English

Sistem Kematian HeroikCh17 - Jantungku berdetak untukmu (8)

0 Comments

Setengah bulan kemudian, perban di kepala Shang Ke dilepas. Dia hanya perlu tinggal beberapa hari lagi di rumah sakit untuk observasi sebelum dia boleh pulang.

Saat ini dia sangat bersemangat, sangat tidak seperti seseorang yang baru saja menjalani operasi. Setiap hari dia berjalan di taman dan mencari orang untuk berteman, bercakap dan main catur. Hidupnya sangat menyenangkan. FtGCQ

Satu-satunya hal yang negatif hanya si Jiang Chenfeng yang menjadi semakin dekat dengannya, perhatian yang terpancar di matanya hampir tumpah. Hal ini terutama ketika mereka hanya sendiri, semuanya bisa dilihat dengan mata telanjang.

Shang Ke merasa pria itu menyimpan suatu rencana yang akan digunakannya begitu dia keluar rumah sakit…

Langit Bieru.

“Donglin, kenapa kamu tidak masuk?” Jian Chenfeng yang melihat Jiang Donglin berdiri bagai orang bodoh di luar bangsal Jian Xin bertanya dengan kernyitan di dahinya.

“Tidak perlu, aku tidak mau mengganggu istirahatnya.” Jiang Donglin berbalik pergi. NPD8 j

Jian Chenfeng menghentikannya dan bertanya, “Xin er mengatakan kalau kamu sudah lama tidak mengunjunginya. Apakah kamu sibuk akhir-akhir ini?”

“Um, Aku sedang menangani proyek besar.” Jiang Donglin menjawab dengan tidak fokus.

“Proyek apa yang begitu penting sampai kamu tidak punya waktu untuk berjalan masuk ke ruangannya untuk melihatnya sebentar saja?” Jian Chenfeng berjalan ke sisinya, mata tajamnya menatap pria itu dan melanjutkan, “Jiang Donglin, karena kamu sudah setuju menjalin hubungan dengan adikku, maka kamu jangan khianati dia. Kalau aku sampai menemukan kamu melakukan sesuatu yang tidak bisa dimaafkan padanya, aku tidak akan melepaskanmu.”

Jiang Donglin mengadah untuk melihat kepadanya dan mengaku, “Chenfeng, aku takut aku sudah tidak bisa bersama adikmu lagi.” SQcZuq

“Apa?

“Setelah Yumo berbuat begitu banyak untuknya, aku sudah tidak punya kualifikasi untuk bersamanya.”

“Kamu itu idiot ya?” Jian Chenfeng menarik kerahnya dan berkata dengan amarahm “Orang yang Xin er suka itu kamu. Orang yang sudah berbuat begitu banyak untuknya belum tentu mendapatkan perasaannya. Kamu menyerah sepihak seperti ini, apa pernah kamu memikirkan perasaannya?”

Jiang Donglin melihat ke bawah, berkata murung, “Tetapi aku juga tidak bisa mengabaikan perasaan adikku. Melihat orang yang dicintainya menjalin hubungan dengan kakak kandungnya sendiri, seberapa menyakitkan hal ini untuknya?” SszJyt

We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.

“Aljcu Gbcuilc, rfwej lae tjcsj jijrjcwe. Bjwe tjcsj lculc wfwyeja vlglwe rfcvlgl wfgjrj ifylt yjlx,” Aljc Jtfcofcu yfgxjaj rfwyjgl wfcvbgbcucsj. “Cvlxwe ifylt qfcufgaljc vlryjcvlcu vlglwe. Glj ajte xjije bgjcu sjcu vlrexjl Wlc fg jvjijt vlglwe rftlcuuj vlj alvjx wfwjxrjcsj wfijlcxjc wfwyjcaewe. Kfajql xjwe? Ljcsj xjgfcj xjwe wfgjrj yfgrjijt, xjwe wfgjrj alvjx fcjx, xjwe wfweaerxjc ecaex wfiexjl jvlxxe rfafijt rfifrjl wfiexjl jvlxwe? Bjwe yfcjg-yfcjg alvjx qecsj qfgjrjjc. Cqj xjwe yfgclja ijgl vjgl qfgwjrjijtjc vjc wfwyljgxjc bgjcu ijlc wfwyfgfrxjc wjrjijtwe?”

“Jian Chenfeng, aku tidak berniat lari dari tanggung jawab.” Jiang Donglin berkata dengan serius, “Aku hanya membiarkan Jian Xin mendapatkan kesempatan lagi untuk memliih dan memberinya waktu untuk mengenal Yumo lagi. Apabila mereka memang tidak bisa bersama, maka aku akan melakukan segenap kemampuanku untuk mengejarnya.”

Jian Chenfeng mencibir dingin, “Jadi kamu pikir kalau kamu memberinya kesempatan memilih maka dia akan memilih. Kalau kamu ingin mengejarnya, kamu tinggal mengerjarnya begitu? Jiang Donglin, aku salah menilaimu. Aku selalu merasa kamu pria yang bertanggung jawab, tetapi kamu ini hanya seorang munafik. Pergi, adikku tidak memerlukan campur tanganmu untuk menentukan perasaannya.”

Jiang Donglin menutup matanya dan pergi setelah membisikan “Maaf” dengan pelan. SwGni3

“Nona!” Pekik yang penuh rasa takut terdengar dari bangsal.

Jiang Chenfeng segera berlari masuk dan melihat Jian Xin yang duduk di kursi roda memegangi dadanya dengan ekspresi kesakitan.

“Xin er!” Jian Chenfeng menopang Jian Xin dan membantu perawat memberinya obat.

“Kak, kak,” Jian Xin menggenggam tangan Jian Chenfeng dengan kuat dan berkata dengan berlinang air mata, “Aku tidak mau kehilangan Donglin. Kak, tolong aku bawa dia kembali?” N1OPL7

“Baiklah, jangan khawatir. Aku akan memanggilnya kembali.” Jian Chenfeng menenangkannya dengan lembut sembari secercah kilatan dingin bersinar di matanya.

Saat itu, Shang Ke yang sedang berjalan santai di taman mendengar suara dingin sistem terngiang di kepalanya. [ Misi tambahan 1: Bantu Jian Xin mendapatkan jantung yang sehat. ]

Please support our translators at langitbieru (dot) com

Wajah Shang Ke menegang.

Sistem, bisa ngga kamu ini jadi lebih tidak tahu diri lagi? Apakah harus menunggu sampai operasinya berhasil sebelum memberinya misi tambahan! Kalau dia tahu lebih cepat, dia setidaknya bisa mendapatkan sebongkah batu dan menghantam kepalanya beberapa kali sebelum operasi! DndYCw

Apa yang harus dia lakukan sekarang? Mendedikasikan dirinya dan mengorbankan nyawanya lagi?

Tetapi sistem tidak mengharuskan kalau dia harus menggunakan jantungnya. Kalau begitu mencarikan Jian Xin jantung lain juga seharusnya boleh, tetapi menyelesaikan misi ini harus membuatnya di ambang kematian, dengan tetap sesuai kondisi heroik dan mengorbankan diri sendiri.

Hal ini membingungkan Shang Ke. Jantung tidak seperti mencari sayur, yang kamu bisa dapatkan dengan mudah. Jangankan memikirkan betapa sedikit jantung donor yang ada, mereka juga harus cocok. Dengan kemampuan finansial keluarga Jian dimana sampai sekarang mereka saja tidak bisa dapat satu, apalagi dia?

Saat dia tenggelam dalam pikirannya, Shang Ke melihat Jiang Donglin berjalan terburu-buru keluar rumah sakit dan langsung mengarah ke tempat parker. T3GvIB

Shang Ke berlari kecil, ingin pergi kesana dan menyapanya. Akan tetapi, Jiang Donglin bahkan tidak menengok kearahnya dan langsung menyalakan mobil dan pergi.

“Kenapa dia harus pergi secepat itu?” Shang Ke mengelus kepalanya yang sudah mulai ditumbuhi rambut halus.

Sekembalinya dia ke ruang bangsalnya, dia berpapasan dengan Jian Chenfeng yang baru kembali dari ruang Jian Xin.

“Ada apa? Kenapa kau terlihat seperti suasana hatimu tidak bagus?” Shang Ke yang melihat wajah murung Jian Chenfeng tidak bisa menahan untuk bertanya. lQMdt3

“Kakakmu baru datang.”

“Hm, terus?”

Jian Chenfeng menoleh ke arahnya sebelum berkata, “Dia memutuskan untuk putus dengan Jian Xin.”

“Putus? Kenapa?” Sebenernya ada perputaran alur cerita apa yang tiba-tiba membuat jalan cerita seperti ini tanpa ia sadari? MElfW2

“Dia mau menyerahkan Jian Xin padamu.”

“Menyerahkan dia padaku?” Dia itu sudah gila ya? Cinta ya cinta, tidak cinta ya tidak cinta, mana ada kata menyerahkan di antaranya?

Mata Jian Chenfeng terpaku padanya dan bertanya, “kalau mereka putus, apakah kamu akan mengejar Jian Xin?”

“Sudahlah jangan bicarakan itu. Aku mau tahu kenapa dia mau ‘menyerahkan’ Jian Xin padaku?” Apa dia ini begitu menyedihkan sampai orang lain harus membantunya untuk urusan cintanya? Hei, ini merupakan hinaan yang mempertanyakan daya tariknya kan? K2RNyD

“Dia menemukan kalau kamu siap menyerahkan jantungmu untuk Jian Xin dan merasa dia tidak punya kualifikasi untuk bersanding denganmu.”

Shang Ke tidak bisa berkata-kata. Maaf ya, dia tidak melakukan itu dengan sepenuh hati juga…

Please support our translators at langitbieru (dot) com

“AKu merasa rasa percaya dirinya terlalu tinggi, setelah dia selalu membiarkanku melakukan apapun yang kumau saat aku kecil, dia jadi terbiasa melakukannya. Kali ini juga sama.” Shang Ke memegang gelas dengan kedua tangannya sembari mengulum bagian mulut gelas itu.

Pandangan Jian Chenfeng tertuju pada bibirnya, dan dia berkata, “Jadi, bagaimana pendapatmu?” oRCJ6h

Shang Ke berkata, “Perasaan itu bukan permen yang kamu bisa berikan kepada orang lain ketika kamu punya dan disudahi begitu saja. Walaupun dia mau membiarkanku memilikinya, mungkin ketika sampai di mulutku rasanya akan aneh.”

Mata Jian Chenfeng berbinar ketika dia berkata, “Jadi aku bisa pegang kata-katamu kalau kamu akan melepaskan perasaanmu untuknya?”

Hei, kenapa tiba-tiba wajahmu yang sudah terlihat berbinar ini terlihat lebih berbinar lagi?

Shang ke tidak bisa menatap wajah berbinar pria itu dan sengaja bertanya dengan nada penuh harapan, “Kalau aku tidak menyerah, memangnya kamu akan membantuku mengejar Jian Xin?” PdkDYl

“Jangan pernah untuk memikirnya.” Wajah Jian Chenfeng terlihat gelap seketika.

Hehe.

“Jadi ketika kamu menanyakan opiniku, itu hanya mencobaiku saja kan?” Shang Ke memberinya ekspresi -aku sudah bisa menebakmu-, dan melanjutkan, “Kamu tidak akan pernah memberiku kesempatan untuk mengejar Jian Xin sejak awal.”

‘Benar sekali.” Jian Chenfeng berkata dengan mantap, “Kamu sudah dipesan untukku, jangan pernah sekalipun terlintas di pikiranmu untuk putus denganku di kehidupan ini.” 4A8ebE

Sayang sekali, hidupnya di kehidupan kali ini mungkin juga pendek. Shang Ke menunjuk dan terdiam.

Leave a Comment

For an easier time commenting, login/register to our site!