Peringatan: Adegan kekerasan yang menjijikan
He YunTing membiarkannya memegang tangannya, tidak memintanya berhenti. Fakta ini tidak mengejutkan Lin Han dalam waktu lama, tapi akhirnya dia melepas tangan He YunTing, senyuman di wajahnya sedikit terpaksa.
He YunTing, yang secara emosional selalu lamban, tapi selalu mampu menangkap emosi yang berbeda dalam saat-saat seperti itu, bimbang sejenak kemudian mengatakan, “Aku akan segera kembali.”
Lin Han mengangkat pandangan untuk menatapnya, hanya untuk merasakan matanya pegal, bukan karena tidak mempercayai perkataan He YunTing, tapi karena dia mengerti beban dari janji He YunTing. Dia bahkan lebih merasakan kesedihannya luas dan tak bertepi, dan merasa sepenuhnya tak berarti dalam dunia ini.
Tapi dia masih tetap bersedia melindunginya, memberitahunya, ‘Jangan khawatir,’ dan ‘Percaya padaku.’
He YunTing masih merasakan kehangatan ujung jarinya di tangannya, dan melihatnya masih mematung. He YunTing dengan mudah mengingat pelukan bisu yang didapat dari Lin Han ketika kecelakaan terjadi pada Ji Meng.
Mungkin ciuman yang dicurinya malam sebelumnya tidak diketahui sehingga dia merasa beruntung, atau mungkin mata Lin Han membuat hatinya melunak dan jantungnya berirama lebih cepat. He YunTing tak dapat mengatakan pikiran mana yang bekerja, tapi masih mengulurkan tangan sesaat kemudian dan meraih orang di hadapannya ke dalam pelukannya. Dia bertanya-tanya, apakah Tn. Lin akan keberatan — kalau begitu, dia akan mendorongnya, namun, dia tak dapat menahan diri untuk melakukannya.
Kecuali saat dirinya tidak benar-benar sadar selama masa rentannya, dan tak seperti ketika menandainya dan merasakan dahaga, kali ini He YunTing yang memilih untuk untuk memeluknya dengan kemauannya sendiri.
Tak seperti pelukan Lin Han, yang meminta He YunTing untuk membungkuk sebelum menariknya ke dalam pelukannya. Kali ini, He YunTing dengan mudahnya meraih Lin Han ke dalam pelukannya, tapi tak berani memaksanya, hanya dengan lembut merangkulnya.
Untuk pertama kalinya, dia menemukan, baik Lin Han hanya sebagai omega biasa maupun sebagai perancang meka terbaik di Kekaisaran, tampaknya tidak ada perbedaannya saat ini. Lelaki ini begitu rapuh, seolah kekuatan sekecil apapun dapat meremukkannya.
He YunTing sebenarnya tidak begitu mempedulikan gender keduanya sendiri, feromon dan kekuatan spiritual hanya membuat mereka lebih berdedikasi pada Kekaisaran. Sementara untuk omega, dia hanya pernah melihat beberapa, dan hampir tidak memiliki konsep gender.
Dia tahu orang-orang dengan gender ini rapuh, tak dapat melakukan banyak pekerjaan, dan bahkan bertahun-tahun yang lalu, ketika omega masih belum diberikan hak setara, mereka hanya alat, tubuh dan feromon mereka digunakan untuk melakukan kejahatan, tapi mereka tak dapat mengendalikan kehidupan mereka sendiri. Mereka adalah gelas kaca untuk kenikmatan orang lain, kenari yang dipelihara para pembesar, gender yang hampir tak dapat bertahan hidup sendiri.
He YunTing sudah berada dalam militer begitu lama sehingga sebagian hal, yang seringkali berada dalam pikiran orang-orang, menjadi hal yang tak diperlukan saat ditaruh di kepalanya, seperti omega. Dia pikir seluruh hidupnya akan didedikasikan pada galaksi, dan kesepian merupakan takdirnya.
Sementara soal Aula Pameran Galaktika, yang pernah disebutkan Lu AnHe sebelumnya — He YunTing tahu tempat itu, tapi hanya memiliki sedikit kenangan konkret soal itu. Dan hal begitu langka dan berharga baginya sehingga perlu disimpannya sepanjang hidup, dia tak dapat memikirkannya sama sekali.
Tapi sekarang, dengan satu tangan memegang belakang kepala Lin Han, dengan hati-hati dia memeluk tubuhnya yang ringan, lembut, dan ramping.
Dia seorang omega, tapi lebih dari sekadar omega.
Sejak pertama kali mereka bertemu, dia berbeda dari yang lainnya, bahkan setelah penanda, gairah dan sakit hati yang dirasakannya terhadapnya, mungkin bukan sekadar ketertarikan biologis. Tapi ini pertanyaan yang tak dapat dipahami He YunTing sekarang, dan dia tidak punya waktu untuk terus memikirkan rinciannya.
Sesaat, dia ingin memeluknya seperti ini, tapi di saat berikutnya, dia tahu dengan kesadaran penuh bahwa ada hal-hal yang harus dilakukannya dan mereka tak bisa menemui ajal di sini.
Mata Lin Han merefleksikan antisipasi, dan He YunTing tak dapat menahan diri untuk merespon pandangan itu.
Dia berusaha memeluk orang ini sedikit lebih erat.
Suara He YunTing masih lirih, seolah jantungnya sama sekali tak berdebar liar. Rambut anak muda itu terasa halus disentuhnya, dan He YunTing tidak menahan diri untuk membelainya beberapa saat sebelum mengatakan, “Tunggu aku.”
Lin Han menatap punggung lelaki itu yang menjauh.
Langitnya gelap dan berat. Dia berjalan di pasir kuning yang terlantar dan usang, seolah menjadi satu dengan latarnya. Tapi He YunTing berjalan dengan langkah sangat tetap, dengan langkah tegas, tak menoleh ke belakang, hanya berjalan lurus ke arah yang seharusnya ditujunya.
Lin Han mendadak sama sekali tidak merasa khawatir. Sebagian besar emosi pesimistik sudah diambil oleh He YunTing, disebarkan ke langit yang tak berbatas. Dia selalu merasa janji merupakan ilusi, dan kata-kata yang tak dapat dipenuhi segera menjadi tak ada bedanya dengan cek kosong. Tapi sekarang dia hanya merasa yakin, dan menyadari bahwa janji berbeda dari satu orang ke orang yang lainnya.
Dan kata-kata yang diucapkan He YunTing berbeda dari yang lainnya.
Itu merupakan penghiburannya yang unik, dan kelembutan yang bisu.
Tapi dengan semakin menghilangnya tekanan He YunTing di udara, satu makhluk kecil akhirnya mulai menjadi suka cita.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Tanpa manusia galak yang tak pernah teresnyum, Grr mulai memperluas jangkauan aktivitasnya dari Lin Han ke seluruh kokpit pertama.
Sebagian makhluk Oddbound dapat merasakan emosi manusia meskipun mereka tidak dapat berbicara, seperti Grr, yang berguling-guling dengan liar sebelum melompat kembali ke pundak Lin Han dengan senang. Lin Han bersandar di kursi pilot dan dengan sambil lalu menyentuh kepalanya, “Kau senang?”
Grr tidak bereaksi, tapi dengan patuh mengikuti gerakan Lin Han, menggosokkan wajahnya pada telapak tangannya, dengan nyaman, dan bahkan membuat suara menciak yang sangat lembut.
Lin Han tidak tahu bahwa alasan terbesar Grr menjadi senang bukan karena He YunTing telah pergi, tapi karena dia memperhatikan suasana hatinya menjadi lebih baik. Meskipun si kecil ini hidup dalam lingkungan seperti itu sepanjang hari, dia masih sangat menyukai kebersihan, dan setiap kali berdekatan dengan manusia, dia akan berusaha secara khusus untuk merapikan diri sebelum menyandarkan tubuhnya.
Lin Han merasa harus melakukan sesuatu daripada sekadar duduk di sini menunggu He YunTing kembali.
Apa mekanya memiliki energi yang cukup? Bagaimana cara aku mengisinya kembali? Apa status kapal perang sekarang? Kalau kita bisa pergi melalui titik lompatan, seharusnya kita sudah kembali ke Kekaisaran sekarang.
Lin Han menguatkan diri dan akhirnya memilih menyalakan meka dengan konsumsi tenaga rendah — bila metode konsumsi tenaga rendah berhasil dites, maka mereka masih bisa bertahan beberapa hari lagi.
Grr bergidik, mungkin tidak menyangka kotak besi besar yang ditinggalinya selama dua hari terakhir dapat bergerak.
Lin Han memberitahu He YunTing bahwa komunikasinya hanya dapat digunakan sekali dalam sehari, dan tampaknya He YunTing sudah melakukannya hari ini. Saat menyalakan meka, semua tombol menyala sekali, termasuk komunikator.
Mata Lin Han berkilat, dan dia terkejut, ternyata menyala.
Darah di tubuhnya mulai naik ke kepala, dan Lin Han hampir segera menjawabnya—
“Bos!” Tampaknya di sisi seberang juga tidak menduga ada jawaban, Lu AnHe merasa terkejut dan senang, “Bagaimana Anda berdua sekarang?!”
“Letnan Kolonel Lu, ini aku,” kata Lin Han, “Jenderal akan segera kembali. Kami baik-baik saja. Apa kalian berhasil pulang?”
Lu AnHe tampaknya sedang mengurus sesuatu, suaranya sangat gelisah, dan dia tak punya banyak waktu untuk berbicara banyak dengan Lin Han, “Iya. Tapi situasinya tidak begitu optimis. Saya tak bisa memberitahu banyak hal pada Anda, tapi saya hanya dapat mengatakan kedua fraksi dalam dewan hampir saling mencabik muka. Sepanjang Jenderal dapat kembali dengan aman, dia akan dapat menutup mulut sebagian orang. Tapi masalahnya…” Lu AnHe menarik napas, “Sebagian orang tidak ingin dia kembali.”
Jantung Lin Han mencelos, memang sebagian ketidaktenangannya menjadi kenyataan.
“Kapal perang sangat terkuras, baik mekaku maupun meka Ye Tua rusak, jadi kami tidak dapat membawa cukup energi untuk melompat dengan mulus, apalagi…” Lu AnHe tidak menyelesaikan kalimatnya, Lin Han dapat dengan kasar menerka mereka mungkin tidak akan bisa datang sendiri.
“Bala bantuan dari basis ketiga sudah pergi, tapi aku tidak begitu yakin… bila mereka akan dihalangi dan dicegah untuk datang. Semua kabar lainnya ambigu di sisi saya, tapi… tapi hangan tetap tinggal di tempat Anda sekarang! Saya tak bisa menjamin orang-orang Luo akan lebih lambat daripada bala bantuan, dan jika mereka dapat menyusul sebelum bala bantuan datang… Bagaimanapun, jangan berdiam diri di satu tempat! Kami akan mengurus hal-hal di sisi kami secepat mungkin juga!”
“Oke,” Lin Han tenang dalam syok yang singkat kemudian menjawab.
“Omong-omong, Tn. Lin,” Lu AnHe mendadak bersikap tak biasa, berhenti berbicara cukup lama, “Jika…” Dia terdiam sejenak, tampaknya sangat tercabik hatinya, tapi akhirnya tidak mengatakan dengan pasti ‘jika’ apa, hanya sebelum menghentikan komunikasi dia mengubah subjeknya, “Sampaikan hormat saya pada Jenderal. Izinkan saya untuk mengurus segala hal di sini. Anda akan aman.”
Karena Lu AnHe masih tidak ingin berbicara, Lin Han tidak ingin menanyakan lebih banyak, mengatakan “terima kasih” lalu memutus komunikasi.
Dia tidak tahu situasi semacam apa yang dihadapi pihak Lu AnHe.
Tapi untuk saat ini, tidak bagus.
Lin Han teringat perkataannya “jangan tetap tinggal di tempat sekarang” dan merasa tak tenang.
Meskipun orang yang berusaha menghentikan penyelamatan tidak menggunakan kapal perang untuk melompat, tapi langsung menggunakan lompatan penyimpanan energi meka, tak peduli bagaimana, akan butuh waktu empat sampai lima hari untuk sampai di sini. Sementara jika kapal perang, jika sudah pergi, paling cepat hanya butuh waktu satu hari untuk menemukan mereka.
Tapi menghitung waktunya, jika perlu menggerakkan posisi meka, maka setelah kehabisan energi, mungkin tanpa dukungan energi baru, M2742 bahkan tidak akan bertahan satu hari pada akhirnya, dan menjadi cangkang timah kosong.
Masalah ini mungkin tidak terdengar begitu menakutkan, tapi meskipun konsumsi energi minimal meka hilang, setelah kehilangan katup kendali suhu, bahkan melalui selapis besi, suhu daerah pinggir yang berubah-ubah tidak akan tertahankan bagi siapapun.
Jantung Lin Han anjlok sedikit demi sedikit.
Grr tidak tahu kenapa manusia di hadapannya yang barusan senang sebentar kemudian suasana hatinya berubah buruk. Dengan waspada dia berguling ke dalam pelukannya kemudian mengulirkan cakar kecilnya dan dengan lembut mencakar saku depan Lin Han, kemudian mengangkat ekornya dan dengan tentatif menjawilnya.
Sentuhan hangat yang sedikit menggelitik membawa Lin Han kembali pada kesadarannya. Dia melirik pada Grr yang sedang berusaha merayunya dan merapatkan bibirnya, “Aku baik-baik saja.”
Dia tidak tahu kapan He YunTing akan kembali, apakah dia harus menunggunya di sini, atau setidaknya menggerakkan meka ke posisi yang lebih aman. Jika dia mengubah posisinya, dia tidak akan memegang janjinya, jadi bagaimana kalau He YunTing kembali dan tak dapat menemukannya?
Meskipun tidak memindahkan, dia tidak akan dapat melindungi dirinya sendiri, dan jika para pemberontak dapat menemukannya, bukan hanya tak mampu mundur lagi, dia mungkin digunakan sebagai umpan, dan tak seorang pun dari mereka akan berhasil keluar.
Lin Han terperangkap dalam dilema, meskipun masih tetap tinggal, dia merasa tersiksa. Dia menatap jam di kabin, dan setiap lima menit berlalu, Lin Han memandang jendela meka.
Grr, yang merasakan suasana hatinya, bingung sejenak, kemudian berusaha lebih keras untuk menghiburnya, bahkan menjulurkan lidahnya yang kecil dan basah kemudian menjilat tangan Lin Han. Lin Han merasa tersiksa oleh kondisi pikiran seperti itu selama setengah hari, tapi masih tak dapat menunggu He YunTing.
Dia memasuki kokpit lagi.
Dia tak bisa menunggu lagi.
Dia tak ingin duduk diam dan menunggu kematiannya, dan tak ingin meninggalkan He YunTing.
Lin Han hampir sedikit bergidik ketika memakai helmnya kemudian memaksa diri untuk sepenuhnya tenang lagi. Dia ingin meninggalkan tempat itu dan juga menemukan He YunTing. Dia teringat arah He YunTing pergi, jadi pasti tidak akan bisa pergi terlalu jauh, seharusnya dia dapat menemukannya dengan mengikuti jalurnya sendiri.
Tapi energi mekanya…
Lin Han memejamkan matanya, dan akhirnya memilih untuk menyalakannya. Lin Han memasukkan kata sandinya, lalu suara perempuan mekanik yang lama hilang terdengar.
“M2742, kokpit pertama diaktivasi. Terminal kekuatan mental terbuka. Tolong konfirmasi koneksi untuk pilot.”
“Konfirmasi koneksi.” Dia tidak pernah mengendalikan meka sendiri sebelumnya, tapi situasinya tidak mengizinkannya terlalu banyak memikirkannya sekarang. Dia harus melakukannya, dia tak boleh gagal.
Soal energinya—
Jika konsumsi energi meka diminimalisir… Satu-satunya cara melakukannya adalah menggunakan banyak energi mental pilot.
Lin Han menguatkan dirinya, mengulurkan lengan mekanya dengan gerakan sederhana, dan kaki kiri dan kanannya mulai bergerak, mulai berjalan selangkah demi selangkah.
Setiap langkahnya menebarkan debu ke langit.
Grr tampak ketakutan, dan bahkan merasa pening dalam meka. Lidahnya dikeluarkan dan berputar-putar serta mencengkeram ekornya sendiri, dan akhirnya karena pening, menjatuhkan diri di lengan Lin Han, terdiam.
Jantung Lin Han hendak melompat keluar dari dadanya, tapi masih berusaha keras mengendalikan meka ke depan dengan kekuatan spiritualnya. Dia tak berani mengendalikan terlalu cepat, khawatir akan melewatkan lelaki itu kalau tidak hati-hati.
Grr menggigit lengan baju Lin Han, dan bahkan setelah beberapa saat peningnya tidak berkurang, jadi dia hanya mencicit dan bersandar lagi.
Lin Han sekarang tak punya waktu untuk menenangkannya, dia hanya dapat sedikit memperlambat. Dia menghela napas dengan keras untuk menekan kepanikan dan pengembaraan hatinya, dan hendak bergerak lagi—
Tapi tiba-tiba dia melihat orang yang dicarinya.
Tapi pemandangan di depan matanya tidak membuat Lin Han merasa senang.
Sudah mulai fajar, tapi cahaya di daerah perbatasan sangat terang. Di depan He YunTing ada sekelompok makhluk yang sangat mengerikan.
Meskipun tidak sebesar Zerg, maupun memiliki kaki-kaki yang cekatan dan naluri brutal dan sifat membunuh Zerg, Lin Han tak tahu mereka disebut apa — mereka juga mungkin sejenis makhluk Oddbound.
Grr melihat sekelompok makhluk itu melalui layar lalu menjerit. Makhluk kecil itu bergidik dan kemudian cepat-cepat melompat ke belakang leher Lin Han, secara paksa membenamkan diri ke dalam kerahnya.
He YunTing sudah melawan selama beberapa waktu, keringat mengucur membasahi pakaiannya, moncong pistol di tangannya masih berasap, namun karena keletihan yang ekstrim, dia sedikit menekukkan lutut, dan menyangga dirinya di tanah dengan tangan lainnya, berusaha mengatur napasnya.
Dan pada saat ini, dia menengadah dan melihat mekanya, matanya terbakar, seolah dia dapat menembus lapisan tebal logam melihat omega yang sama lemahnya di kursi pilot.
Makhluk-makhluk ini, permukaan tubuhnya dipenuhi luka-luka yang mengalirkan nanah, seperti kawah di kulit yang borok, begitu merah dan menjijikan. Mereka mendesis, menjulurkan lidah mereka yang panjang, menerjang ke arah He YunTing—
He YunTing menarik pandangannya, badannya masih dengan lincah mengelak, dan tangan kanannya menembakkan dua tembakan lagi sambil berbalik ke samping, mengenai salah satunya tepat di matanya!
Kawannya mulai mengamuk, meskipun penampilan fisiknya kikuk. He YunTing melihat dia tak dapat menghindari semua serangannya sekaligus, jadi dia melompati salah satu makhluk aneh itu dengan bersalto ke belakang dan mendarat dengan kokoh di tanah.
Lin Han tidak duduk diam, meluangkan waktu untuk membuka senapan amunisi dan memuat senapan jarak jauh YT-1 meka dengan anumisi penembus baju zirah berekor penstabil, tangannya gemetar — ini pertama kalinya dia menggunakan senjata dalam kokpit.
Dia tahu cara membidik, tapi tak bisa fokus. Di matanya ada He YunTing, khawatir jika tidak hati-hati, dia akan secara tak sengaja melukainya.
Pada saat inilah dia melihat He YunTing mendadak berhenti sejenak.
Dalam detik berikutnya, pandangannya terangkat lagi. Dia tampaknya tahu apa yang akan dilakukan Lin Han, bibirnya bahkan tidak bergerak sedikit pun, tapi makna di dalam matanya jelas terlihat.
Ayo cobalah — percaya pada dirimu sendiri dan percaya padaku.
Lin Han melihat sekelompok makhluk menjijikan dengan mulut meneteskan air liur menyerang He YunTing kembali, dengan hati yang bertekad, dia berkonsentrasi pada apa yang dilakukannya dan menekan pedal gas elektromagnetik.
Duar! Suara menembus baju zirah pertama meluncur pada mereka, terbungkus asap tebal. Dua makhluk yang terlalu dekat segera ditembus, daging dan darah mereka berhamburan dan menciprati kulit menjijikan dan bau.
Lin Han bahkan tak sempat mengatur napas. Matanya berubah merah, dan terus menggeretakkan gigi, meluncurkan tembakan satu demi satu, dan pelurunya benar-benar tidak meleset, meskipun salah satunya hampir menyerempet pundak He YunTing, tapi pada akhirnya tidak menyakitinya.
Setelah ledakan keras susul menyusul, makhluk-makhluk itu tertembak satu demi satu, dan tanahnya dipenuhi darah dan potongan kaki mereka, mengalir ke arah kaki He YunTing.
Bersihkan… sudah dibersihkan.
Mulut Lin Han menjadi kering dan terasa sakit. Melihat pemandangan di layar. Dia benar-benar melakukannya.
Tubuh He YunTing dikotori debu dan menjadi tidak begitu tampan, tapi dia masih berdiri dengan punggung selurus biasanya. Untuk pertama kalinya, Lin Han merasakan dorongan untuk memanggil orang itu meskipun mereka tidak terpisah jauh. Meskipun dia tahu sudah lemah beberapa hari ini, dia tak tahan lagi hingga membuka pintu palka dan melangkah keluar, ingin segera melihatnya.
“He YunTing,” untuk pertama kalinya Lin Han tidak memanggil gelarnya, tapi memanggil namanya, dan berlari ke arahnya, hampir terjatuh berlutut begitu elevator terbuka, “He YunTing…”
He YunTing, He YunTing. Kalau aku memilih untuk menunggumu pada akhirnya, kalau aku datang sedikit lebih lambat, apakah kau benar-benar akan mendapat kecelakaan?
Lin Han berlari dengan gigi terkatup rapat merasa ketakutan, rasa manis menyerbu keluar dari tenggorokannya. Dia tahu posturnya saat ini pasti jelek, tapi masih tak bisa menahan diri untuk berlari ke arah He YunTing.
He YunTing melihat Lin Han dan memandanginya dari jarak puluhan meter. Pada saat ini, Lin Han tak dapat melihat ekspresinya, maupun mendengar perkataannya. Dia hanya gemetar dan berlari ke arahnya.
Tapi akhirnya lutut Lin Han melemah. Pemandangan di depannya dengan cepat mengabur. Tubuhnya gemetar, dan pada akhirnya dia bahkan tak sempat mengeluarkan rintihan kesakitan, sebelum terjatuh dan pingsan di atas pasir kuning.
***
Penulis ingin mengatakan:
Pengakuan akan segera tiba! Tapi aku masih belum memikirkan skenarionya, karena masih belum merasa puas, jadi aku masih memikirkannya.
