Editor ExR: Sulo menggosok-gosokkan tangan dengan bersemangat untuk bab ini (´∩｡• ᵕ •｡∩`)
***
Para siswa Jurusan Meka juga sedang menunggu latihan dimulai di dekat situ. Sebenarnya dari dua arah, dan kedua pihak tahu betul itu. Kenyataannya, para siswa Jurusan Meka masih menjadi atraksi utama.
Jurusan Meka merupakan jurusan terpanas, ada sejumlah besar orang yang tertarik. Namun karena hubungan genetik, Jurusan Perakitan Meka memiliki siswa lebih banyak daripada Jurusan Meka. Hasilnya, ada satu koma lima siswa Jurusan Perakitan Meka untuk satu siswa Jurusan Meka. Status sosial Pejuang Meka selalu jauh lebih tinggi daripada Jurusan Perakitan Meka. Para siswa Jurusan Perakitan Meka juga memperlihatkan niat mereka untuk menyenangkan hati, meskipun sebenarnya enggan melakukannya.
Tentu saja, satu kelas siswa atau mereka yang berlatar belakang dan memiliki koneksi bagus tidak akan perlu membungkukkan badan seperti itu.
Sekarang ini bukan pengelompokan resmi sampai satu bulan berikutnya, karena masih ujian praktik. Jika kelompok itu merasa tidak puas di tengah jalan, mereka dapat mengubah pasangan kapanpun. Tapi kurang lebih, pengelompokan ini akan mempengaruhi pemilihan orang-orang dari kedua jurusan untuk pengelompokkan resmi. Bagaimanapun, mereka berlatih bersama sekarang dan nantinya pasti akan ada niat baik dan saling memahami.
Tian Le mengeluh di sampingnya dan Luo XiaoLou merasa sedikit tertekan. Kelas 10 mereka dalam situasi yang lebih buruk. Meskipun Jurusan Meka memiliki Kelas 10, tapi para pejuang meka itu dengan mata mereka di langit, tidak akan ingin memilih pasangan yang buruk juga.
Para guru kedua jurusan mengatur di lobi. Dalam beberapa saat, mereka akan mulai membentuk tim bebas.
Luo XiaoLou menimbang sesaat. Daripada begini, lebih baik berlatih sendirian. Dia punya 125, dan Yuan Xi sudah memberitahunya metode-metode pelatihan pejuang meka. Soal pertanyaan pembentukan tim sebulan kemudian. Luo XiaoLou menghela napas — Kita pikirkan nanti saja.
Luo XiaoLou berbalik kemudian berjalan memasuki ruang latihan. Luo XiaoLou harus mempercepat langkahnya, tapi kemudian seorang laki-laki mendadak berlari dari luar. Dia langsung berlari menuju guru Jurusan Meka. Dia tersenyum sambil meminta maaf, “Maaf, Guru, saya terlambat.”
Guru Jurusan Meka itu menghela napas tanpa daya, tapi nadanya sangat memanjakan, “Zhuang Yi, tak menyadari waktu lagi? Kau begitu linglung. Bagaimana kalau sekarang waktunya latihan lapangan yang sesungguhnya? Ayolah. Pengelompokkan dimulai sekarang.”
Zhuang Yi menyisir rambutnya yang berantakan dengan tangannya. Wajahnya yang tampan terlihat lucu karena kebingungannya, dan banyak gadis mulai melihat hati merah bertebaran. Zhuang Yi memandang berkeliling. Sambil lalu dia menarik Luo XiaoLou yang sedang berjalan di depan Jurusan Perakitan Meka sambil berkata, “Ambil dia saja.”
Untuk sesaat, aula yang kacau mendadak menjadi hening.
Bahkan guru itu memandangi Zhuang Yi dan Luo XiaoLou dengan membisu. Mereka harus mendorong para siswa Jurusan Meka untuk tidak berprasangka, dan memiliki pilihan yang aktif. Tapi…
Luo XiaoLou juga terperanjat. Dia seharusnya dapat melalui pintu ruang latihan itu dengan cepat! Tapi apa maksud orang ini, yang muncul entah dari mana?
Kemudian, salah seorang siswa kelas Jurusan Meka berbicara, “Zhuang Yi, kau tak kenal orang itu. Tapi orang yang kau pilih bukan dari kelas yang di sana itu. Dia dari Kelas 10. Meskipun bingung, jangan begitu linglung. Cepat ganti pasangan.”
Orang lainnya menyela, “Iya. Kau yang kesebelas dalam kelas kita. Tahun depan, kau pasti akan meng-KO yang kesepuluh untuk menjadi siswa teratas. Pasanganmu tak boleh seseorang yang seburuk dia.”
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Para siswa Jurusan Perakitan Meka Kelas 10 merasa cemas untuk Luo XiaoLou, tapi sebagian besar ingin menonton.
Seseorang di barisan pertama mengatakan, “Dia tidak memilih saat ini untuk mendatangi kelas kami untuk menggenapkan, bukan? Kelas 10 seharusnya dipilih terakhir. Jangan pilih saat ini kalau ingin mempertunjukkan ketinggian.”
Wajah Zhuang Yi memperlihatkan dilema. Luo XiaoLou memutar mata di dalam hatinya. Kau merasa malu untuk apa? Lebih baik dari apapun untukmu, dalam situasi ini, untuk ganti orang saja. Hanya jangan biarkan mata para siswa kedua jurusan tertuju padanya lagi.
Luo XiaoLou berpikir demikian sambil mendorong Zhuang Yi dan mengatakan, “Aku hanya lewat. Kau boleh mengganti —”
Zhuang Yi memotong ucapan Luo XiaoLou, “Bukankah Guru kemarin mengatakan tidak seharusnya ada perbedaan perlakuan antara jurusan dan kelas? Saya rasa dia tak apa-apa. Dengan dia saja.”
Luo XiaoLou diabaikan di depan Zhuang Yi. Ucapannya bahkan lebih tak didengar. Luo XiaoLou mendorong beberapa kali, tapi Zhuang Yi yang tersenyum bahkan tak bergeming satu urat pun.
Kekuatan fisik Jurusan Meka terlalu sinting!
Begitu mendengar ucapan Zhuang Yi, guru dan para siswa itu terlalu malu untuk membujuknya lagi. Dia sendiri bersedia dan menetapkan teladan. Apa yang bisa mereka katakan? Barulah kemudian Zhuang Yi memandang Luo XiaoLou untuk pertama kalinya sambil mengatakan, “Ayo. Ayo kita masuk dulu dan memulai latihan,” Dia benar-benar tidak keberatan siapa yang dipilihnya.
Sekarang situasinya telah menjadi seperti ini, penolakan Luo XiaoLou akan menjadi sedikit tak masuk akal. Sebenarnya tak ada yang salah menjadi orang yang dipilih, lagipula dia dapat berlatih sendirian. Tapi orang ini yang begitu bingung saat masuk… Dia benar-benar terlalu hebat menarik kebencian pada orang!
Luo XiaoLou sekarang mungkin terkenal lagi di Jurusan Meka dan Jurusan Perakitan Meka — seorang siswa Kelas 10 yang akan melakukan apapun untuk dapat satu tim dengan seorang siswa luar biasa.
Tak peduli betapapun sedih dan marahnya Luo XiaoLou, Zhuang Yi masih dengan bersemangat menariknya ke dalam.
Dia memilih latihan ketepatan. Setelan lapangannya separuh gunung dan separuh padang pasir. Monster simulasinya akan terus bertambah sampai akhirnya mencapai seratus, dan juga ada batasan waktu. Ini merupakan latihan tingkat tinggi untuk ketepatan serangan jarak jauh. Latihan mudah akan memiliki target tak bergerak atau sekumpulan target yang bergerak. Kecepatan bergeraknya akan bergeser kemudian untuk simulasi menyerang monster.
Setelah menutup pintu ruang latihan, Zhuang Yi seperti orang yang sepenuhnya berbeda. Senyuman di wajahnya, yang membingungkan dan menyebabkan para gadis menjerit, menghilang.
Dia mengeluarkan mekanya, kemudian menatap Luo XiaoLou sambil mengatakan, “Silakan melihat-lihat. Aku akan tenggelam dalam latihanku. Aku tak bisa mengurusmu. Aku jarang punya masalah dalam latihan dan seharusnya tidak akan merepotkanmu.”
Maksudmu tak perlu pembuat meka sama sekali karena kau yang terbaik, bukan?! Aku juga tidak benar-benar membutuhkan pejuang meka untuk jadi pasanganku juga…
Luo XiaoLou tidak beromong kosong dan langsung bergerak sesuai keinginan Zhuang Yi. Dia juga melihat Zhuang Yi adalah siswa Jurusan Meka yang sangat bagus. Dia tidak peduli ada pembuat meka atau tidak, karena itulah dia bisa memilih siapapun.
Luo XiaoLou tidak meninggalkan ruang latihan. Dia menggunakan kartu Yuan Xi untuk membuka bilik virtual lalu berbaring di dalamnya.
Dia belum pernah mencoba latihan ketepatan serangan jarak jauh, dan bagi para lelaki, menembak masih punya daya tarik tersendiri, lalu mulai memberondong — dengan tingkat mengenai sasaran sangat rendah.
Meskipun demikian, dia masih tidak menyerah. Kecepatan tangannya sudah sangat meningkat jauh akhir-akhir ini. Meskipun tidak dapat mengenai, tidak begitu mudah bagi monster untuk menangkapnya.
125 mendadak berkata, “Coba gunakan Sumber Kesadaran untuk mengendalikan Monster Simulasi.”
Luo XiaoLou tertegun. Sumber Kesadaran bisa dipergunakan seperti itu? Tapi itu terlalu jauh untuk diraih, bukan?
“Menurut tingkat pemulamu yang sekarang, dalam kenyataannya sepenuhnya mustahil, tapi kau bisa berusaha semampumu dalam latihan virtual. Ini juga satu cara untuk latihan.”
Luo XiaoLou memejamkan matanya. Monster-monster itu menghilang dan di tempat mereka masing-masing ada satu titik cahaya. Monster-monster itu hanya data virtual, jadi wujud yang mereka ambil di bawah kekuatan Sumber Kesadaran segera berubah.
Pengendalian? Luo XiaoLou melakukannya dengan cara biasanya. Berusaha membuat kekuatan Sumber Kesadarannya mengelilingi titik cahaya.
Tak bisa. Jaraknya terlalu jauh. Jaraknya terlalu lebar, Luo XiaoLou mengernyit tak nyaman. Sambil memanipulasi meka, dia bergerak ke arah titik cahaya. Ketika mendekat, dia melepas Sumber Kesadaran lagi.
Hah? Atau tidak?
“Tidak. Ada pengaruhnya. Lihat lebih dekat,” terdengar suara 125 di telinganya.
Luo XiaoLou tidak dapat dengan mudah menilai hanya titik cahaya di kepalanya. Kecepatan pergerakan monster raksasa dari luar memang berubah.
Luo XiaoLou memejamkan mata. Sambil berusaha mengendalikan titik cahaya, dia menghindari lebih banyak monster. Jemarinya bergerak cepat pada tombol-tombol. Meka yang dikendalikannya menghindar dengan kikuk dan dengan cepat menembus kelompok monster.
Jika dia menguji kecepatan tangannya sekarang, bahkan sebagian siswa Jurusan Meka akan merasa malu.
Monster virtual itu dikejar dan dilempar ke sana kemari oleh Luo XiaoLou sepanjang sore. 125 merasa Luo XiaoLou tak punya bakat sama sekali. Tapi dia orang yang benar-benar serius dan rendah hati yang bersedia bekerja keras.
Aku sudah menontonnya begitu lama. 125 berpikir. Jika monster itu bukan sekadar data yang menyedihkan, dia pasti ingin menangis — ayolah beri dia kematian yang cepat!
Hal ini terus berlangsung sampai sistemnya memaksa Luo XiaoLou keluar jaringan, dan Luo XiaoLou sekali lagi basah kuyup oleh keringat saat keluar terhuyung-huyung dari bilik virtual, lalu bersandar untuk mengatur napasnya kembali.
Latihan yang berlangsung di lapang pertarungan dalam juga selesai. Meka biru dan putih menarik pintu hingga terbuka. Kemudian kokpitnya terbuka. Seorang lelaki tinggi dan kurus melompat turun. Di belakangnya, angin sepoi meniup di antara kabut pegunungan. Di padang pasir kuning, tak lagi terlihat monster-monster.
Luo XiaoLou, yang sedang terduduk di lantai, memandang dengan iri. Kalau suatu hari nanti dia dapat mengendarai meka, apakah dia punya kesempatan untuk kembali sebagai seorang pahlawan?
“Terus kenapa. Kau akan membuat banyak kemajuan begitu aku sudah diperbaiki. Kau pasti akan menjadi pejuang meka paling terkenal.”
Luo XiaoLou tersenyum di sudut bibirnya. Setidaknya masih ada harapan baginya.
Ketika Zhuang Yi keluar, dia melihat Luo XiaoLou bersandar cangkang virtual. Dengan rasa terkejut, dia mengangkat alisnya, “Kau berlatih?” Dia pikir Luo XiaoLou akan merasa bosan dan pergi duluan.
Luo XiaoLou mengangguk, “Aku hanya melihat-lihat. Tapi latihanmu benar-benar sulit.”
Setelah Zhuang Yi menaruh kembali mekanya, tampaknya dia kembali menjadi anak muda dengan cengiran lebar. Dia berjalan untuk melihat rekaman latihan Luo XiaoLou.
Dua jam. Hanya membunuh satu dalam dua menit pertama. Kemudian tidak pernah memusnahkan satu monster sekalipun…
Catatan yang parah juga. Kelas 10 memang menakutkan…
Zhuang Yi tersenyum kemudian mengulurkan tangan pada Luo XiaoLou di lantai, “Ayo. Mulai hari ini, kita berlatih bersama.” Tak peduli apa, selama tenang dan tak ribut, dia akan menolerir semuanya.
Selain selingan memilih seseorang untuk jadi tim, Luo XiaoLou juga merasa puas. Setidaknya Zhuang Yi tidak menariknya untuk menontonnya sepanjang waktu, dan membuatnya mengucapkan kata-kata pujian dan sanjungan saat dibutuhkan.
Zhuang Yi dan Luo XiaoLou berjalan keluar dari ruang latihan satu demi satu. Di lobi, Luo XiaoLou mencari-cari sosok Tian Le. Tak diketahui orang macam apa yang menjadi timnya.
Pada saat ini, pintu lain terbuka. Para siswa kelas istimewa juga keluar.
Luo XiaoLou merasakan tatapan sedingin es, tapi hanya satu detik. Seolah hanya ilusi bagi Luo XiaoLou. Gadis yang mengejar Yuan Xi ada di situ, sedang berbincang dengan Yuan Xi.
Hati Luo XiaoLou sekali lagi entah kenapa terasa tak nyaman. Tak lagi menunggu Tian Le, dengan santun dia berpamitan pada Zhuang Yi dan berjalan keluar dulu.
Zhuang Yi, yang tampan dan bingung, cukup populer di Jurusan Meka. Bahkan para guru sangat menyukainya. Banyak orang sudah mulai menyapanya sekarang dan melontarkan lirikan simpatik pada pasangannya.
Zhuang Yi tentunya tidak mempedulikan soal ini. Tapi, ketika pasangan itu masih tetap tak menyenangkan dan tidak bekomunikasi secara aktif dengannya, dan bahkan melenggang keluar lebih dulu, tetap membuatnya menaikkan alis.
Luo XiaoLou berjalan menuju bangunan informasi ketika menemukan mobil yang sudah akrab terparkir di hadapannya. Dia tertegun. Dia berjalan ke arah mobil itu, cepat-cepat membuka pintunya, dan memasukinya.
Wajah Yuan Xi bahkan lebih gelap dari biasanya. Dia melesat keluar dari sekolah dengan kecepatan yang tak bisa dipercaya.
