Shang Ke bersandar ke bantal sembari melihat layar di depannya. Disana sedang disiarkan upacara termbentuknya kekaisaran baru.
Di lapangan itu terdapat begitu bayak orang. Ravel duduk di mobil yang melaju lambat di jalan yang sudah direncanakan dengan pengawalan formasi militer dari kedua sisi. Di udara terdengar suara tembakan yang meledak menjadi bunga api yang berwarna-warni yang begitu indah.
Shang Ke merasa kalau ada seorang laki-laki yang bisa sesukses Ravel, hidupnya benar-benar memuaskan. Sebagai raja dari pemerintahan baru, dengan lautan orang yang berada di bawahnya, dia benar-benar orang nomor satu di dunia.
“Yang Mulia Ravel, ah bukan, sekarang beliau seharusnya dipanggil ‘Baginda raja’. Baginda raja benar-benar keren!” Kakak perawat itu memujinya dengan bintang yang berbinar di matanya.
Shang Ke mengangguk setuju, dengan tidak begitu rela mengakui Ravel itu memang keren.
Ravel naik ke podium tinggi dan memberikan pidatonya. Penampilannya serius dan matanya tegas. Gabungan antara kedisiplinan seorang tentara dan elegannya seorang bangsawan terpadu padanya membuatnya punya daya Tarik unik yang membuat rasa hormat lahir di hati orang-orang.
Ketika dia dengan lantang mengumumkan akhir dari rezim Cruise dan terbentuknya kekaisaran baru, semua orang bersorak. Mereka menangis, tertawa, dan memeluk satu sama lain, semua perasaan itu tercampur aduk menjadi satu sehingga sulit diungkapkan.
Shang Ke bukan orang dunia ini. Dia tidak merasakan keji dan brutalnya rezim Cruise. Tetapi melihat ekspresi bahagia orang-orang ini membuatnya mereka tergerak.
Sebenarnya diperlakukan bak pahlawan rasanya enak juga. Walaupun dia ini sebenarnya hanyalah pahlawan “palsu”, dia benar-benar tersiksa waktu itu. Jadi walaupun dia tidak berkontribusi apa-apa, dia tetap telah bekerja keras. Shang Ke merasa dia juga boleh ‘berbahagia dan merayakan bersama semua orang’ walau hanya sebentar.
Saat itu, Ravel tiba-tiba mengadah dengan pandangan yang membara, seperti ia bisa melihat orang yang berada di balik layar.
“Ah!” Kakak perawat itu memekik kecil dan sangat tergerak ketika ia berbicara padany, “Tuan Muda Cage, Baginda Raja pasti melihat kearahmu!”
Jangan bercanda bisa? Dia itu jelas-jelas menggunakan pandangan ‘sayalah penguasa dunia’.
Ketika perawat itu melihat dia tidak bereaksi, tiba-tiba ia merasa gugup dan berjalan ke sisinya sambil melihat data-data di mesin monitor dan bertanya, “Tuan Muda Cage, apa yang anda rasakan? Apa anda merasa tidak nyaman?”
Shang Ke menatapnya bingung, tidak mengerti kenapa perawat itu begitu gugup. Bukannya dia ini terlihat baik-baik saja? Kalaupun dia tampak ada masalah, semua masalah akan terlihat ‘menawan’. (Paket ekspresi sempurna yang ajaib, akan membuatmu semakin dan semakin menawan~~~)
Ketika perawat itu melihat tidak ada yang aneh, dia menghela napas lega dan memberitahunya, “Baginda Raja secara khusus mengingatkan saya untuk selalu hati-hati dengan kondisimu. Beliau takut akan terjadi hal yang tidak terduga saat kau melihat upacara.”
Bisa ada hal tidak terduga apa? Ravel takut dia mati karena terlalu gembiara? Tenang saja, dia masih punya nyawa tiga hari lagi.
Upacara berlangsung selama tiga jam. Ketika Ravel pergi, kerumunan di lapangan tidak berkurang.
Shang Ke baru saja ingin mengubah saluran ketika ia mendapatkan telepon dari Ravel. Shang Ke melihat jam, dia ini harusnya sibuk di jam seperti ini tetapi masih ingat untuk menelponya. Ravel benar-benar teman yang sangat perhatian.
“Kau lihat upacaranya?” Ravel bertanya.
Shang Ke mengangguk.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
“Apa kamu senang?”
Tentu saja. Shang Ke kembali mengangguk.
“Vljcu cjcal jvj qfgpjwejc. Vjsj rfyfcjgcsj lculc wfwyjkjwe xfrjcj, afajql rjsj xtjkjalg vfcujc xfjvjjc aeyetwe.” Ejnfi wfculcrqfxrl Vtjcu Bf wfijiel ijsjg vfcujc rfxrjwj, lj ifuj xfalxj wfiltja jcjx lae yjlx-yjlx rjpj
Vtjcu Bf rfyfcjgcsj lculc qfgul xf qfgpjwejc vjc wfiltja-iltja veclj lcl. Ufgpjwejc lae qfgpjwejc xfcfujgjjc! Klvjx wevjt lj wfcpjvl afwjc vfxja qfwlwqlc cfujgj, rfijcpeacsj vlj yfiew afcae qecsj xfrfwqjajc rfqfgal lcl ijul.
Ravel melihat matanya berbinar, aura dingin tubuhnya pun berkurang.
“Baginda raja, semua orang menunggumu.” Suara Kahn terdengar dari sisi Ravel.
Ravel tersadar dari lamunannya dan berkata kepada Shang Ke, “Istirahatlah, tunggu saya kembali.”
Telepon dimatikan dan kakak perawat membantu Shang Ke merapikan selimut dan menggodanya dengan senyuman, “Baginda Raja yang memerintahkan, jadi kamu harus istirahat baik-baik. Kamu tidak boleh melanggar perintahnya.”
Shang Ke bersungut: Jangan kamu pikir aku tidak tahu kalau kamu ini informan yang ditempatkan di sisiku, pengkhianat, mata-mata!
Setelah diam-diam menggerutu sebentar, Shang Ke menutup matanya dan menurut untuk tidur. Lagipula orang yang setengah lumpuh seperti dia ini mana bisa kemana-mana?
Malam itu, Ravel mengesampingkan semua sosialisasi dan tanpa mengganti pakaiannya, ia segera menuju ke rumah sakit.
Saat dia tiba di pintu kamar, dia melambatkan langkahnya dan dengan pelan mendorong pintu. Ketika ia melihat Shang Ke yang terlelap, matanya terkontraksi.
Dia berjalan ke sisi ranjang dan melihat apa yang ditunjukan layar dengan seksama. Iapun perlahan duduk dan memegang tangan Shang Ke untuk merasakan suhu tubuhnya. Saat itulah dia baru bisa tenang.
Terima kasih, karena kau tetap hidup.
Keesokan paginya, Shang Ke yang masih mengantuk mendengar suara dari balik pintu. Ravel sepertinya sedang bicara dengan seseorang, namun nada suaranya begitu dingin.
“Cepat cari tahu darimana berita ini berasal!” Di mata Ravel terlihat keinginan membunuh, “Hal ini tidak hanya mempertanyakan kewenanganku tetapi juga hinaan untuk Cage.”
Kahn berkernyit dan berkata, “Saya sudah menyuruh orang untuk memeriksa gambar dan video itu. Semuanya bukan hasil pemalsuan, tetapi…”
“Saya hanya percaya pada Cage yang saya lihat dengan mata kepala saya sendiri. Tidak perduli apakah video itu asli atau palsu, semua itu tidak akan mengubah pendirian saya tentangnya.” Ravel menatap tajam kearah Kahn.
“Saya mengerti.” Ekspresi Kahn melunak, dia pergi setelah membungkuk hormat.
Saat Ravel kembali ke ruangna, dia tidak tahu kapan anak laki-laki itu terbangun, tetapi dia sedang duduk tegak dan menatap ke arahnya.
“Kau sudah dengar?” Ravel berjalan ke sisinya dan duduk.
Shang Ke mengangguk, dengan matanya seakan bertanya, ada masalah apa?
Ravel terdiam beberapa saat, sebelum membuka layar dan menyambungkannya ke internet.
Disana terlihat gambar dan video dalam jumlah besar yang diikuti dengan pemaparan yang sangat jelas. Semuanya berhubungan dengan dirinya. Jelasnya, semua berhubungan dengan pemilik asli tubuh ini- Cage.
Dia hanya bisa mengakui hidup tuan muda Cage ini benar-benar berwarna. Dia itu bergaul dengan kelompok yang tidak benar, ikut pertarungan geng, mengejar wanita cantik, membuat dirinya menjadi lawakan, menekan yang kecil dan lemah…ketika dia tinggal di planet Taima, dia tidak bisa bertindak sesukanya dan hanya bisa main permainan yang tidak baik.
Dari pandangan Shang Ke, Cage ini adalah Chuunibyou yang kurang kasih saying. Sebenarnya ini semua bukan masalah besar, tetapi dia ini baru saja dikumandangkan sebagai pahlawan di hadapan publik. Sebagai tokoh publik, masalah sekecil apapun akan dibesarkan berkali lipat. Apalagi karakter Cage memang tidak baik dan dia sebelumya membuat musuh dari banyak orang. Setelah masa lalunya diumbar ke khalayak luas, hal ini segera mendapat kritik dan hinaan publik. Banyak orang yang merasa dibohongi.
【F***, Cage ternyata orang yang seperti itu? Aslinya terlalu berbeda!】
【Aku sudah mengangkatnya menjadi idola. Sekarang aku harus memanggilnya ‘idola’】
【Orang macam ini bisa menjadi pahlawan? Benar-benar memalukan kata pahlawan.】
【Kata-kata orang-orang diatas ini terlalu vulgar. Cage ini sekarang terbaring dengan luka serius, dia juga tidak bisa hidup lama. Tidak bisakah menahan ucapan-ucapan seperti ini?】
【Tidak bisa hidup lama? Ingat tidak sepuluh hari lalu dokter mengatakan dia tidak bisa hidup lebih dari dua hari, tapi dia masih hidup baik-baik saja kan?】
【Aku sudah lihat laporan Cage, dengan luka separah itu, orang biasa tidak bisa hidup lebih dari dua hari.】
【Hehe, bukankah kalian merasa ini semua mencurigakan? Cage ini mungkin mencoba menarik simpatisan dan menggunakan laporan itu untuk menghapuskan noda masa lalunya. Sebenarnya lukanya mungkin saja tidak seserius yang dilaporkan.】
【Sial, kalau benar begitu, kenapa mereka tidak menjelaskan masa lalu memalukan Cage?】
【Setuju dengan diatas】
……
Ravel memperhatikan ekspresi Cage, ia khawatir suasana hati anak itu akan turun dan lukanya akan semakin parah. Tetapi dia tidak menduga tidak hanya Cage tidak marah, tetapi ia juga tetap tenang dan terteram.
Tidak salah lagi, inilah “Cage” yang dia kenal. Ketika dihadapkan hujan siksaan musuhnya, dia tidak menyerah ataupun memohon ampun. Ketika dihadapkan dengan kritik orang-orang, dia tidak tunduk ataupun arogan. Penampilan bisa saja menipu, tetapi tidak mata mereka. Mata Cage tidak terlihat kelam, tetapi penuh dengan cahaya.
Ravel sendiri harus mengakui komentar netizen ini sulit diterima, tetapi anak laki-laki ini tetap tenang. Justru dengan tempramen seperti ini cukup untuk membelanya.
Terkadang kata-kata lebih mengerikan daripada pisau. Dengan hanya mengungkankan beberapa kata yang tidak bertanggung jawab bisa melukai seseorang sepenuhnya. Karena inilah, Ravel mulai membenci mereka yang memulai isu dan membuat masalah.
“Jangan khawatir, masalah ini biar saya yang selesaikan. Saya tidak akan membiarkanmu diperlakukan tidak adil.” Ravel berjanji kepadanya.
Tidak apa-apa, dia tidak memperdulikannya sedikitpun.
Shang Ke baru saja ingin memberinya senyum untuk menenangkannya ketika suara sistem terdengar di pikirannya. 【Misi tambahan: Dalam dua hari, Ravel akan menghadapi penembak jitu. Host diharapkan dapat melindunginya dengan cara apapun.】
Dia ini seorang yang lumpuh, bagaimana bisa melindungi Ravel?
【Sistem mendeteksi saat ini kondisi Host yang mengalami atrofi otot, teracun, organ dalam ternekrosis), dan tulang yang baru menyatu, anda dapat berdiri selama 3 detik. Silahkan menggunakan waktu 3 detik yang berharga ini untuk dengan penuh perhitungan dan jiwa pahlawan melawan kematian. 】
Sistem, jujurlah, Ravel ini anakmu yah? Sampai harus bertaruh nyawa melindungi dia, nyawa yang dipertaruhkan itu nyawa dia sendiri!
【Jika misi ini selesai dan host belum mati, sistem akan menghadiahkanmu waktu 15 hari.】
Shang Ke: Hehe, terima kasih, Tidak usah!
Tidak lewat beberapa jam, sumber gossip di internet sudah ditemukan. Meskipun orang-orangnya tidak tertangkap, tetapi mereka punya hubungan dekat dengan Gabriel. Selama mereka menginterogasi Gabriel sedikit, mereka dapat menemukan jejak.
Gabriel belum sembuh dari luka siksaan yang diterimanya sebelumnya. Dia terlihat bagai burung yang kaget hanya karena mendengar suara busur. Oleh karena itu, ditanya apa saja dia akan menjawab. Dia sangat penurut, kalau boleh dibilang tidak ada yang lebih penurut dari dia.
Di internet yang membeberkan jejak masa lalu memalukan Cage, dari umur empat belas hingga dua puluh satu, semuanya masuk ke dalam rencana Gabriel sejak lama.
Kalau saja Cage tidak kembali ke planet Dragon Fang lebih cepat, dan menunggu sampai aksi pemberontakan berakhir dan situasi stabil sebelum kembali, maka Gabriel akan menggunakan informasi ini untuk mengontrol opini publik. Setelah itu dia dapat menggunakan kesempatan ini untuk memperjuangkan dan mendapatkan warisan keluarga. Pemikirannya ini dapat jelas terlihat.
Ravel awalnya tidak berniat untuk mengeksekusi Gabriel tetapi orang ini telah berulang kali menyentuh garis batasnya.
“Baginda Raja, semua informasi di internet sudah dihapus bersih, tetapi…” Kahn ragu sebelum melanjutkan, “opini publik saat ini sangat tidak mendukung Cage. Mereka berharap pemerintah memberikan mereka penjelasan dan agar Cage sendiri muncul dan menjelaskan situasinya.”
“Muncul sendiri dan menjelaskan? Apa mereka benar-benar berpikir kalau kondisi Cage ini tipuan belaka?” dr. Benny tidak mampu menahan amarahnya.
Mata Ravel juga terlihat kemarahan yang terpendam.
“Baginda Raja,” Benny melihat ke Ravel, nadanya begitu berduka, “Cage, dia…dia benar-benar hampir meninggal.”
Ravel melihat kebawah, tangannya mengepal keras.
“Saya berharap Cage dapat pergi dengan tenang, mohon jangan biarkan dia meninggal dengan nama yang tercemar.” Benny menghela napas dalam sebelum pergi.
Bagi orang-orang yang telah berinteraksi dengannya, mereka semua tahu bahwa anak laki-laki itu merupakan anak yang baik dan kuat. TIdak perduli bagaimanapun dirinya dulu, dia yang sekarang pantas mendapatkan kasih dan hormat dari semua orang.
