Luo XiaoLou menyajikan makan malam. Meskipun akhir-akhir ini Yuan Xi tidak meminta apapun, Luo XiaoLou selalu menyiapkan makan malam sesuai dengan selera Yuan Xi selama beberapa hari terakhir. Ini isyarat niat baiknya.
Wajah Yuan Xi setiap kali dingin dan tak berkata apa-apa. Tapi Luo XiaoLou tahu dari piring-piring yang licin tandas setiap selesai makan, orang ini sebenarnya merasa cukup puas.
Luo XiaoLou lebih berhati-hati lagi di hadapan Yuan Xi yang berwajah gelap hari ini. Dia benar-benar tidak ingin menyinggungnya. Dia ingin hidup lebih lama dan menikmati kehidupan yang baik, dan segala hal.
Ikan dan brokoli di dekat Yuan Xi sudah habis. Bahkan rebusan daging dekat Luo XiaoLou juga tandas. Apa dia terlalu sedikit memasaknya?
Sebelumnya, Yuan Xi biasanya memakan bagiannya tanpa suara dan kemudian berpaling, seolah berdiam diri dengan Luo XiaoLou tak tertahankan baginya. Tapi hari ini, Yuan Xi makan lebih banyak dari biasanya.
Luo XiaoLou sedikit tak tenang. Dia sudah menimbang untuk menyerahkan porsinya pada Yuan Xi.
Pada saat ini, mendadak Yuan Xi menatap dingin ke arahnya sambil bertanya, “Kenapa kau berlatih dengan itu… orang Jurusan Meka itu hari ini?”
Jantung Luo XiaoLou sedikit mencelos. Dia menelan makanan di mulutnya lalu cepat-cepat mengatakan, “Maksudmu Zhuang Yi?”
Wajah Yuan Xi segera memburuk. Sial. Mengingat nama begitu jelas!
Meskipun tak tahu kenapa, Luo XiaoLou peka pada kekesalan Yuan Xi jadi segera menjelaskan, “Mulai hari ini, para siswa Jurusan Meka dan Jurusan Perakitan Meka akan mulai berlatih sebagai tim. Persiapan untuk pengelompokkan tim satu bulan yang akan datang. Bukannya kau sudah tahu? Bukannya kalian, para siswa istimewa, telah berlatih bersama sejak lama?”
Luo XiaoLou dengan sopan mengingatkan Yuan Xi, dia juga bersama siswa Jurusan Perakitan Meka hari ini. Dia benar-benar tak punya hak menuduhnya berlatih bersama dengan orang lain.
Yuan Xi terpana dan wajahnya sedikit melunak. Tapi masih tidak berniat pergi. Sambil duduk di hadapan Luo XiaoLou, dia mulai berbicara dengan sarkastik, “Kau bilang Zhuang Yi itu — dia tampaknya murid dari kelas kami. Bagaimana kau bisa terpilih?”
Luo XiaoLou memerah karena malu. Dengan nada kering, dia menjawab, “Dia tampaknya tidak peduli siapa pendampingnya. Dia memilih sembarangan dan secara kebetulan aku lewat di depannya.” Bajingan. Itu kesalahan! Terlalu membuatnya frustrasi, semua orang tampaknya berpegangan pada topik yang satu ini!
Yuan Xi segera menangkap kalimat terakhir. Dengan mata membelalak, dia menaikkan suaranya dan menggeram, “Lewat? Maksudmu kau menghampirinya sendiri? Aku sudah memberitahumu, aku tak suka budakku berkeliaran mendekati orang-orang!”
Wajah Luo XiaoLou mulai berubah biru saat percakapannya berlanjut ke jalur itu. Luo XiaoLou berkata dengan lembut, “Aku tahu. Aku juga berjanji padamu — tapi kejadian hari ini benar-benar tidak disengaja. Sulit untuk menemukan pasangan yang cocok untuk siswa Kelas 10 seperti aku. Aku hendak berlatih sendirian dan sedang berjalan menuju ruang latihan ketika kebetulan melewati Zhuang Yi. Aku pikir dia memilihku secara sembarangan. Mungkin karena aku bukan dari kelas lain, dia merasa menyesal untukku. Lagipula, aku dengar dari kelasmu, dia sepertinya akan menjadi salah seorang siswa istimewa semester depan. Mereka juga menyarankan padanya untuk mengganti pasangan.”
Yuan Xi melotot pada Luo XiaoLou. Di satu sisi, dia merasa puas orang-orang di kelasnya membujuk Zhuang Yi untuk mengganti pasangan. Di sisi lain dia murka orang lain memandang rendah Luo XiaoLou. Sialan. Orang yang berani memandang rendah padanya berarti memandang rendah padaku!
Yuan Xi bungkam beberapa saat. Dia mulai memikirkan apakah perlu mengancam orang kesepuluh dalam kelasnya untuk memberi ruang bagi Zhuang Yi, dan membuatnya menjadi siswa istimewa. Dengan begitu, Zhuang Yi tidak akan punya kesempatan untuk berurusan dengan orangnya. Namun, sepertinya Luo XiaoLou dan Zhuang Yi benar-benar tidak punya masalah…
Akhirnya, Yuan Xi menatap Luo XiaoLou sambil memperingatkan, “Dia tidak akan pernah tertarik pada seseorang dari Kelas 10. Satu bulan mendatang, dia tidak akan memilihmu untuk masuk dalam timnya. Kau akan terjebak dengannya.”
“…Aku tak pernah punya pikiran begitu juga,” Luo XiaoLou menegaskan tanpa kata.
Yuan Xi tampaknya akhirnya merasa puas. Dia meraih susu panasnya dan beranjak pergi.
Luo XiaoLou menatap punggung Yuan Xi dengan kebisuan. Menyedihkan. Sejak Perang Dingin, pikiran Yuan Xi menjadi lebih aneh dan janggal.
Sejak Senin, para siswa Jurusan Meka dan Jurusan Perakitan Meka berlatih bersama setiap hari. Setiap kali Luo XiaoLou dan Zhuang Yi tiba di ruang latihan, mereka berdua melakukan pekerjaan masing-masing, dan merasa senang pada sikap yang lainnya.
Luo XiaoLou melanjutkan pekerjaan tak berartinya dalam bilik virtual. Setiap hari, dia menggunakan kekuatan Sumber Kesadaran pada monster simulasi itu. Meskipun efeknya tidak begitu signifikan, sepertinya tangannya sudah menjadi lebih cepat lagi. Dia dapat dengan cepat bermanuver di seluruh peta dengan mata terpejam…
Luo XiaoLou melanjutkan bekerja di Kelompok Kane setiap akhir pekan. Meskipun mereka tidak pernah membicarakan soal kotak energi, sejak terakhir kali, orang-orang di dalam kelompok menjadi lebih antusias terhadapnya.
Hanya Master Yan yang masih tetap sama saja terhadapnya. Setelah mempelajari lima ratus bagian dasar Kelas 2, Master Yan memberi asesmen pada Luo XiaoLou.
Luo XiaoLou sudah diuji hampir setiap bagian yang berakhir dengan kepuasan Master Yan. Luo XiaoLou mampu dengan cepat merakit dan membongkar hampir setiap bagian. Tentunya dia juga tidak tahu, bahwa Luo XiaoLou sekarang cekatan melakukan semua ini dengan mata terpejam.
Master Yan mulai menugasi Luo XiaoLou untuk mempelajari bagaimana cara merakit meka paling sederhana. Tak seperti terakhir kali ketika Luo XiaoLou harus melakukannya sendirian, Master Yan akan menghabiskan waktu satu jam setiap kali untuk menjelaskan padanya bagaimana cara merakitnya, mengajarinya soal pemasangan kawat, prinsip-prinsip sistem, dsb.
Yang lebih mengejutkan Luo XiaoLou adalah dalam ruangan meka yang sedang dirakit, dia melihat Shen Yuan. Shen Yuan baru saja selesai merakit sebuah meka sederhana. Setelah Master Yan pergi barulah dia menghampiri untuk berbicara dengan Luo XiaoLou.
“XiaoLou sudah mulai belajar merakit meka sederhana? Kau cukup cepat. Kerja yang hebat!” Shen Yuan tersenyum menyemangati.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Luo XiaoLou menggaruk kepalanya. Dia tak tahu laju perkembangan orang lain, apalagi kecepatannya sendiri. Dia terlalu asyik menanyakan, “Kak Shen, menurutmu kecepatanku lumayan? Aku sudah khawatir terlalu lambat. Master Yan meneriaki aku setiap hari.”
“Sudah hebat,” Shen Yuan mengacak-acak rambut Luo XiaoLou dengan tangannya. Matanya yang lembut seperti menatap adik tetangganya.
Luo XiaoLou terlalu merasa malu. Tuhan. Meskipun tubuhnya tidak begitu tua, dia benar-benar seorang anak berusia tujuh belas tahun dalam hatinya…
Seorang asisten lain yang datang untuk membantu Master Yan dengan urusannya tertawa, “Jangan bertanya padanya. Shen Yuan membongkar dan merakit bagian Kelas 1 dan Kelas 2 tiga kali dalam sebulan. Kecepatannya yang paling keterlaluan. Dia melakukannya setiap kali di waktu luang untuk belajar setelah bekerja.”
Luo XiaoLou membuka mulutnya lebar-lebar. Dia baru mempelajarinya sekali. Dia paling tahu betapa luas dan membosankan sistem pengetahuan bagian-bagian itu, “Sebulan? Yesus. Shen Yuan, bahkan para jenius tidak bisa begitu menakjubkan…”
Shen Yuan menatapnya sambil tersenyum. Dia tak berkata apa-apa. Asisten itu berbicara lagi, “XiaoLou benar. Shen Yuan adalah jenius yang terkenal di Akademi Santo Miro dulu,” Kemudian di sini dia berkata dengan suara rendah, “Dia jauh lebih baik daripada peringkat pertama Jurusan Perakitan Meka sekarang.”
Shen Yuan menatap asisten itu, dan lelaki itu menganggukkan kepalanya lalu berjalan keluar. Kemudian, Shen Yuan berbalik pada XiaoLou sambil mengatakan, “Menjadi seorang jenius bukan hanya dalam soal kecepatan mempelajari dan menyerap pengetahuan. Gagasan-gagasan XiaoLou benar-benar berharga dan langka.”
Luo XiaoLou merona. Gagasannya hanya perbaikan bagian-bagian Kelas 1 dan 2. Dia tidak membuat gambar rancangan kotak energi. Shen Yuan yang sebenarnya sebaik itu. Seorang jenius seperti itu bekerja untuknya sebagai asisten. Juga, kalau dia tidak begitu luar biasa, bagaimana mungkin menjadi Murid Utama Kepala Seksi Departemen Penelitian Meka Kane?
Shen Yuan juga menghela napas dalam hati. Sudah bertahun-tahun berlalu sejak Master Yan langsung mengajari seseorang. Bahkan dirinya pun, hanya dapat mendatangi dan meminta panduan dari Master Yan setelah membuat kemajuan yang signifikan. Mungkin Luo XiaoLou mengalami kesulitan sekarang dalam mempelajari dasar-dasarnya, tapi pola pemikirannya yang lentur dan ulung memang menakjubkan. Dan itulah tepatnya kenapa dia terpilih oleh Master Yan.
Menilai gambar-gambar kotak energi, Luo XiaoLou masih merupakan seorang remaja yang sangat beruntung. Tak semua orang cukup beruntung memperoleh kesempatan semacam itu.
Hanya dengan membandingkan orang-orang ini dalam Departemen Penelitian, tanpa beberapa poin keterampilan nyata, tak mungkin dapat memasuki Departemen Penelitian Meka Kane. Dibandingkan orang-orang di luar, kecepatan belajar Luo XiaoLou sudah luar biasa.
Yang Ke mungkin hebat. Tapi sekarang dia masih terlalu muda. Dia masih belum dapat melihat posisinya sendiri dengan jelas. datang kemari mengira dirinya cukup hebat untuk dibantu semua orang, dan bertekad untuk menjadi murid Master Yan.
Di mata orang-orang Kane, dirinya hampir menjadi sebuah lelucon.
Satu minggu berlalu dengan cepat. Latihan Sumber Kesadaran Luo XiaoLou akhirnya meningkat. Sore ini dia kembali ke dalam cangkang virtual untuk berlatih
Dengan mempertahankan kuda-kuda yang santai sambil mengejar monster, seuntai Sumber Kesadaran mengelilinginya kemudian mengikatnya. Setelah gerakan monster itu terhambat, ternyata gerakannya masih cepat.
Luo XiaoLou memicingkan matanya. Dia sudah mempelajari untuk mengubah Sumber Kesadarannya menjadi untaian halus. Ketika monster itu terbungkus dalam kekuatan Sumber Kesadaran, karena area gayanya terlalu besar, efeknya tidak terlalu terlihat.
Selanjutnya, Luo XiaoLou hanya mengompresi Sumber Kesadaran menjadi sehelai benang halus dan membebatkannya pada monster itu. Kecepatan si monster sudah berubah. Hari ini, Luo XiaoLou akhirnya membuat si monster kesal, yang seharusnya tak punya emosi sama sekali. Monster itu mulai membesar ukurannya, kemudian berbalik, dan menerjang ke arah kokpit Luo XiaoLou.
Dia akan menghancurkan diri!
Luo XiaoLou tertegun. Meskipun hanya sekadar latihan virtual, realismenya cukup tinggi.
Pada saat itu juga, Luo XiaoLou hanya merasakan ancaman kematian yang nyata. Dia berusaha keras untuk menggerakkan meka sambil dengan panik menggerakkan semua kekuatan Sumber Kesadarannya.
Akhirnya, ketika monster itu sekitar lima meter jauhnya dari meka Luo XiaoLou, helai kedua kekuatan Sumber Kesadarannya muncul dan mengikat monsternya. Sekali lagi, kecepatan si monster berkurang secara signifikan.
Mengambil keuntungan akan diamnya si monster, helai ketiga Sumber Kesadaran muncul. Keempat… lusinan helai Sumber Kesadaran sepenuhnya mengikat si monster.
Luo XiaoLou menembak saat si monster mulai meronta dengan garang tanpa alasan apapun. Setelah ledakan cahaya merah, dia berhasil membunuh monster pertama yang sudah menjadi sasaran latihannya menggunakan Sumber Kesadaran selama berhari-hari.
Kemudian Luo XiaoLou menekan tombol mengakhiri lalu membuka bilik virtual.
Pakaiannya basah kuyup. Pada saat itu, perasaan kematian terlalu nyata. Potensi manusia benar-benar terbatas dan paling mudah diaktivasi di hadapan bahaya sangat besar.
Luo XiaoLou merasa kekuatan Sumber Kesadarannya semakin meningkat. Meskipun sekarang dia begitu letih sampai rasanya hampir pingsan, kondisi mentalnya sangat bagus.
“Bagus, masih di tingkat awal tapi sudah jauh meningkat. Mungkin kau akan segera berkualifikasi untuk mengendaraiku,” terdengar suara bangga 125.
“Kenapa kau begitu pendiam akhir-akhir ini?” Luo XiaoLou bertanya. Sejak terakhir kali, 125 telah menghilang selama beberapa hari. Suara kicauannya yang tak henti di telinganya menghilang sampai dia hampir merasa bosan karenanya.
“Aku menggunakan kotak energi yang kau berikan untuk memperbaiki sistem. Sekarang sudah diperbaiki tujuh puluh dua persen. Sayangnya kotak-kotak energi itu semua sudah habis dihunakan, kalau tidak sistemnya masih bisa sebagian diperbaiki. Cepat beri aku kotak energi Kelas 3, mungkin energi sekarang hanya cukup untuk menyokong aku selama dua jam,” 125 mendesak. Setelah berkata demikian, dia memindai lokasinya dan tuannya.
Setelah hening sejenak, 125 berteriak dengan nada tak percaya, “Kenapa kau di sini… dan kenapa Yuan Xi membiarkanmu satu tim dengan Zhuang Yi? Apa dia akhirnya memutuskan untuk mengabaikan istri dan anaknya? Bukannya kau perlu melakukan sesuatu. Sungguh aku akan berkurang. Hubunganmu sudah hancur…”
125 hampir tergerak oleh keberadaannya sendiri.
“…Sana pelajari bahasa Federasi untukku sekarang. Terutama soal arti dan penggunaan kata! Kalau tidak, aku tidak akan memberimu kotak energi!” Luo XiaoLou berkata dengan wajah menghitam sambil menggeretakkan gigi. 125! Apa yang dibicarakan si bajingan ini? Siapa yang menginginkan anak yang menghabiskan uang dan luring seperti ini?! Siapa yang menginginkan suami penggerutu, arogan, dan canggung?! Siapa yang menginginkannya?
Dalam kemarahannya, Luo XiaoLou tidak menemukan keanehan sama sekali. Kemarahannya hanya ditujukan pada karakter 125 dan Yuan Xi. Dia bahkan tidak memperhatikan ada yang salah dengan membandingkan dirinya sendiri sebagai istri Yuan Xi.
“Ah! Setidaknya beri aku kotak energi dulu.”
“Tidak akan pernah!”
“Tak bisakah kau —”
“Tidak,” Luo XiaoLou menghardik si kecerdasan buatan yang mencerocos dengan wajah berat.
“Oooh. Kau master meka yang penuh kekerasan!” 125 menangis sambil memperlihatkan peringatan mematikan diri. Mungkin untuk menghemat energi atau untuk belajar.
Luo XiaoLou menghela napas. Tampaknya sudah waktunya dia membeli material untuk membuat kotak energi lagi. Untungnya, dia punya banyak Batu Energi Inti yang paling mahal. Lontarkan makian sebanyak kau mau. Tak masalah!
Tapi, dia tak dapat membuatnya dalam dua jam ke depan. Jadi dia harus membeli beberapa kotak energi Kelas 3 untuk 125 dulu.
Sementara Luo XiaoLou susah payah berusaha bangkit dan hendak pergi, pintu menuju lapang latihan mendadak terbuka, dan Zhuang Yi melangkah keluar.
Dia juga terkejut Luo XiaoLou sudah menyelesaikan latihannya. Meskipun hasil setiap pertarungannya merupakan bencana, kesabaran Luo XiaoLou sangat kuat dan ketahanannya patut dikagumi. Dia bertahan sampai akhir setiap harinya.
Sambil memandang ke arah Luo XiaoLou, Zhuang Yi ragu-ragu sesaat lalu berkata, “Aku rasa ada sesuatu yang salah dengan mekaku —”
Luo XiaoLou baru saja hendak beranjak pergi dan sedang tergesa untuk membeli kotak energi. Tapi ketika mendengarnya, dia terlalu malu untuk berbalik dan pergi begitu saja. Lagipula, dia juga pembuat meka sementara untuk Zhuang Yi. Tidak masalah jika dia tidak mengawasinya saat berlatih, tapi sekarang tampaknya terlalu tak masuk akal untuk pergi begitu saja.
Karena merasa bersalah, Luo XiaoLou segera berkata, “Aku akan memeriksanya kalau begitu. Tunggu sebentar.”
Kalimat Zhuang Yi berikutnya seharusnya, ‘Kau tunggu di sini sebentar. Aku akan memanggil seseorang untuk memperbaikinya.’ Dia tidak mempercayai siswa tahun pertama untuk memperbaiki mekanya, apalagi seseorang dari Kelas 10.
Tapi Luo XiaoLou begitu bersemangat sehingga Zhuang Yi tidak berkata apa-apa lagi. Lagipula sudah terlalu terlambat untuk menemukan seseorang nanti.
Luo XiaoLou bertanya apa yang salah dengan mekanya.
Zhuang Yi mengatakan, “Hanya saja lengan kanannya tidak begitu lentur. Tapi ketika aku meminta sistem untuk memeriksanya, katanya semuanya baik-baik saja.”
Alis Luo XiaoLou mengernyit saat dia bergerak ke arah lengan kanan besar meka itu. Dia menggunakan salah satu peralatan uji sederhana dari tas peralatannya.
Saat dia mendekati lengan kanan dengan detektor, terdengar suara 125 lagi, “Cobalah menggunakan Kekuatan Deteksi Sumber Kesadaran.”
Karena sepenuhnya mustahil bagi Zhuang Yi untuk mendeteksinya, setelah merasa yakin Luo XiaoLou membenamkan kekuatan Sumber Kesadarannya ke dalam lengan kanan meka itu. Kemudian, sesuai kebiasaannya dia memejamkan mata.
Struktur di dalam lengan kanan meka menjadi terlihat. Betapa rumitnya! Luo XiaoLou berseru. Dia menyadari meka Zhuang Yi bukan meka Tingkat 2… mungkin bahkan lebih tinggi dari Tingkat 3!
Luo XiaoLou dengan cermat memeriksa langkah demi langkah, hanya dengan menggunakan pengetahuannya mengenai bagian meka Kelas 1 dan Kelas 2. Dia tidak membuka mata hingga melihat satu titik merah.
Pada saat yang bersamaan hasil detektor sederhana yang digunakan Luo XiaoLou juga muncul, mengatakan segalanya normal.
Zhuang Yi mengedikkan bahunya dan hendak mengatakan sesuatu ketika Luo XiaoLou berkata, “Kesalahannya dalam G3. Dua kabelnya bergabung menjadi satu tapi tidak melebur atau menyimpul. Mungkin kejadiannya belum lama.”
Luo XiaoLou memandang Zhuang Yi sambil mengatakan, “Kau mungkin sudah berlatih terlalu lama. Konduktor dalam lengan kanan meka memperlihatkan panas yang berlebihan. Aku sarankan kau beristirahat hari ini, lalu pergilah melakukan pemeliharaan mekamu. Dengan begitu, masalah kecil itu akan terselesaikan.”
Zhuang Yi memandang dengan mata terbelalak pada Luo XiaoLou. Kemudian mengatakan, “Sudah cukup lama sejak aku membiarkan ‘Yu’ beristirahat. Aku juga lupa melakukan pemeliharaan lagi.” Kebingungan yang menggemaskan itu kembali di wajah Zhuang Yi dan dia menuduh diri sendiri dengan penyesalan.
Luo XiaoLou tertawa, “Meka ini adalah rekan terdekatmu. Kau harus mencintainya.” Setelah itu, dia memeriksa waktunya dan memekik. Kemudian, dengan tergesa dia berkata, “Maaf, aku sibuk hari ini. Aku harus pergi dulu. Aku tak bisa tinggal denganmu sampai selesai.”
Zhuang Yi mengangguk, lalu menyaksikan kepergian Luo XiaoLou yang tergesa-gesa sambil berpikir.
Sebagai seorang pejuang meka, tentu saja dia mencintai mekanya. Hanya saja akhir-akhir ini dia sudah berlatih siang hari untuk serangan jarak jauh dan memang melupakan pemeliharaan.
Siswa Kelas 10 tahun pertama ini… benar-benar tidak tak berguna sama sekali. Bahkan kesan pertamanya terhadap Luo XiaoLou sepenuhnya menghilang tanpa jejak sekarang.
Luo XiaoLou bergegas pulang. Dia tidak menunggu Yuan Xi, hanya meninggalkan pesan sebelum pergi, mengatakan dia akan membeli kotak energi.
Karena membutuhkannya secara mendesak, Luo XiaoLou harus langsung pergi ke mol sendiri. Dia membeli dua kotak energi Kelas 3 dan menghabiskan dua ratus delapan puluh ribu koin federal. Hatinya sakit setengah mati. Dibandingkan dengan yang dibuatnya sendiri, kotak-kotak energi ini begitu mahal dan tak punya banyak energi. Benar-benar tidak sesuai harga.
125 menyerap kotak energi dengan air mata berlinang. Menakut-nakuti pemilik meka merupakan hal paling buruk!
Selama beberapa hari ke depannya, Luo XiaoLou menemukan sesuatu dengan cara yang sulit. Sejak dia memeriksa meka, Zhuang Yi tampaknya jauh lebih antusias terhadapnya, dan tak lagi langsung melakukan urusannya setiap kali mereka memasuki ruang latihan.
Zhuang Yi akan berbincang sebentar dengan Luo XiaoLou dulu, saling bertukar tips berlatih dan sebagainya. Luo XiaoLou terkejut, tapi mendengarkan dengan cermat. Mungkin dia membutuhkannya saat bekerja dengan pejuang meka di masa depan.
Dan, setelah pertukaran yang lebih banyak lagi, dia juga mengamati latihan Zhuang Yi beberapa kali. Melihat ekspresi serius dan gigih Zhuang Yi, yang sesekali memperlihatkan ketenangan, Zhuang Yi mungkin tidak sebingung kelihatannya. Terutama ketika Zhuang Yi berbicara pada Luo XiaoLou dengan senyuman di wajahnya, Luo XiaoLou merasa lelaki di hadapannya sebenarnya sangat cerdas.
Juga, sejak terakhir kali Yuan Xi mengambil inisiatif untuk berbicara pada Luo XiaoLou, perang dingin antara mereka berdua masih belum sepenuhnya menghilang tapi mereka mulai berbincang dengan normal. Tapi Luo XiaoLou merasa aneh karena Yuan Xi seringkali kehilangan kesabaran tanpa alasan akhir-akhir ini.
Luo XiaoLou harus menyerah pada kucing besar yang canggung ini di setiap kelokan, dan bahkan menyuapinya dengan makan malam dan keik dari waktu ke waktu.
Di tengah kesibukan belajar dan berlatihnya, Luo XiaoLou paling bersemangat akan kehidupan barunya. Yang paling membuatnya bersemangat adalah peningkatan Sumber Kesadarannya yang signifikan.
Setelah mulai menguasai Sumber Kesadaran, Luo XiaoLou mulai mencoba metode latihan baru. Setiap kali, dia akan berusaha membagi Sumber Kesadarannya menjadi beberapa hela untuk mengendalikan monster. Meskipun jauh lebih sulit daripada membelit si monster, tapi lebih efektif karena jumlah monster yang dibunuhnya setiap kali bertambah. Metode ini sangat praktis!
Waktu sebulan berlatih akhirnya berlalu dan hari ini adalah hari terakhir mereka akan berlatih bersama.
Zhuang Yi berjalan keluar dari lapang latihan lebih cepat. Dia berhenti di sebelah cangkang virtual Luo XiaoLou, memeriksa hasil latihan Luo XiaoLou. Zhuang Yi secara diam-diam merasa terkejut sejak mulai mengikuti latihan Luo XiaoLou, dan sekarang sudah satu bulan sejak sesi latihan pertama Luo XiaoLou.
Selama satu bulan terakhir, Luo XiaoLou sebenarnya tidak membunuh banyak monster. Sampai sekarang, dia tidak membunuh lebih dari sepuluh.
Tapi sejak hari pertama, monster yang dibinasakannya bertambah satu hampir setiap beberapa hari. Jika ini terus berlanjut, siapa yang dapat menjamin dia tidak akan melampaui para siswa Jurusan Meka?
Namun, gen Luo XiaoLou tidak memenuhi kualifikasi. Zhuang Yi menatap cangkang virtual dengan iba di matanya.
Ketika Luo XiaoLou keluar dari cangkang virtual, dia terperanjat melihat Zhuang Yi yang berdiri di depannya.
Zhuang Yi tersenyum sambil bertanya, “Luo XiaoLou, apa kau mau memilih untuk bermitra denganku?” Memang tidak masalah siapa pembuat mekanya saat pertama dia memilih Luo XiaoLou. Tapi itu bukannya tidak disengaja juga.
Seorang paman dari keluarga tertentu mendatanginya dan memintanya untuk mengurus putranya, dan memilihnya menjadi mitra latihannya. Dia kenal orang itu, yang selalu menempel, sehingga membuatnya terganggu.
Dia tidak dapat menolaknya begitu saja supaya orang itu tidak menghalanginya, dan dia juga tidak ingin menghabiskan waktu berlatihnya dengan orang itu.
Namun, dia agak menyesal sudah menyetujui permintaan paman itu sekarang. Seorang pejuang meka diperkenankan untuk membawa dua atau lebih pembuat meka. Jika Luo XiaoLou bersedia…
***
Penulis ingin mengatakan:
Dalam situasi yang cukup menegangkan itu; Terima kasih pada semua gadis yang masih mendukung novel ini. Setiap hari saya datang untuk melihat-lihat komentarnya dan merasa sangat termotivasi. Judas — sangat tersentuh.
Terima kasih pada semua gadis dan para lelaki gay yang masih bersama Judas.
