Tim Wind Colour, tempat konferensi pers.
Di bawah lampu sorot yang menyilaukan, Qin Mo berdiri sendirian di atas panggung. Dia mengalihkan pandangannya ke bawah sambil mengambil mic dan berbisik, “Aku sudah memutuskan; mulai hari ini, aku akan berhenti secara resmi dari Tim Wind Colour dan meninggalkan liga profesional. Kepada teman-temanku yang sudah membantu dan menyokongku sampai saat ini, aku meminta maaf karena sudah mengecewakan kalian.”
Suara remaja tersebut terdengar seperti tersedak, dan wajahnya terlihat sangat pucat.
Mendengar hal ini, para reporter yang berdiri di bawah panggung pun langsung datang berkerumun, semua berdesak-desakkan mengacungkan mic ke arahnya. “Qin Mo, kamu memilih untuk pensiun bahkan sebelum mencapai usia 18 tahun, apakah beban psikologisnya terlalu besar untukmu?” “Apakah kekalahan dalam beberapa game terakhir yang menjadi penyebab kamu kehilangan kepercayaan diri?” “Setelah mastermu menyerahkan tim Wind Colour padamu, kamu memilih untuk pergi begitu saja; bagaimana ini bisa menjadi pertanggungjawabanmu terhadap didikan mastermu?” “Bukankah seharusnya kamu memberikan penjelasan kepada para fansmu yang sudah mendukungmu selama ini?”
Pertanyaan para reporter yang membuat bulu kuduk merinding tersebut menusuk tajam seperti pisau, tanpa belas kasihan langsung menusuk ke dalam hati.
Sambil menghela napas dalam-dalam, Qin Mo membungkuk dalam kepada semua orang, “Maafkan aku.”
Kemudian dia menegakkan badannya dan dengan mantap dia berjalan keluar dari tempat konferensi pers.
“Qin Mo, apa yang terjadi sebenarnya?” Di belakang panggung, remaja berambut pirang dan bermata hitam mengejarnya dengan langkah panjang. Setelah berhenti dihadapannya, remaja tersebut bertanya dengan ragu-ragu, “Kamu akan meninggalkan tim Wind Colour? Kenapa?”
“Aku tidak ingin menjadi pemain e-sports lagi.” Melihat ke arah remaja tersebut, Qin Mo menyatakan dengan pelan, “Belum terlambat waktunya untuk mengubah karirku sekarang, mumpung aku masih muda.”
“Kamu sudah lupa dengan janji kita?” Sambil menaruh tangan di pundak Qin Mo, remaja tersebut memandang langsung ke arah matanya, “Kamu kalah dariku di season ini, dan kamu berkata kalau kamu akan mengalahkanku di season selanjutnya.”
Walaupun mukanya menjadi semakin pucat, Qin Mo tetap mempertahankan kebisuannya.
Melihat ini, remaja tersebut tidak bisa menahan kecemasannya, “Mukamu pucat sekali, kamu sakit?” Dia mengulurkan tangannya untuk menyentuh dahi Qin Mo, tetapi Qin Mo menghindari tangannya.
“Xiao Han.” Qin Mo mengangkat kepalanya dan menginterupsi remaja tersebut. Sambil menatap Xiao Han langsung ke matanya, Qin Mo berkata dengan tenang, “Aku memiliki alasan sendiri untuk membuat keputusan ini, tolong, jangan bertanya lagi tentang hal itu… Di kompetisi nanti, kamu harus baik-baik berjuang ya. Selamat tinggal.” Setelah selesai mengucapkan perkataannya, Qin Mo langsung berbalik dan beranjak pergi, seperti tidak tahan berada di sana lebih lama lagi.
“Aku mendengar kalau “selamat tinggal” dalam bahasa Mandarin punya arti lain— tidak akan bertemu lagi.” Xiao Han membalikkan badan dan memandang ke arah punggungnya yang sedang berjalan pergi, “Apa maksudmu dengan ‘selamat tinggal’? Apa kamu tidak berencana untuk kembali?”
“……” Punggung Qin Mo membeku. Tetapi, dia masih tidak menjawab pertanyaanya, dan kembali berjalan pergi dengan cepat.
“Aku akan menunggumu untuk kembali!” Xiao Han berteriak, “Kita akan bertemu lagi suatu hari, lalu kamu bisa mengalahkanku dengan kedua tanganmu!”
“Hari tersebut tidak akan pernah datang.” Langkah kaki Qin Mo tidak berhenti, bahkan ketika dia sudah keluar dari koridor panjang tersebut.
Sinar matahari sore yang berkilau emas pun membingkai sosok kesepian remaja tersebut. Walaupun kurus, sosok tersebut masih terlihat berdiri tegak.
——Dia sudah pergi, membiarkan sahabat dan saingannya melihat punggung tegaknya, tetapi menutupi tetesan air mata di wajahnya.
Berdiri di sana, Xiao Han menatap Qin Mo menghilang di kejauhan.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
“Ljgl lae qjral jxjc alyj.” Wljb Ljc wfcsjajxjc vfcujc afujr, “Cxe jxjc wfcecuuewe.”
Qin Mo, sang jenius muda dari tim Wind Colour, mengumumkan pengunduran dirinya dikarenakan kondisinya saat ini menurun dengan cepat, dan mengakhiri karirnya yang singkat sebagai pemain e-sports hanya dengan sebuah ucapan maaf yang sederhana.
Qin Mo, yang sebelumnya merepresentasikan negaranya untuk bertanding di kancah kompetisi internasional dan menang; seorang pemuda dengan masa depan cemerlang yang dipuji banyak orang. Semua orang menantikan hari di mana dia akan bergabung dengan generasi selanjutnya dari para Dewa e-Sports, ketika dia akan menjadi pilar penopang tim Wind Colour seperti masternya dahulu.
Cxjc afajql, gfwjpj afgrfyea, afgcsjaj rfqfgal ylcajcu pjaet sjcu vjajcu wfilcajrl ijcula wjijw, alvjx qfgcjt yfcjg-yfcjg yfgrlcjg, afajql ijcurecu pjaet vjc wfcutlijcu vl afijc kjxae.
Kluj ajtec xfwevljc.
“Guild Ekspedisi sedang mempersiapkan perang untuk area libur musim panas Peerless Jianghu yang baru. Kamu berpusat di server Xijiang Moon; semuanya diundang untuk bergabung!”
“Guild Haoran berpusat di server Peerless Jianghu, mengundang semua kk dd untuk bergabung dengan guild.”
“……”
Berita mengenai pembukaan server beta publik dari ‘Peerless Jianghu’ mengagetkan semua orang, menyebabkan forum game yang selama ini diam sekarang menjadi ramai kembali dengan aktivitas.
Berbeda dengan game online China lainnya, ‘Peerless Jianghu’ menggunakan sistem operasi VR yang terbaru.
VR, singkatan dari Virtual Reality, adalah teknologi baru yang menggunakan komputer untuk membuat dunia virtual simulasi 3D. Teknologi ini memungkinkan orang untuk benar-benar membenamkan diri dan merasakan interaksi real-time di dunia virtual. Teknologi ini pada awalnya digunakan untuk kedokteran, pariwisata, dan industri lainnya, dan kemudian dengan kemajuan sains dan teknologi, game VR pun perlahan-lahan mulai memasuki pasar. Akan tetapi, beberapa tahun belakangan, game VR semuanya hanya merupakan game untuk pemain tunggal; pasar untuk game online skala besar masih belum terjamah.
Game online berskala besar ‘Peerless Jianghu’ besutan Perusahaan Game Tianyi mengusung perspektif 3D yang nyata, dan karena itulah mereka mendapatkan sorotan besar dari komunitas game sejak pertama kali project tersebut diumumkan. Disebutkan bahwa ‘Peerless Jianghu’ mengadopsi sistem jaringan VR terbaru yang memberikan pemain nuansa permainan game yang lebih realistis. Dengan gambar yang lebih tajam dan nyata di mata, pemain akan merasa seakan-akan seperti menginjakkan kaki langsung ke dalam dunia game tersebut.
Ljgl lcl ‘Uffgifr Aljcute’ wfcuewewxjc qfiecmegjc rfgnfg afr qeyilx nfgrl yfaj.
Game ini mengadopsi sistem pengisian waktu; pemain perlu membeli kartu ID untuk mendaftarkan sebuah akun agar dapat membeli waktu bermain. Kartu ID ini nantinya akan menjadi kartu ID pemain di dalam game.
Karena publikasi awal yang sangat bagus, hampir seluruh kartu ID yang dijual di website official habis terjual. Sekarang, kurir pengiriman barang sering ditemukan sedang mengirimkan kotak kardus istimewa diantara barang kiriman mereka — di depan kotak tersebut tertulis ‘Peerless Jianghu’, dengan sebuah kartu yang jelas terlihat dari plastik transparan di pojok kiri bawah.
Dengan pengiriman ekspres seperti ini, bahkan kurir pengiriman barang pun dapat mengenalinya —— ini adalah kartu ID dari ‘Peerless Jianghu’.
“Halo, Pak Qin, saya mau mengantarkan paket. Tolong diambil di gerbang selatan kompleks apartemen ya.”
Dalam waktu kurang dari sepuluh menit setelah pesan tersebut dikirimkan, seorang pemuda muncul di pintu gerbang kompleks apartemen tersebut.
Pemuda tersebut memiliki tinggi sekitar 1.8 meter. Dia mengenakan kemeja lengan pendek berwarna putih dan celana panjang ramping berwarna cerah; ketika diperhatikan dari jauh, kaki panjangnya terlihat sangat menarik. Rambutnya dipotong rapi dan memberikan perasaan segar pada orang lain , dengan wajah yang tidak kalah oleh aktor-aktor terkenal di dunia hiburan. Wajahnya terlihat tampan dan ganteng, dengan mata besar yang indah. Akan tetapi, walaupun mata pemuda tersebut sangat indah, tetapi matanya memancarkan tatapan yang sangat dingin; tidak ada ekspresi di mukanya, menyebabkan dia terlihat sulit untuk didekati.
“Halo, aku di sini mau mengambil paket; penerimanya adalah Qin Mo.” Pemuda tersebut berkata dengan ringan.
“Oh, yang ini bukan?” Kurir pengiriman barang tersebut langsung menyerahkan sebuah kotak padanya.
“Iya.” Pemuda tersebut menundukkan kepalanya dan memeriksa informasi pengirimannya, sebelum akhirnya dia mengambil kotak tersebut dan menandatangani bukti pengirimannya.
Melihat penampilannya yang tampan dan cara berpakaiannya yang rapi, terlihat sangat mirip dengan pekerja kantoran elit atau model fashion, bagaimana caranya dia bisa begitu berminat bermain game? Dengan sedikit bingung, kurir pengantar barang tersebut menggaruk kepalanya dan memperhatikan punggung langsing yang berjalan pergi dengan cepat ke arah gedung.
Setelah Qin Mo pulang ke rumahnya, dia langsung pergi ke ruang belajarnya untuk membuka website official game tersebut. Sambil mengeluarkan kartu ID nya dari paket, dia pun mendaftarkannya untuk mengaktivasi kartu tersebut. Tak lupa juga dia membeli waktu bermain selama satu tahun untuk diisikan ke dalam kartunya.
Masih ada beberapa waktu lagi sebelum pembukaan area baru. Dengan hati-hati, Qin Mo memeriksa pengaturan game tersebut di website officialnya.
Perusahaan Game Tianyi terang-terangan menghabiskan semua sumber daya mereka untuk membuat game ‘Peerless Jianghu’. Seluruh sekte yang dibuat untuk game tersebut adalah orisinil dan tidak mengikuti sekte bela diri umum yang banyak digunakan seperti Wudang, Emei, dan Tangmen dari game mereka sebelumnya ‘Wulin’. Sebaliknya, mereka menciptakan sistem sekte yang benar-benar baru dan otentik.
Untuk sekarang, ada delapan sekte yang sudah muncul di dalam daftar website official. Setiap sekte memiliki dua rute pengembangan kultivasi dan gameplay yang sangat beragam.
Dalam sekejap, tengah hari pun telah tiba; Qin Mo pergi ke dapur untuk memasak semangkuk Tangyuan untuk mengisi perutnya, sebelum membuka game yang sudah diunduhnya, memasukkan akun loginnya, dan menjejakkan kakinya ke server ‘Xijiang Moon’.
CG yang sangat realistis pun terlihat di awal permainan, terlihat sangat bagus seperti menonton film — kedua pemain top tersebut bertarung dengan sengit di pedalaman hutan bambu yang lebat. Hijaunya hutan bambu dan kilauan pedang putih berpadu dengan dentuman suara senjata yang beradu dan musik yang melantun di belakang layar; semua hal tersebut seperti menyambut orang-orang yang baru saja memasuki dunia baru ini.
Setelah CG tersebut selesai diputar, lambang dan pengenalan singkat untuk kedelapan sekte tersebut muncul di depan matanya, diikuti oleh layar pesan singkat — silahkan memilih sebuah sekte yang ingin diikuti.
Sebagai seorang remaja, dalam rangka untuk mengikuti barisan pemain spesifik dari Tim Wind Colour, Qin Mo terbiasa bermain sebagai Summoner dengan ID bernama ‘Shepherd‘, mengikuti jejak kaki masternya. Masternya pernah menjadi pemain Summoner kelas dunia; Qin Mo telah belajar banyak darinya. Qin Mo tidak hanya familiar dengan gameplay dari seorang summoner, tapi dia juga memiliki pemahaman yang cukup dalam mengenai profesi umum di dalam game.
Karena ini adalah game baru, dia perlu memulai dengan awal yang baru dan mempelajari gameplaynya dari nol.
Setelah memikirkan hal ini, Qin Mo tidak lagi ragu-ragu untuk memilih profesi yang benar-benar berbeda — swordsman untuk perkelahian jarak dekat dari Sekte Huanhua Sword.
Setelah menekan tombol konfirmasi, Qin Mo memilih pilihan jenis kelamin laki-laki. Sambil melihat seorang cowok mengenakan jubah putih panjang dan memegang sebuah pedang muncul di hadapannya, Qin Mo pun melakukan perubahan sederhana di mukanya, sebelum melanjutkan ke langkah selanjutnya.
——Silahkan masukkan nama karakter.
Dengan cepat Qin Mo mengetikkan sebuah ID dengan gaya kuno: Ink Mark.
——Selamat datang kepada ‘Ink Mark‘ di Peerless Jianghu. Memasuki desa pemain baru; harap menunggu, nomor antrian Anda adalah 1,756……
Sebelumnya, dia hanya menghabiskan beberapa detik untuk membuat karakter, tapi ternyata antrian masuknya sudah lebih dari seribu orang. Jelas sekali kalau ada banyak pemain yang memasuki server Xijiang Moon dalam waktu yang bersamaan.
Qin Mo membalikkan badan dan membuat secangkir kopi untuk diminum pelan-pelan sambil menunggu antrian.
Dia tidak pernah minum kopi dengan gula, hanya rasa pahit kopi di ujung lidahnya saja yang bisa menghilangkan kantuknya.
Masuk ke game ‘Peerless Jianghu’ bukan saja merupakan awal yang baru baginya, tapi juga kesempatan baru yang dia pilih untuk masa depannya.
Sepuluh menit kemudian, swordsman Qin Mo akhirnya berhasil masuk ke dalam desa pemain baru.
Desa ini disebut Luojia. Pada senja hari, dibawah matahari terbenam, air sungai berkilauan seakan-akan seperti ditaburi ribuan serpihan emas; langit di kejauhan diwarnai emas kemerahan yang indah oleh cahaya matahari yang terbenam. Pondok-pondok jerami berbaris rapi dari selatan ke utara, memberikan penampilan apik pada desa tersebut. Embikkan domba dari lereng bukit dapat terdengar dengan jelas.
Dengan sistem VR, pemandangan di depan matanya terlihat seperti hidup —- bukit-bukit hijau, air bening mengalir, sungai, dan domba; semuanya terlihat seperti sangat nyata; hampir seperti dia benar-benar menginjakkan kaki sendiri di dunia kuno ini.
Efek pemandangan 3D seperti ini benar-benar efek kelas atas di China, wajar saja game ini sepopuler ini. Jumlah orang yang mengunjungi forumnya sudah melebihi 10 juta, bahkan klub e-sports besar pun tertarik dengan game ini.
Qin Mo memberikan rating bagus untuk sistem 3d virtualnya sambil mengagumi pemandangan indah desa tersebut di kala senja.
——Silahkan ikuti petunjuk sistem untuk pengaturan tombol game.
Suara wanita lembut dapat terdengar di telinganya bersamaan dengan kotak pesan yang muncul di layar game. Qin Mo memperhatikan dengan seksama tips-tips yang muncul di layar pesan; seperti yang telah dia ketahui sebelumnya, game ini memiliki dua mode operasi. Mode pertama adalah menggunakan keyboard dan mouse, sedangkan mode kedua adalah menggunakan layar sentuh yang tergolong masih baru.
Cara pengoperasian game ‘Peerless Jianghu’ bisa dilakukan menggunakan layar sentuh khusus. Pemain dapat mengatur tombol shortcut sendiri berdasarkan kebiasaan mereka dalam mengeluarkan berbagai macam skill. Gerakan maju mundur ketika berjalan, juga pergantian sudut pandang kamera, dapat dilakukan dengan cara menslide jari di panel sentuh.
Dalam industri game online, yang masih didominasi oleh keyboard dan mouse, penggunaan layar sentuh sebagai kontrol operasi adalah inovasi yang sangat besar. Akan tetapi, konsentrasi akan sangat mudah untuk pecah ketika dalam pertarungan dengan intensitas tinggi, pemain harus menggeser-geser jemari di layar sentuh untuk mengontrol gerakan karakter sambil sekaligus mengeluarkan berbagai macam skill. Hasilnya, penjualan layar sentuh ‘Peerless Jianghu’ tidak begitu bagus; lebih dari 95% pemain masih menggunakan mouse dan keyboard untuk memainkan game ini.
Akan tetapi, saat ini, Qin Mo memiliki sebuah layar sentuh yang didesain dengan indah di tangannya.
Tepi layar sentuh yang berhubungan dengan panel LCD nya memancarkan cahaya biru lembut, sebuah warna biru kontras yang membuat jemarinya terlihat sangat ramping dan putih.
Pedoman pengaturan officialnya menyarankan pemain untuk mengatur layar sentuhnya ke dalam mode kotak-kotak 3×3 untuk vertikal dan horizontal, tetapi Qin Mo mengatur panel operasinya menjadi kotak 4×4, dengan total tombol 16.
——Ada tujuh tombol lebih banyak daripada sembilan tombol dari pengaturan official.
Sebuah peringatan langsung muncul di depannya, “Jika kamu mengatur terlalu banyak tombol layar sentuh, hal tersebut dapat menyebabkan operasi yang sangat rumit. Apakah Anda masih ingin mengkonfirmasi pengaturan ini?”
Dengan tenang, Qin Mo menekan ‘Iya’.
Layar LCD pun langsung terbagi menjadi kotak 4×4 yang dipisahkan oleh garis biru tipis, sedangkan panel sentuhnya mengeluarkan cahaya biru, mirip seperti pola riak air.
Wajah pemuda tersebut terlihat pucat dibawah sinar biru, akan tetapi pada saat ini, jejak kilauan terang yang sudah lama hilang terlihat kembali di matanya yang hitam dan jernih.
