Luo XiaoLou terkejut. Dia tak menyangka hal ini terjadi sama sekali, dan hanya dapat berkata dengan tergesa, “Tapi, tapi, aku bisa membantumu. Aku pembuat mekamu, bukan?”
Dalam ketergesaannya, Luo XiaoLou lupa Yuan Xi masih berperang dingin dengannya. Dia bahkan tidak menjaga jarak lagi dengannya. Seluruh tubuhnya mendekati Yuan Xi.
Yuan Xi menaruh gelas di tangannya, lalu menoleh ke arah Luo XiaoLou, dengan kekhawatiran yang begitu jelas terlihat. Matanya yang gelap berpaling dari Luo XiaoLou, kemudian berkata dengan tenang, “Langit Berawan telah dikirimkan.”
Untuk pertama kalinya, Luo XiaoLou merasa begitu jijik terhadap kesewenang-wenangan Yuan Xi. Dia bekerja keras sedemikian lama, kemudian lelaki ini merusak semua rencananya dengan satu kata! Yang lebih buruk lagi, dia merasa sangat gelisah dan kecewa karenanya. Membantu Yuan Xi memperkuat Langit Berawan begitu penting baginya — bahkan, itu tak membuktikan hal selain seberapa besar kepeduliannya pada orang di depannya, yang begitu bertekad berperang dingin dengannya.
Tidak, seharusnya tidak begitu. Yuan Xi memiliki kepribadian yang buruk, ego yang senang menguasai, dan selalu menekannya sejak awal. Yuan Xi lah yang tetap tinggal di sampingnya sejak awal, dengan paksa mencampuri kehidupannya, dan sepenuhnya mengabaikan betapa tertekannya dirinya karenanya.
Dalam beberapa hari terakhir, Yuan Xi bahkan kembali pada orang yang dingin dan menakutkan, yang memuakkan, yang ditemuinya saat pertama kali mereka bertemu.
Luo XiaoLou dengan marah menatap nyalang pada Yuan Xi, dan tak tahan lagi berteriak, “Apa maksudmu?! Untuk apa kesepakatan kita, kalau kau punya masalah dengan mekamu lalu meminta orang lain lain untuk menanganinya untukmu? Aku akan mengerti kalau aku benar-benar tak bisa melakukannya, tapi — jelas-jelas aku ada di sini dan kau bahkan tak mengatakan apapun padaku. Itu tak menghargai!”
Yuan Xi terpana. Dia menatap Luo XiaoLou yang mempertanyakan tindakannya selama beberapa detik, kemudian dengan ragu-ragu berkata, “Aku tak bermaksud tak menghargaimu, sekarang tapi — jadi kau mau aku melakukan apa?”
Luo XiaoLou segera berkata, “Bawa kembali Langit Berawan—”
“Tak bisa.” dengan cepat Yuan Xi memotong Luo XiaoLou.
Luo XiaoLou mengepalkan tangannya dan ingin menghantamkannya pada wajah Yuan Xi. Hampir tak sanggup menahan amarahnya, Yuan Xi begitu lunak sehingga Luo XiaoLou harus mundur dulu. Dia tak bisa mengharapkan Yuan Xi mengubah pendiriannya, tapi Luo XiaoLou memutuskan untuk berusaha sedikit lebih keras demi sepuluh botol agen penguatnya.
Sambil bertanya-tanya, apakah dia merasa letih karena pertandingan hari ini atau merasa tertekan untuk besok, Yuan Xi menuangkan segelas anggur lagi, berwarna kuning sawo yang memukau terkena cahaya. Luo XiaoLou sedikit khawatir dirinya tak akan bisa mendapatkan meka itu kembali, jika Yuan Xi menjadi mabuk dengan meminum alkohol yang menjengkelkan.
“Aku pikir, aku bisa memperbaikinya untukmu. Seharusnya kau membiarkan aku mencobanya…” Luo XiaoLou berbisik.
Yuan Xi menandaskan segelas anggurnya, menarik pakaiannya sambil meringis, lalu menoleh pada Luo XiaoLou, “Kalau kau baik-baik saja sekarang, kau bisa memesan makan malam, atau siapkan air untuk aku mandi.”
Luo XiaoLou menggeretakkan gigi sambil menatap Yuan Xi, merasa tak yakin bagaimana cara meyakinkannya. Kemudian dia melihat memar-memar merah yang menyebar di tubuh Yuan Xi, mulai dari bawah lehernya. Mendadak dia teringat Yuan Xi terluka dalam pertandingan hari ini. Tampaknya Yuan Xi bahkan tak membiarkan dokter memberikan perawatan sederhana sekalipun.
Luo XiaoLou menemukan dirinya tak bisa memperhatikan apa-apa lagi, ketika melihat memar-memar di tubuh Yuan Xi. Sambil menghela napas, dia membalikkan badan, lalu mengeluarkan alat pengobatan dari kamar belakang, melepas baju Yuan Xi, dan mulai merawatnya.
Kamar itu sunyi. Hawa dingin dari tubuh Yuan Xi tampaknya menghilang. Saat Yuan Xi menjatuhkan pandangan untuk menatap Luo XiaoLou yang sibuk di depannya, wajahnya melunak. Ketika Luo XiaoLou memberitahunya untuk bergerak, mendadak dia mengangkat tangannya lalu menaruhnya di tubuh Luo XiaoLou, menyentuhnya dari pundak ke pinggangnya, membelainya dengan perlahan dan lembut.
Tindakan intim yang langka, yang tak mereka dapatkan dalam dua hari terakhir. Luo XiaoLou menegang sesaat, kemudian menarik tangan Yuan Xi dan mulai merawat memar-memar di lengannya.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Meskipun Yuan Xi membuatnya sangat marah, dia tak ingin melihat hal ini terjadi lagi. Ketika di rumah sakit, Luo XiaoLou menonton sisa pertandingan Yuan Xi, yang dimenangkannya, melawan Yue Shang dan si wajah bayi dengan meka cadangan tingkat 7. Tak sekalipun dia kalah lagi setelah itu.
Yuan Xi telah membuktikan pertumbuhan dan kekuatannya. Meskipun mekanya dua tingkat di bawah Yue Shang, dan pertandingannya sangat lama, dia masih menang. Pada saat itu, Luo XiaoLou, yang berbaring di ranjang rumah sakit, mendadak merasa tersentuh karena Yuan Xi, yang bertanding begitu serius, menang.
Tapi keesokan harinya, Yuan Xi akan bertemu perwira itu lagi.
Sehingga, memanfaatkan suasana yang sekarang menjadi santai dan hangat, Luo XiaoLou berbisik tak gentar, “Yuan Xi, dengarkan aku. Aku ingin membantumu memperbaiki Langit Berawan. Aku benar-benar ingin —”
Yuan Xi tak berkata apa-apa, tapi sepertinya tak akan mengubah keputusannya, sehingga Luo XiaoLou merasa hampir putus asa.
Pada saat seperti itu, terdengar dua kali ketukan di pintu. Yuan Xi mengernyit. Dia memastikan pakaian Luo XiaoLou membungkus rapat tubuhnya dulu, tanpa mempedulikan dirinya sendiri masih telanjang dada, lalu mengatakan, “Masuk.”
Salah seorang dari dua lelaki yang baru saja pergi bersama Rod berdiri di pintu. Dia ragu-ragu ketika melihat Luo XiaoLou, kemudian berkata pada Yuan Xi, “Hal yang Anda minta sudah tiba.”
Benda itu tampaknya sangat penting bagi Yuan Xi. Dia memucat, mendekatinya, lalu mengambil beberapa halaman dari lelaki itu, dengan cepat memindainya. Kemudian dia mengatakan, “Baiklah, aku mengerti.”
Karena jauh, Luo XiaoLou tak dapat melihat emosi Yuan Xi.
Ketika orang itu hendak pergi, mendadak Yuan Xi berbicara lagi, “Bawa kembali Langit Berawan.”
Ekspresi lelaki itu berubah rumit, tapi tidak bertanya apa-apa. Setelah memberi hormat, cepat-cepat dia berbalik dan berlalu.
Luo XiaoLou menatap Yuan Xi dengan terkejut, tak mengerti kenapa mendadak dia mengubah pendiriannya. Bagaimanapun, ini hal yang baik.
Ketika Yuan Xi menyerahkan tombol ruang putih pada Luo XiaoLou, dia membisu beberapa detik, kemudian meremas tangannya sambil mengatakan, “Pertandinan besok sangat penting buatku.”
“Aku tahu. Aku akan pergi ke studio sekarang. Aku pasti akan selesai pada waktunya.” Luo XiaoLou juga mulai merasa gugup.
Yuan Xi menahannya dengan mengatakan, “Aku akan mengantarkanmu setelah makan malam.”
Mereka makan malam lebih cepat. Yuan Xi mengantar Luo XiaoLou ke studio, sambil mengatakan akan datang menjemputnya nanti.
Setelah Yuan Xi pergi, 125 akhirnya berani keluar dan bertanya dengan hati-hati, “Apa kalian sudah berbaikan?”
“Aku rasa tidak,” jawab Luo XiaoLou sambil mengamati Langit Berawan. Jelas ada sesuatu yang salah dengan suasana hati Yuan Xi. Luo XiaoLou mendapatkan perasaan, pertikaiannya akan terjadi setelah turnamen.
125 mengitari Luo XiaoLou, “Tapi — aku rasa kau perlu berbaikan demi kesehatan mentalku. Aku selalu ketakutan selama beberapa hari terakhir ini — oh tuhanku, kerusakan Langit Berawan buruk sekali!”
Luo XiaoLou juga harus mengakui, kerusakan Langit Berawan jauh lebih buruk dari yang diperkirakan. Meka putih besar itu berdiri di hadapan Luo XiaoLou, dengan lubang yang begitu besar di bagian dada bawahnya, dengan retakan-retakan kecil di sekelilingnya.
“Bagian yang kau buat itu memang kuat, tapi seharusnya tidak menimbulkan kerusakan yang sedemikian besar pada Langit Berawan. Mungkin ada hubungannya dengan pengoperasian Yuan Xi. Yuan Xi benar-benar bermasalah emosinya dalam dua hari terakhir ini. Aku sudah tahu sejak dia menangkap ekorku lalu melemparkan aku keluar dari pintu pagi itu!” seru 125 dengan marah.
“Akan lebih meyakinkan jika kau tidak secara diam-diam memindahkan minumannya hari itu,” kata Luo XiaoLou sambil lalu, kemudian bertanya, “Mm… menurutmu seberapa banyak penguat yang layak aku gunakan?”
125 merayap ke arah kerusakan itu lalu mengamati, sebelum berkata dengan hati-hati, “… Lebih banyak lebih baik.”
Luo XiaoLou kemudian mengeluarkan kesepuluh botol agen penguat, dan mencampurkannya sambil merancang rencana penguatan dalam benaknya.
Ini meka tingkat 8. Jadi, meskipun Luo XiaoLou merasa percaya diri, hatinya tak terhindarkan lagi merasa gugup. Namun, setelah mundur selangkah, jika benar-benar tak dapat melakukannya, dia akan memberitahu Yuan Xi secepat mungkin, sehingga setidaknya tidak akan menyebabkan kerusakan yang lebih besar.
Sebelum Luo XiaoLou memperkuatnya, 125 memanjat dan mengganti setelan di dalamnya, sehingga alat reaksi binatang buas eksotik di dalam Langit Berawan tak akan bekerja sementara waktu.
Luo XiaoLou kemudian memejamkan mata dan memulai proses penguatan.
Untuk pertama kalinya, 125 merasa gugup, dan bahkan berlari ke arah pintu untuk berjaga-jaga.
Luo XiaoLou mengikuti rencananya sendiri. Pertama-tama membungkus seluruh tubuh Langit Berawan dengan Sumber Kesadarannya, kemudian perlahan-lahan membaurkan agen penguat ke dalam area yang rusak.
Dalam sepuluh menit pertama, Langit Berawan tidak merespon. Ini situasi yang tak terduga yang belum pernah ditemui Luo XiaoLou sebelumnya. Luo XiaoLou menjadi berkeringat dan hatinya menjadi semakin dingin. Apa dia gagal?
Haruskah aku menyerah lebih awal untuk menghemat waktu? Tidak. Dia tak ingin menyerah. Ini kesempatan yang diperolehnya dengan begitu susah payah!
Luo XiaoLou terus bereksperimen dengan seberapa banyak kekuatan Sumber Kesadaran yang dibutuhkan peleburannya supaya berfungsi. Setelah setengah jam, Langit Berawan akhirnya bereaksi dengan agen penguat!
Mungkin karena masalah dengan materialnya, atau mungkin karena masalah dengan penguatan terakhir Langit Berawan. Singkatnya, kemungkinan penguat bereaksi dengan Langit Berawan terlalu rendah. Meka ini hampir menjadi benda paling sulit yang pernah diperkuat Luo XiaoLou.
Luo XiaoLou merasa senang sekaligus terkejut, ketika menemukan cara untuk akhirnya memulai penguatan. Dia hampir tak dapat menunggu hasilnya bersama Yuan Xi.
Namun, Luo XiaoLou terlalu cepat merasa senang. Karena sudah menghabiskan banyak kekuatan Sumber Kesadaran sebelumnya, dan kesulitan menguatkan meka tingkat 8 tak bisa dibandingkan dengan meka tingkat lebih rendah sebelumnya, pada akhirnya, dengan tragis Luo XiaoLou menemukan kekuatan Sumber Kesadarannya tak cukup.
Dia tak lagi berharap menerobos batas dan mendapati kekuatan Sumber Kesadarannya terus meningkat, karena ibu Luo XiaoLou telah mengatakan bahwa kekuatan Sumber Kesadaran tidak akan terus meningkat saat mencapai tingkat lanjutan. Meskipun jika memang bertambah, artinya hanyalah kehidupannya akan berakhir.
Dengan hanya tersisa sepersepuluh lagi, Luo XiaoLou menatap sebagian besar yang sudah diperkuat, sambil memikirkan saat-saat Yuan Xi terluka, kemudian menggeretakkan gigi, dan melanjutkan penguatan.
Saat akhirnya selesai, Luo XiaoLou mendapatkan sakit kepala yang mematikan rasa. Seluruh tubuhnya terasa seperti ditarik keluar dari air. Terlebih lagi, seolah ada api yang membakar tubuhnya. Dia merasa begitu tak nyaman sehingga Luo XiaoLou menduga demamnya kambuh lagi.
Namun, saat menatap Langit Berawan yang memancarkan pendar cahaya putih sambil berdiri tanpa suara di hadapannya, suasana hati Luo XiaoLou benar-benar bergairah dan teryakini. Beban yang yang memberati hatinya akhirnya dapat dilepaskan.
Dari meka tingkat 8 menjadi meka tingkat 9 mutu teratas melalui proses penguatan! Meka paling kuat yang hadir sebelum tingkat 10! Tapi bahkan di seluruh Federasi, belum pernah ada meka tingkat 10. Bahkan meka Yue Shang hanya tingkat 9 menengah.
Luo XiaoLou tercekat melihat Langit Berawan yang lebih sempurna di hadapannya.
Pada saat ini, terdengar ketukan tajam di pintu. Baik Luo XiaoLou maupun 125 kembali pada kesadaran mereka dari keberhasilan Langit Berawan.
125 membukakan pintu. Yuan Xi terlihat terganggu pikirannya saat berjalan masuk.
“Apa yang membuatmu begitu lama —” Yuan Xi memandang ke arahnya, hanya untuk melihat Luo XiaoLou terjatuh ke lantai. Wajahnya berubah. Dia segera menghampiri lalu membopong Luo XiaoLou.
—————————–
Svlabg SzE: Veib lculc wfcjwqjg rfrfbgjcu :’)
Tjcu lculc vlxjajxjc qfceilr:
Vfyfcjgcsj, rfyjujl rfbgjcu lye, rjsj- rjsj alvjx xfpjw qjvj yjsl-yjslxe xjc? ……YZO, rjsj pfijr-pfijr wfwlilt qfgxfwyjcujc sjcu qfgijtjc.
