Manajer Gao membawa mereka berdua ke pintu masuk ruang pelelangan, kemudian membalikkan badan sambil tersenyum dan berkata, “Saya masih harus melakukan hal lain, jadi permisi. Saya akan minta Lily membawa Anda ke bagian VIP di lantai teratas. Ada beberapa barang bagus hari ini, termasuk barang-barang langka dan berkelas tinggi. Saya harap Anda berdua akan dapat menawar yang Anda inginkan dan pulang dengan merasa puas.”
Luo XiaoLou dan Yates mengucapkan selamat tinggal pada manajer, sebelum diantar Lily ke lantai teratas. Lily melirik dengan kesal pada Yates, yang memandangi panggung dengan fokus. Jelas masih belum dimulai, jadi bisakah lelaki tampan ini santai saja dan bercakap-cakap atau sesuatu dulu — membingungkan sekali.
Tapi rambut hitam berantakan, mata biru yang fokus dan sederhana, kepribadian yang bersemangat dan bergairah, hampir setiap bagiannya menghantam hati remaja Lily dengan keras — begitu seksi dan menawan!
Lily tak punya pilihan selain berkata pada mereka berdua, “Pelelangan akan segera dimulai. Anda dapat menawar dengan menekan tombol. Sebagai tambahan, pelayan akan membawa masuk minuman dan makanan gratis nanti. Saya harap Anda berdua akan mengalami hari yang menyenangkan di sini. Jika Anda membutuhkan hal lain, Anda bisa langsung mendatangi saya.” Setelah berkata demikian, dia memandang Yates lagi lalu pergi, tak dapat menyembunyikan kekecewaannya.
Luo XiaoLou juga tidak punya waktu untuk memperhatikan Lily. Dia sibuk menutupi dadanya. 125, si brengsek, sangat tak menyadari fakta kalau dia bersinar.
Luo XiaoLou memperhatikan Yates sambil membisikkan peringatan, “Hei, katamu kau tak boleh membiarkan orang lain tahu. Dengar, jika ada yang terjadi, aku pasti akan melemparmu keluar dan membiarkanmu menyelesaikan masalahmu sendiri.”
“Jangan khawatir, orang di sampingmu itu tak akan memberimu separuh perhatian yang sepantasnya kau terima. Lagipula, peringkatnya lebih buruk dibanding Yuan Xi.” 125 berkata dengan tenang, kemudian tampaknya teringat sesuatu dan mengeluh, “Yah, tapi semalam benar-benar membuatku takut sewaktu Yuan Xi menanggalkan pakaianmu dan hampir menciumku — untunglah nenen kecil di sebelahku menangkap perhatiannya — Tuhan, rasanya buruk sekali!”
Nenen, nenen kecil? Sial, dari mana dia mempelajari semua ini!?
Wajah Luo XiaoLou merah padam hingga hampir jadi ungu. 125 terkutuk, tak bisakah kau bertingkah seperti kecerdasan buatan normal! Kau hanya otak ringan tanpa emosi manusia, bukan seorang anak yang penasaran akan aktivitas malam orang tuanya karena tidur bersama mereka! Luo XiaoLou sudah memikirkan, dia harus menaruhnya di lab sewaktu tidur. Kalau terus seperti ini, dia pasti akan membawa kesialan — dasar otak ringan!
Setelah beberapa detik, Luo XiaoLou, yang memerah karena malu, mendadak menyadari ada sesuatu yang salah, “Tunggu dulu, bukannya kau bilang kau dalam keadaan mati supaya tidak ketahuan Yuan Xi?”
“Memang kurang akal sehat! Bukankah manusia juga punya gagasan berpura-pura mati, oke?” 125 berusaha memutar mata pada Luo XiaoLou lagi, tapi tentu saja, di mata Luo XiaoLou, dia hanya berkelip, dan melanjutkan dengan sedikit menyesal, “Sayangnya kalian tidak melanjutkan, aku sudah pernah melihat beberapa film yang pelaku utamanya bergender sama, dan melakukannya sampai akhir artinya cinta.”
“Sampai akhir?” Luo XiaoLou bertanya melalui gigi yang terkatup rapat dengan wajah hitam.
125, tak memperhatikan sedikitpun bahwa pemilik bergaris keturunan separuh binatang buas ini sudah dongkol, berkata dengan nada bangga, “Tentu saja — apa kau belum pernah melihat film yang laki-laki dan laki-laki, laki-laki dan perempuan, biasanya memulai di awal, euh, yang kau lakukan semalam, dan melanjutkan sampai akhir. Aku melihatnya di internet dan seseorang mengatakan itu bukti cinta —”
Persetan dengan bukti cinta! Apa saja yang dilihat kecerdasan buatan ini?
“Aku minta maaf tidak membiarkanmu melihat akhirnya!” Luo XiaoLou berkata, menggertakkan giginya, kemudian menyorongkan giok hijau itu dengan kasar ke dalam saku bajunya, mengabaikannya tanpa mempedulikan getarannya.
“Hei! Kau tak boleh melakukannya, kau menyiksaku —” 125 tergagap, dia bahkan tak tahu bagaimana dia bisa membuat Luo XiaoLou geram.
“Ah-hah, kau boleh menuntutku.” Luo XiaoLou berkata dengan murah hati, lagipula tak ada tempat untuk kasus kecerdasan buatan menuntut tuan mereka.
“… Baiklah, aku akan bersikap baik, janji.” 125 gemetar menyedihkan, sambil berbisik, “Kalau aku seperti ini, bisakah kau mengeluarkan aku sebentar nanti?”
“Kita lihat bagaimana kau bersikap,” kata Luo XiaoLou, dia tak ingin berbicara lagi. Pelelangannya sudah dimulai, dan jika dia tetap mengolok-olok 125, kemungkinan akan ketahuan Yates nanti, yang sudah melirik ke belakang beberapa kali.
“Apa yang kau lakukan di situ sendirian? Ayolah, mekanya akan segera keluar.” Yates memanggil Luo XiaoLou dengan bersemangat, “Aku akan memilih yang cocok denganku nanti. Jadi kau bisa membantuku dengan referensiku.”
Luo XiaoLou duduk di sebelah Yates. Bilik mereka berlokasi di lantai ketiga; lantai kedua dan pertama adalah stan-stan. Seluruh ruang pelelangan dirancang dengan bentuk memutar, dan panggung besar di tengah adalah meja pelelangan.
“Tuan-tuan dan nyonya-nyonya, jika Anda seorang pejuang meka, atau pengagum meka, jangan lewatkan kejutan berikut. Rumah Lelang Musim Dingin Surgawi akan menghadirkan model paling lengkap dan terkini, dengan atribut dan fungsi terbanyak dari meka paling canggih!” Dengan kalimat-kalimat yang sangat menarik minat, sepuluh kotak dikeluarkan dan ditaruh di meja.
“Inilah dia, mari kita lihat meka pertama,” juru lelang mengeluarkan tombol ruang dalam kotak, dan dengan sekali tekan, meka macan tutul hitam muncul di hadapan semua orang.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
“Meka Macan Dahan Tingkat 2 yang langka!”
Penonton di bawah mulai bersemangat. Meskipun sebagian besar orang menyukai meka jenis manusia, masih ada sebagian meka jenis binatang yang populer. Meka Macan Dahan jelas salah satunya, apalagi ini meka Tingkat 2, kecepatan dan pertahanan cangkangnya cukup mengagumkan.
Dan meka Macan Dahan ini punya kelebihan lain. Para pembuat meka telah memasangkan meka ini dengan pedang lengkung sepanjang empat meter. Dalam sekali lirik terlihat pedang berwarna biru ini bukan senjata biasa, dan setelah perkenalan dari juru lelang, penonton menjadi semakin gaduh. Kerusakan yang ditimbulkan pedang ini terlalu besar!
Pada akhirnya, meka Tingkat 2 ini dibeli seharga lima juta koin federal setelah orang-orang menawarnya.
Kemudian muncul beberapa meka berbentuk manusia, dengan berbagai warna dan fungsi, tapi semuanya tak dapat dibantah adalah meka berkinerja tinggi yang sangat menarik perhatian.
Luo XiaoLou mengamati dengan cermat, mengingat fitur masing-masing model, terkadang menoleh ke samping pada Yates, yang menatap dengan tajam pada meja pelelangan tanpa sekalipun menekan tombol.
Semuanya meka Tingkat 2, dan harganya terlalu tinggi untuknya.
Sampai meka kesembilan muncul barulah Yates memekik kagum. Mekanya berwarna hitam seluruhnya, dipersenjatai dengan tombak dan meriam laser. Setelah perkenalan dari juru lelang, daya serang dan pertahanan meka ini membuat seluruh ruangan tercengang lagi!
Akhirnya, juru lelang tersenyum sambil berkata, “Satu lagi potongan kabar yang menggiurkan, ini adalah meka Tingkat 3!”
Meka Tingkat 3! Di planet Kelas B seperti Planet Anse, ini sudah dianggap sebagai meka tingkat yang sangat tinggi. Tak perlu menyebutkan militer, sebagian besar meka paling baru dan paling tinggi tingkatannya biasanya berada di tangan negara. Sebagian besar pejuang meka biasa memiliki meka Tingkat 1, sementara segelintir orang memiliki kemampuan dan sumber keuangan untuk menggunakan meka Tingkat 2 dan meka Tingkat 3, yang dapat dikatakan mencapai titik kelangkaan.
Sementara untuk meka Tingkat 4 yang legendaris, Planet Anse diperkenankan untuk memilikinya, tapi harus diperoleh melalui saluran-saluran tertentu dan bahkan tidak terlihat dalam perdagangan normal.
Luo XiaoLou memperhatikan Yates mengepalkan tangannya erat-erat ketika melihat meka ini, bahkan napasnya tanpa disadari semakin cepat. Sewajarnya, Luo XiaoLou bisa mengetahui meka ini unggul dibanding semua meka sebelumnya dan sempurna untuk Yates, tapi setelah melirik tanpa suara pada wajahnya yang tanpa ekspresi, Luo XiaoLou menghela napas.
Mereka tak mampu membeli meka Tingkat 2 sekarang, apalagi meka Tingkat 3.
Pada akhirnya, meka kesembilan dibeli dengan harga tinggi 13 juta koin federal.
Meka kesepuluh juga meka Tingkat 3. Kedua meka ini pasti finale pelelangannya. Daya serang dan pertahanan meka terakhir ini sedikit di bawah yang kesembilan, tapi lebih baik dalam hal bentuknya yang ramping dan warnanya. Jelas ini meka berwujud perempuan.
Para hadirin perempuan merasa terkejut sekaligus senang. Sudah sewajarnya Yates tidak tertarik, dan Luo XiaoLou melihat suasana hati Yates sudah memburuk sejak meka kesembilan telah dibeli.
“Saat kita sudah menjadi terkenal dan punya uang lebih dari yang bisa kita habiskan, meka seperti apa yang kau inginkan?” Luo XiaoLou menepuk bahu Yates dan berbisik menenangkan, “Lagipula, akhir-akhir ini, sebagian besar siswa di sekolah kita masih menggunakan meka kelas pertama.”
Yates mengangguk, senyumannya sedikit pahit. Hati Luo XiaoLou juga perasaannya tidak begitu baik. Dia belum pernah bertemu dengan seseorang yang mencintai meka seperti Yates. Dan meka hitam itu, memang cocok untuk Yates.
Akhirnya, Yates berkata, hampir tak dapat menguasai diri, “Lihat lagi, mungkin akan ada meka Tingkat 1 yang keluar.”
Luo XiaoLou mengangguk, dan mereka berdua menatap meja pelelangan lagi. Yang mengejutkan meka kesepuluh dibeli dengan harga tertinggi 15 juta koin federal. Tampaknya siapapun tak pernah boleh merendahkan daya beli perempuan.
Yates berpartisipasi dalam penawaran meka kedua, dan tragisnya, karena ini merupakan pelelangan tingkat tinggi, meka Tingkat 1 di sini juga merupakan harta benda kecil.
Dua meka Tingkat 1 terakhir dibeli dengan harga tinggi masing-masing 1,5 juta dan 1,7 juta.
Luo XiaoLou mengatakan, “Tampaknya kita tak bisa membeli meka di sini sama sekali. Meka paling biasa di toko luar harganya satu juta, dan terkadang ada penawaran-penawaran khusus. Aku akan menemanimu melihat-lihat toko meka nanti.”
Yates mengangguk tanpa suara tanpa berkata apa-apa lagi. Dia hanya membawa sedikit di atas 900.000 koin federal, yang sudah merupakan jumlah uang sakunya sejak kanak-kanak dengan gaji paruh waktunya.
Saat mereka berdua menimbang untuk pergi, tiga meka lagi dibawa ke atas meja pelelangan, tapi kali ini meka rongsokan. Juru lelang sambil bercanda mengatakan itu hadiah kecil dari Musim Dingin Surgawi, dan penawaran awalnya adalah 10.000 koin federal. Luo XiaoLou tercengang sambil menatap ketiga meka yang telah rusak karena peperangan di panggung, dan bertanya-tanya sendiri apa yang dapat dilakukannya dengan meka sisa-sisa ini.
Pada saat ini, lengan kanan Luo XiaoLou mendadak terasa sakit, sehingga dia menoleh dan melihat Yates mencengkeram lengannya dengan keras. Frustrasi dan kemerosotan di matanya telah hilang. Dia memandang ke bawah dengan bersemangat, bibirnya gemetar, “Tuhan! Itu — itu ‘Menanti’!”
Luo XiaoLou memandang Yates yang terlihat berbeda, mengangkat alisnya dan membujuk, “’Menanti’ apa, kau tak boleh impulsif. Dengarkan data yang disampaikan juru lelang, semua meka itu mutlak tak dapat digunakan lagi. Tak ada kemungkinan diperbaiki, hanya dapat dibongkar menjadi bagian-bagian.”
“Brengsek! Bagaimana mungkin kau tak tahu soal ‘Menanti’!” Mata Yates bahkan berubah merah penuh semangat memegangi Luo XiaoLou dengan kasar, sambil menunjuk pada meka abu-abu di kiri jauh dan cepat-cepat berkata, “Lihat, itu meka Laksamana Gao Chen, ‘Menanti’! Dia bertempur di medan perang sampai tak terhitung jumlahnya!”
“Hah? Meka seorang laksamana? Bagaimana bisa berakhir di pelelangan?” Luo XiaoLou merasa bingung.
Mata Yates menggelap, “Laksamana Gao Chen terbunuh di medan perang, di tahun sebelum tahun kemarin. Aku melihatnya menerbangkan meka ini dalam Pertahanan Federasi ketika masih kecil. Dia selalu merupakan idolaku.”
“Meka yang heroik. Meskipun pemiliknya sudah meninggal, meka ini seharusnya dikirim ke Museum Nasional untuk disimpan dengan baik, kan?” Luo XiaoLou mengernyit.
“…Seharusnya, iya. Tapi Laksamana Gao Chen ternyata anggota partai lawan bagi partai yang berkuasa di Planet Anse saat ini. Pada saat itu dia membenci pergulatan kekuasaan birokratis semacam ini, dan lebih memilih berpacu ke medan perang. Kemudian, tak lama setelah partai yang berkuasa saat ini mulai memegang kekeuasaan, Laksamana Gao Chen meninggal dalam pertempuran dan pemakamannya diselenggarakan dengan pertunjukan kejayaan. Tapi dalam kenyataannya, tak seorang pun dari keluarganya ada di sana untuk menerimanya. Sekarang, bahkan ‘Menanti’ —” Yates tercekat, dan tiba-tiba mengangkat tangannya ke arah tombol dan menekannya.
Luo XiaoLou tidak berusaha menghentikan Yates lagi. Dia harus menghormati pahlawan seperti itu dan meka seperti itu. Meskipun seperti itu akhir seorang pahlawan, meka itu tidak layak memperoleh perlakuan seperti ini, dibeli oleh mereka yang tak dapat mengenalinya, untuk kemudian dipreteli dan dihancurkan di tempat rongsokan setahun atau dua tahun kemudian.
Tak ada penawaran ketika harga mencapai 300.000 koin federal, tapi setelah Yates bergabung, seorang calon pembeli ternyata mulai bersaing.
Tiga meka rongsokan, sekarang harganya sampai 900.000 koin federal!
Dalam satu bilik lantai kedua, seorang lelaki paruh baya yang gemuk luar biasa memandang marah ke panggung dan berteriak dalam bisikan marah, “Apa yang terjadi?! Bagaimana kita akan menjelaskan soal ini kalau tidak menyelesaikan misi yang diperintahkan Kolonel?!”
Seeorang seperti pengiring di sampingnya juga berkeringat gelisah, “Bos Shen, kita tak punya uang lebih lagi… siapa yang tahu kalau meka rongsokan ini akan direbut seseorang, sial, tak tahu macan kotor mana yang tak bisa melihat…”
Bos Shen menendang orang di sebelahnya dan berkata dengan marah, “Apa gunanya mengeluh sekarang? Apa aku bilang, bawa uang lebih banyak lagi, kau —”
Pembantunya berteriak, “Anda tak tahu. Nyonya… Dia bilang tidak akan membiarkan Anda membawa terlalu banyak uang keluar.”
Si gendut itu tampaknya sangat ketakutan pada Nyonya dan membelalak tajam pada si pembantu sambil membentak, “Kalau begitu kenapa kau tak pergi saja dan pikirkan cara untuk membuat Ding Er datang dan mengantarkan uang! Kita harus membeli mekanya hari ini, dan juga memastikan menghancurkan semuanya!”
Sambil memandangi wajah khawatir Yates, Luo XiaoLou tanpa suara mengetuk komunikatornya dan berkata, “Aku masih punya 100.000 di sini, kau ambil dulu.”
Yates menatap kagum. Luo XiaoLou, bocah ini, merasa tertekan setengah mati setiap kali mengeluarkan uang, dan sebagian dari mereka juga tahu Luo XiaoLou benar-benar tidak punya uang — tapi sekarang dia ternyata membuka mulut untuk meminjamkan 100.000 padanya meskipun dia sudah menghabiskan 100.000 tadi.
Luo XiaoLou tertawa sambil berkata, “Jangan memandang seperti itu. Itu yang aku punya, jadi ambillah atau tidak.”
Pada akhirnya, Yates langsung menawar satu juta. Hadirin terdiam lama, dan akhirnya di tengah suara-suara terkejut, juru lelang memasukkan ketiga meka rongsokan ke dalam kristal ruang. Ketiga meka berhasil dilelang pada Yates.
Di ruang lain, si gendut berkeringat dingin, tak tahu bagaimana menghadapi kolonel.
“XiaoLou, sungguh mengganggu di saat kritis.” Yates menyentuh kristal ruang abu dengan senyuman senang di wajahnya, lebih bahagia dari sebelumnya ketika hendak membeli meka yang dibutuhkannya.
Luo XiaoLou juga menghembuskan napas lega dan berkata, “Untungnya pihak lain itu tidak menawar lagi, kalau tidak kita tak akan punya uang lagi.”
Meskipun kartu Lou XiaoLou punya banyak uang, tapi bukan miliknya. Lou XiaoLou tidak pernah menggunakan uang di dalamnya kecuali untuk kebutuhan rumah tangga. Kedua, dia tak pernah membawanya dengannya.
“Baiklah, karena kita tak punya uang lagi, ayo pulang,” ajak Luo XiaoLou.
“Ayolah, kita di sini, ayo lihat-lihat lagi, siapa tahu kita melihat sesuatu yang bagus nanti — ehem, aku tahu tak ada uang lagi, tapi masih menyenangkan bisa melihat-lihat.” Beban di wajah Yates sudah tersapu bersih, dan dia kembali menjadi anak lelaki besar yang ceria lagi.
Luo XiaoLou tak mampu berkata-kata.
Ketika pergi ke kamar kecil sendiri dan saat kembali, dia baru berbelok dan tangannya sudah di kenop pintu, Luo XiaoLou melihat sekelompok orang berjalan ke arahnya.
Begitu melihat siapa mereka, Luo XiaoLou memucat dan menggeram dalam hati, Tuhanku, omong kosong apa yang kau mainkan? Yuan Xi, Luo ShaoJun, Ling Xu, dan Yang Ke muncul di depannya.
Keempat orang di sisi lain itu tampaknya melihatnya juga, dan beberapa dari mereka sama terperanjatnya karena ada kompartemen VIP di sini yang ditempati Luo XiaoLou, yang tidak terlihat seperti seseorang yang akan memesan tempat seperti itu sama sekali.
Apa ada yang lebih menguji dan pahit daripada tertangkap Yuan Xi di luar?! Setelah dia baru memberitahu Yuan Xi pagi ini akan bekerja hari ini?!
Oh tidak! Memalukan jika sampai disiksa di depan orang luar! Antara berpura-pura tidak melihat mereka dan bergegas masuk atau mengatakan sesuatu — Luo XiaoLou berpikir sambil berlinangan air mata dalam hatinya, sekarang dia benar-benar tak mampu berpikir. Pada akhirnya, Luo XiaoLou memalingkan kepalanya, tanpa memandang lagi, berpura-pura tidak melihat mereka, langsung mendorong pintu dan masuk ke dalam ruangan.
Yang lainnya semua memandang Yuan Xi. Apa pendamping semacam itu benar-benar tidak apa-apa?
Yuan Xi selalu tanpa ekspresi. Tapi kali ini, matanya tajam dan wajahnya menjadi buruk. Dia mengangguk pada Luo ShaoTian dan Ling Xu sambil mengatakan, “Kalian pergi duluan, aku harus melakukan sesuatu.”
Keduanya mengiyakan, tapi dalam hati mereka merasa lebih terkejut. Meninggalkan kawan-kawan sekelas yang datang bersamanya, meskipun jika maksudnya mengejar untuk memberi pelajaran pada Luo XiaoLou sekarang, tetap saja tampaknya Yuan Xi terlalu memperhatikan anak itu.
Yuan Xi membanting pintunya saat menutupnya setelah masuk. Pintu yang kedap suara itu mendadak menghalangi pandangan ketiga orang yang sedang termangu-mangu.
Yates baru saja membalik dengan penuh semangat sambil berkata, “XiaoLou, kemari — Yuan Xi?”
Wajah Yuan Xi lebih murung lagi. Sialan, meskipun kau berbohong, masih pula berselingkuh dengan seorang laki-laki!
Tangan dan kaki Luo XiaoLou mulai gemetar saat melihat wajah Yuan Xi yang penuh amarah. Oh Tuhanku — dia tak ingin dipukuli di depan Yates!
“Kalian berdua…?” Anak laki-laki yang ceria ini tak punya selera humor selain ketertarikannya pada meka, dan sekarang dia bahkan bertanya tentang hubungan Luo XiaoLou dan Yuan Xi.
Luo XiaoLou mengedipkan sebelah mata pada Yates, tapi gagal, sementara Yuan Xi melihat kedipan Luo XiaoLou dan menjadi lebih marah.
Terkutuk, berani-beraninya kau kontak mata dengan pezina ini di hadapanku!
***
Penulis ingin mengatakan:
125 pada Yuan Xi: Kau sangat bodoh! Kau akan menyusul Chubby!!
