Di ruang gelap di luar game.
Xiao Lan mengepal 【Saking bangkrutnya kamu sampai membuatku tertawa】 di tangannya. Entah mengapa, rasanya, guna keberadaan item ini di Dunia Advent adalah untuk mengejeknya, sementara sebuah ‘hadiah’ atau apalah itu hanyalah label indah untuk itemnya.
Setelah itu, pemberitahuan sistem baru terdengar:
“Terdeteksi: Keseluruhan kekuatan tarung Pemain Xiao Lan melampaui 200% pemain pemula dan telah memenuhi persyaratan untuk dipromosikan menjadi pemain tingkat menengah. Sekarang dipromosikan menjadi pemain menengah.”
Xiao Lan tidak menyangka dia akan dipromosikan secepat ini. Dia hanya baru bermain tiga permainan.
Ternyata syarat untuk sebuah promosi adalah kekuatan bertarung seorang pemain. Itu benar-benar kejam.
Sistem juga memberi tahu bahwa dia memiliki kamar pribadi baru setelah promosi, dan bahkan memberinya petunjuk arah ke lokasinya. Xiao Lan memutuskan untuk mencari Wang Taidi terlebih dahulu untuk melakukan pertukaran menggunakan Pedang Demeter setelah mereka kembali ke hub pemain, lalu pergi melihat kamar barunya.
Dalam kegelapan, Xiao Lan tiba-tiba teringat bahwa dia tampaknya telah mendapat skill pasif baru dari 【Kemiskinan tidak dapat membatasi imajinasiku】 ketika dia melawan Nyonya Bella, yang dimana dia bisa mendapatkan item secara acak.
Pertempuran saat itu sangat intens dan dia tidak memiliki waktu untuk melihatnya. Item itu mungkin telah dimasukkan langsung ke ruang penyimpanannya, itulah sebabnya dia hanya bisa memegang 【Saking bangkrutnya kamu sampai membuatku tertawa】 di tangannya sekarang.
Xiao Lan memeriksa ruang penyimpanannya; benar saja, dia menemukan sesuatu yang putih di dalamnya. Siapa yang tahu item apa yang dia dapatkan secara acak.
Dipenuhi dengan antisipasi, dia mengambilnya untuk melihat:
【Nama: Tanda tangan Zhang Dong (item langka, terikat)】
【Kemampuan: Tidak ada】
【Deskripsi: Zhang Dong tahu bahwa kalian semua sangat menginginkan tanda tangannya】
Sialan!
“Siapa yang mau benda ini…” Xiao Lan memberikan tanda tangannya kepada Luo. “Mengapa sesuatu seperti ini dianggap sebagai item langka?”
Luo mendekat untuk melihat tanda tangan yang ada di tangan Xiao Lan. “Mungkin karena itu diproduksi oleh bosnya sendiri ba.”
Xiao Lan: “…”
Memang, dalam hal siapa yang membuatnya, itu benar-benar sangat langka.
Dunia Advent akan hancur cepat atau lambat.
Melihat tulisan tangan yang seperti cakar ayam di atas kertas, Xiao Lan menghela nafas dengan sedih; apa yang seharusnya datang akan tetap datang. Setelah melalui dua instansi, dia masih menerima tanda tangan dari Zhang Dong.
Jika Lin Yan di neraka mengetahui bahwa dia telah mempertaruhkan segalanya dan menyebabkan kematian begitu banyak pemain hanya untuk akhirnya mendapatkan sesuatu seperti ini, apakah dia akan cukup marah untuk hidup kembali di tempat?
Xiao Lan mengambil benda itu tanpa ekspresi, lalu membuangnya.
Dia kemudian mengambil langkah keluar dari kegelapan.
Xiao Lan kembali ke kamar kecilnya yang sempit.
Tampaknya baik-baik saja ketika isinya hanya ada satu orang, tetapi dengan dua pria besar, ruang yang tersisa langsung sedikit; bahkan dia pun tidak bisa berbalik badan. Tak berdaya, Xiao Lan langsung membuka pintunya untuk mencari Wang Taidi.
“Tok, tok, tok.”
Xiao Lan mengetuk pintu tetangganya.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Rambut ikal pendek Wang Taidi mencuat dari balik pintu. Melihat bahwa yang mengetuk adalah Xiao Lan, dia tersenyum bahagia. “Xiao Lan ah~ Dan Fei Luo. Apakah kalian mau makan bareng? Aku bisa menunjukkan kepadamu apa yang enak di restoran para pemain.”
Wljb Ojc wfcujcuuex. Zfiltja Qjcu Kjlvl rfcvlgljc, vlj yfgajcsj, “Gl wjcj Qjcu Bf? Beqlxlg xjiljc jxjc yfgrjwj.”
Qjcu Kjlvl wfceaeq qlcae vjc wfwlwqlc pjijccsj. “Xf-xe rfaepe ecaex lxea vjijw qfgwjlcjc alcuxja alcuul, vjc vlj yjge rjpj qfgul.”
Wljb Ojc afgtjge. Qjcu Bf yfcjg-yfcjg rfbgjcu qfxfgpj afijvjc, rfufgj wfifwqjgxjc vlglcsj xf vjijw rfyejt qfgafwqegjc ijlc afqja rfafijt wfclcuujixjc qfgwjlcjc. Zecuxlc qfgwjlcjc ecaex qjgj qfweij yexjcijt ajcajcujc sjcu reila ecaexcsj.
–
Setelah tiba di restoran para pemain.
Tempat ini sangat besar dan didekorasi dengan gaya yang sederhana. Hampir semuanya berwarna putih, dan ditambah dengan jendela kaca besarnya, suasananya membuat orang merasa santai.
Memesan hidangannya juga mudah. Ada banyak jendela di sini, dan seseorang hanya perlu memilih sebuah gambar di jendela sebelum hidangan yang dimasak dikirim dengan sangat cepat dari dalam. Itu sangat tidak masuk akal, dan metode serta proses produksinya benar-benar tidak diketahui.
Ketika Xiao Lan makan sendiri sebelumnya, dia selalu memasuki pintu dan langsung memakan apapun yang terdekat dengannya. Dia benar-benar belum menemukan makanan mana yang rasanya enak.
Membawa gerobak makan, Wang Taidi menaruh makanan ke dalamnya sambil dia berjalan dan pada saat yang sama, memperkenalkan Xiao Lan ke hidangan-hidangannya; dia tampak seperti salah satu orang yang disewa untuk memikat pelanggan ke restoran kelas atas.
“Makanan di restoran hub pemain semuanya gratis dan juga lezat. Sayang sekali kita tidak diperbolehkan untuk membawa makanan ke dalam game, ai…”
Wang Taidi menghela nafas sembari mengingat pengalaman menyedihkan mereka di manor Nyonya Bella. Mengapa semua orang yang dia kenal tidak tahu cara memasak? Secara alami, dia juga tidak tahu bagaimana caranya.
Jika masakan Wang Ke dianggap sebagai alkimia, masakan Wang Taidi dapat dengan mudah disebut sebagai — peleburan baja.
Setelah berjalan lebih jauh, Xiao Lan menyadari bahwa tempat ini sepertinya memiliki semua makanan yang bisa dipikirkan seseorang. Mau itu Cina atau Asia, Eropa atau Amerika, selama makanan itu ada di dunia, itu akan bisa ditemukan di sini. Dia bahkan melihat hidangan hebat dan keterlaluan seperti pai stargazy, kue bulan yang digoreng dengan cabai, mie goreng dengan surströmming…
Dapat dikatakan bahwa selama kau berani memakannya, Dunia Advent berani menyediakannya.
Melihat tatapan Xiao Lan tertuju pada pai stargazy, suara Wang Taidi bergetar. “Xiao…Lan…Kamu, kamu, kamu, kamu berpikirlah sedikit, dunia ini masih memiliki banyak hal indah.”
Baru saat itulah Xiao Lan menarik pandangannya dari pai itu dengan menyesal.
Mereka bertiga duduk di sebuah kamar. Sambil mereka makan, Xiao Lan mulai mengobrol dengan Wang Taidi tentang penukaran menggunakan Pedang Demeter.
Mendengar bahwa pedangnya bernilai 300.000, mata Wang Taidi langsung berbinar. “Bertukar, tentu saja kita akan bertukar! Kita berteman ah, aku pasti tidak akan menipumu.”
Tentu saja, tidak ada yang namanya mata uang di Dunia Advent, jadi apa yang para pemain perdagangkan adalah item.
Menerima 【Pedang Demeter】, Wang Taidi terkejut senang ketika dia mencoba memakainya. “Barang ini! Ini bisa meningkatkan keberuntunganku dengan uang! Ya Tuhan, ada harapan bagiku untuk mendapatkan 100 juta sekarang!”
Mengingat bagaimana Pedang Demeter hanya bisa mengurangi nilai kemiskinannya, Xiao Lan berpikir dengan sedih: Kita tidak senasib…
Wang Taidi yang bahagia mirip seperti Doraemon sembari dia mengeluarkan setumpuk besar item dari ruang penyimpanannya dan memajangnya di atas meja untuk dipelajari Xiao Lan.
“Xiao Lan, kamu tidak punya lampu, kan? Bagaimana dengan 【Senter energi nuklir】 ini? Selama barangnya tidak rusak, itu akan selalu bersinar…
“Ada juga ini: ransel dengan sepuluh slot. Kamu mungkin sangat membutuhkan ini…
“【Hati biarawati suci】 dapat mengobati luka ringan sampai sedang. Item ini bisa menyembuhkan apapun selain patah tulang, dan bisa digunakan sebanyak tiga kali…”
Dengan penuh perhatian, Wang Taidi membantu Xiao Lan memikirkan item mana yang harus dia pilih dengan tatapan yang sungguh-sungguh, seolah-olah dia sedang membuat jadwal untuk anggota keluarganya.
Wang Taidi benar-benar orang yang sangat baik, pikir Xiao Lan.
Dia terlalu sibuk untuk berteman di masa lalu. Siapa yang mengira dia akan bertemu teman seperti ini setelah memasuki dunia yang berbahaya?
Benar saja, nasib hidup seseorang adalah hal yang sangat mistis.
Wang Taidi kemudian mendorong sebuah item yang menyerupai gelas plastik. “Aku akan memberikan ini padamu, jadi kita bisa berkomunikasi kapan saja di masa depan.”
Xiao Lan menerimanya dan mempelajarinya:
【Nama: Persahabatan plastik】
【Kemampuan: Membangun koneksi antara dua pemain. Bisa diputuskan kapan saja】
【Deskripsi: Ini adalah persahabatan seperti plastik】
Meskipun deskripsinya sangat tidak dapat diandalkan, itu benar-benar sebuah item komunikasi.
“Terima kasih, Taidi.” Ucapan terima kasih Xiao Lan sangat tulus.
Wang Taidi menggelengkan kepalanya, sedikit malu dengan rasa terima kasih Xiao Lan. “Jangan berterima kasih padaku. Kamu melakukan banyak hal bagi kami untuk menyelesaikan permainan tadi. Baik ge-ku dan aku, kita berdua tidak mahir dalam melawan bos yang tidak memiliki syarat kematian, dan kami mungkin perlu menggunakan item-item lain untuk melarikan diri.”
Saat menyebutkan permainan sebelumnya, Xiao Lan mengingat sesuatu. “Aku tidak melihat Qi Ning ketika kita menyelesaikan instansinya. Apakah dia punya cara lain untuk menyelesaikan sebuah permainan?”
Xiao Lan tidak percaya bahwa seorang pemain tingkat tinggi akan kalah dalam permainan pemula.
Wang Taidi mengangguk. “Terkadang Qi Ning akan menggunakan sebuah item untuk langsung meninggalkan permainan setelah mencapai tujuannya, dan terkadang dia akan menetap sampai akhir; rumit untuk memprediksikannya. Bagaimanapun, dia muncul dan menghilang seperti hantu, dan sangat sulit untuk mengejar jejaknya.”
Xiao Lan kemudian mengatakan kepadanya bahwa dia telah dipromosikan menjadi pemain menengah dan tidak akan tinggal di sebelahnya lagi, dan dia memberi alamat barunya kepada Wang Taidi.
Wang Taidi, yang masih menjadi pemain pemula bahkan setelah tiga tahun, mengungkapkan kekaguman dan rasa irinya.
“Oh, iya.” Wang Taidi sepertinya mengingat sesuatu, “Waktu antara memasuki sebuah permainan lebih lama untuk pemain menengah, dan bisa selama satu bulan. Kamu juga bisa tinggal di dunia nyata selama tiga hari, jadi kamu harus menggunakan kesempatan ini untuk beristirahat dengan baik.”
–
Setelah mengucapkan selamat tinggal pada Wang Taidi, Xiao Lan pergi ke kamar barunya.
Tempatnya ada di gedung yang tinggi lagi, tetapi tampaknya ada lebih sedikit jumlah kamar di dalamnya, dan jelas tidak terlalu ramai.
Xiao Lan membuka pintunya; kamarnya jauh lebih besar, dengan sebuah ruangan dalam dan ruangan luar. Berbeda dengan kamar untuk pemula yang sudah dilengkapi dengan perabotan, tempat ini benar-benar kosong. Mungkin karena pemain menengah memiliki lebih banyak waktu, jadi mereka bisa memilih perabotan rumah mereka sendiri.
Ada panel mengambang di pintu masuk, tempat mereka dapat memilih furnitur yang mereka butuhkan. Xiao Lan menelusurinya dengan santai; ada cukup banyak pilihan furnitur.
Dia menunjuk ke arah panel dan bertanya kepada Luo, “Luo, apakah kamu mau ranjang juga? Kita bisa memiliki satu kamar masing-masing.”
Luo menggelengkan kepalanya; dia tidak terlihat senang.
Xiao Lan memikirkannya, dan benar juga, Luo tidak perlu tidur sama sekali. Ketika dia ‘tidur’ sebelumnya, hanya atas permintaan Xiao Lan dia beralih ke mode standby.
Menggantikan jalan pemikirannya, Xiao Lan membuat ruang luar sebagai ruang tamu. Sebagai pria lurus tanpa rasa estetika dan tidak menyukai hal-hal yang merepotkan, dia hanya memilih satu template, dan tampilan ruangannya langsung berubah.
Melihat Luo mengamati rak buku di dalam ruangan itu, Xiao Lan menunjuk ke lampu meja bergaya antik. “Apakah kamu suka lampu yang satu ini?”
Luo menoleh dan tersenyum pada Xiao Lan. “Saya sangat menyukainya karena itu adalah sesuatu yang dipilihkan oleh Tuan untuk saya.”
Dia benar-benar terlihat sangat bahagia.
Jangan tanya Xiao Lan bagaimana dia bisa tahu bahwa Luo sangat bahagia dari senyum tipisnya yang kurang lebih sama seperti wajah biasanya; sebut saja itu sebagai intuisi seorang pria lurus.
Senja.
Xiao Lan duduk di atas ranjang; jamnya sudah dekat dengan waktu tidur.
“Tok, tok, tok.” Luo mengetuk pintu kamarnya.
“Masuk.”
Luo masuk dengan secangkir susu yang dengan lembut dia letakkan di samping ranjang sebelum dia berkata dengan hangat, “Tuan, saya sudah menyiapkan susu hangat untuk Anda. Asam amino di dalamnya membantu manusia untuk tidur.”
Melihat susu hangat di sebelah ranjangnya, Xiao Lan, seorang pria kasar yang tidak peduli tentang apa pun selama dua puluh tahun hidupnya, merasa sedikit terpana. Dia belum pernah menerima perawatan yang begitu perhatian. “Apakah ini…hadiah balasan untuk lampu meja tadi?”
Luo tersenyum. “Anda bisa menganggapnya seperti itu.”
Xiao Lan mengambil susu itu. Suhunya pas, dan rasanya yang kaya dan lembut sangat enak.
“Selamat malam, Tuan.” Setelah Xiao Lan menghabiskan susunya, Luo mengambil cangkirnya dan diam-diam meninggalkan kamar.
“Selamat malam.”
Melihat pintu yang tertutup, Xiao Lan merenungkan Luo.
Orang ini sangat tenang hampir sepanjang waktu, dan selalu membantunya pada saat yang paling kritis. Ada rasa pemahaman tanpa kata yang aneh ketika mereka bekerja bersama; lebih jauh lagi, Xiao Lan memiliki rasa percaya yang tak dapat dideskripsikan padanya.
Pikirnya, dia tidak pernah bertemu dengan orang ini sebelumnya.
Xiao Lan bahkan tidak tahu apa-apa tentang Luo: Bagaimana Luo hidup di masa lalu, dan apa yang terjadi hingga dia hancur berkeping-keping? Seolah-olah segala sesuatu tentang orang ini tidak jelas dan diselimuti kabut tebal.
Dan bahkan lebih sulit untuk mengetahui mengapa dia memercayainya dan kerja sama tanpa kata mereka.
Tidak lama kemudian, lampu di kamar tidur padam.
Di sisi lain.
Dalam ruangan yang gelap gulita.
Luo duduk di sofa dan menatap lampu neon di luar jendela, ekspresi tenang terpapar di wajahnya. Ada perasaan kesepian tentang dia, seolah-olah dia tidak memiliki hubungan dengan dunia ini.
Mungkin, satu-satunya koneksinya adalah ‘pemilik’nya yang berada di kamar lain pada saat itu.
Di lubuk hatinya, Luo bertanya-tanya, siapa sebenarnya dirinya? Atau mungkin…makhluk macam apa dia?
Merupakan hal naluriah baginya untuk mengikuti Xiao Lan. Pada saat itu, suatu dorongan kuat bahwa dia benar-benar harus mengikuti Xiao Lan muncul di dalam dirinya, tetapi bahkan dia sendiri tidak tahu mengapa.
Dia mengulurkan tangan untuk menyalakan lampu meja di sampingnya, dan cahaya kuning yang hangat menghilangkan kesedihan dan kedinginan di ruangan itu. Mungkin karena dia telah berada dalam kegelapan dan ketiadaan terlalu lama, tetapi dia benar-benar membenci kegelapan dari lubuk jiwanya, bahkan jika tubuh aslinya adalah sesosok bayangan hitam.
Luo menggerakkan tangannya untuk dengan lembut menyentuh bentuk lampu mejanya, seolah-olah orang yang telah memilih lampu ini untuknya ada di depannya. Cahaya lampu itu membuat bayangan samar di wajahnya.
Kata-katanya yang lembut terdengar di ruangan yang sunyi. “Karena Anda telah menerima saya untuk mengikuti Anda, Anda tidak akan pernah bebas dari saya, Tuan.”
Author ingin mengatakan sesuatu :
Dunia Advent: Jelas lampu meja dan susunya adalah milikku, jadi mengapa tidak ada yang memikirkanku?
Xiao Lan dan Luo: Pergi b*ngs*t.
Luo apa mantan pemain kontrak yg menghilang?