English

Memasuki Kepribadian GandaChapter 44

0 Comments

Istana Phoenix Biru ada di puncak Puncak Phoenix Biru, dan di dalam istana itu hidup Yun Qing.

Pada saat ini, orang-orang yang masih sedikit pening tadi wajah mereka dipenuhi keterkejutan. v8OZQY

Dan Xiao He tak dapat berkata sepatah pun.

Dia pikir sedang dalam kesulitan hebat, dan hendak terjatuh dari tepi tebing, tapi tak pernah mengira akan melihat berkas cahaya dalam waktu tergelapnya, dan prospeknya mendadak berubah cerah.

Read more BL at langitbieru (dot) com

Yuan Feng mengernyit, tapi dia tak bisa menyangkal keputusan ketua sekte, jadi hanya dapat menyaksikan tanpa daya saat anak setan ini berjalan dengan cepat ke atas gunung.

Xiao He sudah berfantasi berkali-kali soal mereka berdua bertemu lagi, tapi saat dia melihat semuanya pada saat ini, ternyata ratusan kali lebih indah dari yang sudah dibayangkannya. be tpM

Awan dan kabut mengelilingi puncak. Di dalam kabut, Istana Phoenix Biru seperti burung dewata yang membumbung tinggi, luar biasa dan spektakuler, seanggun lukisan.

Tak peduli seberapapun indahnya pemandangan atau awan-awannya, tak dapat dibandingkan dengan lelaki yang berdiri di dalam istana.

Jubahnya sehalus dan seanggun kabut sutra, dan rambut sehitam tinta yang jatuh di pinggangnya seperti arus yang mengalir dalam. Dia menoleh, dan dengan sekali pandang tak acuh seperti awan dan angin, dia membuat Xiao He sepenuhnya melupakan segala sesuatu di sekitarnya.

Kemarilah,” Dia memanggilnya dengan lembut. pTz51u

Xiao He berjalan menghampirinya.

Yun Qing menurunkan kepala memandangnya, dan berkata dengan suara menyenangkan, “Namamu?”

Xiao He mendadak merasa sedikit gugup, “Ketua sekte, nama keluarga saya Xiao dan nama pribadi saya He.”

Xiao He,” Yun Qing merenungkan dua kata ini, kemudian berkata dengan senyuman lembut, “Kedengarannya menyenangkan.” FZl LU

Xiao He semakin gugup.

Tapi Yun Qing tidak bertanya apa-apa lagi. Dia mengisyaratkan ke samping sambil berkata, “Sajikan teh.”

Barulah Xiao He kembali pada kesadarannya. Tergesa-gesa dia mengambil teh, berlutut di lantai, dan mepersembahkan upacara penerimaan murid.

Guru, terimalah hormat saya.” G8gLh

Xiao He dengan serius menyentuhkan kepala ke lantai. Yun Qing menerima tehnya, menyesapnya sedikit, dan menerimanya sebagai muridnya.

Kemudian dia berkata perlahan, “Mulai saat ini, kau muridku. Bekerja keraslah dan berlatihlah dengan rajin, dan jangan mengecewakanku.”

Raut wajahnya tak ada duanya, dan suaranya bernada rendah tak tergesa. Pada saat ini, Xiao He melihat dan mendengarnya secara nyata, tapi masih terasa tak nyata.

Xiao He merasa khidmat dalam hati, dan suaranya dipenuhi keyakinan, “Saya pasti tidak akan mengecewakan Anda!” X3ORlJ

 

***

Please support our translators at langitbieru (dot) com

Hari-hari selanjutnya lebih indah dari yang dapat diimpikan Xiao He.

Dia tinggal di Puncak Phoenix Biru dan menjadi satu-satunya murid pribadi Master Yun Qing. mZGTdf

Dia menikmati sumber daya terbaik, dan memperoleh halaman yang dipenuhi energi spiritual. Dan halaman ini memiliki mata air kecil yang jarang ditemukan, yang memiliki efek menutrisi yang hebat bagi kultivator air.

Yun Qing memperlakukannya sangat baik. Bukan hanya dia membuat pengaturan yang selayaknya bagi kebutuhan dasar dan peralatan sehari-hari Xiao He, tapi dia juga meluangkan waktu setiap hari untuk menjawab pertanyaan-pertanyaannya dan menjernihkan setiap kebingungan.

Sebagai ketua sekte dan orang terdepan benua Hutan Pertama, seharusnya dia sangat sibuk, tapi tak peduli sesibuk apapun, dia selalu akan menemui Xiao He satu kali setiap hari.

Terkadang kelas di pagi hari, terkadang di waktu istirahat pada siang hari, dan seringkali saat matahari terbenam, ketika malam mulai turun. jhClkS

Yun Qing tak pernah melewatkannya, dan pasti akan menemuinya. Dan ketika mereka bertemu, dia akan menjelaskan teknik mental Sekte Awan Besar, kecakapan rahasia mereka dan bahkan pengalaman pribadinya dengan kultivasi pada Xiao He, satu per satu.

Xiao He belum pernah memiliki guru sebelumnya, tapi dia merasa tak seorang pun bisa lebih bertanggung jawab, serius, dan sempurna daripada gurunya.

We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.

Luo Fei juga mendapatkan seorang guru, jadi dia seringkali mendatangi Xiao He untuk bermain. Mereka berdua bercakap-cakap, dan Luo Fei sepenuhnya takjub, “Sungguh? Ketua sekte benar-benar menjelaskan segala hal untukmu setiap hari?”

Xiao He mengangguk sambil menjawab, “Aku tak perlu berbohong padamu. Tiga hari yang lalu, guru mengajari aku teknik memadatkan energi, dan akhir-akhir ini dia mulai mengajariku kecakapan bergerak Melintasi Langit. Dalam beberapa hari, dia mungkin akan mulai mengajariku kecakapan praktis dan teknik pengintaian…” eC0pzi

Ketika Xiao He berbicara, Luo Fei bahkan menjadi semakin kaget, “Bahkan sebagai murid pribadi, aku belum pernah mendengar siapapun memberi pelajaran setiap hari.”

Xiao He bertanya dengan bingung, “Lalu bagaimana kau belajar dari gurumu?”

Luo Fei menghela napas lalu berkata, “Guruku mengambilku, tapi sampai hari ini, murid seniorlah yang mengajari semuanya. Dan dia agak sibuk, jadi sudah cukup baik jika dia menjawab pertanyaanku sekali dalam seminggu.”

Dibanding dengan Xiao He, perbedaannya benar-benar bagaikan surga dan bumi. JREzBK

Tapi Xiao He hanyalah anak lelaki berusia empat belas tahun, jadi ketika mendengar Luo Fei mengatakannya, dia hanya merasa hangat dalam hati, “Memang ternyata, tak seorang pun dapat dibandingkan dengan guruku. Dia yang terbaik dan paling hebat.”

Luo Fei memandangnya, dan kebetulan melihat matanya yang sedikit melengkung dan sudut mulutnya yang melengkung ke atas. Pandangan senangnya begitu menyenangkan sehingga menggelitik hati Luo Fei.

Bahkan meskipun dia marah, dia akan berhenti memikirkannya karena soal ini.

Luo Fei tertawa, “Iya, iya, gurumu yang terbaik, gurumu paling menakjubkan, lagipula, dia orang terdepan di tanah ini!” 5moGzd

Xiao He menyadari sudah mengatakan sesuatu yang salah, dan berkata sedikit malu, “Euh… Tetua Yuan Rui juga guru yang sangat baik.”

Luo Fei adalah murid Tetua Yuan Rui. Xiao He hanya berpikir memperbaiki kata-katanya sekarang, dan tak dapat menghindari sedikit terlambat.

Please visit langitbieru (dot) com

Tapi Luo Fei sama sekali tak marah, dan hanya menatap Xiao He dengan bersikap baik, “Karena kau memperoleh kesempatan baik seperti ini, artinya kerja kerasmu bertahun-tahun tidak sia-sia.”

Saat Xiao He mendengarnya berkata demikian, dia merasa bersyukur dalam hati, dan bahkan lebih merasa Luo Fei orang yang baik, dan sudah sepatutnya dijadikan teman. rEfx07

Kedua anak laki-laki itu semula memiliki hubungan biasa-biasa saja, tapi sejak mereka memasuki lingkungan yang tak akrab pada saat bersamaan, perlahan mereka menjadi semakin dekat dan mengenal satu sama lain.

Hari-hari berlalu dengan mudah dan nyaman seperti ini. Hubungan Xiao He dengan gurunya mulai berubah dari kegugupan dan kekhawatiran menjadi kepercayaan diri dan keakraban. Sekarang, Xiao He bahkan berani bercakap-cakap dengan Yun Qing di sisa waktu seusai kelas.

Guru,” Sambil mengambil air dari mata air roh, Xiao He bertanya dengan suara kecil, “Apakah Anda masih ingat yang terjadi tujuh tahun yang lalu?”

Yun Qing tidak merasa tak senang dia berbicara sambil berlatih, dan hanya bertanya dengan lembut untuk menjawab, “Apa?” Cvx1 b

Xiao He menatap Yun Qing, berkedip sambil mengatakan, “Waktu itu, Andalah yang menyelamatkan saya.”

Tangan Yun Qing berhenti sejenak saat mengambil tehnya, tapi tidak terlalu terlihat emosi di wajahnya. Dia hanya berkata tak acuh, “Aku tidak ingat lagi.”

Xiao He merasa sedikit kecewa dalam hatinya, tapi tidak terkejut.

Sewajarnya saja Anda melupakannya. Lagipula, sudah begitu lama berlalu, dan yang Anda lakukan hanya mengangkat jari untuk menyelamatkan saya. Benar-benar tidak ada gunanya mengingatnya.” Dia berkata seperti itu untuk dirinya sendiri, tapi cahaya di matanya tidak menghilang, malah semakin cerah, “Meskipun Anda sudah lupa, saya tidak akan melupakannya. Ketika Anda menyelamatkan saya, itu jadi harapan saya untuk tetap hidup!” Mu4U6f

Dia berkata dengan jelas dan meyakinkan. Yun Qing hanya meliriknya dari sudut matanya, kemudian memalingkan kepala dan memandangi daun the yang mengapung di cangkirnya. Dia berkata dengan ringan, “Kau mengagumiku karena aku menyelamatkanmu?”

Dia tidak mengira Yun Qing akan menjawab. Perasaan terkejut sekaligus senang melintas di mata Xiao He. “Bukan hanya itu. Waktu itu, saya tidak dapat mengingat apa-apa. Saya hanya samar-samar mengingat orang tua saya sudah meninggal. Setelah itu, hanya ada Anda. Di mata saya, dalam pikiran saya, dan seluruh keberadaan saya sebagai makhluk hidup, seluruh kesadaran saya hanya tertuju pada Anda. Sungguh, Anda mungkin tidak percaya jika saya mengatakannya, tapi pada saat itu, yang bisa saya pikirkan hanya jika saya dapat melihat Anda lagi, luar biasa jadinya.”

Anak laki-laki dengan raut wajah elegan dan mata bersinar mengucapkan kata-kata menyenangkan dengan suara lembut. Siapapun yang melihatnya akan tergerak.

Tapi mata Yun Qing hanya sedikit berkilat, dan bahkan tanpa menatapnya lagi, dia berkata dengan suara tenang, “Waktu itu, kau melalui bencana dan kehilangan kenangan masa lalu untuk melindungi dirimu. Pada saat itu, aku kebetulan saja muncul, dan menggantikan hal-hal dalam kesadaranmu yang sudah hilang tapi masih kau dambakan, dan menjadi yang kau pikirkan dalam hati.” 6nowOt

Xiao He tidak dapat benar-benar memahami apa yang dikatakannya, dan tak dapat menahan sedikit kerutan di alisnya.

Yun Qing menatapnya dan berkata perlahan, “Kau menempatkanku menggantikan orang tua dan keluargamu yang telah meninggal, sebagai dorongan spiritual untuk bertahan hidup, dan sebagai panutan dalam hidup, benar?”

Xiao He merasa yang dibicarakannya benar, tapi ketika dia memikirkannya dengan hati-hati, dia merasa ada sesuatu yang salah.

Yun Qing tersenyum tipis, menaruh cangkir tehnya, sedikit mencondongkan tubuh, dan menatap matanya, “Xiao He, sekarang kau ada di sisiku, apa kau senang?” EaW pe

Xiao He sudah tinggal bersama Yun Qing selama tiga bulan, tapi gurunya tidak pernah menatapnya dari jarak begitu dekat sebelumnya.

Dia tahu Yun Qing memiliki raut wajah yang dikagumi seluruh dunia, dan tahu dia memiliki mata yang cantik dan berwarna terang seperti gunung di kejauhan yang terlihat melalui kabut.

Please visit langitbieru (dot) com

Tapi ketika dia bertatapan mata dengannya pada saat ini, jantungnya hampir berhenti berdetak.

Bukan karena raut wajah luar dunia itu, tapi karena ketidakacuhan dan ketiadaan hasrat dalam mata yang pucat itu. rU4ko6

Saya…” Xiao He membuka mulutnya, tapi tak dapat mengatakan apa-apa lagi.

Yun Qing menatapnya dan menuntunnya, “Apa kau senang?”

Saya senang,” Xiao He membuka mulutnya.

Senyuman di bibir Yun Qing menyebar ke matanya, dan matanya yang pucat, seolah dipicu api, segera berwarna dengan perasaan bergairah. v9ZmaB

Jantung Xiao He yang hampir tak bergerak mulai berdebar dengan liar, dan dia merasa seolah seluruh tubuhnya hendak terbakar.

Dan pada saat ini, karena perhatiannya teralihkan, dia kehilangan kendali atas mata air roh yang sedang dikendalikannya dengan tangannya, sehingga airnya tersiram di tubuhnya.

Pakaiannya yang tipis menjadi basah dan transparan, tubuh indah anak itu tanpa sengaja terlihat.

Xiao He tidak bergerak sedikit pun, tapi pandangan Yun Qing begitu panas sehingga tampaknya sudah mengoyak pakaiannya dan langsung membakar kulitnya. 7u2dB

Tubuh Xiao He entah kenapa sedikit bergidik, dan dia memanggil dengan suara rendah, “G-guru.”

Satu panggilan bernada rendah, satu kata.

Mendadak membuat tenungan Yun Qing menghilang seperti asap ditiup angin.

Yun Qing bangkit dan sedikit mengangkat tangannya, dan pakaiannya yang basah seketika mengering. Pakaian Xiao He kembali pada kondisi semula, dan ekspresi Yun Qing kembali pada ketenangan dan ketidakacuhan semula juga. oKy7Vp

Xiao He tak dapat kembali pada kesadarannya begitu cepat, dan tak tahan untuk memanggil lagi, “Guru…”

Nadanya lembut dan legit, seolah sedang memohon untuk sesuatu.

Kedalaman mata Yun Qing sedikit menggelap, tapi segera dia menjadi tenang dan berkata dengan datar, “Aku senang bisa mengambilmu sebagai muridku juga.”

Isi kata-katanya tidak apa-apa, tapi ketenangan dan ketidakacuhan yang mewarnainya membuat Xiao He bergidik dan kembali pada kesadarannya. Yvktos

 

***

Please support our translators at langitbieru (dot) com

Malam itu, Xiao He bermimpi, mimpi cabul yang tak dapat dibicarakannya di siang hari.

Saat dia terbangun keesokan harinya, matanya dipenuhi ketakutan, dan jantungnya masih berdebar dengan kencang. Q2F641

Mimpi… mimpinya…

Adegan dalam mimpinya masih jelas dan menyolok, dan seolah dia masih dapat melihat, mendengar, dan merasakannya.

Dia masih merasakan ciuman gurunya, tatapannya yang membakar, dan kenikmatan tak berbatas yang diberikannya.

Tapi ini terlalu tak masuk akal! MyfaZ8

Dia memang mengagumi dan memuja gurunya, tapi bagaimana mungkin dia memiliki hasrat jahat seperti ini? Pikiran kotor seperti ini?

Ketika dia mendadak memikirkan perkataan Su Yichen, hati Xiao He terasa sedingin es.

Apakah mungkin dia benar-benar tak dapat diterima seperti yang dikatakan Su Yichen?

Tidak… itu tak mungkin, dia mutlak tak boleh! n8aQAz

Xiao He cepat-cepat menggelengkan kepalanya. Dia duduk bersila dan bermeditasi, dan setelah berupaya seharian penuh, akhirnya dia menyingkirkan semua pikiran yang mengganggu dan tenang lagi.

Dia tidak berani memikirkannya lebih lama walaupun hanya satu menit. Dia hanya menenggelamkan diri dalam kultivasi kecakapan mental, dan setelah mulai berlatih lebih banyak, lebih dari sepuluh hari berlalu.

Setelah itu, Xiao He melalui hari yang paling mengejutkan sejak dia memasuki Puncak Phoenix Biru.

Hari ini… gurunya tidak mengajarinya, dan Xiao He tidak melihatnya sampai matahari terbenam dan langit berubah gelap. iyqWuN

Tapi gurunya tidak sendirian.

Xiao He memandang dari kejauhan, tercengang, dan merasa arus air es mengalir di dadanya.

Menembus awan dan kabut yang melayang, lelaki berjubah putih terlihat seperti seorang makhluk abadi yang turun ke dunia, kabut dewata yang samar meliputinya, begitu mulia dan menakjubkan.

Dan di sampingnya, ada seorang perempuan cantik. Pakaiannya yang mewah tak dapat mengalahkan mata phoenix dan bibir merahnya, malah menonjolkan kulitnya yang terlihat seperti salju, dan membuat lekuk tubuhnya lebih memikat. HPf R6

Mereka berjalan berpegangan tangan. Yang perempuan lembut dan menawan, dan yang laki-laki menatapnya dengan senyuman, matanya yang terang dipenuhi kelembutan dan kasih sayang.

Tenggorokan Xiao He bergerak sedikit, dan tangannya tanpa sadar mengepal.

Please visit langitbieru (dot) com

Ketika Yun Qing melihatnya, matanya sedikit memicing, kemudian memanggilnya dan berkata, “Xiao He, berlatih sendiri selama beberapa hari ke depan, ya?”

Xiao He berkata dengan patuh, “Baiklah.” ntiZq7

Yun Qing tampaknya tidak memperhatikan suasana hatinya yang murung, dan melanjutkan dengan perkenalan, “Ini Nyonya Hong Shuang, istriku.”

Dia sudah mengantisipasinya, tapi ketika benar-benar mendengarnya seperti ini, tubuh Xiao He masih sedikit gemetar. Tapi dia segera menenangkan diri, dan menyapa pelan dengan kepala tertunduk.

Hong Shuang seperti embun beku yang ada dalam namanya, cantik dan flamboyan, begitu cantik sehingga terasa sedikit berlebihan.

Tapi dia sangat ramah pada Xiao He, meskipun dia sedikit dingin dan tertutup. Dia menariknya dan memberinya cincin dengan rancangan sederhana tanpa hiasan. OVv9ZB

Ketika Xiao He mengambilnya, dia menyadari cincin itu alat antarruang. Dia tak dapat menahan perasaan dingin di hatinya, dan ingin menolak.

Tapi Yun Qing berbicara, “Ambil saja, itu tanda penghargaannya.”

Gurunya telah berbicara, jadi Xiao He merapatkan mulut dan mengucapkan terima kasih.

Hong Shuang tersenyum menawan, “Tidak perlu sungkan. Kau murid satu-satunya Yun Qing, jadi aku harus merawatmu.” gKRzCj

Xiao He terus berterima kasih, tapi benar-benar tak bisa tinggal lebih lama di situ. Dia meminta maaf dan pergi duluan.

Setelah Xiao He pergi, Hong Shuang, yang bersandar pada Yun Qing sedari tadi, cepat-cepat menegakkan badan. Dia memainkan rambutnya yang panjang, menghela napas dan berkata, “Anak yang begitu lucu. Kalau kau menyukainya terima saja. Kenapa harus bersandiwara untuk mematahkan hatinya?”

Yun Qing memandangi Xiao He tanpa bersuara.

Ketika Hong Shuang mengira tak akan mendapatkan jawaban, dia membuka mulut dan berbicara dengan ringan dan perlahan, “Aku sudah menghindarinya selama tujuh tahun, dan sudah mengawasinya selama tujuh tahun. Sudah waktunya mengakhiri ini semua.” 9dOn4l

 

***

Penulis ingin mengatakan:

Saya merasa sedang diomeli. Ehem, tolong tenang, tenanglah. Jika kalian membandingkan mereka, perasaan Xiao He lebih cenderung pada kekaguman dan pemujaan, sementara Yun Qing telah menyiksa diri sejak awal hingga akhir (tentu saja, dia akan menerima balasannya, haha). codhbg

Saya merasa sudah menuliskannya dengan sangat jelas, tapi masih harus mengatakan bahwa Hong Shuang dan Yun Qing memiliki hubungan yang sepenuhnya murni. Dia hanya memintanya untuk datang dan bersandiwara, itu saja. Ada alasan kenapa Yun Qing bersikap sedemikian sulit, berlapis-lapis alasan. Tolong biarkan saya menuliskannya satu demi satu, muah.

Untuk lebih menjelaskan lagi sementara waktu, soal pertanyaan mengenai karakter Xiao He, dia masih dirinya, dan sifatnya masih belum berubah. Hanya saja lingkungannya berbeda, dan pengalaman yang dilewatinya berbeda, jadi menumbuhkan kepribadian yang berbeda. Lagipula, kau tak bisa meminta seorang anak laki-laki yang menjadi yatim piatu pada usia 7 tahun, melaui pelatihan yang berat dan tumbuh sendirian berubah menjadi manis, murni, dan naif, bukan?

Read more BL at langitbieru (dot) com

 

*** cAusFJ

Catatan penerjemah bahasa Inggris:

5 jam 29 menit untuk 2.947 kata, atau 11,2 menit untuk setiap 100 kata. Tingkat pertambahannya 0,1 menit… kembali pada awal.

Nama guru Luo Fei, Yuan Rui, adalah 元瑞 (Yuán Ruì). artinya “asli,” sementara artinya “beruntung.” Perlu dicatat, dia memiliki nama keluarga yang sama dengan Yuan Feng, yang menolak mengambil Xiao He sebagai murid. Mungkin mereka kakak beradik?

Nama Hong Shuang adalah 红霜 (Hóng Shuāng). artinya “merah,” sementaraartinya “embun beku.” Vkbrq5

Leave a Comment

For an easier time commenting, login/register to our site!