau tahu, jika dia masih belum memiliki kado bahkan setelah Yuan Xi menekankannya beberapa kali, dia akan sangat murka…
***
Penulis ingin mengatakan:
Yah, perkembangan Luo XiaoLou tampaknya sedikit lebih cepat…
Addis ingin mengatakan:
LX BEGITU POLOS! TSUN UNICORN-KU YANG SANGAT, SANGAT POLOS!!
