Shi Tao menggigil di tengah hujan yang dingin.
Di bawah tatapan III-9, dorongan dan keberanian yang dia miliki ketika dia bergegas ke depan grup wisata menghilang. Perasaan terhina dan rendah diri membuat Shi Tao tanpa sadar berbalik untuk menyembunyikan setengah dari lengan kirinya yang tidak diamputasi.
Meskipun dia berdiri dengan kaku, pada akhirnya, dia memperlihatkan dirinya sepenuhnya di depan III-9, merasa sedih dan putus asa.
Dia takut ditinggalkan dan takut III-9 tidak akan nenerima permintaannya.
Gelar Shi Tao hampir tidak bernilai dalam jenis wisata tingkat berbahaya seperti ini karena adanya fenomena supernatural dan mengharuskan mereka untuk berpartisipasi dalam perkelahian yang berkelanjutan. Saking lemahnya kemampuan miliknya, sampai-sampai dia tidak bisa merasakan bahaya.
“Xiangxi yang memabukkan, bagaimana bisa mendapatkan Xiangxi yang memabukkan…”
Setelah kakaknya, yang dari dulu selalu kuat, mengetahui dirinya masuk dalam tur Xiangxi yang memabukkan, dia diam-diam menangis malam itu.
Mereka bersaudara, dan mereka berdua dipilih untuk masuk ke Layanan Perjalanan serta saling bergantung satu sama lain.
Shi Tao, di sisi yang lain, tidak seperti saudaranya yang berbakat dan seorang intelektual. Kakaknya memegang gelar yang unik dan dipilih oleh sebuah kelompok turis yang kuat. Shi Tao hanya memiliki tubuh yang perkasa. Shi Tao masih hanya menjadi turis tingkat menengah bintang dua bahkan setelah melakukan banyak wisata, berjuang dengan keras di dalam Layanan Perjalanan.
Shi Xiao khawatir setelah mengetahui bahwa Shi Tao telah dipilih untuk mengikuti seri wisata Xiangxi yang Memabukkan sehingga dia meminta kepada pemimpin kelompok turisnya untuk alat tur yang bisa melindungi nyawa saudaranya.
Tapi tingkat kesulitan di seri Xiangxi yang Memabukkan terlalu tinggi. Bahkan kakaknya tidak dapat menjamin bahwa Shi Tao akan sukses bertahan hidup di wisata itu.
Shi Tao secara mental telah mempersiapkan dirinya untuk mati ketika dia turun dari bus. Jika bukan karena kakaknya yang mengancam akan berselisih dengannya, Shi Tao hampir ingin mengembalikan alat-alat tur penyelamat hidup itu kepada saudaranya.
Dia tidak pantas mendapatkannya. Sia-sia bagi kakaknya untuk memberi alat-alat itu kepadanya.
Dia hanya akan mati. Apa yang harus ditakuti?
Tapi sekarang, satu setengah jam kemudian, Shi Tao masih hidup.
Meskipun mereka baru menempuh setengah jarak dalam perjalanan ke tempat wisata pertama.
Sikap sebelumnya yang berani dan bersemangat untuk menyambut kematian terhanyut oleh hujan dingin ini. Shi Tao gemetar ketakutan pada pemikiran bahwa dia akan meninggal.
Kematian benar-benar terlalu menakutkan.
Shi Tao tidak ingin mati, tetapi dia mengerti bahwa dalam situasi saat ini, pemandu wisatanya harus membuat sebuah keputusan.
Dia bisa meninggalkan turis terlemah di belakang atau hanya melindungi turis yang ada di depan — dengan cara ini, Shi Tao akan mati!
Seolah-olah dia gila, dia bergegas ke depan dan tidak ragu untuk berlutut memohon ke III-9, dengan rendah hati berdoa meminta belas kasihannya. Dalam menghadapi kematian, semua harga dirinya telah menghilang.
Dia ingin kembali hidup-hidup dan melihat kakaknya lagi.
“Sampah macam apa kamu? Apakah kau pikir kau layak untuk membawa kakak 9-ku?”
Para turis tercengang oleh keberanian Shi Tao, dan Lin Xi adalah orang pertama yang melompat marah.
“Kau hanyalah seorang yang cacat. Kalau Kakak 9 jatuh karena kau tidak menggendongnya dengan benar, apakah hidupmu akan cukup untuk mengganti kerugiannya?!”
Lin Xi mengejeknya dengan hina dan sarkastik. Kata-katanya seperti pedang tajam yang menusuk Shi Tao, menekannya hingga dia tidak bisa mengangkat kepalanya.
“Aku, aku akan menggendongnya dengan stabil.”
Shi Tao memohon dan hampir mengemis kepadanya. Otaknya kosong, dan berulang kali, dia mengulangi kalimat ini, “Tolong izinkan aku menggendongmu!”
“Apakah kau bodoh? Tidak bisakah kau mengerti bahasa manusia?”
Lin Xi histeris dan marah, bahkan dia bergegas untuk mendorong Shi Tao menjauh. Namun, perasaan dalam matanya mengungkapkan ketakutan yang sama yang dimiliki Shi Tao.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
“Bfcjqj xje yfulae fublr! Alxj xlaj wfcecvj ifylt ijwj ijul, rfieget ugeq klrjaj lcl jxjc wjal!”
Tj, rfwej bgjcu ajte yjtkj jqj sjcu jxjc vlijxexjc qfwjcve klrjaj qjvj ijcuxjt rfijcpeacsj jvjijt ecaex wfclcuujixjc sjcu ifwjt vjc wfwqfgmfqja qfgpjijcjccsj. Zfgfxj rfwej wfcutfwja fcfgul wfgfxj rfmjgj qglyjvl, yfgqegj-qegj yjtkj rfwejcsj vjwjl vl jajr, afajql vl yjkjt, wfgfxj rfwej wfcuufgajxxjc ulul, yfgerjtj ecaex wfifyltl aeglr ijlc.
Mereka tidak akan mati jika mereka bisa melebihi orang lain!
Yang lemah dan di belakang pantas mati!
Tapi kemunculan Shi Tao telah memungkinkan semua kebenaran yang tersembunyi terungkap di depan semua orang.
Tidak ada yang ingin mati. Semua orang tahu bahwa semakin dekat mereka dengan pemandu wisatanya, semakin aman.
Tapi mereka tidak berani terlalu dekat, apalagi memohon seperti Shi Tao. Karena semua pemandu wisata tidak akan membiarkan para turis untuk terlalu dekat dengan mereka.
Belum lagi kalau pemandu wisata itu si gila III-9!
Jika Shi Tao mengganggu III-9, mereka semua akan mati!
Setelah diterkam dan dipukuli oleh Lin Xi, Shi Tao diam ketakutan, seolah-olah dia telah menjadi balok batu, berlutut tanpa bergerak. Dia terus mengulangi, secara datar dan dengan suara rendah, seolah-olah dia sudah gila.
“Aku akan menjamin bahwa punggungku akan tetap stabil dan aku berlari cepat. Tolong biarkan aku menggendongmu. Tolong biarkan aku menggendongmu—-”
“Kau!”
Lin Xi sangat marah sampai-sampai dia bahkan menodongkan pisau ke Shi Tao: “Jika kau tidak enyah dari sini, aku akan—-“
“Lin Xi.”
Suara pria yang dingin terdengar. Lin Xi langsung diam, dan dengan cerdik meletakkan tangannya kembali ke belakang punggungnya. Di titik buta III-9, dia dengan muram menyeringai pada Shi Tao, berharap akan terjadinya akhir tragis dari seseorang yang membuat III-9 marah.
Shi Tao tidak akan meninggal dengan baik. Semua turis tahu hal itu. Shi Tao juga tahu itu dan sekarang sangat putus asa sehingga dia merasa mati rasa.
Tapi III-9 sangat tertarik dengan apa yang dia katakan. Matanya yang menggoda dan menghina jatuh pada Shi Tao. Dia sepertinya berpikir bahwa sangat berani dan menarik baginya(Shi Tao) untuk membuat permintaan itu.
“Kau hanya bisa menggunakan satu lengan. Bisakah kau menggendongku?”
“Hiss!”
Lin Xi tertawa terbahak-bahak, tetapi Shi Tao mencoba meraih kesempatan terakhirnya untuk menyelamatkan hidupnya:
“Aku bisa, aku bisa melakukannya!”
Shi Tao berkata dengan suara keras dan mengulanginya dengan tidak jelas: “Aku bisa menggendongmu dengan sangat stabil. Aku menjaminnya dengan hidupku! Aku–“
“Yah, baiklah. Aku akan membiarkanmu mencoba.”
Tawa Lin Xi berhenti tiba-tiba, dan matanya melebar tercengang. Seluruh kelompok tur terkejut dan tidak bisa mempercayai apa yang sedang terjadi!
Tetapi sebelum yang lain bisa bereaksi, Shi Tao dengan cepat bangkit dan membalik tas ranselnya sehingga tasnya ada di depan.
Dengan cara tercepat dan paling cermat, Shi Tao dengan hati-hati mengundang III-9 ke atas punggungnya. Kemudian dia mengeluarkan sebuah tali panjat dan menggunakan lengan kirinya sebagai tumpuan. Shi Tao dengan cepat mengitari tali panjat itu dua kali pada lengannya untuk menetapkan III-9 di tempatnya.
Meskipun dia hanya mengandalkan lengan kanannya, dia masih sangat fleksibel.
Seolah sedang mencoba memamerkan kekuatan fisiknya, Shi Tao segera mulai berlari dengan mantap setelah membawa III-9 di punggungnya. Kelompok wisatanya, yang masih bingung, mulai berlari ke depan lagi dengan kecepatan yang jauh lebih cepat dari sebelumnya.
“Jangan ketinggalan.”
Wei Xun memegang bendera pemandu wisata di satu tangan dan mencengkeram sebuah belati erat-erat dengan tangan kanannya yang bersandar di bahu Shi Tao.
Baru saja tadi, kalau Shi Tao telat berlutut, belati Wei Xun akan——
Menusuk ke tubuhnya sendirinya.
Dengan kata lain, Wei Xun tadi mencoba melukai dirinya sendiri untuk membiarkan hitungan mundur sampai meninggalnya turun ke nol.
Beberapa saat setelah mendaki gunung, Wei Xun menyadari bahwa dia tidak bisa menghadapi delapan orang muda yang kuat dalam kondisinya saat ini.
Bagaimana para pemandu wisata bisa menjadi lebih kuat?
Wei Xun mengajukan pertanyaan ini dengan sungguh-sungguh di hatinya. Meskipun aturan pemandu wisata yang ia dapatkan tidak lengkap, Layanan Perjalanan akan memberikan tips setiap kali Wei Xun menyebutkan sebuah kata kunci.
Dan Wei Xun benar-benar menemukan suatu jalan!
[Jatuh ke nol: Pemandu wisata dapat memungkinkan hitungan mundur sampai meninggalnya jatuh ke nol dengan melukai diri sendiri secara fatal, sehingga mendapatkan kekuatan yang ‘luar biasa’]
[Perhatian! Setiap pemandu wisata harus berhati-hati saat menggunakan jatuh ke nol. Kalau tidak, hal itu bisa menyebabkan konsekuensi yang tidak dapat diperbaiki!]
Mengizinkan hitungan mundurnya jatuh ke nol untuk mendapatkan kekuatan yang ‘luar biasa’?
Ini mengingatkan Wei Xun pada monster yang seperti iblis dalam mimpi buruknya.
Tapi sekarang, Wei Xun tidak punya poin. Setelah hitungan mundur sampai kematiannya jatuh ke nol, tidak ada jalan kembali. [Jatuh ke nol] adalah kartu truf-nya. Wei Xun tidak boleh menggunakannya sampai saat-saat terakhir.
Dia memilih Shi Tao karena dia memiliki lengan yang diamputasi dan pangkat terendah di sini. Shi Tao, yang ketakutan, adalah seseorang yang bisa dia kendalikan dengan mudah.
Jika sisa wisata menyertakan skenario seperti ini, Wei Xun akan kesulitan karena dia tidak akan mampu tahan pada aktivitas fisiknya. Oleh karena itu, ia membutuhkan sepasang “kaki” yang dapat dia pakai.
Shi Tao layak menyandang gelar atlet. Meskipun dia menggendong III-9 di jalan gunung yang licin, Shi Tao dapat membawanya dengan stabil. Wei Xun bisa merasakan otot-otot Shi Tao di bawahnya yang sangat mirip dengan cheetah yang sedang berlari, bergerak naik turun dan penuh vitalitas.
Inilah hal yang tidak pernah dimiliki Wei Xun, seorang pasien.
Sebagai seorang pria, siapa yang tidak ingin memiliki badan yang bagus dan otot yang tampak enak dipandang? Wei Xun menjadi sedikit iri. Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak menyentuh otot Shi Tao lagi dan lagi.
Kemudian, Wei Xun merasakan otot-otot di bawahnya kaku, menegang, dan menjadi sekeras batu.
[Diri Anda yang terhormat sudah mulai mendistribusikan konten pornografi, nilai porno saat ini +1]
Wei Xun: ???
Ah, ini? Apakah ini dianggap menyebarkan konten pornografi?
Wei Xun menggerakkan tangannya dengan halus, perlahan-lahan bergerak ke punggung Shi Tao. Wei Xun merasa jauh lebih nyaman, dan dia mulai mengubah formasi grup wisatanya.
Di bawah perintahnya, seluruh grup wisata berubah menjadi formasi buah jujube sembari mereka bergerak, dengan Shi Tao yang membawa Wei Xun di tengah. Formasi ini memungkinkan lebih banyak turis untuk ditutupi oleh wilayah kekuatan bros-nya, membuat mereka merasa lebih aman daripada formasi sebelumnya.
Dilihat dari kecepatan mereka saat ini, mereka akan dapat mencapai tujuan wisata dalam waktu sekitar 10 menit.
“Percepat.”
Tapi Wei Xun masih seperti diktator yang kejam, memerintahkan para turis untuk mempercepat lagi dan lagi sampai menguras semua energi para turis, membiarkan mereka berlari.
Gerimis hujan jatuh dengan lebat, mengenai dedaunan yang rimbun, mengeluarkan suara berderak. Ketipak-ketipuk. Tapi suara itu juga terdengar seperti sejenis makhluk hidup yang melompat di atas pohon, mengejar dengan dekat ke grup wisatanya!
Bros di dadanya menjadi sangat panas sehingga “memiliki keyakinan pada sains” mengeluarkan sebuah peringatan! Wei Xun menyentuh bros itu sedikit.
Seperti bayi dikuliti yang bersimbah darah, ia mendarat dengan keempat kakinya, kulit merah kendur tergantung di antara anggota tubuhnya.
Matanya begitu besar sehingga kedua pupilnya tidak bisa menyembunyikan kedengkian dan keganasan mereka. Punggung seluruh grup wisata tercermin di mata makhluk itu.
Itu semakin dekat, semakin dekat——
Makhluk itu mengejar grup wisatanya!
“Jangan menyimpang dari jalan gunung!”
Bagaikan cambuk, bendera pemandu wisata dikenakan ke arah para turis. Wei Xun dengan tenang menggiring dombanya seperti seekor anjing gembala. Dalam hatinya, dia menghitung kecepatan monster dan jarak antara mereka dan tujuan mereka.
Dalam waktu singkat, rombongan wisata itu melintasi lebih dari seperempat jalan pegunungan. Sekarang, di seberang hutan, ada setengah dari tinggi bangunan-bangunan terlihat—itu adalah Peternakan Naga Kecil.
Ketika mereka tiba di sebuah tempat wisata dalam jadwal tur, tempat itu akan memiliki jumlah waktu yang ditentukan dimana mereka benar-benar aman. Jadi selama mereka tiba di Peternakan Naga Kecil, monster di belakang mereka untuk sementara tidak akan menjadi ancaman!
Di bawah desakan konstan Wei Xun, para turis benar-benar kehabisan tenaga, terengah-engah. Pada saat ini, perbedaan kekuatan fisik antara para turis akhirnya terlihat jelas. Shi Tao hanya memiliki satu tangan dan masih menggendong Wei Xun, tetapi dia belum lelah dan terus berlari dengan kecepatan yang sama.
Tapi di belakang kelompok turis, sudah ada beberapa orang yang tidak cukup kuat dan mulai melambat!
Berlari lebih cepat, terus berlari lebih cepat.
Miao Fangfei berlari dengan sekuat tenaga, berlari sangat keras sehingga dia bahkan mungkin menghabiskan oksigen dalam paru-parunya, tetapi rasa sakit yang tajam di perutnya secara signifikan memperlambat kecepatannya.
Miao Fangfei tampak pucat dan menggertakkan giginya. Wajahnya diselimuti oleh campuran air mata fisiologis dan hujan. Sakit perut yang parah terasa seakan-akan ada ular yang menggerogoti organ dalam dirinya.
Meskipun Miao Fangfei menggunakan beberapa alat sebelum dia datang ke sini, dia tidak menyangka bahwa efek dari semua alatnya akan melemah di “Xiangxi yang Memabukkan”!
Ini sangat menyakitkan, terlalu menyakitkan. Ini lebih menyakitkan daripada digigit oleh seekor serigala gurun yang pernah dia alami di masa lalu.
Miao Fangfei sudah tidak sadar diri. Jika bukan karena takut pada orang gila III-9 dan keinginannya untuk bertahan hidup, Miao Fangfei pasti sudah sangat tertinggal sehingga dia akan terpisah dari grup wisatanya. Sebaliknya, dia sekarang secara naluriah mengikuti perintah III-9 dan melakukan semua yang dia bisa untuk terus berlari.
Sekarang, Miao Fangfei telah mencapai batasnya!
‘Miao Fangfei!’
Ini……adalah suara…….Pemandu Wisata III-9.
Dia……memanggilnya?
Tapi mengapa suaranya terdengar dari belakang?
Miao Fangfei sedikit tercengang. Reaksinya tidak bagus karena rasa sakit dan kelelahan yang parah, menyebabkan indra keenam yang dia pakai untuk merasakan bahaya menjadi tidak efektif.
‘Miao Fangfei!’
Ketakutannya terhadap III-9 menyebabkan Miao Fangfei tidak berani mengabaikan panggilannya. Dengan ragu, dia berhenti bergerak. Miao Fangfei berbalik.
Tapi apa yang dia hadapi ternyata adalah sesuatu yang berdarah, yang tampak seperti tengkorak dari mayat bayi! Cakar hitam yang tajam menembus bahu Miao Fangfei, dan darah menyembur keluar dalam sekejap.
“Ah——!!!”
Penulis ingin mengatakan sesuatu :
Novel ini murni hanya fiksi, bunuh diri dan mutilasi diri tidak layak untuk diadvokasi! Tolong jangan meniru apa pun dalam novel ini!
Wei Xun: Hiss……inilah cara mereka menentukan pendistribusian konten pornografi……
Layanan Perjalanan Haitang[X]
Layanan Perjalanan Jinjiang[?]
