Di hari ke-17, Yuan Xi memutuskan mereka harus bergerak maju. Sekarang setelah merasa yakin mereka dapat melindungi para pembuat meka saat serangga-serangga itu datang, dan menemukan tempat yang aman untuk beristirahat sebelum malam turun.
Dengan begitu mereka dapat menemukan target mereka sekaligus, pengumpul informasi dan bertemu dengan kelompok lainnya.
Luo XiaoLou akhirnya dapat berbicara dengan Tian Li dalam dua hari terakhir, hanya saja setelah beberapa kalimat, Tian Li berteriak, “Luo XiaoLou, kau masih hidup, kan? Tapi dengan adanya Yuan Xi dan Yates di situ, meskipun lemah seharusnya kau baik-baik saja.”
“…Aku ingat kau juga pembuat meka dan bukan petarung, bukan?” Luo XiaoLou membalas.
“Hei, jangan bilang begitu. Meskipun kita berdua pembuat meka, aku masih lebih bugar darimu. Ketika serangga-serangga tiba, aku satu-satunya dalam kelompok yang kuat dan berlari secepat mungkin,” Tian Li tertawa di seberang komunikator.
“Aku pikir kau hanya dapat mencapai potensimu ketika sedang berlari menyelamatkan diri,” Luo XiaoLou mengemas barang-barangnya dan menyandarkan di dinding batu, senyuman sarkastik di wajahnya. Mereka akan segera keluar dari gua sialan ini.
“Ehem. Kalau bukan karena peringkat genetik, aku akan jadi pejuang meka alami. Aih, peringkat genetik C+ ini. Aku bisa jadi B- kalau masuk Jurusan Meka. Aku akan menjadi pejuang meka yang hebat sekarang,” kata Tian Li.
Luo XiaoLou bergidik dan memotongnya, “Hentikan. Kau bilang kau gemuk, dan sekarang kau sudah terengah-engah. Apa semuanya baik-baik saja di situ?”
Suara Tian Li mendadak jadi sangat keras, dan setelah beberapa saat dia berkata, “Tak apa-apa. Hanya saja kita tak punya cukup makanan, tapi semua karena ketua kelompok sehingga kami bisa bertahan hidup. Kalau dia jatuh, kami semua mati. Kita jujur saja. Latihan ini bukan tak ada manfaatnya. Kalau aku punya kesempatan untuk melakukannya lagi, aku masih akan bekerja untuk Ketua Kelompok Luo.’
“Luo ShaoTian?” bisikLuo XiaoLou.
“Mhmm. Ketua Kelompok Luo mungkin punya temperamen buruk, tapi dia laki-laki sejati. Omong-omong, kalian berdua bernama Luo, kenapa kalian begitu jauh berbeda?” Tian Li menyanjung Luo ShaoTian sekian lama, tapi tidak lupa mengucapkan beberapa kata tentangnya.
Luo XiaoLou tertegun, kemudian berkata, “Bagaimana mungkin aku dibandingkan dengannya?”
“Yah, jasamu adalah kau tahu apa yang kau lakukan. Itu sudah cukup. Aku tak ingin berbicara denganmu, kami harus terus bergerak lagi,” Tian Li mengumpat kemudian, dari suaranya, tampaknya sudah mulai bergerak.
Luo XiaoLou mengernyit. Pemikiran keluarga Luo secara naluriah membuatnya tak nyaman. Tentu saja, Luo ShaoTian yang paling sedikit berinteraksi dengannya.
Luo XiaoLou mengusap alisnya dan mematikan komunikator. Kemudian dia melihat Yuan Xi mengawasinya dari pintu masuk gua.
“Kita akan segera pergi,” Yuan Xi memberitahu dengan tenang tanpa menanyakan dengan siapa dia berhubungan.
Luo XiaoLou mengangguk. Hampir semua barang-barangnya dibawa Yuan Xi, kecuali beberapa kotak penyimpanan yang dibawanya sendiri, senjata partikel jarak pendek yang diberikan padanya, hanya itu yang dibawanya.
“Ingatlah untuk mengaktifkan perisai energi kalau terjadi sesuatu. Aku akan bersamamu ketika tak ada serangga. Tak perlu khawatir,” kata Yuan Xi lagi, menatap wajah pucat Luo XiaoLou.
Apa Yuan Xi mengira dia takut? Luo XiaoLou berkedip sambil berkata, “Tentu saja, jangan khawatir. Aku tidak akan membuatmu malu.”
Yuan Xi memandanginya, wajahnya gusar. Akhirnya dia berkata dengan sengit, “Kau sudah cukup membuatku malu. Aku sudah terbiasa. Maksudku, kalau kau dalam bahaya, kau boleh datang padaku!”
Luo XiaoLou memandangi Yuan Xi yang merona dengan tercengang, lalu mengangguk dengan jujur, “Pada siapa lagi aku akan meminta bantuan kalau bukan kau?”
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Mulut Luo XiaoLou berkedut ketika memperhatikan para siswa di sekitarnya berusaha menegakkan telinga. Hei, bisakah kau bicara pelan-pelan? Orang-orang mungkin berpikir kau sedang membesarkan pengantin anak!
Pada saat itu, para wakil ketua, Wang Jing dan Wu Yong, datang untuk melaporkan seluruh kelompok sudah siap pergi. Yuan Xi tidak berkata apa-apa lagi, lalu membawa Luo XiaoLou keluar dari gua. Tanah di luar dipenuhi bangkai setelah serangga-serangga itu dibinasakan. Semua orang menelan rasa mual mereka dan berdiri dalam formasi.
Para pembuat meka di bagian dalam, dan para pejuang meka di luar. Hanya ketua kelompok Yuan Xi yang berjalan dengan pembuat mekanya, tapi tak seorang pun berkeberatan. Ini hanya berarti Yuan Xi sangat percaya diri pada kemampuan fisiknya. Tak ada bahayanya tak bisa mengandalkan meka; Yuan Xi cukup cepat memasuki kokpit Langit Berawan pada saat serangga muncul, atau dia bahkan dapat mengalahkannya dengan kemampuan fisiknya.
Yuan Xi menemukan arah pengumpul informasi yang mereka cari.
Kelompok itu berangkat.
Pepohonan dan padang rumput muncul di sisi jurang ini. Getaran meka di tanah mengejutkan burung-burung dan serangga-serangga dalam hutan. Tapi yang menyerang mereka dibunuh semua oleh para pejuang meka bahkan sebelum mereka mendekat. Serangga-serangga buas itu terpotong-potong dan dibuang jauh-jauh, sementara sebagian besar burung kembali.
Untuk penganan tengah hari, ada makanan kering dari sekolah.
Di siang hari, mereka tak dapat menemukan gua lain sehingga harus beristirahat sementara dekat sebongkah batu besar. Para pembuat meka tetap berada di bagian dalam — dengan begitu, mereka dapat dipertahankan dari ketiga sisi.
Persis sebelum makan siang disajikan, Mu Chen datang. Dia memeriksa bangkai burung dan sedikit mengernyit. Wajahnya dipenuhi kebingungan.
“Apa? Ada yang salah?” Wakil ketua Wang Jing menghampiri sambil bertanya. Mu Chen, seorang siswa Jurusan Meka yang selalu menjaga diri tidak terlalu menonjol, sekarang diperlakukan berbeda oleh para siswa setelah meramalkan terjadinya badai partikel.
“Badai partikel yang melanda asteroid ini tampaknya bukan kebetulan. Sepertinya merupakan kejadian yang berkala. Ini menjelaskan kenapa makanan yang dicari-cari Luo XiaoLou sedikit mengandung radioaktif. Dalam hal ini, serangga dan binatang-binatang lain tak terhindar dari pengaruhnya juga. Tapi tampaknya burung-burung baik-baik saja.” Mu Chen memicingkan mata dan memandang berkeliling. Perlahan, dia berkata, “Itu artinya… planet ini… mungkin ada tempat aman di planet ini.”
Perkataannya baru selesai diucapkan ketika terdengar lolongan di kejauhan.
“Sial. Kenapa tak bisa menunggu sampai kita selesai makan?!” Wang Jing menyumpahi. Dia tak dapat memikirkan apa-apa lagi, hanya mengeluarkan mekanya dan bergegas ke luar.
Kenyataannya, untuk mempertahankan diri terhadap serangga-serangga itu, mereka telah mempersiapkan makan siang lebih awal. Tapi kali ini, serangga-serangga buas itu muncul lebih awal. Para pejuang meka mengutuk ketidakberuntungan mereka sementara para pembuat meka melanjutkan persiapan makan siang mereka. Pada saat ini, mereka tak dapat membantu.
Ini pertama kalinya mereka berkemah di tempat terbuka dan ketiga sisi mereka harus dipertahankan. Tak ada pejuang meka yang tetap tinggal di dalam untuk beristirahat. Butuh waktu lebih lama, tapi mereka akhirnya dapat mengendalikan situasi.
Sebagian pembuat meka sekarang mendapatkan pemandangan dari dekat bangkai-bangkai berdarah yang berterbangan. Menjijikan. Beberapa mulai muntah-muntah.
Namun Luo XiaoLou telah belajar dari pengalaman terakhir dan tak lagi takut pada serangga-serangga buas. Dia lebih takut pada transformasinya yang mendadak, jadi dia berkonsentrasi menguliti burung-burung dan membersihkan jeroannya. Dia mulai memanggang dagingnya dan menaburkan garam dan merica, aromanya menguar.
“Hei, aku sudah memikirkan satu peribahasa. Ada binatang buas di sini,” 125 merasa senang melaporkan hasil belajar beberapa hari terakhir. Dia sudah dipaksa oleh Luo XiaoLou untuk mempelajari makna dan tata bahasa kata.
Adikmu! Kau yang binatang buas! Keluargamu binatang buas! Gerakan Luo XiaoLou dengan belatinya jadi lebih ganas saat menguliti burung berikutnya……
Banyak para pembuat meka yang tertegun melihat Luo XiaoLou, yang tak punya masalah menyiapkan makanan. Mereka sungguh-sungguh terkesan dengan ketebalan syaraf yang satu ini — layak untuk menjadi yang terpilih ketua kelompok kita!
Bau amis darah dan aroma makanan bercampur di luar; rasanya jadi lebih tak tertahankan.
Para pejuang meka segera menemukan anomali lain dalam serangan awal serangga-serangga buas itu. Yaitu, sepanjang waktu, mereka menyerang satu meka.
Ya, satu meka biru gelap. Meskipun meka gelap itu ada di dalam, tapi masih tetap menjadi sasaran serangga-serangga itu.
Yuan Xi melirik ke arah itu. Dia bertanya, “Mu Chen?”
Butuh waktu sesaat tapi dia memperoleh jawaban melalui komunikasi publik. Terdengar napas terengah, “Ketua tim, ini aku.” Serangan Mu Chen biasanya menengah saja sehingga kesulitan melawan serangan berkelompok serangga-serangga buas itu.
“Ketua kelompok, kenapa kita tidak mengirim Mu Chen kembali?” Wang Jing berkata dengan cemas.
Yuan Xi tidak berkata apa-apa.
“Tidak,” Mu Chen cepat-cepat menjawab. “Mereka bereaksi ganjil. Kita bisa memanfaatkannya. Bagaimana menurutmu, Ketua kelompok? Bagaimana pendapatmu?”
Yuan Xi tersenyum… dan para pejuang meka itu bergidik. Ini seorang ketua kelompok peringkat S yang luar biasa tampan. Di sekolah, mereka hanya mengaguminya, tapi sekarang mereka mengagumi dan mencintainya. Mereka bahkan mengandalkannya setelah menghabiskan waktu dengannya, dan mengenalnya dengan lebih baik.
Terakhir kali Yuan Xi tersenyum… itu sebelum pembantaian yang hebat. Kali ini, dengan taktik baru, mereka menggulung semua serangga buas secepat mungkin.
“Mu Chen. Kau di depan. Semua tenaga dikerahkan untuk sistem pertahanan. Tim 1. Tim 2. Tunggu serangga-serangga itu berkumpul di sana lalu kepung mereka. Kemudian mulai menyapu. Tim 3. Temui mereka di luar. Tim 4 akan melindungi kemah,” Yuan Xi sudah siap.
Begitu dia selesai berbicara, Mu Chen sudah melayang keluar, dan kemudian kelompoknya menyebar dua-dua.
Itu bukan pertarungan.
Itu lebih mendekati pembantaian.
Serangga-serangga itu mengejar Mu Chen. Mereka bahkan tidak melihat meka di belakangnya dan mati lebih cepat dari biasanya. Pertarungannya berakhir sebelum makan siang, berakhir lebih cepat dari biasanya.
“Brengsek. Idiot-idiot ini. Hampir tak punya kecerdasan.”
“Ha ha. Di sisi lain… Mu Chen… Menurutmu apa yang dilihat makhluk-makhluk itu darimu? Kau tak ingin merampasnya kembali kan untuk dijadikan mainan sampingan, kan?”
Saat orang-orang tertawa, Mu Chen menghampiri Yuan Xi dan para wakil ketua.
Wang Jing dengan segan bergeser ke samping. Mu Chen punya muka untuk datang kemari dengan alasan mendiskusikan sesuatu!
Tapi Mu Chen tak punya pilihan. Murid kelas 10 ini (Luo XiaoLou) benar-benar tukang masak yang baik dibanding murid lainnya yang hampir tak tahu bagaimana caranya memasak… Perbedaannya besar.
Yuan Xi memandang dingin pada kelompok orang yang mendambakan makanannya. Kemudian dia menoleh pada Mu Chen, sambil bertanya, “Apa kau punya makananmu sendiri? Apa kau punya petunjuk sendiri alasan di balik serangan mereka yang terfokus padamu?”
Poni Mu Chen jatuh menutupi matanya. Ini membuat raut wajahnya sedikit tak jelas, dan orang lain hanya dapat melihat wajahnya pucat. Bibirnya biasanya dan hampir sepanjang waktu terkatup rapat, wajahnya tanpa ekspresi.
“Hanya terkaan saja. Yang pertama adalah ada sesuatu tentangku yang menarik serangga-serangga ini. Aku sudah memeriksa kembali, dan ini tak mungkin karena belum pernah terjadi sebelumnya. Yang kedua adalah… aku memikirkan kembali perkataanku sebelumnya, soal pasti ada satu tempat aman di asteroid ini. Dan kemudian serangga-serangga itu berdatangan dan menyerangku. Ini… teori yang agak janggal. Serangga-serangga itu mengerti perkataanku. Dan mereka ingin membunuhku karenanya.”
Mu Chen berkata dengan perlahan, dan kumpulan pengemis di sekelilingnya merasa seram.
Wang Jing tertawa dua kali. Dia bertanya, “Itu mustahil, bukan? Aku rasa tak ada spesies yang lebih tak berotak dari mereka. Kalau tidak, mereka tak akan membiarkan kita membunuh mereka begitu mudah.”
Tapi Yuan Xi tidak berkata apa-apa. Dia hanya memandang ke kejauhan sambil berpikir.
Mu Chen perlahan menambahkan kalimat lain, “Ada satu kemungkinan terakhir. Ada spesies lain yang memahami kita. Tapi, mereka tak menginginkan kita menemukan rahasia planet ini, jadi mereka mengendalikan binatang-binatang buas untuk membunuh kita.”
Kali ini, bahkan Wu Yong mulai gemetar dan bergeser beberapa langkah lebih dekat pada Wang Jing. Mu Chen tidak begitu kuat. Bagaimana mungkin orang yang tak begitu kuat, yang terlihat seperti anak laki-laki putih, membuat kesimpulan yang mengerikan seperti itu?
Yuan Xi menganggukkan kepalanya. Akhirnya, dia berkata, “Yang terakhir itu masuk akal. Sampai kita meninggalkan asteroid ini, kau akan tinggal di bagian dalam dan hanya keluar saat kau dibutuhkan.”
Mu Chen mengangguk.
Luo XiaoLou memberikan sepotong besar daging panggang. Dia berterima kasih pada Luo XiaoLou dengan tenang, berbalik lalu pergi.
Sementara itu, Yates dan perempuan pembuat mekanya tetap tinggal untuk daging panggang. Wang Jing dan Wu Yong menjadi tak nyaman ketika semua orang meminta sepotong daging pada Luo XiaoLou untuk mereka bawa, sebelum pergi menjauh.
Yuan Xi memandangi burung yang dipanggang di atas api. Wajahnya gelap. Hanya ketika dia melihat Luo XiaoLou membawa satu piring penuh daging panggang keemasan, yang dicabik-cabik kecil, kemudian ditaruh di depannya, barulah sedikit tenang.
“Kau ingin mencobanya dulu?” Luo XiaoLou bertanya sambil tersenyum.
Yuan Xi memandang ke samping. Dia menatap Luo XiaoLou, yang merayunya, dan mengambil daging panggang yang disodorkan budak kecilnya dan mencobanya. Dia mencobanya perlahan dan metodis.
“Bagaimana? Aku tukang masak yang pandai. Tidak sangat pandai, tentunya. Tapi aku berusaha meningkatkannya. Kalau kau mau, aku bisa terus memasak untukmu juga. Sampai kau menemukan seseorang yang baru. Ehem… Jadi… Kalau aku membuat kesalahan di masa depan… Kau akan memaafkan aku, bukan?” Luo XiaoLou berkata dengan bisikan lembut yang menggoda.
Yuan Xi benar. Itu memang terencana.
Ketika Luo XiaoLou menyadari hanya sedikit siswa yang pandai memasak, dia menyadari seharusnya menggunakan sumber daya yang ada untuk berdekatan dengan Yuan Xi, kalau tidak identitasnya dikompromikan. Dia bahkan tak punya siapapun untuk membantunya.
Seorang diri tanpa seorang pun membantunya… dan dengan takdir garis keturunan binatang buas eksotik. Dia akan diburu semua manusia dan kemudian dikirim ke lab tempat mereka akan memotong bagian demi bagian dirinya setiap hari. Itu akan jadi tragedi!
Yuan Xi hampir tersedak dagingnya! Kenapa dia membuat pengakuan saat makan? Dia mengatakan akan selalu ada untuknya. Dia bahkan mengatakan akan belajar lebih keras untuk membuat makanan yang lezat untuknya…
Oh Tuhanku. Kalau ibu mengatakan sesuatu seperti itu… Aku yakin ayahku akan jadi gila karena kegirangan. Aku tak pernah mengatakan tak menginginkannya juga. Jadi dia benar-benar menyukaiku tapi selalu khawatir diabaikan?
Yuan Xi menatap Luo XiaoLou dengan wajah merona. Dia tidak merasa sepantasnya mengatakan apapun. Akhirnya, dia berkata dengan sengit, “Tak peduli betapapun bodohnya kau, aku tak punya niat untuk mengabaikanmu. Kau akan selalu di sampingku… Meskipun kau tak bertingkah seperti ini denganku.”
Luo XiaoLou hampir tak dapat memegang daging panggang di tangannya… Dia… kesal?
Siapa yang merasa kesal ketika melihat makanannya dimakan! Siapa yang memegang piring penuh burung panggang dengan pandangan yang memohon jaminan dan kepatuhan! Siapa yang merusaknya!!!
Otak dua orang ini benar-benar tidak pada gelombang yang sama, kan?
