Sore itu, Yue Shang pergi. Yuan Nuo tidak ingin pulang bersama Yue Shang, jadi dia mengikuti mereka pulang ke rumah untuk makan malam bersama sebelum pergi. Saat makan, Yuan Nuo berbisik di telinga Yuan Xi lama sekali, dan kedua bersaudara itu bahkan melirik pada Luo XiaoLou sambil berbicara, membuat Luo XiaoLou merasa merinding lalu mempercepat makannya.
Saat waktunya tidur di malam hari, Luo XiaoLou berguling beberapa kali dan akhirnya tak dapat menahan diri bertanya, “Kau bilang Yue Shang lebih baik darimu, tapi aku tak bisa melihatnya.”
Yuan Xi bersandar dan menggosokkan diri di samping leher Luo XiaoLou sambil berkata, “Meskipun kau tak bisa melihatnya, Yue Shang benar-benar hebat, dan dia… tampan. Kami dikelilingi orang-orang yang mengejarnya. Orang tuaku juga sangat menyukainya.”
Tubuh Luo XiaoLou menegang ketika napas panas Yuan Xi berhembus di telinganya saat berbicara. Tapi perkataan Yuan Xi membuatnya merasa sedikit aneh lagi. Apa ada hubungan langsung antara kehebatan Yue Shang dengan penampilan dan popularitasnya?
Kau tahu, Yuan Xi tak pernah memuji penampilan siapapun. Sebenarnya, Yuan Xi lebih tampan dan menawan dari siapapun yang pernah aku temui – tunggu! Luo XiaoLou dengan kesal menemukan pikirannya sendiri berjalan ke arah lain yang aneh.
Yuan Xi separuh mengangkat kepalanya, mengamati gerakan mengernyit Luo XiaoLou dengan pandangan baru, kemudian menutupi wajahnya dengan satu tangan lalu mulai sedikit berguncang.
Luo XiaoLou hampir melompat ke kakinya mendengar suara tawa tertahan Yuan Xi, kemudian menggeragap, “A-ada apa? A-aku hanya bertanya!”
“Kau cemburu.” Yuan Xi tertawa puas sambil berkata dengan kepastian.
Bagaimana mungkin?! Lagipula, Yuan Xi tak pernah pandai membaca pikiran orang!
“Yang dikatakan Yuan Nuo benar,” kata Yuan Xi dengan geli saat memandang wajah Luo XiaoLou yang merona, terlintas rasa terkejut yang tersembunyi di matanya.
Luo XiaoLou melotot pada lelaki yang sedang tertawa dengan arogan, lalu akhirnya terjun dengan marah ke dalam selimut.
Yuan Xi memeluknya dan mengusap belakang leher Luo XiaoLou sejenak sebelum berbisik, “Aku tak menyukainya seperti itu. Kami hanya berteman.” Sambil berkata demikian, jemari Yuan Xi yang panjang dan kuat menggerayangi bagian dalam baju Luo XiaoLou.
Luo XiaoLou berbalik sambil melotot pada Yuan Xi, ingin mempertanyakan apa hubungannya dengan dia menanyakan apakah Yue Shang lebih baik, tapi ketika membuka mulutnya, yang ditanyakan adalah, “Yang seperti apa yang kau suka kalau begitu?”
Dia ingin mencekik diri sendiri setelah bertanya, pikirannya pasti sedang tidak benar hari ini!
“Yah, aku suka…” Yuan Xi berpikir dengan kesulitan sambil jemarinya terus bekerja.
Lembut, mengasihi, baik, pekerja keras, dan dapat memasak ikan? Luo XiaoLou diam-diam menghitung kebaikan dirinya sendiri, sambil merona ketika jemari Yuan Xi bergerak ke bawah. Tapi dia masih berusaha mencurahkan perhatian pada kemenangan bersihnya dengan menunggu jawaban dari Yuan Xi, yang sangat penting baginya. Tapi karena ini pujian untuk dirinya sendiri, dia terlalu malu untuk mendesaknya.
“…Yah, yang… orang yang…kecil…” kata Yuan Xi.
Tubuh Luo XiaoLou menegang. Jawaban macam apa itu?! Apa ini karena dia tak bisa menjaga tangannya ketika dia kecil?!
Ketika mereka selesai, Yuan Xi memeluk Luo XiaoLou sambil berkata dengan hawa kebaikan, “Soal aku dan Yue Shang, meka Yue Shang, dapat diperdebatkan, adalah yang terbaik di Federasi, ditambah lagi dia cukup bekerja keras. Terkadang aku akan kalah darinya.”
‘Terkadang’ artinya Yuan Xi dan Yue Shang menang dan kalah terhadap satu sama lain.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Dan dari perkataan Yuan Xi, Yue Shang hanya dapat menang karena mekanya merupakan faktor yang besar. Luo XiaoLou jadi memikirkan meka hitam Yue Shang. Pertahanannya sangat tinggi, tapi Langit Berawan juga tidak buruk. Satu-satunya keuntungan meka itu mungkin kecepatan.
Tapi kecepatan tangan Yuan Xi sudah luar biasa dibanding Luo XiaoLou. Apa kecepatan tangan Yue Shang lebih cepat lagi dari Yuan Xi?
Tidak, tidak sama sekali. Luo XiaoLou memikirkan kembali ketika bertarung yang sesungguhnya. Mereka adalah para pejuang meka canggih, tapi dengan bantuan Sumber Kesadaran, Luo XiaoLou bisa mengikuti gerakan mereka. Dia dapat melihat dengan jelas bahwa Yue Shang tidak secepat dan selincah Yuan Xi ketika mengubah sudut mekanya, tapi bahkan meskipun Yue Shang satu langkah lebih lambat, dia sering menyusulnya pada akhirnya.
Bukan masalah kecepatan tangan, tapi murni masalah meka. Meka Yue Shang lebih canggih daripada meka Yuan Xi. Kenyataan Yuan Xi dapat menang dan kalah dengan Yue Shang dalam situasi ini hanya berarti bahwa Yuan Xi sebenarnya sedikit lebih baik.
Saat Yuan Xi membenamkan kepala dalam lehernya, Luo XiaoLou perlahan-lahan tertidur, berpikir sebelum tertidur, dia akan membantu Yuan Xi membangun meka yang sempurna.
Keesokan harinya, Senin pagi, Tian Li mengambil pekerjaan rumah seusai sekolah milik Luo XiaoLou dan memeriksanya sebelum terduduk di kursinya.
“Akhir pekan begitu menyenangkan, aku bermain dengan sepupuku selama dua hari. Omong-omong, aku bilang, kenapa aku tak bisa melihatmu sekarang? Yates juga bilang beberapa hari yang lalu, dia ingin kau membantu memeriksa mesin meka,” kata Tian Li sambil meregangkan punggungnya dengan malas.
Luo XiaoLou bingung, “Memeriksa mesin meka? Bung, kau juga di Jurusan Perakitan Meka, dia bisa memanggilmu.” Pemeriksaan mesin harian lebih baik dilakukan sekali atau dua kali dalam sebulan, dan setiap stasiun perbaikan meka atau pembuat meka dapat melakukannya.
Tian Li mengedikkan pundaknya sambil bergumam, “Siapa tahu ada apa dengannya. Dia harus menunggumu. Aku rasa karena tak punya pembuat meka sendiri, dia mungkin ingin menggunakanmu. Layanan gratis, ah.”
Luo XiaoLou tertawa, “Tampaknya dia tak mempercayaimu. Jangan bersedih. Bukankah kau pembuat meka Mu Chen? Bantu saja pemeriksaan mesinnya.”
Wajah Tian Li menjadi semakin tak wajar. Dia terbatuk lalu memandang berkeliling, dan akhirnya berhasil membisikkan, “Maksudku, dia tak pernah memintaku sejak kami menandatangani kesepakatan. Dia tidak merasa aku terlalu tak berguna, bukan?”
Luo XiaoLou juga terperangah. Jika Mu Chen benar-benar berpikir Tian Li tak berguna, dia bisa menahan diri untuk tidak memilih pembuat meka dulu, seperti Luo ShaoTian dan Yates, menunggu sampai menemukan orang yang tepat sebelum memilih.
Luo XiaoLou memikirkannya lalu mengatakan, “Kau bisa mengambil inisiatif untuk memeriksa mesin Mu Chen sekali, lalu lihat apa yang terjadi.” Setelah melihat wajah Tian Li yang bahkan lebih tak wajar, Luo XiaoLou jadi meneteskan keringat sambil bertanya, “Kau benar-benar tidak akan…”
Tian Li berkata dengan tergesa, “Siapa – siapa yang tak akan lagi! Itu – lupakan saja! Kau luangkan waktu untuk membantuku satu hari, lalu aku akan mengontak Mu Chen. Tidak terlalu memalukan kalau kau tak ada di situ.”
“Bisa begitu, kau cari waktu siang atau pagi hari saat kau tak punya kelas, tapi aku punya kepentingan setelah jam empat sore,” kata Luo XiaoLou.
Menatap mata Tian Li yang membelalak lebar, Luo XiaoLou menjelaskan, “Aku sungguh-sungguh, jadi rahasiakan untukku.”
Di ujung hari sekolah, Luo XiaoLou menerima komunikasi dari Manajer Gao. Dia melihat-lihat sekeliling, pergi ke tempat yang kosong, lalu mengklik komunikatornya.
Seketika itu juga, suara girang Manajer Gao terdengar, “Luo XiaoLou! Selamat! Kemajuanmu dalam beberapa hari terakhir benar-benar membuka mata saya! Sebagian besar kotak energi yang dikirimkan pada saya merupakan produk yang bagus. Kau benar-benar memiliki guru yang ketat.”
Luo XiaoLou tertawa beberapa saat lalu berkata, “Bukankah ini karena saya berusaha melunasi utang?”
Manajer Gao tertawa, “Tak perlu tergesa-gesa. Kalau kau membutuhkannya, kakak akan mentransfer uang dari hasil ini untukmu dulu. Omong-omong, kali ini saya menelepon untuk memberitahukan kabar baik. Kelima belas kotak energi itu semula memang pesanan khusus, dan harganya dinegosiasikan. Tapi karena jumlah energinya besar, pelanggan itu mengambil inisiatif untuk menambahkannya hingga enam juta.”
Hati Luo XiaoLou senang. Lima belas kotak energi, 135.000 luo, kali ini meningkat lebih dari tujuh ratus ribu. Tidak termasuk biaya konsinyasi pada Musim Dingin Surgawi, dia dapat membayarkan utang pada Manajer Gao lima setengah juta, mencapai seperempat utangnya!
Luo XiaoLou berkata dengan terkejut, “Benar-benar hebat! Terima kasih pada Manajer Gao yang telah melancarkannya. Uangnya tak perlu ditransfer. Saya merasa tak nyaman selalu berutang.”
Mereka mengakhiri komunikasi dengan basa-basi beberapa saat, dan Luo XiaoLou meratapi meskipun profesinya menghabiskan terlalu banyak uang, menghabiskan puluhan juta untuk material atau peralatan lebih dulu, tampaknya mudah untuk menghasilkan uang. Meskipun Manajer Gao tahu dia dapat membayar lima belas kotak energi setiap kalinya, tapi tak akan pernah menyebutkannya, yang juga membuat Luo XiaoLou merasa nyaman.
Setelah jam empat sore, Luo XiaoLou kembali ke Klub Cahaya setelah mengenakan topeng.
Kali ini, saat Luo XiaoLou memilih ruang latihan, 125 mendadak berkata, “Pilih ruang latihan tujuh belas, belum ada siapa-siapa di sana.”
Luo XiaoLou memilih Ruang Tujuh Belas, kemudian menemukan itu ruang latihan biatlon, tempat berlatih gerakan dasar di luar dan kecepatan di dalam. Dan juga, kebetulan merupakan Metode Latihan Titik yang disarankan Pelatih Rocky.
Setelah menyapa Pelatih Rocky, Luo XiaoLou memasuki Ruang 17. Di waktu malam dan akhir pekan, ketika klub paling ramai, Luo XiaoLou tidak akan dapat memilih ruang latihan ganda seperti ini. Terlebih lagi, Luo XiaoLou, karena pondasinya yang buruk, jenis latihan ini agak khusus, sehingga untuk tidak membuang waktu, biasanya mencari ruang latihan tunggal.
125 melompat sendiri, dan meka yang kekar berdiri tak bersuara di depan Luo XiaoLou, seberkas sinar merah menyapu kepala ke monitor. Setelah beberapa detik, 125 berkata, “Aku baru mengubah semua monitor di dalam dan di luar. Sekarang kau bisa terlihat mempraktikkan gerakan dasar di monitor luar, dan bagian dalamnya tak berawak; setelah satu jam akan berubah menjadi tak berawak di luar, dan di bagian dalam akan menjadi rekaman latihan kecepatanmu yang sebelumnya.”
Luo XiaoLou bertanya dengan terkejut, “Persiapan ini untuk apa? Aku khawatir meskipun kau memalsukannya, tingkat latihanku tidak punya harapan untuk meningkat secara signifikan.”
125 berkata dengan sombong, “Hei, jangan bandingkan aku dengan para peretas kecerdasan buatan itu. Aku jauh lebih baik dari mereka, aku -“
Luo XiaoLou mengangkat tangannya, “Aku mengerti! Kau meka terbaik di seluruh Federasi.”
125 melotot penuh arti pada Luo XiaoLou dan langsung pada urusan pentingnya, “Alasan aku mengendalikan monitor di kedua ruang latihan karena dapat menghalangi orang-orang yang selalu mengawasimu, dan kedua, aku sudah merancang program latihan istimewa untukmu, yang tidak cocok untuk dilihat orang lain.”
“Metode latihan istimewa?” tanya Luo XiaoLou.
“Yah, latihan kecepatan untuk kelompok delapan terlalu mudah, tapi menurut tingkatmu yang sekarang, kau tak akan bisa masuk ke dalam ruang latihan beberapa kelompok pertama. Jadi aku sedikit meningkatkan kesulitan untuk meningkatkan peluang kemenanganmu. Kemarilah, aku akan memberitahu rinciannya padamu.” 125 mengangkat Luo XiaoLou dan mengirimkannya langsung ke kokpit.
Luo XiaoLou mengikuti permintaan 125 untuk mengendalikan meka ke ruang belakang – ruang latihan kecepatan.
Semula langkah-langkah latihan untuk ruang latihan kecepatan kelompok delapan sederhana saja. Pejuang meka mengoperasikan meka dari titik awal yang dibutuhkan ke titik akhir yang ditetapkan. Titik akhirnya akan dikeluarkan di dinding yang jauh, baik di atas maupun di lantai.
Jika kamu mencapai titik akhir dalam batas waktu, satu piringan logam akan muncul keluar dari dinding untuk menyediakan tempat berhenti bagi meka.
Gagal tiba dalam waktu yang ditentukan akan mengakibatkan piringan logam tak muncul dan meka akan dianggap didiskualifikasi.
Perubahan 125 berbeda. Selain memiliki dua titik, awal dan akhir, ada juga titik-titik terang di udara, dan meka Luo XiaoLou harus mencapai titik-titik terang itu sebelum sampai di titik akhir untuk memperoleh pencapaian.
“Cobalah dulu,” 125 menyarankan.
Luo XiaoLou mengamati lokasi sorotan di udara, dan setelah sistemnya memperlihatkan penghitung waktu mulai berjalan, meka biru yang kekar itu meluncur ke langit dengan penuh percaya diri, menjejaki titik sorot di udara dulu, kemudian mencapai ujung di dinding dan mendarat dengan kokoh di piringan logam.
“Mm, ada kemajuan. Lanjutkan.”
Luo XiaoLou memperlihatkan kegirangan di wajahnya, merasakan sedikit peningkatan kesulitan latihan kecepatan ini jauh lebih baik daripada yang sekadar dua titik, karena kecepatannya dilatih seiring dengan perubahan sudut dan sebagainya, dan tampaknya tidak begitu sulit.
Namun, setelah dua puluh menit, Luo XiaoLou tak berani mengatakan mudah. Sebanyak tiga titik muncul di udara, yang ditandai urutannya. Luo XiaoLou menyeka peluhnya, dan mengoperasikan meka untuk terbang ketika sistem memulai penghitungan waktu.
Saat dia menyentuh ketiga titik, empat titik segera muncul di udara. Luo XiaoLou mendadak merasakan kesulitannya telah jauh meningkat, dan terkadang posisi dua titik membutuhkan meka untuk membuat rotasi 180 derajat.
Setelah satu jam, keempat titik akhirnya dilewati setelah mereka mengubah urutan beberapa kali. Kemudian lima titik, dan jemari Luo XiaoLou mulai merasa sakit saat menyaksikan titik-titik terang bermunculan di udara seperti tikus tanah yang bermunculan tak henti, hasil dari satu jam menggerakkan jemarinya dengan kecepatan tinggi.
“Lanjutkan.”
Luo XiaoLou merapatkan gigi dan melanjutkan latihan kesetanannya.
Kerja keras, tapi Luo XiaoLou harus mengakui metode latihannya sangat efektif.
Setelah Senin, Luo XiaoLou menghabiskan satu jam melakukan dasar, satu setengah jam pada kecepatan dengan Metode Latihan Titik dan setengah jam pada kebugaran.
Rocky, pelatihnya, mengernyit sambil menonton video latihan Luo XiaoLou setiap hari. Luo XiaoLou mengikuti programnya hingga setiap huruf. Namun, minggu kedua hampir berakhir, tapi dia belum melihat kemajuan. Apa Luo XiaoLou benar-benar sama sekali tak punya bakat?
Setiap kali Luo XiaoLou berjalan keluar dari ruang latihan, basah kuyup oleh keringat. Rocky tak dapat berkata apa-apa, hanya menepuk pundak Luo XiaoLou dan memberitahunya untuk tidak frustrasi.
Sebenarnya, bukan hanya Luo XiaoLou tidak patah semangat, tapi merasa terkejut sekaligus senang setelah satu minggu, dia sudah mencapai delapan titik dalam Metode Latihan Titik. Yang membuatnya paling terkejut adalah dirinya mampu mempelajari intisari dari sebagian gerakan paling sulit dengan mengubah sudut saat kecepatan tinggi dari satu titik ke titik lain.
Luo XiaoLou dengan senang menonton video latihannya yang direkam 125 sambil berseru, “Apa kau lihat gerakan ini, hampir seperti…ah, rotasi kecepatan variabel tujuh ratus dua puluh derajat di udaranya Yuan Xi!”
Diiringi pandangan terkejut 125, Luo XiaoLou harus menambahkan separuh kalimat lain, “Separuhnya…”
125 berteriak, “Ayolah, setidaknya ada… lusinan galaksi jauhnya dari gerakanmu dibandingkan dengan Yuan Xi.”
Analogi macam apa itu?? 125, kau sebenarnya mata-mata yang dikirimkan si brengsek Yuan Xi, bukan!?
Melihat wajah pengasuh angkatnya yang menggelap, 125 menahan diri memberitahukan sisa kebenarannya.
Seminggu kemudian, Pelatih Rocky akhirnya melunak dan mendekati Luo XiaoLou untuk mempersiapkan beberapa tes sederhana.
