Apa-apaan! Drama macam apa ini? Tapi Luo XiaoLou tak bisa menggeram menghadapi senyuman cerah dan bahagia Yuan Xi yang langka. Dia bergerak dengan kaku dan berusaha menarik tangannya. Tapi genggaman Yuan Xi begitu erat sehingga dia harus menyerah.
Yuan Xi masih menatapnya, menunggu pendapatnya. Luo XiaoLou menjilat bibirnya yang kering. Dengan kesulitan, dia berkata, “Bukankah… Bukankah ini sedikit mendadak?”
“Kau pikir juga begitu? Bahkan akupun berpikir begitu. Aku sudah merencanakannya sejak lama dan… dan aku sudah melakukannya. Tapi dengan semua ketergesaan ini… Sedikit mengejutkan,” Yuan Xi bingung. Wajahnya yang tampan mengerut.
Luo XiaoLou merasa semua rambut di tubuhnya berdiri tegak. Dia bahkan bertanya-tanya apakah dirinya tanpa sadar sudah berubah ke dalam wujud binatang buasnya di hadapan Yuan Xi. Tapi tak masalah. Yang penting adalah…
“Apa?! Nasinya sudah matang!?” Luo XiaoLou berteriak.1
Yuan Xi kembali pada kesadarannya. Dia menatap Luo XiaoLou dengan takjub, sementara wajahnya berubah memucat.
Sambil mengangkat dagunya dengan angkuh, dia berkata, “Tentu saja! Pertanyaanmu adalah hinaan terhadap pesonaku. Bukankah sudah sewajarnya… dia yang menerjangku setiap malam saat tidur? Ini dan itu. Dan setiap kali aku memuaskannya, aku akan membuatnya begitu enak sehingga dia tak bisa berbicara. Dan bahkan memanjakannya.”
Luo XiaoLou menatap Yuan Xi dalam keheningan yang mengejutkan. Meskipun terdengar nada angkuh dalam jawabannya, Luo XiaoLou melihat rasa sayang mendalam di mata Yuan Xi yang tak bisa diabaikan.
Luo XiaoLou merasa sangat tak nyaman. Hmm. Dia sangat tak nyaman dengan Yuan Xi yang begitu terbuka.
Oh, Tuhan. Apa yang terjadi di sini? Apa lelaki ini sudah berubah menjadi si dungu yang sedang jatuh cinta dalam semalam? Tapi… tapi bagaimana mungkin lelaki seperti Yuan Xi menjadi begitu tergila-gila padanya?
“Siapa yang… Siapa yang kau nikahi? Ini kisah asmara kilat. Kehidupan pernikahan tidak selalu harmonis. Apa kau yakin?” Luo XiaoLou mendengar dirinya sendiri bertanya… dengan rasa keengganan yang kering. Dia tampaknya juga sedikit tak normal…
Seorang anak muda yang tersenyum lebar berjalan masuk, “Putri Leia kami yang cantik, tentunya. Soal pertanyaan pernikahan… Saya jamin akan jadi pernikahan yang membahagiakan, Tuan Yuan Xi. Jadi di sini Anda berada, saya sudah mencari-carimu sejak tadi. Tolong kembali bersama saya. Kita harus melanjutkan membiasakan diri dengan prosedur besok.”
“Ashe?” Yuan Xi tertegun. Dia melirik sekali lagi pada Luo XiaoLou dan terlihat enggan pergi begitu saja. Tapi tak tahu kenapa dia berpikir seperti itu.
“Anda juga menantikan saat kau menikah dengan sang putri, bukan?” Ashe berkata sambil tersenyum lebar.
“Tentu saja.” Yuan Xi mengangguk dengan berat. Dia menatap temannya yang tampan dan pucat lagi dengan keengganan luar biasa, lalu berkata ragu, “Baiklah. Aku akan pulang dulu, kalau begitu. Kau beristirahatlah baik-baik. Aku akan menemuimu lagi.”
Luo XiaoLou menatap kosong pada Yuan Xi sambil mengawasinya pergi. Dia masih terkejut.
125 terisak, “Ini sangat… sangat menyedihkan. Dua orang yang benar-benar saling mencintai tapi karena latar belakang keluarga mereka, orang tua yang tak mengerti menentangnya. Kesalahpahaman!! Kau lihat… Kenapa kalian berdua tidak membaca informasi yang aku berikan?! Ini akibat dari ketidakharmonisan yang mendalam…!”
125 dengan sengaja menggunakan kata yang samar. Tapi Luo XiaoLou jelas tidak dalam suasana hati meladeninya. Pada akhirnya, 125 menyimpulkan dirinya begitu penting dalam keluarga ini. Kedua pemilik tidak akan bisa bersama tanpanya.
“Cukup. Seperti yang kau lihat… Kita berdua akan diusir dari rumah oleh Yuan Xi! Dia akan menikah. Dia akan memiliki seseorang yang menemaninya ke masa depan. Bukankah masa depan soal mendorong pernikahan dan memiliki anak-anak nantinya? — Terbalik! Menikah dalam usia begitu muda dan tidur bersama dan memiliki anak… Begitu… Tak bisa diterima!” Luo XiaoLou memotong 125 dengan kemarahan besar. Dia memutuskan untuk tidak memikirkan soal kenapa dia merasa tidak nyaman sekarang ini dan mulai memikirkan soal pembagian kepemilikan barang setelah perpisahan.
Mungkin Yuan Xi akan meninggalkan apartemennya… dan labnya dan semuanya.
Tapi… Luo XiaoLou menemukan rasanya sulit untuk tetap tenang.
Terserap dalam simpulan kepentingan dirinya sendiri, 125 tiba-tiba pulih kesadarannya dan berteriak, “Hei! Di situ kau salah. Meskipun aku tak mengerti kenapa kau menginginkan seseorang sepayah Yuan Xi, tapi sekarang karena kau menginginkannya… Meskipun ada simpanan, kau masih pasangan yang sesungguhnya. Kau seharusnya cukup berani untuk membela dan mengambil kembali orang yang kau cintai! Kemudian beritahu dia kalau itu kesalahan. Kalianlah yang benar-benar saling mencintai, sementara dia sedang dikendalikan pikirannya atau sesuatu. Kalau kau ingin membuatnya lebih baik, aku sarankan kau tambahkan beberapa kata manis. Tapi kau tak perlu khawatir. Aku sudah memiliki daftar seribu satu kutipan. Aku bahkan dapat menyebutkannya satu per satu untukmu.”
Wajah Luo XiaoLou merona merah dan memucat terhadap komentar yang kurang sopan ini. Dia mencengkeram 125 dengan marah sambil berkata, “Sejak kapan aku menyukai Yuan Xi? Kenapa aku menginginkannya kembali — tunggu. Apa barusan kau katakan pikirannya sedang dikendalikan?”
“Benar,” jawab 125 cepat-cepat.
“Kalau begitu apa yang kita tunggu?! Kita akan segera memberitahunya!” Luo XiaoLou tampaknya langsung pulih. Dia bangun dan mulai berlari keluar.
“Hei… tunggu. Siapa bilang mereka tidak akan merebut Yuan Xi lagi?” 125 menghentikan Luo XiaoLou pada waktunya saat sedang mencoba berlari keluar dari kamar.
Kenyataannya, Luo XiaoLou sudah tenang. Karena Yuan Xi sedang dikendalikan, pasti ada konspirasi di sini. Tak seorang pun di sini akan membiarkan dirinya berlari mendekati Yuan Xi dan berteriak padanya. Kau bahkan tak menyukai putri sialan itu atau apapun!
“Apa yang terjadi?” tanya Luo XiaoLou dengan tenang.
“Aku tak tahu maksud manusia-manusia ini. Tapi mereka menggunakan kekuatan spiritual untuk mengendalikan pikiran Yuan Xi dan Yates. Mereka juga berusaha mengendalikanmu, tapi karena garis keturunanmu, tentu saja tidak akan berhasil. Aku khawatir mereka akan menyakitimu sehingga aku membuatmu berakting seolah sudah dikendalikan,” kata 125 dengan puas, “Kalau bukan karena aku, kau sudah dikurung sekarang.”
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
“Yah, aku berterima kasih. Aku menghargainya,” kata Luo XiaoLou dengan santai… sementara 125 menggosok-gosokkan diri di tangan Luo XiaoLou dengan riang. Terkadang, dia butuh dibelai dan dipuji juga. Pengasuh angkat yang buruk ini! Dia tidak mempedulikan kebutuhan psikologisnya.
“Apa kau sudah memikirkan soal cara mendapatkan Yuan Xi kembali?” tanya 125 dengan tenang.
“Bisakah aku menemui Yates? Sampai sejauh apa dia dikendalikan?” tanya Luo XiaoLou.
“Tampaknya mereka menaruh banyak upaya pada Yuan Xi. Mereka ingin dia melupakan siapa dirinya untuk sementara waktu. Mungkin bisa berbulan-bulan sebelum dia teringat orang lain. Pada saat itu, dia dan putri itu sudah menikah. Tapi kau… kau hanya dihipnotis. Jangan tersinggung. Yates terbangun sekali sebelumnya, dan dia teringat kau dan Yuan Xi, jadi kau tak akan punya masalah menemui Yates.” 125 menganalisa dengan patuh.
“Yah… Bagus sekali. Aku akan menemui Yates dulu. Dan kau bisa membantuku mengintai tempat ini.” Luo XiaoLou berpikir sejenak. Dia memutuskan, kalau bisa, dia juga akan mengambil kesempatan untuk menemui Yuan Xi.
Lelaki di luar, Kakak Xu, mendengarkan permintaan Luo XiaoLou. Dia tidak meragukannya dan menunjukkan jalan padanya.
Tidak begitu jauh. Dia diberi instruksi untuk terus lurus. Kemudian, setelah lima puluh meter, berbelok ke kanan. Di perjalanan menuju tempat Yates, Luo XiaoLou dengan sengaja melambatkan langkahnya untuk melihat-lihat.
Semua rumah di sini tampaknya terbuat dari batu. Sebagian diberi papan atau bulu binatang. Seperti masyarakat primitif. Luo XiaoLou, yang tinggal di Planet Anse, merasa takjub. Apakah masa depan bahkan lebih buruk?
Dan… semuanya berjejer menempel di tebing. Tampaknya ini lembah yang dalam sehingga tak mendapat banyak cahaya matahari. Tapi pepohonannya hijau dan subur.
Saat Luo XiaoLou sedang mengamati, mendadak dia merasa medannya tampak tak asing. Mirip dengan dasar tebing yang dipenuhi pasir hisap yang mereka lewati saat baru tiba di asteroid. Kecuali di sini tak ada pasir hisap sama sekali.
Setelah melirik dengan cepat pada bangunan yang sudah tak terlihat, Luo XiaoLou memutuskan orang-orang ini adalah penghuni asli asteroid ini, tapi mereka tidak ditemukan oleh militer. Kalau tidak, militer akan mengatakan sesuatu pada sekolah mereka.
Tapi mereka bertiga tampaknya tak punya hubungan apapun dengan masyarakat adat ini. Kenapa mengendalikan pikiran mereka? Bukan sekadar menikah, bukan? Ini semua karena ketampanan Yuan Xi…
Sementara Luo XiaoLou membuang waktu dengan pikirannya, terdengar suara dari balik dinding di satu sisi. Suara perempuan yang jernih berkata, “Putri suku kita yang paling cantik akan menikah. Sayangnya dia bukan salah seorang pejuang kita. Aku yakin putri sangat sedih.”
Yang lainnya berkata, “Bukan, aku dengar dia melakukannya atas perintah pimpinan. Putri mengorbankan diri demi klan kita.”
“Tapi… aku rasa Tuan Yuan Xi seorang yang baik meskipun bukan dari klan kita. Dia begitu tampan. Aku belum pernah melihat siapapun yang begitu elok.”
Suara laki-laki bergabung, “Hmm… Laki-laki bukan sekadar wajah.”
Suara tawa para gadis dapat terdengar dari dalam.
“Carm, kau pasti cemburu… Tuan Yuan Xi juga sangat berani. Dia membunuh binatang buas serangga sendirian.”
“Kalau kita tidak menggunakan kekuatan spiritual untuk mengendalikan makhluk itu, bagaimana mungkin dia membunuhnya dengan begitu mudah?” Suara lelaki itu mempertanyakan, tapi jelas suaranya sudah kehilangan tenaga.
“Kenapa kau tidak memikirkan berapa banyak orang yang mengendalikannya bersama-sama?” Terdengar suara perempuan mendengus. Dia tampaknya sedang memikirkan sesuatu. “Omong-omong… aku ingin tahu bagaimana wajah Tuan Yuan Xi saat dia terbangun.”
“Ekspresi apa yang akan dimilikinya? Putri klan kita yang paling cantik dan murni…”
“Carm, tak perlu kau terlibat di sini. Kita semua tahu kau memuja Putri Leia.”
Suara perempuan lain tertawa sambil berkata, “Aku pikir tak akan ada kesempatan untuk pulih sepenuhnya. Itu pekerjaan lima belas tetua dan orang suci kita. Siapa lagi yang dapat membuka kunci pengendalian pikiran Tuan Yuan Xi? Dan setelah beberapa bulan… tak akan mempengaruhi Tuan Yuan Xi dengan cara apapun.”
“Kalau kau bertanya padaku, meskipun dia terbangun, tak seorang pun yang dapat melawan pesona sang putri. Mungkin mereka berdua akan pergi ke Federasi untuk hidup dalam cinta.”
“……” Luo XiaoLou tertegun sejenak. Tanpa suara, dia melanjutkan berjalan.
125 berkata hati-hati, “Kau tak akan mengubah pikiranmu, kan? Kau tahu, Yuan Xi benar-benar menyukaimu —”
“Tentu saja aku tidak akan mengubah pikiranku!” Luo XiaoLou berkata dengan marah dan tegas. “Aku benci memikirkan siapapun memiliki pengendalian atas pikiran orang lain. Tak seorang pun boleh memiliki kemampuan untuk memutuskan bagi orang lain. Meskipun Yuan Xi mungkin jatuh cinta pada putri itu… aku akan membangunkannya dulu.” Kalau dia masih menyukai perempuan sial itu… dia tak bisa menahannya.
“Kenapa aku merasa orang yang paling kau benci adalah Yuan Xi…” kata 125, menelan air liur.
“Dia… dia… dia tidak mengendalikan pikiranku. Akhir-akhir ini dia mulai bersikap baik padaku.” Luo XiaoLou terbata-bata. Yah… Yuan Xi sedang dikendalikan. Waktu yang tepat untuk melepaskan diri dari Yuan Xi. Tapi… ini sangat tidak manusiawi. Setelah Yuan Xi menyelamatkannya… meninggalkannya?
Dia tampaknya begitu terfokus pada amarahnya, sehingga sepenuhnya lupa dirinya dapat meloloskan diri. Yah, saat Yuan Xi kembali pada kesadarannya, Luo XiaoLou akan berusaha menemukan alasan lain untuk menghibur diri.
Saat dia tiba di rumah Yates, orang-orang di sekitar Yates tidak mengawasi mereka karena menduga mereka berdua masih dalam pengendalian. Yates masih belum sadar, dan tidak mengenakan pakaian di bagian atas tubuhnya.
Gadis kecil yang merawatnya tersenyum, “Dia terluka parah. Kami sudah merawatnya sebaik-baiknya. Hanya ketika kami mengganti pakaiannya dia berpegangan pada kalung di tangannya. Dia tak mau melepasnya bahkan saat pingsan.”
Luo XiaoLou melihat Ksatria di tangan Yates.
Luo XiaoLou mengangkat tangan Yates untuk melihat lukanya. Pada saat itu, tangan Yates melonggar, Ksatria terjatuh di tangan Luo XiaoLou.
Gadis kecil di sisi lain memucat. Luo XiaoLou hanya membantu Yates memasang Ksatria kembali di lehernya, dan kemudian mengangkat wajahnya sambil tersenyum, “Sekarang kau bisa mengenakan pakaian padanya.”
Gadis kecil itu menyadari, dia terlalu banyak berpikir. Dia tersenyum. Hanya ketika Luo XiaoLou berbalik pergi barulah dia menatap Yates, yang masih tertidur. Lelaki bodoh ini kuat. Meskipun dihipnotis, di bawah sadarnya dia masih mengenali kawannya.
……
Yuan Xi menatap Ashe di hadapannya. Sambil mengernyit, dia berkata, “Tentu saja aku tahu. Sekadar ciuman. Berpelukan, saling membantu, dan tidur bersama, aku sudah sering melakukannya.”
Ashe menatap Yuan Xi dengan tercengang. Kau tidak mengerti sama sekali, kan?! Langka sekali menemukan seorang lelaki sepolos dirimu dalam dunia ini!
Tapi mengingat temperamen Yuan Xi, dia tak berani mengatakannya. Dia hanya mengeluarkan buku digital dan menyodorkannya pada Yuan Xi, sambil berbisik, “Ini ditinggalkan di sini oleh seorang lelaki Federasi yang mendatangi asteroid ini. Aku sudah menyimpannya diam-diam, Tuan Yuan Xi. Jangan beritahu siapa-siapa setelah kau membacanya.”
Yuan Xi, yang merasa diri berpengalaman, merasa bahwa dirinya masih perjaka tidak membuatnya senang. Tapi demi pernikahan besok, dia menerima buku digital itu dan tak bergeming.
Ashe tertawa simpatik. Dia berkata, “Tuan Yuan Xi, tonton ini. Aku akan segera kembali.”
Satu setengah jam kemudian, Ashe masuk membawa makan malam dan sop panas. Belum lama, tapi Tuan Yuan Xi mungkin sudah belajar.
Ketika masuk, dia menemukan Yuan Xi berwajah merah tapi menatap lekat buku digitalnya. Dia tertawa kecil sambil mencondongkan tubuh untuk melihatnya.
Dalam buku digital itu, ada dua lelaki yang berbelit bersama.
Semuanya normal. Tapi… Tapi kenapa dua lelaki?
Ashe memandangi buku digital itu, yang sebagian besar dipenuhi video dan ada juga sedikit koleksi klasik porno gay. Dia merasa itu sangat menarik sehingga tidak ingin menghapusnya.
Tapi… Kau seharusnya tidak menonton ini, Tuan Yuan Xi… Kalau putri dan para tetua tahu, dia akan dicambuk sampai mati!
“Itu… Itu… Tuan Yuan Xi… Kau menonton yang salah. Kau seharusnya menonton yang pertama. Lebih baik. Lebih menjelaskan,” kata Ashe dengan gelisah.
Karena merasa terganggu, Yuan Xi mengangkat kepalanya dengan mata dipicingkan. Dengan angkuh dan tak senang dia berkata, “Aku sendiri yang akan menilai apa yang aku tonton… Lagipula, Leia seorang laki-laki.”
Ashe merasa hendak pingsan. Dengan mata siapa kau melihat Putri Leia itu laki-laki? Dia berkata gemetar, “Saya khawatir ada kesalahpahaman. Anda dengarkan saya…”
“Tak mungkin salah paham. Aku sudah sering memeluknya jadi aku tahu… Mn… Dia akan menyukai posisi ini.” Yuan Xi berkata dengan yakin. Pada saat ini, mata Yuan Xi menyala. Dia menarik kerah Ashe sambil bertanya, “Di mana rumah yang baru?”
“Di puncak,” kata Ashe sambil meringis. “Dalam rumah besar, jauh dari desa. Semuanya sudah siap. Setelah pernikahanmu dengan putri… Anda dan putri dapat pindah… Ke mana Anda akan pergi, Tuan Yuan Xi?”
Di tengah teriakan lirih Ashe, Yuan Xi menghilang. Tentu saja, Ashe tak berani melapor pada yang lain bahwa dirinya sudah kehilangan Yuan Xi. Sekali lagi, dia harus mulai mencari lelaki yang begitu penting bagi klan mereka.
Luo XiaoLou sedang berjalan pulang dan melihat-lihat sekeliling, ketika mendadak dirinya ditangkap. Dengan satu tangan di mulut, dan tangan lainnya di pinggang, tanpa suara dan dengan cepat, dia ditarik.
Luo XiaoLou merasa frustrasi melihat rumah-rumah di kedua sisi menjadi semakin kecil saat dirinya diseret. Apa orang ini akan membunuhnya? Oh, Tuhan. Jangan bertindak begitu kasar padanya?
Si bangsat 125… Kenapa dia tidak melakukan apa-apa? Bukankah kau tahu cara membantu? Dan perisai pelindung dari Yuan Xi. Tidak bergerak sama sekali. Apa-apaan ini?
Dalam keadaan linglung dia dilemparkan ke tempat tidur yang dipenuhi bunga dan berenda. Luo XiaoLou menemukan kenapa 125 diam saja. Yuan Xi yang menculiknya!
Luo XiaoLou merasa terkejut sekaligus senang. Dia mencengkeram kerah Yuan Xi dengan keras. Dia berbisik, “Kau sudah sadar! Aku merasa khawatir bagaimana caranya memberitahumu… Kau tahu, setelah besok… Semuanya sia-sia!”
Yuan Xi menatapnya dengan ketertarikan tinggi. Ketika mendengar ucapannya, dia mengernyit sambil berkata, “Memberitahuku apa? Kenapa tidak masuk akal?”
Luo XiaoLou menyadari tanpa sengaja dia sudah memberitahukan kebenarannya. Cepat-cepat dia menambahkan, “Yah… Meskipun tidak masuk akal, aku akan memberitahumu. Kau harus memikirkan sesuatu. Bagaimana cara kita keluar dari sini?” Luo XiaoLou mendorong Yuan Xi yang sekarang berada di atasnya. Dia terlalu dekat!
Yuan Xi jelas tak mau bekerja sama. Dia memandang Luo XiaoLou dengan kesal. “Jangan bergerak,” perintahnya.
Ketika Luo XiaoLou tenang, Yuan Xi berkata, “Kenapa kita pergi? Bukankah kita seharusnya tinggal di sini? Dan… aku akan menikah dengan Leia besok. Aku sudah menantikannya sejak lama.”
Luo XiaoLou membelalak. “Sial… Kau belum ingat. Kalau begitu, kenapa kau mendatangiku? Sudahlah. Aku tak peduli kenapa. Aku akan membantumu sadar…”
Luo XiaoLou tak bisa melanjutkan…
Yuan Xi, yang menindihnya, memiliki kekuatan yang sulit dilawan dan tubuhnya panas. Dia mencium mulut Luo XiaoLou.
Ini ciuman yang tak biasanya, penuh bahaya dan gairah.
Setelah ciuman yang cukup lama, Luo XiaoLou terbaring di tempat tidur sambil terengah-engah. Dia tak bisa berbicara beberapa saat. Apa-apaan… Apa-apaan ini?
Yuan Xi mencondongkan tubuh. Matanya bersinar terang pada Luo XiaoLou. Dia ragu-ragu, “Aku tak tahu apa yang terjadi. Kau hanya sahabatku tapi aku senang melakukan ini denganmu. Dan dari tingkahmu… Kau menyukainya juga. Mn… Ada begitu banyak energi di sini. Tampaknya kau sudah mencintaiku secara diam-diam sejak lama.”
Wajah Luo XiaoLou memerah saat dia dibelai di mana-mana. Napasnya semakin keras… dan kemudian…
Kemudian, Yuan Xi dengan bangga dan baik hati berkata, “Kalau begitu… aku akan memperkenankanmu melayaniku. Dan aku akan memuaskanmu.” Sambil berkata demikian, Yuan Xi mulai menanggalkan pakaian Luo XiaoLou.
Luo XiaoLou menatap Yuan Xi dengan kaget. Seseorang beritahu dia, apa yang terjadi di sini?
Ashe, yang secara diam-diam berbaring di luar jendela, juga berlinangan air mata. Ini pekerjaan Tuhan yang sesungguhnya! Kenapa menurutmu kau melakukannya pada sahabatmu, Tuan Yuan Xi?
Luo XiaoLou murka… Yuan Xi sedang mencoba mencari seseorang untuk bereksperimen sebelum pernikahan besar?
Dia menyorotkan cahaya ke pundak Yuan Xi, yang sedang menciumi dadanya. Luo XiaoLou menggigitnya keras-keras. Saat melakukannya, kalung di dadanya juga berkelip aneh.
Yuan Xi mengerang lembut. Dia terdiam sejenak, tangan kanannya dengan cekatan bergeser ke pinggang Luo XiaoLou, yang selalu sensitif. Luo XiaoLou dapat merasakan darah di mulutnya.
Dia sudah menantikan kedongkolan dari Yuan Xi. Tapi Yuan Xi hanya memandanginya dalam-dalam untuk sesaat.
Mendadak Yuan Xi memandang ke arah jendela sambil menghardik, “Pergi dari sini! Apa kau mau melihatku mempertunjukkan padamu bagaimana melakukannya?”
Kemudian Luo XiaoLou mendengar sesuatu berguling ke tanah, lalu menjauh.
Luo XiaoLou hendak meronta, ketika Yuan Xi menindihnya, dan mendadak berkata, “Aku sudah sadar.”
“Apa?” Luo XiaoLou tak percaya.
Yuan Xi memandanginya kemudian perlahan-lahan sambil meninggalkan jejak ciuman menelusuri tubuhnya ke bawah. “Aku sudah sadar. Kau menggigitku dengan begitu banyak kecemburuan dan begitu keras, bahkan yang sudah mati pun akan kembali pada kesadarannya. Jangan khawatir. Aku akan membawamu dan Yates keluar dari sini. Orang-orang itu… Tak seorang pun akan lolos.”
Tapi… tapi kenapa kau masih menciumiku?
————————————————————————
Catatan penerjemah ExR:
1 Ungkapan: sudah terlambat untuk mengubah apapun sekarang. Biasanya konteksnya seks sebelum menikah, atau bahkan roti dalam oven (hamil).
