Banyak hal yang terus berubah seiring berjalannya waktu. Terkadang perubahan terjadi saat kamu tidak mengejarnya secara aktif.
Setelah Chris pergi, Lin Yifei sering memeriksa kotak surat. Sepulang sekolah dia menanyakan pada ibunya apakah ada panggilan telepon dari Chris. Ibu Lin berkata sambil tertawa. “Kenapa terburu-buru? Chris baru berada di Wangshington kurang dari seminggu. Bahkan dia mungkin belum menetap. Bagaimana dia bisa menghubungimu?”
KK dan Michael mengetahui Lin Yifei mengalami depresi, jadi mereka menghiburnya dari waktu ke waktu.
Akhirnya Chris menelepon di akhir pekan.
Ketika Ibu Lin menyuruhnya segera menjawab panggilan, jantungnya berdegup cepat.
Dia menarik napas dalam-dalam saat menjawab telepon.
“Halo … Chris …” Saat momen itu tiba, dia tidak tahu harus berkata apa.
“Yifei.” Suara orang itu terdengar dingin, tapi terasa lembut saat memanggil namanya.
“Apakah kamu baik-baik saja di Washington?” Inilah yang paling diperhatikan Lin Yifei.
“Tidak baik,” jawab Chris. Tidak ada satu pun orang yang bisa melihat sedikit kegembiraan.
“Tidak baik? Kenapa? Apakah Tuan Osborne memperlakukanmu dengan buruk?” Lin Yifei sedikit terkejut. Menurut kehidupan sebelumnya, Tuan Osborne sangat menyayangi Chris dan mengabulkan semua yang diinginkannya. Cintai aku, cintai anjingku. Karena dia sangat menyayangi Chris, Lin Yifei juga mendapat kasih sayangnya.
“Dia memberikan apa yang tidak kuinginkan.”
Lin Yifei mengerti maksud perkataan Chris. Tanpa sadar dia tersenyum. “Bodoh. Aku masih bisa mendatangimu untuk bermain selama liburan musim panas. Jika kamu merasa tidak bahagia, kamu bisa meneleponku lagi. Aku menunggu lama untuk mendapat telepon darimu.”
“Mmm.”
Kemudian Lin Yifei bercerita dengan senang hati kehidupan sekolahnya, terutama hal-hal lucu antara KK dan Michael, sementara Chris lebih banyak mendengarkan, seolah-olah dia menelepon hanya untuk bisa mendengarkan suara Lin Yifei.
Chris akan meneleponnya setiap malam setelah makan malam. Ibu Lin berkata sambil tertawa. “Xiao Fei, kamu bisa menerima telepon Chris dengan tepat waktu daripada bangun di pagi hari.”
Lin Yifei juga tertawa.
Salah satu berita yang paling membahagiakan adalah Tuan Osborne telah menyewa pelatih anggar kelas satu untuk Chris. Chris akan mengambil bagian di Kompetisi Anggar Junior Nasional, yang membuatnya senang sekaligus iri.
Karena kompetisi, Chris akan menelepon satu kali dalam dua atau tiga hari. Tapi Lin Yifei tidak peduli selama Chris bisa memenangkan kompetisi. Namun, Chris tidak memenangkan kejuaraan kali ini. Ini tidak mengejutkan. Chris baru memulai pelatihannya. Sudah cukup bagus berada di posisi tiga besar.
Malam itu Lin Yifei baru saja makan malam dan bersendawa saat Chris menelepon.
“Ha ha, selamat atas juara ketigamu!” Lin Yifei sangat senang. Juara kompetisi kali ini adalah Luc Bell, usianya dua tahun lebih tua dari Chris. Bertahun-tahun kemudian, dia juga akan menjadi pemain anggar yang terkenal.
“Mmm.” Chris menjawab dengan lembut. “Yifei, kamu juga harus mengikuti kompetisi tahun depan.”
“Aku? Aku akan pergi ke sekolah menengah. Lalu, aku akan mengambil bagian kompetisi antar sekolah untuk siswa sekolah menengah … Tapi semua sekolah menengah yang memiliki tim anggar sulit untuk dimasuki…” Lin Yifei menyentuh hidungnya. “Tentu saja, itu tidak masalah. Ada banyak peluang nanti.”
“Yifei, ibuku sakit.”
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Lin Yifei mengehela napas karena terkejut mendengar berita itu. “Apakah itu serius?”
“Tidak terlalu serius, tapi aku ingin menemaninya ke Swiss untuk memulihkan diri. Aku akan meneleponmu saat sudah sampai di sana.” Chris mengatakannya agar Lin Yifei menunggu teleponnya. Intinya adalah Chris ingin Lin Yifei ada saat dia meneleponnya.
“Aku tahu!” Lin Yifei tersenyum. “Selamat bersenang-senang dengan ibumu. Aku akan menunggu telepon darimu.”
Namun, Lin Yifei tidak menyangka keluarganya akan pindah dari sini.
Malam itu, Ayah Lin pulang dan berkata bahwa pabriknya masih dalam kondisi kurang baik. Dia telah berencana mengundurkan diri dan melakukan bisnis kecil, tapi baru sekarang dia mendapatkan peluang. Bulan lalu temannya di pabrik mengundurkan diri lebih dulu, mencari tempat untuk membuka Restoran China, sementara Ayah Lin berencana mengundurkan diri setelahnya. Sekarang Restoran China sudah siap dibuka. Temannya sangat ingin Ayah Lin segera mengundurkan diri.
“Apa … ke Washington?” Mata Lin Yifei berbinar saat mendengar berita tersebut. Jika dia pindah ke Washington, dia bisa menemui Chris!
“Iya.” Ibu Lin tidak mengatakan apapun, tapi dia juga sangat bahagia. Dia sudah tinggal lama di New York dan merasa sedikit emosional. Namun, teman Ayah Lin yang mengelola restoran mengatakan ada tempat yang cocok di Washington. Harga sewanya masuk akal. Ada juga orang yang membantu. Oleh karena itu, dia ingin pindah. “Jika Chris menelepon, kamu harus memberitahunya.”
Lin Yifei merasa gugup ketika ibunya menyebutkan masalah itu.
“Kita akan pindah hari minggu ini. Ayahmu sudah mencarikan sekolah menengah di sana. Saat liburan musim panas berakhir, kamu bisa langsung masuk ke sekolah.” Ibu Lin menyentuh kepala putranya. “Bukankah teman baikmu, Chris, juga pergi ke Washington? Kalian bisa bertemu lagi dengan cara ini.”
“Mmm!” Lin Yifei semakin menantikan panggilan telepon dari Chris. Dia akan segera memberitahunya kabar baik setelah menerima telepon.
Sampai malam sebelum pindah rumah, Chris tidak menelepon.
Hal itu membuat Lin Yifei cemas. Apakah kondisi Ibu Chris tiba-tiba memburuk? Dia ingat Chris mengatakan jika ibunya meninggal setelah kembali ke rumah Keluarga Osborne. Jangan katakan …
Bagaimanapun, setidaknya dia perlu memberitahu Chris bahwa dirinya akan pindah ke Washington, jadi dia menelepon ke rumah Keluarga Osborne. Seorang pria tua menjawab panggilan teleponnya.
“Halo, di sini Keluarga Osborne.”
“Halo, Tuan. Aku teman Chris, Lin.”
“Saya seorang pelayan di rumah ini, George. Dapatkah saya membantu anda?” Suaranya terdengar tidak dingin, tapi lebih seperti formal.
“Ya. Aku akan pindah besok, tapi aku tidak bisa menghubungi Chris sekarang. Bisakah kamu memberitahukan alamat baruku?”
“Ya.”
Setelah orang itu menuliskan alamat barunya, Lin Yifei menutup telepon dengan pikiran yang tenang. Dia sangat menantikan untuk bertemu Chris setelah pindah ke Washington.
KK sangat enggan melepaskan kepergian Lin Yifei. Pada hari keluarga Lin pindah, dia dan Michael melihat mereka di tengah jalan.
Lin Yifei melihat penampilan KK yang berkaca-kaca dan merasakan hatinya tersentuh.
Terima kasih telah memberikanku masa kecil yang bahagia.
Beberapa waktu kemudian, Lin Yifei akhirnya tiba di Chinatown Washington. Tempat tinggal mereka berada di atas restoran yang dikelola Ayah Lin. Kedua keluarga ini hidup bersama. Chinatown Washington berada di beberapa blok dari Gedung Putih. Hanya butuh 15 menit untuk berjalan ke sana. Di hari pertama, Lin Yifei menemani ibunya mengunjungi Gedung Putih dan mengambil banyak foto.
Ayah Lin masih memiliki pandangan masa depan. Dia tidak ingin Lin Yifei tinggal di Chinatown seumur hidup. Karena Bahasa Inggris Lin Yifei sangat bagus, dia berharap putranya bisa bersekolah di sekolah bagus dan berbaur dengan budaya lokal. Dengan begitu, dia bisa mendapatkan pekerjaan yang layak dan pindah dari apartemen Chinatown yang padat.
Sekolah Lin Yifei sedikit jauh. Dia masuk ke sekolah menengah negeri. Hal yang membuat Lin Yifei paling bahagia adalah ada klub anggar di sekolahnya. Meskipun dapat dikatakan standarnya tidak sebaik klub basket, karena tidak ada siswa yang pernah mencapai delapan besar dalam kejuaraan antar sekolah untuk siswa sekolah menengah, itu masih lebih baik daripada tidak ada.
Restoran China di lantai bawah telah dibuka. Teman Ayah Lin, Chen Su, juga menemukan seseorang untuk melakukan tarian barongsai. Terkadang dia merasa Chinatown lebih identik dengan China daripada China itu sendiri. Hari pertama penuh dengan pembeli. Semua orang menyukai hal-hal yang baru. Mereka bergegas untuk mencoba masakan restoran baru. Melihat reaksi pembeli, Ayah Lin dan keluarganya akan sibuk ke depannya.
Lin Yifei tanpa sadar selalu melihat ke pintu, mungkin Chris akan muncul di beberapa titik.
Sayangnya, seluruh liburan telah berakhir tanpa kabar dari Chris. Lin Yifei menelepon lagi ke rumah Keluarga Osborne. Namun masih sang pelayan, George, yang menjawabnya.
“Apakah Chris telah kembali dari Swiss?”
“Ya. Tuan muda sudah kembali.”
Lin Yifei merasa senang sekaligus sedih mendengar kabar tersebut. Merasa senang karena akhirnya mereka berada di kota yang sama. Merasa sedih karena sejak kembali dari Swiss, mengapa dia tidak datang untuk menemuinya?
“Bolehkah aku berbicara dengannya?”
“Tuan muda sangat sibuk. Tidak baik memanggilnya sekarang.”
Sibuk? Apakah karena penyakit ibunya masih belum sembuh?
Lin Yifei mengerutkan dahi memikirkan hal itu. Mungkin sekarang bukan waktu yang tepat untuk mengganggu Chris. Ketika sekolah secara resmi sudah dimulai kembali, dia bisa pergi ke sekolah Chris untuk menemuinya. Setelah mengambil peta Washington, dia mengetahui Institut Griffith Chris tidak dekat dengan sekolahnya. Dia merelakan waktu istirahat pada siang hari untuk mencarinya.
Setelah sekolah dimulai, Lin Yifei harus beradaptasi dengan sekolah baru. Dia juga melihat pemandangan yang relatif unik di sekolahnya. Sebagian besar teman sekelasnya berkulit putih. Ada beberapa orang berkulit hitam, Hispanik, dan Korea. Lin Yifei adalah satu-satunya orang China, yang membuatnya merasa kesepian. Dia tidak dapat menemukan tempatnya sendiri di kelas.
Hal ini membuatnya semakin merindukan Chris.
Istirahat siang pun tiba. Lin Yifei meninggalkan sekolah. Pertama, dia naik bus dan dilanjutkan dengan kereta bawah tanah. Butuh waktu hampir satu jam untuk bisa sampai di gerbang sekolah. Institut Griffith adalah sekolah swasta aristokrat. Anak-anak yang masuk ke sekolah ini kaya atau mahal. Para guru dan fasilitas pengajarannya nomor satu.
Berdiri di dekat gerbang sekolah, dia melihat banyak mobil-mobil mahal masuk ke sekolah. Ada siswa yang mengenakan seragam rapi dan indah. Tiba-tiba Lin Yifei merasa dia tidak bisa masuk.
Dia berdiri di depan gerbang seperti orang bodoh, menantikan kapan Chris akan keluar ke gerbang sekolah.
Sinar matahari sangat menyilaukan. Lin Yifei berdiri di naungan pohon, seolah-olah dia akan meleleh di bawah sinar matahari.
Pada akhirnya, dia kembali ke sekolah dengan cara yang sama saat datang ke sekolah Chris.
Ketika Lin Yifei pulang ke rumah pada malam hari, dia kembali menelepon Keluarga Osborne dan masih George yang menjawab panggilan teleponnya.
“Bolehkah aku berbicara dengan Chris?”
“Maaf, Tuan muda …”
Sebelum George menyelesaikan perkataannya, Lin Yifei langsung menutup teleponnya.
Penerjemah Inggris : IdleTurtle
‘︿’
Sedih (｡ŏ﹏ŏ)
Sedih (╥﹏╥)