English

Manis, Tapi PendekCh4 - Apa Kau Masih Menyukainya?

0 Comments

Zhuang Ze dan Zhou Yunchen tinggal di kamar yang sama. Sekarang, ranjang di samping Zhuang Ze masih kosong. Tempat tidur putih yang rapi itu di bawah cahaya redup menjadi seperti tirai aula pemakaman, suram dan sunyi.

Zhuang Ze menatap langit-langit dan membayangkan dirinya sedang berbaring di atas bunga putih bersalju. Seolah jika dia menutup mata, dia akan dipindahkan ke dunia lain. 8OJMI0

Terdengar suara ‘ding’ dan pintu terbuka. Zhou Yunchen, yang seluruh tubuhnya berbau minuman keras, tiba-tiba masuk.

Zhuang Ze terkejut. Zhou Yunchen menggenggam pergelangan tangan Zhuang Ze seolah takut ia akan lari. Zhou Yunchen menatap Zhuang Ze dan berkata dengan mata merah, “Dia ada di kamar sebelah.”

Please visit langitbieru (dot) com

Hati Zhuang Ze tiba-tiba menegang. Dia tidak tahu apa yang dimaksud Zhou Yunchen dengan pernyataan itu.

Zhou Yunchen menatap Zhuang Ze. Dia begitu dekat sampai-sampai Zhuang Ze tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun saat dia berkata, “Dia sedang mandi di kamar sebelah, menungguku.” qPdjbE

Pada akhirnya, Zhuang Ze tak bisa melihat Zhou Yanchen. Bibir tipisnya bergerak sementara ia menjawab, “Kalau begitu, kau sebaiknya pergi.”

Zhou Yunchen memaksa Zhuang Ze untuk melihatnya, “Aku akan tidur dengannya.”

We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.

“Oh.” Wajah Zhuang Ze bahkan tidak lagi kemerahan. Suaranya juga begitu pelan sampai hampir tak dapat didengar.

“Bje…” Klvjx vlgjuexjc ijul xjije rjja lcl Itbe Tecmtfc lyjgjacsj rfqfgal rfbgjcu jiubpb sjcu rfvjcu wfwfujcu rfylijt qlrje. Kjql rjja lcl rfbijt-bijt qlrje lae rfvjcu vllxja vl aljcu ujcaecujc rjja vlj yfgxjaj, “Cqj xje wjrlt wfcsexjlcsj?” noyjfB

“Tj, jxe wjrlt rexj vlj,” xjaj Itejcu If. Djujlwjcj vlj ylrj yfgtfcal wfcsexjlcsj? Glj peuj lculc ajte mjgjcsj.

Zhou Yunchen kehilangan semua kekuatannya, kegilaan di matanya juga telah menghilang. Dia berkata dengan wajah sedih, “Dia tidak menyukaimu.”

Zhuang Ze hanya bisa menjawab Zhou Yunchen dengan cara ini, “Tidak masalah.” Sejak awal, dia hanya membayangkan bahwa cintanya dibalas. Apapun yang terjadi sesudahnya adalah apa yang pantas diterimanya.
.
.
.

Zhou Yunchen sudah pergi. Zhuang Ze berbaring di tempat tidur saat dia menutup matanya. Mereka di kamar sebelah, kan? 83KRuU

Kualitas kedap suaranya sangat bagus.

Sangat bagus, peredaman suaranya benar-benar sangat bagus.
.
.
.

Zhuang Ze bangun karena merasa haus. Inilah yang akan terjadi setelah minum minuman keras. Tidak akan baik jika dia tidak bangun untuk mendapatkan air, meskipun saat tengah malam.

Zhuang Ze mendapati bahwa tidak ada lagi air di ruangan itu. Dia tidak lagi mengantuk, jadi sebaiknya dia turun dan berjalan-jalan. Dia ingat sepertinya ada sebuah toko serba ada di dekat hotel mereka. ZOb4ug

Begitu membuka pintu, dia melihat Zhou Yunchen di luar.

Pria muda jangkung itu bersandar di dinding merah gelap dengan kedua kaki bersilang. Dia tampak sangat lelah dan punggungnya agak bengkok. Untaian rambut di dahinya jatuh, menutupi seluruh matanya, hanya menyisakan bibirnya yang tipis dan dagunya yang langsing untuk dilihat.

Zhuang Ze tercengang. Begitu juga Zhou Yunchen.

Yang satu tidak menyangka dia akan ada di sana, yang satunya lagi tidak menyangka yang lain akan keluar. B0xTZP

Zhou Yunchen menatapnya. Dia berhenti sejenak sebelum bertanya, “Ada apa?”

Zhuang Ze mengintip kamar sebelah. Zhou Yunchen menyisir rambutnya serampangan dan berkata dengan suara teredam, “Dia sudah pergi.”

Story translated by Langit Bieru.

Zhuang Ze tidak ingin menunjukkannya, tetapi dia menjawab dengan suara seolah-olah terbebas dari beban, “Oh.”

Zhou Yunchen mengejek dirinya sendiri dan berkata, “Kau senang? Dia sudah lajang sekarang. ” me8XF

Zhuang Ze tidak bisa bilang kalau dia senang karena tidak ada urusannya dia masih lajang atau tidak. Setelah gadis berambut pirang, pasti akan ada gadis berambut merah, dan kemudian akan ada gadis berambut cokelat. Tentu saja, dia takkan pernah menjadi pilihan Zhou Yanchen.

Zhou Yunchen menyisir rambutnya lagi. Dia tampak begitu jengkel dan gelisah saat dia berkata, “Aku akan membeli air untukmu.”

Zhuang Ze menjawab, “Tidak perlu, aku akan pergi sendiri.”

“Balik saja sana!” Zhou Yunchen bereaksi dengan suara yang sangat sengit. KUStbC

Zhuang Ze hanya bisa menjawab dengan kata, “Baiklah…”

Leave a Comment

For an easier time commenting, login/register to our site!