Angin di luar gedung sangat kuat dan berhembus meniup pakaian Xiao Lan.
Ratusan meter di bawahnya, lalu lintas padat CBD telah menjadi pita-pita tipis cahaya, seolah-olah tempat ini sudah terisolasi dari hiruk pikuk dunia manusia.
Dinding luar gedung ini terbuat dari kaca, dan masih ada jarak yang jauh hingga ke tepi atap. Selain itu, kacanya rutin dibersihkan, ketika disentuh, rasanya sangat halus tanpa tempat pegangan.
Xiao Lan mengeluarkan 【Ini adalah belati yang dilapisi racun yang sangat mematikan】.
“Zhi—” Belati itu tenggelam ke dalam kaca dengan suara gesekan yang tajam dan menusuk telinga.
Jangan kira item itu hanya sekedar pisau buah; sebagai belati yang diproduksi oleh Dunia Advent, tidak hanya itu dapat menembus dinding kaca luar, itu bahkan dapat menopang berat pria dewasa tanpa patah sama sekali.
Dengan bantuan belati, Xiao Lan memanjat dinding kaca yang mengkilap dan vertikal itu.
Pemain di atap masih melakukan siaran langsung dengan ponselnya di satu tangan, suatu senyum sinis menghiasi wajahnya sambil dia bermain pisau di tangannya yang lain. Pisau menyilaukan itu berputar di ujung jarinya.
Tiba-tiba, tangan orang itu berhenti dan matanya yang merah dan jahat beralih ke kedua anak itu. Dia memberi mereka senyum kejam, seperti iblis dari sebuah dongeng. “Bayi-bayi baik, apakah kalian takut?”
Gadis kecil itu berusia tidak lebih dari empat atau lima tahun, dan ditakut-takuti seperti ini membuat tepi matanya memerah sembari air matanya mulai mengalir. Melihat ini, kakak laki-lakinya, yang terlihat berusia enam atau tujuh tahun, segera melindungi gadis itu dan mencoba untuk terlihat ganas. “Jangan, jangan kesini!”
Melihat ini, orang itu hanya tersenyum, memamerkan deretan gigi putihnya. “Ohoho, anak anjing kecil yang galak.”
Bocah itu mencoba yang terbaik untuk mengancamnya. “Ayahku sangat luar biasa! Kau pasti tidak bisa mengalahkannya!”
Menghadapi ancaman lemah itu, orang tersebut mencibir tanpa peduli, lalu dengan santai membuang ponselnya dan berjalan ke arah mereka dengan pisaunya terangkat.
Dia sudah bisa mendengar suara sirene yang semakin jelas. Jika dia menunda lebih lama lagi, dia akan gagal dalam melakukan apa yang ingin dia lakukan. Dunia Advent tidak memberinya cara untuk bertahan hidup, jadi mengapa bocah-bocah kecil itu masih boleh melompat-lompat di jalanan? Dia harus memberi tahu mereka apa yang disebut kejamnya kenyataan.
Orang itu menatap dengan mata merahnya pada dua anak yang jelas menjalani kehidupan yang sangat diberkati, wajahnya penuh dengan sensasi balas dendam.
Dia mengepalkan pisau itu di tangannya dengan erat. Ini hanya pisau biasa yang dia beli di toko; andaikan dia bisa menggunakan item-itemnya, itu akan sangat bagus. Dia memiliki begitu banyak item kuat di ruang inventarisnya, dan pasti item itu bisa membunuh semua orang di gedung ini.
Sayang sekali ah. Dia hanya bisa menggunakan dua bocah kecil ini untuk memuaskan keinginannya, lalu dia harus pergi.
Dia adalah seorang pemain dengan kekuatan fisik yang ditingkatkan. Setelah naik menjadi seorang pemain tingkat menengah, tidak boleh menggunakan itemnya pada dunia nyata bukanlah suatu masalah baginya. Dia jauh lebih kuat daripada orang biasa, dan dia yakin mobil polisi tidak akan bisa mengejarnya sama sekali.
Dilempar ke lantai, ponsel itu tidak dapat merekam situasi saat ini, tetapi banyak diskusi yang bergulir dengan panik di layarnya:
“F*ck! Apa yang ingin dilakukan orang ini?!”
“Aku tidak berani melihat…”
“Sampah ahhhhhhhhh! Sini kau!”
“Ohoh, seru! Memberi hadiah~”
“LS itu gila!”
“Gila +1”
“Mana moderatornya?! Bukankah orang seperti ini seharusnya dikeluarkan juga ah?!!”
Gerakan Xiao Lan sangat cepat dan dalam waktu singkat, dia mencapai tepi atap.
Menggunakan sisi gedung untuk bersembunyi, dia diam-diam melihat ke arah pemain target, dan kebetulan melihat pria itu mengacungkan pisaunya ke arah anak-anak.
Xiao Lan tiba-tiba menyadari bahwa situasinya semakin memburuk. Dia menatap Luo dengan penuh makna, dan mereka berpisah untuk menyerang pria itu dari dua arah.
Cahaya dingin dari pisau itu mengancam anak-anak dengan sinar kejahatan yang mematikan, menghasilkan hembusan angin yang membuat orang gemetar. Ada kebencian dan antisipasi di mata si pemain, pemandangan bunga-bunga indah yang layu sudah melayang-layang di benaknya.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Gltjvjqxjc vfcujc qlrje lae, jcjx-jcjx wfcutfij cjqjr xfajxeajc. Xjvlr xfmli lae rjcuja xfajxeajc rjwqjl-rjwqjl vlj yjtxjc alvjx ylrj wfcjculr, rfwfcajgj jcjx ijxl-ijxl lae wfculcpjx ijcajl rfbijt-bijt tlveqcsj vlqfgajgetxjc rjwyli vlj wfcmbyj ecaex wfcvbgbcu jvlxcsj xf yfijxjcucsj.
Klyj-alyj, rejae rbrbx wecmei fcajt vjgl wjcj. Xfgjxjc bgjcu lae rjcuja mfqja, vjc yjtxjc alvjx yeaet rfvfalx qec yjulcsj ecaex wfifrja vjgl afql jajq ijie wecmei vl vfqjc wfgfxj.
Dengan suara “jeduk—”, iblis yang awalnya menjulang di atas anak-anak dan yang tampaknya tak terkalahkan itu menghilang.
Confetti melayang di udara sembari seseorang yang menggunakan baju mencolok menggantikannya.
Ketakutan di wajah anak-anak itu belum hilang sambil mereka menatap kosong pada orang yang muncul di hadapan mereka.
Orang itu mengenakan kemeja kotak-kotak hitam-putih yang aneh. Dia melepas topinya yang cantik dan menunduk dengan elegan. Ada senyum tetap di topeng putihnya, seolah-olah dia sedang berdiri di atas panggung.
Xiao Lan berjongkok dan mengangkat satu jari sambil memiringkan kepalanya ke arah anak-anak. “Sekarang adalah waktunya untuk sihir tuan badut.”
Gadis itu melupakan air matanya. “Si…hi…”
Xiao Lan mengulurkan satu tangan ke depan wajah gadis itu dan membuka telapak tangannya. Segera, sejumlah confetti warna-warni meledak dan jatuh di depannya.
“Wah-” Air mata anak kecil itu belum kering, tetapi dia sudah tertawa, “Tuan badut luar biasa!”
Anak laki-laki itu lebih waspada daripada adik perempuannya; dia berlari ke depan lagi dan menghalanginya.
Xiao Lan tidak keberatan ketika dia melihat ini. Dia berkata kepada anak-anak, “Aku akan melakukan trik sulap untuk membuat penjahat besar itu menghilang, jadi anak-anak yang baik harus menutup mata mereka sekarang.”
Bocah itu bertanya dengan ragu, “Benarkah?”
Xiao Lan berdiri. “Tentu saja ah, tuan badut tidak pernah berbohong. Kalian hanya perlu memejamkan mata dan mendengarkanku menghitung sampai tiga, maka penjahat besar itu akan menghilang.”
Mendengar ini, gadis itu langsung menutup matanya dengan patuh.
Bocah itu berjuang dalam hatinya sejenak, melihat adik perempuannya yang tidak menangis lagi, pada akhirnya dia memilih untuk mempercayai orang itu dan menutup matanya juga.
“Anak baik.” Xiao Lan tersenyum dan memujinya.
Di sisi lain.
Pemain target yang tiba-tiba terbang karena suatu tendangan kuat jatuh ke tanah. Ketika dia melihat jejak kaki di pinggangnya, dia sedikit tidak percaya. Sebagai pemain yang lebih memilih untuk meningkatkan kekuatan fisiknya dan yang telah berada di tingkat menengah untuk waktu yang sangat lama, dia sangat menyadari seberapa kuat tubuhnya. Apa yang bisa membuatnya terbang sejauh ini dengan satu tendangan?
Mungkinkah — dia seorang pemain?!
Dia pernah mendengar mengenai misi dunia nyata, dan langsung menjadi gugup.
Dia tahu bahwa jika seorang pemain melakukan hal yang keterlaluan menggunakan kekuatan mereka dalam dunia nyata, permainan akan mengirim pemain terdekat untuk mengurusnya. Dia awalnya berpikir bahwa dia tidak akan memiliki masalah untuk melarikan diri dengan kekuatan bertarungnya, tetapi dia tidak menduga bahwa dia akan dikirim terbang, langsung dengan satu tendangan bahkan sebelum dia bisa melihat wajah pemain itu; seolah-olah dia ditabrak truk.
Dunia Advent benar-benar memanggil seorang gorila sialan!
Mungkinkah sosok itu merupakan seorang pemain tingkat tinggi?
Melihat punggung sosok yang sedang membujuk anak-anak, dia panik dan memutuskan untuk memanfaatkan momen ini untuk melarikan diri. Dia tidak bisa tinggal di sini lebih lama lagi; itu terlalu berbahaya.
Dia berguling dan merangkak, dan memanfaatkan waktunya untuk bangkit dari lantai dan lari dari pria norak itu.
Tapi sepasang sepatu kulit tiba-tiba muncul di garis pandangnya, menghalangi jalannya. Dia mengangkat kepalanya untuk melihat; dia adalah seorang pria yang mengenakan setelan jas tiga potong yang sangat indah. Pria itu tersenyum hangat padanya dan berkata, “Maaf, tuan keluarga saya tidak mengizinkan Anda pergi.”
Senyuman itu tidak sampai ke matanya.
Kapan orang ini muncul?!
Dia jelas tidak mendengar langkah kaki orang lain di dekatnya!
Napasnya tiba-tiba bertambah cepat sembari firasatnya yang diasah oleh situasi hidup atau mati muncul di hatinya: Orang ini sangat berbahaya; dia harus kabur secepat mungkin.
Dia memutar kepalanya untuk melihat sekeliling atap dan mencari cara untuk melarikan diri.
Dia kemudian menyadari bahwa tadi, untuk memastikan bahwa tidak ada yang bisa mengganggunya, dia telah mengunci pintu itu sendiri. Dia telah memblokir jalannya sendiri untuk bertahan hidup…
Sekarang, di atap, dia tidak punya cara untuk melarikan diri, kecuali dia memutuskan untuk langsung melompat turun beberapa ratus meter dan membenamkan dirinya ke tanah, menjadi bagian dari aspal mahal CBD.
Perasaan yang disebut keputusasaan muncul di hatinya.
Mungkin, dia akan menemui ajalnya di sini.
Pada saat yang sama, setelah Xiao Lan menghibur kedua anak-anak bersaudara itu dan melihat bahwa mereka sudah memejamkan mata, dia berbalik ke arah target misinya.
Untuk menyelesaikan masalah dalam waktu sesingkat mungkin, dia mengaktifkan kemampuannya:
【Nama: Kemiskinan tidak bisa membatasi imajinasiku】
【Ability: Kecepatan delapan kali lipat】
【Waktu yang tersisa: 00:04:59】
Setelah menaikkan level skill-nya, peningkatan kecepatannya juga diperbesar.
Hitung mundur yang mematikan dimulai:
“Satu.”
Xiao Lan tiba-tiba mempercepat dirinya dan melesat ke arah pemain secepat kilat; sosoknya hampir tidak bisa dilihat di bawah cahaya yang gemerlap.
Pupil orang itu mengecil sambil jantungnya melonjak kaget. Melihat ini, dia mengerti bahwa dia tidak bisa melarikan diri bahkan kalau ada jalan keluar, dan yang lemah dan pengecut tidak bisa bertahan hidup di Dunia Advent. Sembari hatinya tenggelam, sebuah ledakan tekad menggelegak.
Ayo ba, mari kita lihat siapa yang mati, kau, atau aku!
“Ding —”
Dia pantas disebut sebagai pemain menengah veteran, dia memiliki intuisi bertarung yang luar biasa. Dia mengangkat pisaunya untuk memblokir tebasan cepat Xiao Lan, yang hampir tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.
Tapi dia hanya memegangi sebuah pisau biasa. Bahkan jika dia telah memilih merek pisau dengan kualitas terbaik di dunia nyata, itu tetap tidak bisa dibandingkan dengan senjata kelas tinggi. Setelah memblokir tebasan pertama, pisau itu patah.
“F*ck!” Orang itu mengutuk dengan suara rendah dan membuang pisau yang patah itu.
“Dua.”
Serangan kedua Xiao Lan datang dari samping.
Mengandalkan pengalaman bertarungnya yang berlimpah dan kondisi fisiknya yang kuat, orang itu melompat ke samping dan hampir gagal menghindari serangan itu.
Ujung pisaunya yang tajam membuat lubang tipis di pakaiannya, dan dia hampir bisa merasakan pisau itu di kulitnya. Suatu semburan dingin berlama-lama di kulitnya, seperti belatung yang menggali ke dalam tulang.
Sedikit lagi dan pisau itu akan menembus dagingnya.
Kepalanya sudah berkeringat dari konfrontasi singkat ini. Dia bergeser dan sedang menyesuaikan kembali posturnya untuk mengantisipasi serangan berikutnya, ketika dia tiba-tiba merasakan sensasi ngeri di tenggorokannya.
Hanya pada saat itulah dia tiba-tiba menyadari: Serangan itu barusan — adalah tipuan!
Ketika hawa dingin meresap ke dalam tulangnya, seolah-olah ada sesuatu yang masuk ke dalam darahnya, seperti sabit yang diangkat oleh malaikat maut yang berayun ke bawah; tiba-tiba, dia tidak bisa merasakan detak jantungnya lagi.
Orang gila itu tiba-tiba pingsan, mengirimkan seawan debu naik ke atas.
Xiao Lan melihat notifikasi sistem yang muncul:
“【Ini adalah belati yang dilapisi racun yang sangat mematikan】 memberikan damage ke He Haochuan, racun tambahan: kalium sianida.”
Kalium sianida yang langsung masuk ke jantung akan langsung menyebabkannya untuk berhenti berdetak. Orang bernama He Haochuan ini sangat disayangkan; dia langsung memenangkan SSR dari serangan pertamanya.
“Tiga.”
“Duar—”
Di akhir hitungan mundur itu, terdengar suara confetti meledak, dan anak laki-laki itu membuka matanya.
Di depannya, pita-pita cerah dan bubuk emas menari-nari di langit, seolah mengakhiri sebuah perayaan yang indah. Bukan hanya si penjahat besar, tetapi bahkan tuan badut telah ikut menghilang tanpa jejak.
Pada saat itu, adik perempuannya dengan hati-hati membuka matanya. “Penjahat besar itu sudah pergi! Kakak, tuan badut ada di mana?”
Anak laki-laki itu hanya bisa menggelengkan kepalanya.
Tapi dia kemudian melihat adiknya menatap ke depan secara terkejut dan gembira sembari dia bertepuk tangan. “Kakak, lihat bunganya! Tuan badut memberi kita bunga!”
Melihat tindakan adiknya, anak laki-laki itu kemudian menyadari bahwa tali di sekelilingnya sudah terlepas. Dia berbalik dan hanya melihat dua mawar origami di lantai. Yang satu berwarna merah muda dan yang lainnya berwarna biru, dan tampaknya itu hadiah untuk mereka.
Gadis itu mengambil bunga yang berwarna merah muda, menyeringai sampai matanya tidak terlihat.
Anak laki-laki itu juga mengambil bunga biru, tampak termenung.
Pada saat itu, ada suara berisik di balik pintu atap karena pintu itu ditendang dengan keras.
Anak-anak melihat ke arah pintu, dan beberapa saat kemudian, barang-barang yang menumpuk untuk menghalanginya jatuh sembari pintunya terbuka dan beberapa polisi masuk memenuhi atap.
Hal pertama yang mereka lihat hanyalah dua anak itu.
Baru setelah itu polisi menyadari bahwa tubuh pria dalam siaran langsung itu tergeletak di dekat pintu di tempat yang kebetulan tidak terlihat oleh anak-anak; tidak ada orang lain di atap ini.
Apa yang telah terjadi?
Merasa bingung, polisi menghampiri dan menjemput anak-anak itu. Seorang petugas polisi paruh baya yang tampak ramah bertanya kepada anak-anak, “Apakah kalian tahu apa yang barusan terjadi?”
Gadis itu dengan bersemangat mengangkat bunga origami merah muda yang tergenggam di tangan kecilnya yang gemuk. “Aku tahu, tuan badutlah yang membuat penjahat besar itu pergi!”
Petugas polisi paruh baya: “Ini…”
Dia kemudian menatap anak laki-laki yang sedikit lebih tua, berharap dia bisa mendapatkan jawaban yang lebih masuk akal.
Anak laki-laki itu melihat ke bunga biru di tangannya, matanya penuh tekad. “Saat aku besar nanti, aku juga ingin menjadi seperti tuan badut, dan melindungi adikku!”
Petugas polisi paruh baya: “…”
Dia merasa sedikit khawatir. Mungkinkah karena saking takutnya, anak-anak ini sampai menjadi bodoh?
Author ingin mengatakan sesuatu :
Luo: Hari ini, saya hanyalah orang tidak berperasaan yang suka membuang bunga.
Xiao Lan memberinya satu like.
Luo: Jika ada pekerjaan seperti ini lain kali, tolong serahkan saja pada saya sekali lagi!
Si kakak sayang banget sama adiknya..
Luo gampang bgt berubah pikiran 😆