Luo XiaoLou dengan termangu menatap layar elektronik. Kontestan pertama dirinya! Ini membuat Luo XiaoLou, yang sudah merasa gugup, bahkan jadi kurang percaya diri. Pada saat ini, Luo XiaoLou hanya berdiri di sana, tak bergerak.
Lelaki tinggi gemuk melirik ke arahnya, mendengus sambil berkata, “Siapa 521? Cepat bersiap. Temani master ini turun untuk latihan dulu.”
Anak muda pirang itu, di sisi lain, setelah menghembuskan napas lega, mulai membuka matanya lebar-lebar untuk memeriksa Luo XiaoLou dan lelaki berambut hitam, yang telah duduk dengan santai dan nyaman di sofa.
Lelaki berambut hitam merasakan pandangan lelaki gemuk itu, Gao Qi, dan anak muda pirang itu, lalu sudut-sudut mulutnya sedikit melengkung ke atas.
Baru saja lelaki gemuk itu tak dapat mempertahankan mukanya dan hendak berteriak, Luo XiaoLou, yang berdiri diam di dekat layar elektronik, mendadak berkata, “Itu aku. Kalau begitu, sampai bertemu di tempat pertandingan,” katanya, dengan tenang berbalik lalu berjalan keluar.
Anak muda pirang itu menatap Luo XiaoLou. Matanya segera dipenuhi iba. Luo XiaoLou terlihat lebih lemah daripadanya, dan cukup tak beruntung bertemu dengan lelaki mengerikan seperti ini. Meskipun dia sendiri mungkin bukan tandingan Gao Qi, masih mungkin baginya bertahan sebentar. Sementara untuk 521, aku harap dia beruntung…
Lelaki berambut hitam itu mengalihkan perhatian pada layar elektronik yang menyita setengah dinding. Sambil menunggu pertandingan di ruang duduk, para pemain juga dapat memilih menonton pertandingan manapun yang sedang dimainkan di arena.
Gao Qi menatap dengan pandangan gelap pada Luo XiaoLou di hadapannya, yang telah memasuki arena sebelum dirinya daripada mengikutinya, yang membuatnya merasa tak nyaman. Dia memutuskan untuk menyelesaikan si lemah ini secepat mungkin.
Di dalam ruang duduk, anak muda pirang itu sekali lagi memandang ke arah lelaki berambut hitam, bertanya-tanya, kenapa lelaki ini, yang tidak begitu tua dan hampir tidak sekuat Gao Qi barusan, memberinya rasa tertekan yang begitu kentara. Terutama setelah hanya tinggal mereka berdua di situ. Anak muda pirang itu mulai bertanya-tanya, apakah ini ilusinya bahwa aura kuat itu menjadi lebih terasa.
Anak muda pirang itu bimbang sejenak, sebelum duduk di sofa yang jauh dari lelaki berambut hitam, sambil berkata dengan sikap menyenangkan, “Halo, nama saya Kevin.”
Lelaki berambut hitam, yang sedang memegang remot, siap untuk memilih saluran, menyapu Kevin dengan lirikannya lalu meng-‘Mm’, tapi tak berupaya memperkenalkan diri.
Kevin, tentunya, tidak berani bertanya, tapi baik lelaki di dalam ruangan maupun yang hendak bertanding membuatnya merasa jutaan kali lebih gugup, seolah dia tak dapat mengendlikan diri dan tak dapat berkata sepatah pun.
Kevin juga menatap layar elektronik saat lelaki berambut hitam memandanginya, dan menemukan ternyata itu pertandingan antara Gao Qi dan 521. Tampaknya lelaki itu masih belum sempat mengubah salurannya, jadi dia berbisik, “Aku rasa, Gao Qi akan menang.”
Lelaki berambut hitam masih tidak berkata apa-apa. Jemarinya menekan remot, seolah ragu mengubahnya. Kevin sebenarnya ingin menonton pertandingan kelompok ini. Dia ingin melihat seberapa kuat Gao Qi, atau seberapa lemah, sehingga bisa memperoleh strategi untuk menanganinya.
Melihat dia dapat menonton pertandingan, lebih tak menguntungkan menjadi yang pertama memainkan pertandingan langsung.
Sambil memandangi layar elektronik, diam-diam Kevin merasa iri pada fakta 521, yang terlihat kurus, tidak memperlihatkan sedikitpun ketakutan dan kegugupan. Dengan tenang, dia memanggil keluar meka biru gelap yang besar, kemudian memasuki kokpit tanpa menunda-nunda.
Gao Qi sama geramnya pada gerakan Luo XiaoLou yang lambat dan metodis, yang memperlihatkan dia tak menganggapnya dengan serius.
Gao Qi menahan napas lalu memanggil meka tinggi berwarna keemasan dan putih. Dalam beberapa kilatan, dia memasuki kokpit. Meka keemasan itu mengangkat satu lengan, melambaikan isyarat kemenangan pada penonton sebelum berbalik, lalu dengan cepat menyerang meka biru gelap.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
“Apa yang akan kau lakukan padanya?” tanya 125 pada Luo XiaoLou yang sedang berusaha memanjat. Ini sudah dianggap kecepatan tertinggi Luo XiaoLou.
“… Kecepatan meka ini tidak luar biasa, tapi serangan jarak dekatnya sangat tinggi, sementara pertahanannya sedikit lebih lemah.” Luo XiaoLou memicingkan mata. Jemarinya bergerak dengan cepat, dan meskipun meka biru gelap itu tetap tak bergerak dalam posisi semula, senjata partikel di bahunya sudah mulai menembak.
Hati Gao Qi menjadi lebih marah lagi. Lelaki di seberang itu menantang kesabarannya dengan tetap berdiri tegak dan langsung menembaki! Tak pernah ada pejuang meka yang berani melakukan itu padanya. Meka keemasan bergaris putih itu dengan cepat mengelak ke samping, mengambil rute memutar untuk menerjang meka biru gelap di kejauhan.
Hari pertama turnamen meka, mereka yang mencintai atau tertarik pada meka ada di sini, meskipun masih belum mengetahui kekuatan para pemainnya.
Para penonton sedang membicarakan bagaimana gerakan menghindar Gao Qi lumayan, sementara meka biru gelap yang tak bergerak di seberangnya sedikit aneh.
“Hiih, kenapa kau tak bergerak? Menyedihkan, kau mungkin akan segera gagal.” Kevin di ruang duduk tak sanggup menonton.
Mata lelaki berambut hitam berkilat, kemudian dia tersenyum tipis, “Agak lucu.”
Meskipun orang lain memuji Gao Qi dan mempertanyakan 521, Gao Qi sendiri mengerti yang baru saja terjadi, atau sejak dia melambai pada penonton di sekitar, kecerdasan buatan mekanya telah memberi peringatan dengan satu kalimat: Area C1 telah kena tembak dan terkena.
Karena nada menjengkelkan itu, Gao Qi terus mengubah postur dan rutenya. Dia bahkan dengan sengaja mengambil beberapa langkah di kejauhan, tapi nada sistemnya tanpa fluktuasi apapun tetap sama, bahkan area serangannya tetap sama. Seorang penembak jitu dengan serangan jarak jauh yang begitu tinggi sehingga terasa begitu ganjil? Jejak ketidaktenangan muncul dalam hati Gao Qi yang penuh percaya diri, dan kemudian ditekan kembali olehnya.
Tak peduli apa, dia akan menjadi bagian dari lima puluh teratas di turnamen kali ini. Karena kau tak bisa bersembunyi, kau hanya tak perlu bersembunyi, bergeraklah di atas kakimu dan habiskan orang sialan ini dengan sekali tebas! Jarak jauh? Mekanya ini relatif lemah dalam serangan jarak jauh. Dia lebih terbiasa pada pergulatan langsung.
Gao Qi tak lagi mengitari Luo XiaoLou, dan langsung menerjang ke hadapan Luo XiaoLou sambil mengayunkan pedang emasnya yang tajam. Kemudian diiringi mata antusias para penonton, pedangnya langsung jatuh ke lantai.
Setelah beberapa detik keheningan, suara menyenangkan pembawa acara terdengar di arena, “Arena 851. Pertandingan pertama kelompok, 521 menang.”
Para penonton terperanjat. Kurang dari satu menit, pertarungannya berakhir dan satu pihak bahkan tak bergerak. Apa ini perangkap? Mereka juga membayar tiket untuk masuk, ah. Apa ini??
Pembawa acara kemudian tertawa sambil mengomentari, “Saya tidak menyangka melihat pertandingan yang mengasyikkan sejak dari awal. Harus saya katakan, pemain 521 memiliki serangan jarak jauh seperti dewa. Pertarungannya berakhir dalam satu menit, dengan sebelas bom partikel menembak titik yang sama. Yang lebih mengejutkan adalah kemampuan perhitungan pemain 521! Pemain Gao Qi jatuh di hadapan 521 dalam detik terakhir, yang ini pasti bukan kebetulan! Kami menerka bahwa mungkin ini salah satu pertarungan yang berakhir paling cepat hari ini!”
Seseorang di antara penonton tertawa keras saat komentar pembawa acara terdengar.
Kevin menatap kosong pada layar elektronik, tak mampu pulih, sambil menggumam, “Bagaimana?”
Lelaki berambut hitam berdiri lalu berbicara untuk pertama kalinya, “Sensor Gao Qi rusak. Sederhananya, mekanya sekarang tak bisa dikendalikan.” Mengenai titik yang sama setiap kalinya. Tampaknya tikus kecil ini benar-benar memiliki kemampuan jarak jauh yang benar-benar bagus…
Kevin melihat Gao Qi melompat keluar dari meka dengan frustrasi, kemudian mengikuti Luo XiaoLou keluar.
Wajah Luo XiaoLou masih relatif tenang saat memasuki ruang duduk. Tapi tangannya berkeringat dan jantungnya berdegup lebih kencang dari biasanya. Pertandingan pertama berakhir terlalu cepat. Dia tak mendapatkan perasaan sudah memenangkan pertandingan.
Selanjutnya, dia memiliki istirahat dua puluh menit, kemudian nama-nama pemain yang bertarung akan muncul di layar elektronik.
Kevin menatap Luo XiaoLou dengan ekspresi rumit, berusaha mencondongkan tubuh untuk berbicara, tapi berhenti.
Luo XiaoLou duduk di sofa sambil memejamkan mata untuk menenangkan diri. Gao Qi sudah pergi untuk memperbaiki mekanya, sehingga hanya ada tiga orang di ruang duduk. Lelaki berambut hitam telah mengubah saluran layar elektronik dan sedang menonton kelompok lain.
Dua puluh menit kemudian, nama kelompok kedua secara otomatis muncul di layar elektronik: 521 vs Kevin.
Luo XiaoLou tak yakin siapa Kevin, tapi ketika melihat namanya, dia jadi mengernyit. Kenapa dia seperti undian sekarang? Permainan pertama dan kedua tentang dirinya.
Luo XiaoLou menarik napas dalam-dalam. Ada keuntungannya. Jika menang kali ini, maka tak masalah jika dia menang atau kalah di permainan ketiga. Dia hanya perlu memenangkan dua permainan dalam sehari untuk terus maju. Namun, jika kalah, situasinya akan cukup buruk baginya, belum lagi kelelahan, setidaknya tekanan psikologisnya akan minimal.
Luo XiaoLou melihat lelaki muda pirang itu berdiri menatapnya, lalu tersenyum padanya. Dalam hatinya, dia merasa lega. Sejujurnya, dia takut lawannya lelaki berambut hitam sebelah sana. Entah kenapa, lelaki itu memberinya perasaan yang sama dengan Yuan Xi, Luo ShaoTian, dan yang lainnya.
Kevin menarik napas dalam-dalam lalu berjalan ke arah pintu.
Saat Luo XiaoLou memasuki kokpit, dia memperhatikan meka kuning muda telah menjauh darinya.
Pembawa acara kemudian berkata, “Tampaknya pemain Kevin telah membuat pilihan bijaksana dan memperlebar jarak — dia memulai serangan jarak jauhnya! Setelah kejadian sebelumnya, kita sudah tahu Pemain 521 sangat bagus dalam serangan jarak jauh, jadi apakah ini akan menjadi pertandingan jarak jauh vs. jarak jauh? Sekarang kita lihat betapa akuratnya bidikan Pemain Kevin.”
Kevin memiliki kepercayaan diri pada serangan jarak jauhnya. Peringkat genetiknya hanya B, yang membuatnya hanya dapat mengemudikan meka. Semua tingkatnya rata-rata, tapi dia telah bekerja keras. Terutama dengan instruksi gurunya, dia telah banyak melatih serangan jarak jauh. Jika 521 dapat menang menggunakan serangan jarak jauh, kenapa dia tidak?
Kevin mempertahankan jaraknya lalu menembak Luo XiaoLou lagi, hanya untuk menghancurkan XiaoLou. Kevin begitu percaya diri sehingga menembakkan lima bom partikel sekaligus. Meskipun Luo XiaoLou mengelakkan salah satunya, untuk bisa menghindari semuanya akan sulit, yang biasanya merupakan tingkat terbaiknya.
Namun, Kevin berkedip lagi, lalu menyadari meka biru itu tidak lagi ada di sana. Dengan terperanjat Kevin menengadah, tak ada meka biru di atasnya.
Jantung Kevin melompat, mengetahui situasinya buruk, lalu segera menggerakkan meka ke samping. Saat itulah dia melihat bayangan biru telah mencapai posisinya barusan.
Betapa cepatnya!
Kevin sepenuhnya merasa dingin. Meskipun dengan serangan jarak jauh pertama Luo XiaoLou, itu terlalu cepat! Dia tak bisa melihat arah gerakan Luo XiaoLou, dan setelah tembakan Kevin lainnya meleset, Luo XiaoLou akhirnya cukup dekat dengannya untuk menyayat tenggorokannya dengan pedang logam campurannya.
Suara komentator terdengar, “Luar biasa! 521 lolos dengan sempurna dari lima peluru, dan kemudian menggunakan serangan jarak dekat untuk mengakhiri pertarungan. Tampaknya 521 kita bukan hanya berkemampuan jarak jauh, tapi juga memiliki kecepatan dan pertarungan jarak dekat yang hebat, dan tampaknya memiliki gaya gerakan yang terkenal. Pertandingan kedua kelompok ini, 521 menang! Mari kita beri selamat, dia telah berhasil memasuki ronde selanjutnya!”
Saat Luo XiaoLou memasuki ruang duduk lagi, lelaki berambut hitam itu tersenyum pada Luo XiaoLou. Matanya yang gelap memandangnya dengan sedikit bersemangat, “Ayo kita coba nanti.” Senyumannya cerah, tapi saat muncul di wajah lelaki itu, terlihat hampir menampakkan kekejaman.
Luo XiaoLou tertegun dan tangannya tanpa disadari gemetar, tapi kemudian menjadi tenang lagi. Meskipun kalah, dia masih dapat lolos sampai besok.
Setelah lima belas menit, Gao Qi selesai memperbaiki mekanya. Ketika kembali masuk, kebanggaan Gao Qi telah kembali di wajahnya, tapi matanya tidak begitu ramah ketika menatap ke arah Luo XiaoLou.
Kevin duduk dengan sedih di ruang duduk itu. Kalah terhadap Gao Qi sudah diperkirakan, tapi terhadap Luo XiaoLou — tak mungkin baginya melangkah maju dalam kompetisi meka.
Dua puluh menit kemudian, layar elektronik mempelihatkan dua nama lagi: Shao Rong vs. Kevin.
Luo XiaoLou memandang ke arah lelaki berambut hitam dengan terkejut, karena dia memiliki nama yang begitu feminin. Bibirnya sedikit bergerak ketika Shao Rong perlahan bangkit dari sofa lalu menuju ke pintu lebih dulu.
Luo XiaoLou dan Gao Qi sudah sewajarnya tidak mengganti saluran. Keduanya memperhatikan layar elektronik.
Melihat Shao Rong dan Kevin bertarung satu sama lain, Luo XiaoLou seketika teringat pertarungan pertama dirinya dan Yuan Xi di jejaring virtual, yang sama sekali berada di tingkat berbeda.
Luo XiaoLou bertanya pada dirinya sendiri apakah dia memiliki kecepatan yang baik, tapi mutlak bukan tandingan untuk lelaki ini.
Kevin bahkan lebih menyedihkan daripada dirinya, tak mampu melihat Shao Rong di ronde pertama dan bahkan tak dapat mengelakkan tembakan pertama Shao Rong. Keseluruhan pertarungannya tidak bertahan lebih dari sepuluh detik. Luo XiaoLou menonton tanpa suara, dan ketika melihat ke arah Gao Qi yang terpana, menghela napas dalam hatinya. Seperti yang sudah diperkirakan, masih cukup banyak ahli di seluruh galaksi.
“KO langsung! Pemenang pertandingan pertama, pemain Shao Rong!” Begitu suara komentator usai, terdengar tepukan meriah. Penonton sudah sewajarnya dapat melihat bahwa Shao Rong jauh lebih kuat dari tiga yang lainnya.
Semula, ada tiga pertandingan di pagi hari, dan tiga di siang hari, dengan istirahat dua puluh menit di antara pertandingan. Tapi kecepatan pertandingan kelompok ini terlalu tinggi, sehingga sebelum pagi usai, mereka sudah dalam pertandingan keempat.
Terlebih lagi, mereka hendak berlomba menuju permainan kelima. Dua puluh menit kemudian, Luo XiaoLou melihat nama-nama di layar elektronik: Shao Rong vs 521. Setelah bimbang sesaat, dia lalu menekan tombol merah pada kartu identifikasi pemain di dadanya.
Segera terlihat sebaris kalimat di layar elektronik: Pemain 521 telah menolak pertandingan ini.
Ini membuat mereka langsung melaju ke pertandingan berikutnya: Shao Rong vs Gao Qi.
Orang-orang di ruang duduk membeku, dan Kevin, setengah melamun, memandang ke arah Luo XiaoLou, hatinya merasa menyesal. Kalau saja dia membuat pilihan yang sama. Pukulannya terlalu besar baginya. Dia kalah tiga kali, yang sebenarnya tidak terlalu masalah, tapi terakhir kali, pertandingan dengan Shao Rong, membuatnya kehilangan seluruh kepercayaan dirinya.
Gao Qi mengepalkan tangan, menekan ketegangan dalam hati, lalu bergegas keluar.
Saat Shao Rong melewati Luo XiaoLou, dia tersenyum tipis sambil berkata perlahan, “Apa, takut padaku?”
Luo XiaoLou tidak berkata apa-apa. Hasil pertandingannya dengan Shao Rong sudah terlihat jelas, dan dia tidak ingin merasakan pukulan di hari pertama. Tapi, menyaksikan permainan Shao Rong dari sini, dia dapat mempelajari sesuatu.
Lagipula, dia berencana keluar tengah hari, berjaga-jaga Yuan Xi keluar dari arena sebelumnya, malah akan menjadi masalah yang sesungguhnya.
